Bila Harus Memilih PDF
Bila Harus Memilih PDF
Dalam suatu kondisi, seorang wanita atau seorang istri, terkadang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama-sama berat, dirinya dihadapkan pada dua pilihan yang keduanya baik. Dalam kaidah
disebutkan; jika berbenturan dua kebaikan, dan tidak bisa digabung keduanya, maka pilihlah
kebaikan yang paling besar manfaatnya. Berikut ini beberapa contoh yang sering ditanyakan
seorang wanita ketika harus memilih. Wallohul Muwaffiq.
Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-
Mujaadilah: 11).
Ayat ini sangat gamblang menunjukkan keutamaan ilmu, karena Alloh tidaklah memerintahkan
Nabinya untuk meminta tambahan pada sesuatu kecuali dalam hal ilmu.1
Berkata Al-Hafizh Ibnu Rojab: “Sabdanya Maka Alloh akan mudahkan jalannya menuju surga
dengan Alloh mudahkan ilmu yang ia cari, Alloh akan mudahkan perjalanannya menuntut ilmu,
karena ilmu jalan yang menghantarkan ke dalam surgaNya”.3
1
Fathul Bari 1/187
2
HR.Muslim: 2699
Ini sebagian dari keutamaan menuntut ilmu, masih banyak keutamaan yang lain yang tidak bisa
kami sebutkan karena terbatasnya tempat.
Sedangkan menikah, manfaatnya juga banyak, diantaranya;
1.Menjaga keturunan
Dengan menikah, keturunan manusia akan tetap ada dan terlestarikan dalam memakmurkan
bumi.
Imam asy-Syathibi berkata: “Pernikahan itu disyariatkan untuk melestarikan keturunan sebagai
tujuan yang nomor satu”.4
Adapun melestarikan keturunan lewat cara yang tidak syar’I akan membawa petaka yang tidak
ringan, kezholiman, nasab yang tidak jelas dan lain-lain.5
3
Jami’ ‘Ulum wal Hikam 2/297
4
Al-Muwafaqot 2/396
5
Mughni al-Muhtaj 3/166, as-Syirbini, al-Mughni 6/447, Ibnu Qudamah
6
HR.Bukhari: 5065, Muslim: 1400
Kehidupan ini tidak lepas dari rasa lelah dan permasalahan. Manusia butuh istirahat dan
ketentraman dalam sebagian waktunya. Nah, pernikahan adalah solusi jitu untuk mewujudkan
hal tersebut. Alloh berfirman;
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. (QS.ar-Ruum: 21).7
Maka jika seorang wanita dihadapkan pilihan antara menuntut ilmu agama dan menikah, maka
hendaklah dia berusaha terlebih dahulu untuk menggabungkannya. Jika tidak bisa, maka
lihatlah kondisi dirinya, apakah keinginan menikah sudah amat kuat yang bisa membuat gagal
fokus jika belajar? Jika ya, maka segeralah menikah, setelah itu barulah belajar. Jika keinginan
menikah tidak terlalu kuat, bahkan belum terfikirkan menikah, maka menuntut ilmu agamalah
setinggi langit, karena keadaan belum punya anak dan belum sibuk akan memudahkan langkah
dalam belajar. Allohu A’lam.
Di dalam kitab al-Inshaf (8/362) disebutkan, "Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang
tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dan semisalnya. Bahkan
ketaatan kepada suaminya lebih wajib".
7
Az-Zawaj al-Urfi, hal.24-27 Prof.Dr Ahmad bin Yusuf ad-Daryusy
8
Syarh Muntaha al-Iradat 3/47
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). (QS.an-Nisaa: 34).
Sufyan ats-Tsauri mengatakan: “Makna Qonitaat ialah yang taat kepada Alloh dan suaminya”.9
Nabi pernah ditanya tentang wanita yang paling baik, beliau menjawab:
س ُّر إِ َذا نَظََر َو ََتْ َفظُهُ ِ ِْف نَ ْف ِس َها َوَمالِ ِه ِ ِ َِّال
ُ َِت تُط ْي ُع إذَا أ ََم َر َوت
ْ
Yaitu wanita yang taat apabila diperintah, menyenangkan ketika dilihat dan bisa menjaga diri
dan harta suaminya.10
Nah, apabila suami sudah mapan dalam ilmu dan mampu mengajari isteri, maka cukuplah
belajar dengannya. Namun apabila suami sibuk, atau tidak mempunyai ilmu dalam mengajar,
maka hendaklah suami bersikap lunak dengan memperkenankan sang istri keluar menuntut
ilmu dan belajar kepada ahli ilmu.
Berdasarkan ayat ini, menafkahi keluarga diwajibkan bagi suami sesuai kemampuan dan
keluasannya. Nafkah orang yang susah lebih sedikit dari nafkah orang yang mampu.11
Maka bila suami sudah mencukupi kebutuhan hidup rumah tangga, seorang istri tidak perlu
sibuk bekerja di luar rumah, hanya untuk melampiaskan nafsu dunia, atau niatnya ingin punya
uang sendiri yang berakibat terbengkalainya urusan rumah tangganya. Sadarilah hal ini wahai
wanita muslimah. Wanita kodratnya adalah tinggal di dalam rumah. Alloh berfirman:
9
Tafsir at-Thobari 5/38. Imam al-Qurthubi berkata: “Semua ini adalah khobar. Maksud yang terkandung adalah
perintah untuk taat kepada suami dengan memenuhi hak-haknya”. (Tafsir al-Qurthubi 5/162).
10
HR.Ahmad 4/341, Nasai dalam al-Mujtaba 6/68. Lihat Shahih al-Jami’: 3299
11
Ahkam al-Qur’an 5/361 oleh Imam al-Jasshos
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. (QS.al-Ahzab: 33).
Namun, jika kondisi ekonomi sulit, suami penghasilannya minim tidak cukup untuk keluarga,
maka anda dibolehkan bekerja di luar rumah sekedarnya saja. Kondisi ini sebenarnya terpaksa
tidak diinginkan oleh seorang wanita muslimah dengan tetap memperhatikan adab dan etika
wanita jika bekerja di luar rumah. Allohu A’lam.