Anda di halaman 1dari 4

ACARA III

I. JUDUL

Bentuklahan asal proses Solusional

II. TUJUAN

Praktikan mampu mengenali dan menganalisis berbagai macam mekanisme


proses pembentukan bentuklahan asal solusional, keterkaitan antara bentuklahan satu
dengan yang lain, serta mampu mengidentifikasi masing-masing bentuklahan asal
proses solusional baik itu bentuklahan endokarst ataupun eksokarst, melalui peta
maupun pengamatan di lapangan.

III. DASAR TEORI

Bentuklahan asal proses solusional terbentuk akibat proses pelarutan batuan


di daerah topografi karst. Topografi karst terbentuk bila daerah tersebut berada pada
wilayah tropis basah, topografi tinggi serta penutup lahan berupa vegetasi yang cukup
lebat. Batuan karbonat ini berasal dari akumulasi tumbuhan karang laut yang
kemudian terangkat membentuk daratan. Dalam batuan ini terdapat rekahan/ lobang-
lobang yang disebut diaklas. Batuan ini memiliki kandungan zat kapur CaCO 3 dan
fosfor yang cukup tinggi, sehingga akan mendukung pelarutan air hujan , terlebih air
hujan tersebut memiliki pH yang rendah.

Selain berasal dari curahan hujan, sifat asam juga dapat berasal dari enzim
yang dikeluarkan oleh ujung-ujung perakaran tanaman. Hal ini guna menghancurkan
batuan, sehingga air dan pertumbuhan akar dapat dieksplore oleh tanaman. Topografi
karst sering dijumpai di wilayah selatan Indonesia dan Maluku. Bentukan hasil proses
solusional mencakup 3 bentuk, yaitu bentuk solusional, bentuk residual, dan
deposisional. Didasarkan pada proses pembentukannya, bentuk solusional dapat
dibagi menjadi 3, diantaranya:

a. Bentukan sisa (residual form)

1. Kubah Karst

Bentukan ini menyerupai kubah cembung yang diakibatkan oleh pelarutan batuan
karbonat disekitarnya. Kubah karst dipisahkan oleh cockpit satu sama lain yang
berhubungan, selain itu dipisahkan pula oleh alluvial karst. Dome karst ini biasanya
tersusun oleh batuan karbonat yang lebih kuat daripada batuan di sekelilingnya.
Ketinggian kubah karst sangat variatif, dan dicirikan oleh bentuknya yang cembung
dan lereng yang tidak terlalu curam.

2. Menara Karst

Bentukan ini terjadi mirip dengan proses terbentuknya kubah karst, hanya saja menara
karst memiliki lereng yang curam serta terpisah dengan bentukan lain relative jauh.
Terkadang menara karst membentuk tiang kapur raksasa pada daerah berbatu
karbonat. Biasanya ukuran menara karst jauh lebih kecil dibandingkan dengan kubah
karst.

b. Bentukan Solusional (solusional form)

1. Doline

Doline adalah cekungan yang terisi oleh air membentuk danau. Ini terjadi akibat
proses pelarutan. Danau doline memiliki kandungan CaCO 3 dalam air yang cukup
tinggi, sehingga tidak memenuhi criteria kesehatan (memiliki kualitas yang rendah).
Danau doline biasanya berwarna keruh dengan luasan yang sempit, ratusan atau
puluhan meter, begitu pula dengan kedalamannya.

2. Uvala

Uvala adalah cekungan yang terisi air dalam luasan yang lebih besar. Tau dengan kata
lain, Uvala merupakan penggabungan dari doline-doline yang saling berdekatan satu
sama lain.

3.Polje

Polje adalah bentukan memanjang seperti lembah, yang terjadi akibat proses runtuhan
(terban) dari goa-goa karst. Polje biasanya terisi oleh sediment karst (alluvium) akibat
proses pelarutan bidang-bidang disekitarnya.

c. Bentukan deposisional (depositional form)

1. Stalaktit

Stalaktit terdapat didalam gua-gua karst yang terbentuk akibat akumulasi karbonat
yang terdapat dalam tetes-tetes air pada daerah karst. Stalaktit berbentuk runcing
ataupun elips yang menempel pada atap gua dan menghadap ke bawah.

2. Stalakmit

Stalakmit terdapat dalam gua karst, dengan bentuk kebalikan dari stalaktit. Stalakmit
menghadap ke atas, dan terjadi bila akumulasi dari tetesan air berkarbonat membentuk
bentukan ke atas.

3. Daerah alluvial karst

Dataran ini terbentuk akibat material lepas karst terangkut dan terendapkan oleh air
hujan pada suatu lokasi landai/ datar disekitar daerah topografi karst. Daerah alluvial
karst memiliki cirri tertutup oleh material lembut dan merupakan akumulasi dari
hancuran dan pelarutan material disekelilingnya.

Berdasarkan tempat terbentuknya, bentukan solusional dapat dijadikan


menjadi dua macam, yaitu bentukan yang dapat diamati dari luar (eksokarst) dan tidak
teramati dari luar (endokarst). Bentukan endokarst dan eksokarst diantaranya: Doline,
Uvala, Polje, Kubah Karst, Menara Karst, dataran alluvial karst (eksokarst) serta gua,
stalaktit, stalakmit, dan korden karst (endokarst).

IV. HASIL PRAKTIKUM

1. Hasil identifikasi citra satelit melalui google earth pada bentuklahan asal proses
solusional.

2. Contoh bentuklahan asal proses solusional.

V. PEBAHASASAAN\

,Pada praktikum kali yang bertema Bentuklahan asal proses Solusional, mahasiswa
diharapkan mampu mengidentifikasi dan memahami salah satu proses pembentukan lahan
yaitu bentuk asal proses solusional yang dimana, dalam proses pembentukannya melibakan
unsur kimiawi yang melarutkan batuan gamping yang ada pada daerah tersebut, dalam proses
pengerjaanya aplikasi yang digunakan unuk membantu terselesaikanya praktikum ini ialah
goggle earth, aplikasi yang mampu menetukan dan memberikan informasi suatau daerah yang
dipilih melalui citra satelit.

Dearah yang dipilih kali ini yaitu , Topografi karst maros(rammang-rammang) yang terletak
di, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu
kompleks wilayah karst terbesar di Indonesia, dengan luas yang mencapai 43,750 hektar
membuat kawasan ini menjadi kompelks wilayah karst terbesar ke 2 di dunia setelah cina.
Topografi didearah ini memiliki ciri khas disbanding, daerah/kompleks khas lain
diindonesia , dimana tebing tebing karst yang menjulang tinggi(tower karst) banyak
menghiasi dan mejadikan dearah ini mmpunyai pemandangan yang sangat indah sehingga tak
jarang banyak orang yang menjadikannya sebagai tujuan wisata,

Berkembangnya karst didaerah ini ditunjang oleh potensi mineral klasit yang tinggi, terdapat
batuan yang mudah larut(batu gamping),wilayah ini juga terdapat didearah tropis basah yang
menyebabkan tingginya curah hujan sebagai proses pembantu pelarutan batuan, selain itu
terdapat vegetasi yang lebat yang berguna untuk menambah rekahan dan enzim yang ada
diakar mampu menambah rekahan pada tanah., hal- hal tersebut merupakan usnur unsur
penunjang terbentukanya bentukan lahan asal proses solusional.

Dari hasil pengamatan melalui citra satelit dengan aplikasi goggle earth, kita dapat
melihat terdapat macam-macam bentuk lahan yang terdapat pada daerah tersebut seperti

a.doline,bentukan lahan yang berbentuk cekungan akibat proses pelarutan yang


terkontaminasi,biasanya berupa lubang yang di isi air atau kadang juga mongering,dalam
hasil praktikum 1 terlihat doline yang memiliki ukuran yang cukup besar.

b.tower karst, batuan berbentuk menera yang terbentuk akibat sisa erosi akibat pelarutan
kimia, dalam hasil 1 terlampir merupakan derah yang banyak ditemui tower karst,
c. dome karst, gumdukan berbentuk kubah akibat dari pelarutan batuan sekitarnya yang lebih
mudah larut sehingga menyisakan batuan yang lebih reisten, dalam hasil gambar terlihat
seperti bentuk gundukan nasi.

d.polje, bentukan dataran yang dikelilingi oleh tebing terjal di sekitarnya,.

pola pemukiman yang ada didaerah karst umumnya menyebar, hal ini dibuktikan dalam hasil
gambar yang memprlihatkan pola pemukiman yang ada tersebar, , hal ini dikarena kan
sumber air yang ada didearah karst umumnya dan menyebabkan masyarakat mencari dearah
yang memiliki air yang cukup untuk memenuhui kebutuhan.

Selain itu terdapat wisata karst ramang ramang, dearah ini merupakan daerah cekung yang
terisi oleh air akibat air hujan, cekungan ini merupakan hasil dari sisa sisa kegitan
pertambahngan yang dulu ada, sehingga daerah ycekung tersebut terisi air akibat hujan yang
turun di lokasi tersebut.

VI. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa

Wilayah topografi karst maros merupakan kompelks wilayah karst terbesar ke 2 dunia
dan dijadikan tempat tujuan wisata oleh banyak orang.

topografi karst didearah maros(rammang-rammang) adalah wilayah topografi karst


berkembang

Bentukan lahan di wilayah topografi karst maros(remang-remang) lebih banyak


tower-tower karst disbanding bentukan lahan karst lainya

VII. DAFTAR PUSTAKA

Verstappen, Herman. 2000. Outline of the Geomorphology of Indonesia. Zwole.ITC

Anda mungkin juga menyukai