Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGAWATDARURATAN DALAM KEPERAWATAN GIGI SEMESTER

GENAP
“PERDARAHAN”

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


dr.Endra Nastiti Donasari

DI SUSUN OLEH :
LAILA FATIMAH AZ ZAHRA
P1337425218012
DIV KEPERAWATAN GIGI SEMARANG
Semester IV (Reguler)

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG 2020


A. Pengertian Perdarahan

Perdarahan adalah kondisi ketika darah keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan
penderita kehilangan darah dalam tubuhnya. Tidak semua perdarahan tampak
oleh mata telanjang. Ada beberapa perdarahan yang terjadi di organ tubuh bagian dalam.
Perdarahan kecil (minor) seringkali terjadi, mudah untuk diobati, dan tidak memiliki
konsekuensi jangka panjang. Pendarahan besar (mayor) bisa sangat berbahaya hingga
mengacam nyawa. Perdarahan yang signifikan dapat terjadi dalam banyak situasi, bahkan
di bawah air atau di padang gurun.
Tergores secara tidak disengaja, luka robekan, atau luka tusukan dari benda tajam bisa
menyebabkan perdarahan yang luas. Perdarahan yang luas dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah dan penurunan aliran darah organ, yang dapat menyebabkan
kondisi syok. Selalu periksa orang yang berdarah terhadap luka lain seperti cedera yang
signifikan kepala, patah tulang, atau dislokasi.

Perdarahan pada Gusi (Radang Gusi) sering disebut dengan Gingivitis, gingivitis sering
terjadi karena seseorang yang kurang memperhatikan tingkat OHI-S mereka. Gingivitis
adalah salah satu penyakit yang paling lazim diderita oleh masyarakat dan merupakan
inflamasi yang hanya mengenai jaringan gingiva tanpa menyerang tulang alveolar dan
ligamen periodontal (tanpa mengakibatkan kehilangan perlekatan). Gambaran klinis
gingivitis, yaitu perdarahan saat diprob, perdarahan spontan, perubahan warna pada
gingiva (kemerahan), perubahan konsistensi, pembengkakan, dan perubahan tekstur
permukaan gingiva.

B. Indikasi dan Kontra Indikasi

a. Indikasi

- Indikasi Perdarahan terjadi begitu cepat dan mengeluarkan darah begitu banyak sehingga,
korban yang mengalami Perdarahan harus di tangani segera dan bisa terjadi dimanapun
dan kapanpun.

- Peradangan pada gusi/Gingivit umumnya tidak langsung menyebabkan rasa sakit.


Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya mengalami kondisi ini.

Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala dari penyakit radang gusi yang bisa Anda
waspadai sejak dini. Di antaranya:
 Gusi berwarna kemerahan, bengkak, dan terasa lunak ketika disentuh dengan lidah atau
tangan.
 Gusi turun atau menyusut.
 Gusi kendur, bergeser, atau bahkan lepas.
 Gusi mudah berdarah saat Anda menyikat gigi atau menggunakan benang gigi Kadang
terlihat warna kemerahan pada bulu sikat atau benang gigi.
 Perubahan warna gusi dari merah muda segar menjadi merah kehitaman.
 Bau mulut yang tidak hilang-hilang, atau rasa tidak enak di mulut.
 Nyeri intens dan tajam ketika membuka mulut untuk mengunyah, menggigit, atau bahkan
berbicara.

b. Kontra Indikasi

 Hal yang sering terjadi saat kecelakaan adalah pendarahan. Jika Anda melihat ada bagian
tubuh korban yang berdarah, terutama jika pendarahannya parah, upayakan untuk segera
menghentikan pendarahan tersebut agar korban tidak kehabisan darah.
 Sebelum menangani kulit yang berdarah, gunakan sarung tangan sekali pakai, jika ada,
guna meminimalkan penularan penyakit infeksi.
 Anda bisa menghentikannya dengan cara menekan area yang terluka. Gunakan kapas atau
perban jika tersedia. Kemudian tekan luka hingga pendarahan berhenti. Jika darah masih
menembus melewat perban, lapisi lagi dengan kapas atau perban dan tekan hingga
pendarahan berhenti. Jangan membuka perban awal, cukup dicek secara berkala untuk
memeriksa apakah darah sudah berhenti mengucur.
 Terkadang terdapat benda yang tertancap pada area yang terluka. Jika menghadapi kasus
yang seperti ini, jangan pernah mencoba mengeluarkan atau menekannya, tapi serahkan
hal itu kepada tim medis. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa menekan sisi kiri dan
kanan area yang terselip benda, lalu letakkan kasa atau kain bersih mengitari luka
tersebut sebagai penahan agar benda yang tertancap tidak bergerak. Setelah itu balut
dengan perban.
 Jika ada anggota badan yang terputus, seperti jari, bungkus jari tersebut dengan kantong
plastik atau plastik pembungkus (plastic wrap). Setelah itu, pastikan agar anggota badan
yang terputus tadi ikut dibawa bersama korban ke rumah sakit.
 Selalu cari bantuan medis untuk korban yang mengalami pendarahan, kecuali pendarahan
kecil.
Jika korban mengalami luka bakar
 Luka bakar yang dialami korban kecelakaan sepeda motor, dapat disebabkan karena kulit
bersentuhan dengan knalpot yang panas. Untuk mengatasi luka bakar, Anda harus segera
mendinginkan luka dengan air dingin yang mengalir, namun bukan air es, selama 20
menit atau hingga rasa sakit hilang. Jika air dingin tidak ada, Anda bisa gunakan
minuman dingin lain. Jangan mengoleskan krim, salep, atau minyak pada luka tersebut.
Tindakan ini sebaiknya dilakukan segera setelah kejadian atau dalam waktu 20 menit
setelah kejadian.
 Selanjutnya, Anda bisa membungkus dengan longgar luka bakar dengan plastic wrap,
atau plastik yang bersih dan tembus pandang untuk luka bakar di tangan.
 Selagi proses pendinginan dilakukan, Anda bisa menghangatkan tubuh korban dengan
jaket atau apa pun yang bisa mencegah korban dari kedinginan atau hipotermia. Akan
tetapi, hindari daerah yang terkena luka bakar.
 Setelah melakukan pertolongan pertama ini, Anda bisa membawa korban ke rumah sakit
terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Gingivitis atau radang gusi dapat diagnosis dengan pemeriksaan oleh dokter gigi. Selama
pemeriksaan, dokter gigi akan memeriksa gusi untuk melihat ada tidaknya peradangan
sembari menanyakan riwayat kesehatan Anda secara menyeluruh.
Dokter juga akan mengukur kedalaman kantong gusi Anda. Kedalaman kantong gusi
idealnya berkisar dari 1-3 milimeter.
Bila diperlukan, dokter gigi juga dapat melakukan pemeriksaan rontgen untuk melihat ada
tidaknya tulang gigi yang retak atau patah.
Beberapa pengobatan paling umum untuk mengatasi radang gusi di antaranya:
Menjaga kebersihan mulut
Dalam kasus ringan, penyakit radang gusi biasanya dapat diobati dengan lebih rajin menyikat
gigi.
Gosoklah gigi Anda setidaknya dua kali sehari (pagi dan malam) dengan teknik yang tepat.
Sikat gigi secara perlahan dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah. Lakukan dengan
cara yang sama untuk setiap bagian selama 20 detik.
Semua permukaan gigi harus disikat, tak ada yang boleh terlewat agar tidak ada sisa
makanan yang menyangkut. Terakhir, bilas mulut Anda dengan berkumur-kumur pakai air
bersih.
Memilih alatnya pun juga harus tepat. Gunakan sikat yang berbulu lembut dengan kepala
berujung kecil agar dapat menjangkau bagian mulut terdalam. Pastikan juga ganggang sikat
yang Anda gunakan nyaman ketika dipegang.
Sementara untuk pasta gigi pilih yang mengandung fluoride. Fluoride efektif untuk
memperkuat dan melindungi gigi Anda dari kerusakan.
Supaya benar-benar bersih, jangan lupa untuk melakukan flossing. Flossing adalah
teknik membersihkan gigi menggunakan benang untuk menghilangkan sisa makanan yang
tersangkut di sela gigi.
Jika anda konsisten melakukan semua ini, gusi akan terlihat kembali sehat dalam beberapa
hari atau minggu. Pertahankan kebiasaan sikat gigi dan flossiing sepanjang hidup Anda agar
terhindar dari masalah mulut.
Obat-obatan tertentu
 Obat pereda nyeri. Apabila rasa sakitnya amat intens sampai membuat Anda kesulitan
mengunyah dan menggigit makanan, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri
sepertiibuprofen dan paracetamol. Kedua obat tersebut efektif untuk meredakan sensasi
nyut-nyutan di sekitar gusi.
 Obat kumur. Obat kumur antiseptik yang mengandung klorheksidin dapat digunakan
untuk membantu melawan bakteri penyebab infeksi di dalam mulut. Gunakan obat kumur
sesuai yang dianjurkan dokter. Pemakaian yang tidak tepat justru dapat memperburuk
kondisi gusi Anda.
 Obat antibiotik. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk mencegah
infeksi semakin parah. Antibiotik bekerja dengan cara menekan pertumbuhan bakteri
penyebab infeksi. Perhatikan dosis dan cara penggunaan untuk menghindari kondisi
bertambah parah atau lama sembuhnya.
Prosedur pembersihan gigi
Dokter gigi juga mungkin merekomendasikan prosedur non-operasi untuk membersihkan
gigi Anda agar tidak semakin mengiritasi gusi.
Berikut beberapa perawatan untuk membersihkan gigi yang dapat dilakukan dokter gigi:
 Scaling. Prosedur ini dilakukan menggunakan alat khusus bernama ultrasonic
scaler untuk membersihkan plak dan karang gigi di bagian garis gusi. Scaling idealnya
dilakukan setiap 6 bulan sekali. Namun, dalam kasus tertentu, seseorang membutuhkan
pembersihan karang gigi yang lebih sering.
 Root planing. Berbeda dengan scaling, prosedur ini dilakukan pada pasien yang sudah
terlanjur  memiliki kantong terkena penyakit gusi (periodontitis). Prosedur ini membantu
menghaluskan akar gigi supaya gusi Anda dapat menempel erat kembali ke gigi.
 Bila Anda ingin membersihkan plak dan karang gigi yang minim rasa sakit dan
perdarahan, laser jadi solusi yang terbaik. Silakan konsultasi ke dokter gigi untuk
informasi yang lebih lanjut.
Operasi
Dalam kasus serius, operasi flap dapat dilakukan untuk mengangkat plak dan karang gigi dari
kantong gusi.
Dokter mungkin juga akan melakukan prosedur cangkok tulang dan jaringan jika kerusakan
gigi yang Anda alami terlampau parah.

C. Alat dan Bahan


D. Penutup

Perdarahan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, jadi sebagai tenaga medis harus siap
menolong dan harus sedia P3K atau alat dan bahan yang mudah untuk dibawa dan bisa
menolong korban. Untuk perdrahan yang terjadi pada gigi kit sebgai promotor harus
memberi edukasi dan harus memberi arahan bagaimana menjaga gigi yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai