Anda di halaman 1dari 16

Politeknik Negeri Jakarta

RESPONS SPEKTRUM (SNI 1726


2019)

Anis Rosyidah
Definisi
Respon spektrum adalah nilai yang menggambarkan respon
maksimum dari sistem berderajat kebebasan tunggal (SDOF) pada
berbagai frekuensi alami (periode alami) teredam akibat suatu
goyangan tanah.
Untuk kebutuhan praktis maka respon spektrum dibuat dalam
bentuk respon spektrum yang sudah disederhanakan.
Penentuan respon spektrum di permukaan tanah diperlukan suatu
faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran percepatan
pada getaran periode pendek 0,2 detik (Fa) dan faktor amplifikasi
percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik.
Langkah membuat respon spektrum
1. Siapkan diagram respon spektra desain

Kalau sebelumnya di SNI 2002 kita tinggal menggunakan respon


spektra yang sudah disediakan oleh SNI.
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
respon spektra dalam SNI 1726-2002
2. Menentukan Ss & S1
• Ss itu adalah parameter respon spektrum pada periode pendek (s =
short)
• S1 itu parameter respon spektrum pada periode 1 detik (1 = 1 detik)
Cara menentukan Ss dan S1 adalah dari peta gempa.
Parameter gerak tanah Ss, gempa maksium yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER)
wilayah Indonesia untuk spektrum respons 0,2-detik (redaman kritis 5 %). (SNI 1726 2012)
(bukan peta gempa ini yang dipakai)
Parameter gerak tanah Ss, gempa maksium yang
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) wilayah
Indonesia untuk spektrum respons 0,2-detik (redaman
kritis 5 %). (SNI 1726 2019)

• Misal nilai Ss = 0,75, Jakarta ada di antara garis 0.70 dan 0.80. Kalo mau ambil
0.74 atau 0.76 atau 0.7425 juga bisa (2019). (Peta gempa ini yang dipakai)
Gambar 16 – Parameter gerak tanah, S1, gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER)
wilayah Indonesia untuk spektrum respons 1- detik (redaman kritis 5 %) (SNI 1726 2012). (Bukan Peta gempa
ini yang dipakai)
Gambar 16 – Parameter gerak tanah, S1, gempa
maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget
(MCER) wilayah Indonesia untuk spektrum respons
1- detik (redaman kritis 5 %) (SNI 1726 2019).

• Sementara untuk yang 1 detik, S1 = 0,35, Jakarta ada di antara garis 0.3 dan
0.4 (SNI 1726-2019). (Peta gempa ini yang dipakai)
3. Tentukan Kelas Lokasi (Site Class). Data yang dibutuhkan adalah Nspt,
cepat rambat gelombang, dan kuat geser niralir (undrained). Minimal 2
dari 3 data tersebut harus ada.
Jadi, kondisi
“normal”nya, untuk
Indonesia yang sering
digunakan adalah Kelas
SC (keras), SD (sedang),
dan SE (lunak).

Untuk memastikan
kondisi tanah ini perlu
pengujian tanah
dengan BOR LOG
sedalam min. 30m
4. Buka Tabel Fa dan Fv
• Boleh pake interpolasi linear kalo nilai Ss dan S1 tidak ada di tabel.
Contoh: Jakarta, Kelas Lokasi SE (tanah lunak), Ss = 0,75;, dan S1 = 0,35.
Hasil pembacaan tabel:
Fa = 1,3 dan Fv = 2,6 (coba cek lagi)
5. Menghitung SMS dan SM1
Contoh kasus di atas:

S MS  Fa  S s S MS  1, 3  0,75  0, 975
S M 1  Fv  S1 S M 1  2,6  0, 35  0, 91

6. Menghitung SDS dan SD1


2 2
S DS   S MS  0.65 S D1   S M 1  0.607
3 3
7. Menghitung To dan Ts
S D1 S D1
T0  0, 2   0,187 sec Ts   0, 934 sec
S DS S DS

8. Menghitung Sa
 T 
• Untuk periode lebih kecil dari T0  S a  S DS  0, 4  0, 6 
 T0 
S D1
• Untuk periode lebih besar dari Ts  Sa 
T
9. Plot dalam grafik

Anda mungkin juga menyukai