Anda di halaman 1dari 3

Teruntuk

Diri saya sendiri dan tentunya kalian yang berada di zona merah covid-19

Siapapun kalian, pastinya kondisi ini memang berat untuk kita lalui.

Kecemasan, kekhawatiran dan berujung parno memanglah hal wajar untuk dirasakan
oleh diri kita yang hanya bisa menghabiskan hari demi hari dari rumah.

Karena kebijakan yang telah dibuat di kota ini dan harus ditaati,

Sebagian dari kita mulai menyadari bahwa ini sedikit menghambat,

Bukan hanya karena tugas dan tuntutan, bahkan kebutuhan pun lebih sulit kita
jangkau dibandingkan di hari – hari sebelumnya.

Walaupun teknologi telah mempermudah kita, nyatanya masih banyak persoalan lain
yang memang sulit untuk diwakilkan dan perlu melibatkan diri sendiri secara
langsung.

Bagi kalian mahasiswa tingkat akhir seperti saya,

Di tengah – tengah usaha kita mmeperjuangkan tugas akhir, peristiwa ini membuat
semuanya harus tertunda dan menunggu dengan lamanya waktu yang belum jelas
kapan ditentukannya.

Dan hal ini pastinya lebih sulit dilewati oleh kalian sebagai pekerja yang justru
dituntut untuk selalu ada di luar rumah. Tentunya fisik dan mental menjadi prioritas
utama bagi diri sendiri yang harus dijaga dalam melawan rasa takut akan luasnya
penyebaran virus ini.

Dan untuk siapapun kalian semua yang sampai sekarang masih berusaha untuk tidak
mengeluh atas peristiwa ini, maka ada hal yang perlu kita renungkan bersama

Ingatlah

Bahwa jarak mungkin memang pilihan yang tepat untuk kita saat ini dan menunggu
tanpa rasa bosan adalah hal yang harus tetap ada.
Apakah kau tau?

Masih banyak hal yang perlu kita syukuri, yaitu sesederhana ini bahwa:

Ketika mereka yang di rumah sakit hanya bisa melihat matahari dari kamar isolasi
dan tersekat oleh jendela atau mungkin sama sekali tidak, tetapi kita masih
diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bisa berjalan dan melewati beberapa
langkah dari pintu luar rumah untuk menemuinya setiap pagi.

Ketika mereka yang terisolasis hanya bisa menunggu Perawat atau Dokter menjadi
teman melawan sepinya, tetapi kita masih diberikan kesempatan bercengkerama dan
berkumpul bersama keluarga bahkan melakukan aktivita bersama

Terlebih lagi mereka yang terisolasi masih harus berjuang lebih dari apa yang kita
perjuangkan saat ini, yaitu untuk melewati rasa sakitnya.

Dan untuk kalian pekerja hebat di luar sana khusunya Dokter, perawat, petugas
kebersihan, petugas keamanan dan pihak lain yang memang harus selalu ada untuk
melakukan kewajibannya di luar rumah, saya ingin ucapkan terima kasih banyak
karena telah berusaha untuk tetap memenuhi kewajiban yang memang sulit ini.

Seperti melihat bumi seolah sekejap menjadi sepi dan tenang, mungkin inilah salah
satu cara dan Tuhan inginkan untuk menyadarkan apa yang selama ini telah kita
lakukan kepada dunia.

Apapun yang sedang terjadi di semesta ini, kita harus yakin bahwa Tuhanlah yang
menginginkan untuk kita lewati bersama sebagai seorang satu – satunya manusia.

Karena menjadi manusia adalah proses yang terus berjalan terhadap apapun itu
kondisinya di muka bumn ini. Hingga Tuhan mengatakan “ Stop, waktumu sudah
berakhir di Dunia ini”.

Asri Anjasari
Malang, Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai