Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian


Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi.
Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan
komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada
pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam
(terutama manajemen).
Pengendalian adalah proses memantau kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan proses mengkoreksi
setiap penyimpangan yang berarti. Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi
atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem.
Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan
untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat
dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. Pengendalian internal (internal control) adalah proses yang dijalankan untuk
menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian telah tercapai.
Pengendalian Administrasi adalah pengendalian yang menjamin efisiensi
operasional dan ketaatan kebijakan manajemen, sedangkan pengendalian akuntansi
adalah pengendalian yang bertujuan membantu menjaga aktiva dan menjamin akurasi
dan daya andal catatan keuangan perusahaan.
Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke
lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah ditetapkan oleh manajemen
untuk memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan organisasi akan dicapai.
Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum timbul
suatu masalah atau masalah tersebut benar-benar terjadi, pengendalian detaktif adalah
pengendalian yang didesain untuk menemukan masalah pengendalian yang tidak
terelakkan, dan pengendalian korektif adalah pengendalian yang mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah serta memperbaiki dan memulihkan dari kesalahan yang
dihasilkan.
Pengendalian umum adalah pengendalian yang didesain untuk memastikan
sistem informasi organisasi serta pengendalian lingkungan stabil dan dikelola dengan
baik. Sedangkan pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang mencegah, mendeteksi
dan mengoreksi kesalahan transaksi dan penipuan dalam program aplikasi.
Robert Simons menganut 4 kaitan pengendalian untuk membantu manajemen
menyelesaikan konflik di antara kreativitas dan pengendalian, yaitu :
1. Sistem Kepercayaan yaitu sistem yang menjelaskan cara sebuah perusahaan
menciptakan nilai, membantu pegawai memahami visi perusahaan,
mengkomunikasikan nilai-nilai dasar perusahaan, dan menginspirasi pegawai untuk
bekerja berdasarkan nilai-nilai tersebut
2. Sistem Batas yaitu sistem yang membantu pegawai bertindak secara etis dengan
membangun batas pada perilaku kepegawaian
3. Sistem pengendalian diagnostik yaitu sistem yang mengukur, mengawasi, dan
membandingkan perkembangan perusahaan aktual dengan anggaran dan tujuan
kinerja
4. Sistem pengendalian interaktif yaitu sistem yang membantu manajer untuk
memfokuskan perhatian bawahan pada isu-isu strategis utama dan lebih terlibat
didalam keputusan mereka.
Menurut waktu pelaksanaannya, pengendalian dibagi menjadi 2 yaitu
pengendalian umpan balik dan pengendalian dini. Sedangkan menurut tempat
implementasi dalam siklus pengolahan data, pengendalian dibagi menjadi pengendalian
input, pengendalian proses dan pengendalian output.
Pengendalian adalah proses memantau, mempengaruhi, dan mengarahkan
sebuah kegiatan dalam suatu obyek, organisasi atau sistem untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan proses mengkoreksi
setiap penyimpangan (tindak kecurangan, penipuan maupun ancaman) yang berarti.
IAPI (2011:319.2) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses
yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan perusahaan
yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian internal juga dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Yaitu suatu keadaan dimana terdapat sistem akuntansi yang memadai, sehingga
menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap
tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para
pemakai laporan keuangan lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan
ekonomi.
2. Adalah rencana, metoda, prosedur dan kebijakan yang didesain oleh manajemen
untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas,
operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset,
ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan, dan peraturan lain.
3. Adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem
teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu
tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk
mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan
penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi
sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak
(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

B. Kerangka Pengendalian
1. Kerangka Cobit
Information Systems Audit and Control Association (ISACA)
mengembangkan kerangka Control Objective for Information and Related
Technology (COBIT). COBIT adalah sebuah kerangka komprehensif yang
membantu perusahaan mencapai tujuan tata kelola dan manajemen TI. Kelengkapan
ini merupakan kekuatan Cobit dan menekankan pada penerimaan internasional
untuk mengelola dan mengendalikan sistem informasi.
2. Kerangka Pengendalian COSO
Committe of Sponsoring Organizations (COSO) adalah sebuah kelompok
sektor swasta yang terdiri atas Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting
Association), AICPA, Institute of Internal Auditors), Institut of
ManagementAccountants), and Financial Executives Institute). COSO menerbitkan
Internal Control – Integrated Framework yang diterima secara luas sebagai otoritas
untuk pengendalian internal yang digabungkan kedalam kebijakan, peraturan dan
regulasi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis.

Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah semua sumber daya manusia dan fisik yang
mempengaruhi organisasi. Pihak yang berkepentingan internal yaitu organisasi itu
sendiri. Unsur-unsur dari lingkungan internal antara lain:
 Karyawan. Semakin berkembangnya organisasi maka karyawan dituntut untuk lebih
meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya. Adakalanya suatu posisi dalam
organisasi menghendaki klasifikasi pendidikan tertentu, seperti programer komputer
mensyaratkan karyawanya untuk menguasai software terbaru.
 Manajemen. Dalam menjalankan usahanya, organisasi memerlukan koordinasi atau
pengaturan agar sasaran organisasi dapat tercapai. Pengertian manajemen yang
terdapat dalam investorwords.com ”management is the group of individuals who
make decisions about how a business is run” .
 Pemegang saham dan dewan direksi. Pada sebuah perusahaan publik yang besar,
pemegang saham memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan melalui hak pemberian suara pada rapat umum pemegang saham.
 Modal dan peralatan fisik. Organisasi atau perusahaan membutuhkan modal untuk
kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang telah go public modal diperoleh dari
para penanam saham. Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi
modal suatu organisasi.
Internal Environment atau budaya perusahaan yang merupakan fondasi dari
seluruh elemen ERM lainnya karena ini mempengaruhi cara organisasi menetapkan
strategi dan tujuannya; membuat struktur aktivitas bisnis; dan mengidentifikasi

Filosofi manajemen, gaya pengoperasian, dan selera resiko


Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi
Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima
secara universal.
Gaya pengoperasian adalah pola perilaku seseorang yang konsisten, yang
diamati oleh orang lain bila ada orang yang berusaha membantu orang lainnya untuk
mencapai tujuan.
Selera risiko (risk appetite) adalah derajat kesediaan seseorang untuk
menanggung risiko.

Komitmen terhadap integritas, nilai etis, dan kompetensi


Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-
tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-
ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi
yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Etis adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan atau berurusan dengan moral atau
prinsip-prinsip moralitas serta berkaitan dengan benar dan salah dalam melakukan
sesuatu. Etis adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang masyarakat
dan individu biasanya berfikir bahwa hal tersebut adalah nilai-nilai yang baik yang
mencakup kejujuran, keadilan, kesetaraan martabat, keragaman dan hak-hak individu.
Kompetensi adalah suatu hal yang dikaitkan dengan kemampuan,
pengetahuan/wawasan, dan sikap yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan
tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai. Kompetensi adalah
kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menunjukkan dan mengaplikasikan
keterampilannya tersebut didalam kehidupan nyata.

Pengawasan pengendalian internal oleh dewan direksi


Dewan direksi yang terlibat mewakili pemangku kepentingan dan memberikan
tinjauan independen yang bertindak seperti sebuah pengecekan dan penyeimbangan atas
tindakan tersebut. SOX mensyaratkan perusahaan publik untuk memiliki sebuah komite
audit (Audit Commiittee) dari dewan luar dan independen yang bertanggung jawab atas
pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan, pengendalian internal serta
perekrutan dan pengawasan baik auditor internal maupun eksternal, yang melaporkan
seluruh kebijakan dan praktik akuntansi penting kepada komite tersebut. para dewan
harus menyetujui strategi perusahaan dan meninjau kebijakan-kebijakan keamanan.

Struktur organisasi
Sebuah struktur organisasi perusahaan memberikan sebuah kerangka untuk
operasi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan. Aspek penting dari
struktur organisasi menyertakan hal berikut :
 Sentralisasi atau Desentralisasi wewenang
 Hubungan pengarahan atau matriks pelaporan,
 Organisasi berdasarkan industri, lini produk, lokasi atau jaringan pemasaran,
 Bagaimana alokasi tanggungjawab mempengaruhi ketentuan informasi,
 Organisasi dan garis wewenag untuk akuntansi, pengauditan dan fungsi sistem
informasi
 Ukuran dan jenis aktivitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai