Anda di halaman 1dari 24

Pengertian Pemuda

Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu
manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan
fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai
dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid
bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya,
generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang
strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan
bangsanya.

Pengertian Sosialisasi

Pengertian sosialisasi mengacu pada suatu proses belajar seorang individu yang akan
mengubah dari seseorang yang tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya menjadi
lebih tahu dan memahami. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang menghayati
(mendarahdagingkan – internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga
timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan tidak ditemukan apa yang disebut
dengan “diri”.
 

Pengertian Internalisasi

Secara epistimologi Internalisasi berasal dari kata intern atau kata internal yang berarti bagian
dalam atau di dalam. Sedangkan internalisasi berarti penghayatan (Peter and Yeni, 1991:
576). Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga
merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan
dalam sikap dan perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 439).

Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang tidak
disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan–keadaan sesaat seseorang, namun
terjadi sebagai hasil latihan dalam interaksi dengan lingkungan. 

Pengertian Sosialisasi

Pengertian sosialisasi mengacu pada suatu proses belajar seorang individu yang akan
mengubah dari seseorang yang tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya menjadi
lebih tahu dan memahami. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang menghayati
(mendarahdagingkan – internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga
timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan tidak ditemukan apa yang disebut
dengan “diri”.

Tahapan proses Sosialisasi dan contohnya

 Tahap persiapan,Pada tahap ini sosialisasi primer terjadi. Individu yang dekat
dengan individu lain berinteraksi dan terjadi sosialisasi. Misal, seorang anak dengan
orang tuanya dalam keluarga inti. Pada tahap ini, seorang anak belajar mengenal
dunia sosialnya, termasuk dirinya. Proses sosialisasi pada tahap persiapan meliputi
pembelajaran bahasa. Anak kecil belajar mengucap kata-kata dan berbicara.

 Tahap bermain,Pada tahap ini seorang anak mempelajari peranannya dan peran yang
dimainkan oleh orang lain. Sebagai contoh, anak laki-laki meniru ayahnya melukis.
Seorang anak perempuan meniru ibunya berenang. Anak laki-laki bermain bola, anak
perempuan memasak. Peran ini dipraktikkan melalui aktivitas bermainnya atau
aktivitas sekadar meniru apa yang dilihatnya.

 Tahap bertindak,Pada tahap yang ketiga ini, anak mulai memiliki kesadaran sebagai
diri. Egonya mulai menonjol dengan sikap ke-aku-annya. Sebagai contoh, seorang
anak melihat ke kanan dan ke kiri sebelum menyebrang jalan. Tindakan ini dilakukan
atas kesadaran pada bahaya apabila nyebrang begitu saja.

 Tahap penerimaan,Pada tahap ini, individu sadar akan adanya norma dan hukum di
masyarakat. Dirinya juga sadar memiliki hak dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat. Contoh proses sosialisasi yang sudah sampai tahap ini adalah individu
yang sadar dan menerima sebagai orang Indonesia, kemudian membangun visi
tentang apa yang ingin dilakukannya untuk kemajuan Indonesia.

Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi
pembangunan nasional, generasi muda diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung  jawab
untukkelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan
perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang
cara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

Pola Dasar Pembinaan dan Pembangunan Generasi Muda

PemudaPola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor :
0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman
sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran
dan tujuan yang dimaiksud.Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun
berlandaskan:• Landasan Idiil : Pancasila• Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar
1945• Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara• Landasan Histories : Sumpah
Pemuda dan Proklamasi• Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki
keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.• Orientasi ke atas
kepada Tuhan Yang Masa Esa.• Orientasi dalam dirinya sendiri.• Orientasi ke luar hidup di
lingkungan.Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua
pengertian pokok, yaitu:• Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan
adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi bangsa.• Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan
adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan
potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fungsional.

Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda

 Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh bangsa ini.
 Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan
kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fungsional.

Tujuan Sosialisasi

Pada prinsipnya adalah untuk membentuk kepribadian seseoarang agar selaras sengan nilai
dan norma umum yang berlaku di masyarakat. Selaras dengan nilai dan norma artinya,
individu menyadari status sosialnya di masyarakat sehingga dapat menjalankan peran
sosialnya sebagaimana mestinya. Selain itu, dengan kepribadian yang selaras, individu
dianggap akan mampu hidup bermasyarakat.

Pengertian Hukum secara Umum 

Hukum adalah keseluruhan norma oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan
hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan, dengan tujuan untuk mengadakan suatu
mengikat bagi sebagian atau seluruh  tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Sumber Hukum

Segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang
bersifat memaksa. Artinya: aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang 
tegas dan nyata.Para ahli membedakan sumber hukum ke dalam 2 (dua) bagian,
yaitu Sumber hukum dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

 
 Sumber Hukum dalam arti material, yaitu: suatu keyakinan/ perasaan hukum
individu dan pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan demikian
keyakinan/ perasaan hukumindividu (selaku anggota masyarakat) dan juga pendapat
umum yang merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan hukum.
 Sumber hukum dalam arti Formal, yaitu: bentuk atau kenyataan dimana kita dapat
menemukanhukum yang berlaku. Jadi karena bentuknya itulah yang
menyebabkan hukum berlaku umum, diketahui, dan ditaati.

Macam Macam Pembagian Hukum

1. Menurut Asasnya
 Bentuknya
 Tempat Berlakunya
 Cara Mempertahankannya
 Sifatnya
 Wujudnya
 Isinya
2. Menurut bentuknya:
 Hukum tertulis, hukum ini dapat pula merupakan:
 hukum tertulis yang dikodifikasikan.
 hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan.
 Hukum tak tertulis:
Adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak
tertulis namun berlakunya seperti suatu peraturan perundang (disebut
juga Hukum  Kebiasaan).
3. Menurut tempat berlakunya, dapat dibagi:
 Hukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara.
 Hukum Internasional, yaitu hukum yang mengatur
 hubungan hukumdalam  dunia Internasional.
 Hukum Asing, yaitu hukum yang berlaku di negara lain.
 Hukum Gereja, yaitu kumpulan norma-norma yang ditetapkan oleh Gereja.
4. Menurut waktu berlakunya :
 Ius Constitutum (Hukum Positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang
bagisuatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
 Ius Constituendum. yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang 
akan datang.
 Hukum Asasi (Hukum Alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam 
segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tak mengenal 
batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap 
siapapun juga diseluruh tempat.
5. Menurut isinya :
 Hukum Privat (Hukum Sipil), yaitu kumpulan hukum yang mengatur
hubungan- hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan
menitik  beratkan kepada kepentingan perorangan.
 Hukum Publik, yaitu kumpulan hukum yang mengatur hubungan antara 
negara dengan alat perlengkapannya atau antara Negara dengan  Perorangan
(melindungi kepentingan umum).
6. Menurut Sifatnya :
Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga 
harus dan mempuyai paksaan mutlak.
 Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila 
pihak-pihak yang bersangkutan telah memberi peraturan sendiri dalam suatu
perjanjian.
7. Menurut cara mempertahankannya :
 Hukum Materiil, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang
mengatur kepentingan dan hubungan-hubungan yang berujud perintah dan
larangan-larangan. Contoh: Hukum Pidana, Hukum Perdata, HukumDagang,
dan lain-lain.
 Hukum Formil (hukum acara atau hukum proses), yaitu hukum yang memuat
peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum materiil atau peraturan-peraturan bagaimana cara-
cara mengajukan suatu perkara ke muka Pengadilan dan bagaimana cara-
caranya hakim memberi keputusan.Contohnya: Hukum Acara
Pidana, Hukum Acara Perdata.
8. Pembagian Hukum Menurut Sumbenya :
 Undang-undang
 Kebiasaan
 Traktat
 Yurisprudensi
9. Pembagian Hukum Menurut Wujudnya
 Hukum Objektif
Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai seseorang
atau golongan tertentu. Hukum ini hanya membuat peraturan saja yang
mengatur hubungan hukum antara 2 orang atau lebih.
 Hukum Subjektif
Hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seseorang
tertentu atau  lebih.

Pengertian Negara

Adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari kelompok masyarakat yang terdiri dari
sekumpulan orang di wilayah tertentu, memiliki cita-cita untuk hidup bersama, serta memiliki
sistem pemerintahan yang berdaulat.

2 Tugas Utama Negara

1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu


sama lain
2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan
bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara

 
Sifat Sifat Negara

1)Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa yang berarti negara memiliki kekuasaan secara sah untuk
memaksa kekerasan fisik. Hal ini bertujuan agar masyarakat menaati undang-undang,
mencegah kekacauan (anarki) dalam masyarakat, dan agar masyarakat tertib. Adapun alat
pemaksanya di antaranya adalah polisi dan tentara. Misalnya, ada peraturan yang mewajibkan
tiap-tiap negara wajib membayar pajak. Orang yang melanggar ketentuan ini dapat dikenai
sanksi berupa denda, penyitaan harta, atau bahkan dipenjara.

2)Monopoli
Negara berhak melakukan monopoli untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai masyarakat secara bersama. Misalnya, memungut pajak, menghukum warga
negara yang melanggar peraturan, dan sebagainya.

3)Mencakup

Mencakup semua berarti tiap-tiap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
negara ditujukan untuk seluruh warga tanpa kecuali.

2 Macam Bentuk Negara

 Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah negara bersusunan tunggal. Maksudnya adalah kekuasaan untuk
mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Negara kesatuan terdiri dari
beberapa negara yang menggabungkan diri sehingga menjadi suatu negara yang mempunyai
status bagian-bagian. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam
maupun ke luar. Di dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu
dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen.

 Negara Serikat/Federal

Negara serikat, negara federal, atau negara federasi adalah suatu negara bersusun jamak yang
terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat sedangkan yang berdaulat adalah
gabungan dari negara-negara bagian itu. Pemerintah federal (pusat) hanya mengeluarkan
kebijakan yang bersifat membatasi dan hanya pemerintah pusat yang boleh mengadakan
hubungan dengan negara lain.

Unsur Unsur pembentuk suatu Negara

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)


2. Rakyat atau Penduduk
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dari Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, dinyatakan
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk:
 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
 memajukan kesejahteraan umum;
 mencerdaskan kehidupan bangsa; serta
 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

Pengertian Pemerintah

Pemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin asalnya Gubernaculum.  Pemerintah


adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam
bentuk( penerapan hukum dan undang-undang) di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah
wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Pemerintah berbeda dengan pemerintahan.
Pemerintah merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam arti sempit pemerintah
hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan arti pemerintahan dalam arti luas adalah semua
mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan atau lembaga, alat
kelengkapan negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara.
Lembaga negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Jika pemerintah adalah lebih ke arah organ, pemerintahan menunjukkan ke arah bidang dan
fungsi. Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaan
dan lembaga tempat mereka menjalankan aktivitas.

Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah dalam arti luas adalah
semua aktivitas yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan,
berlandaskan pada dasar negara, rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi
tercapainya tujuan negara. Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segi struktural
fungsional sebagai sebuah sistem struktur dan organisasi dari berbagai dari berbagai macam
fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan negara(Haryanto
dkk, 1997:2-3).

Pengertian Warga Negara

Warga negara sebagai pendukung sebuah negara merupakan landasan bagi adanya negara.
Dengan kata lain bahwa warga negara adalah salah satu unsur penting bagi sebuah negara.
Berikut adalah penjelasan tentang seputar warga negara.

Pengertian Pemerintah

Pemerintah diartikan sebagai sekelompok orang yang menjalankan kekuasaan dalam


mengatur kehidupan politik, ekonomi dan sosial sebuah negara. Pemerintah memikul
tanggung jawab yang sifatnya terbatas terkait kekuasaan. Pemerintah juga diartikan sebagai
penguasa di suatu Negara atau badan tertinggi pada suatu Negara dan sebagainya.

Sederhananya, Pemerintah adalah PELAKU PEMERINTAHAN.

2 Kriteria Menjadi Warga Negara

1. Kriteria Kelahiran
2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan
seseorang dengan syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan lain.

Sebutkan Orang Orang yang berada dalam satu wilayah Negara

1. Rakyat

Unsur ini sangat penting dalam suatu negara, oleh karena orang / manusia sebagai individu
dan anggota masyarakat yang pertama-tama berkepentingan agar organisasi negara berjalan
baik. Merekalah yang kemudian menentukan dalam tahap perkembangan negara selanjutnya.
Pentingnya unsur rakyat dalam suatu negara tidak hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan
(staatsleer) tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu kemasyarakatan
(sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki, mempelajari hidup
kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu penolong bagi ilmu hukum tata negara.

2. Wilayah (teritorial)

Tidak mungkin ada negara tanpa suatu wilayah. Disamping pentingnya unsur wilayah dengan
batas-batas yabng jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan, artinya
apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya dipecah menjadi
wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan peraturan perundang-undangan pada
prinsipnya hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di wilayahnya sendiri. Orang akan
segera sadar berada dalam suatu negara tertentu apabila melampaui batas-batas wilayahnya
setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi negara) untuk memenuhi berbagai kewajiban
yang ditentukan.  Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya ukuran bagi suatu
masyarakat untuk menjadi suatu negara ialah keinginan bersatu (le desir de’etre ansemble).

3. Pemerintahan

Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas
semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam
wilayah negara.

1. UUD (konstitusi)
2. pengakuan Internasional (secara de facto maupun de jure).

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada
akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak
warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal
ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan
pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia
ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan
kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini
kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

Hak dan Kewajiban Negara

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan
negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
 pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
 meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
sertaperlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
 Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia 

 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2),
taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.

Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan
sosial adalah sebagai berikut.

1. Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat
ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak
mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula
sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang
rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda
tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta
kemampuannya dalam berbagi kepada sesama

2. Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran
kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat
biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan
wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

3. Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-
orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya
mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para
orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

4. Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati
lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu
pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi
yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar
profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika
gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya,
sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh
gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Perbedaan Sistem Pelapisan Sosial

Menurut sifatnya, sistem pelapisan dalam masyarakat dibedakan menjadi:

1) Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup

Dalam sistem ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun
ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam sistem yang tertutup,
untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Di
India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana yang
kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :

 Kasta Brahma : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pendeta;


 Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang
dipandang sebagai lapisan kedua;
 Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang;
 Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;
 Kasta Paria : golongan bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum
gelandangan, peminta,dsb.

2) System pelapisan masyarakat yang terbuka

Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat
bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:

 Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.


 Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada
niat dan usaha.

3) System pelapisan social campuran

Stratifikasi sosial c a m p u r a n m e r u p a k a n kombinasi antara stratifikasi tertutup dan


terbuka. Misalnya, seorang Bali b e r k a s t a Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di
Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.
Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

Beberapa teori tentang pelapisan sosial

Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada yang membagi
pelapisan masyarakat seperti:

1. Masyarakat terdiri dari Kelas Atas (Upper Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
2. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu Kelas Atas (Upper Class), Kelas Menengah
(Middle Class) dan Kelas Bawah (Lower Class).
3. Sementara itu ada pula sering kita dengar : Kelas Atas (Upper Class), Kelas
Menengah (Middle Class), Kelas Menengah Ke Bawah (Lower Middle Class) dan
Kelas Bawah (Lower Class).

Para pendapat sarjana memiliki tekanan yang berbeda-beda di dalam menyampaikan teori-
teori tentang pelapisan masyarakat. seperti:

 Aristoteles membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada


yang kaya, menengah, dan melarat.
 Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama
didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
 Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu,
yaitu golongan elite dan golongan non elite.
 Gaotano Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari
masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan
kelas yang diperintah.
 Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat
menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap
masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas
yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam
proses produksi.

Dari apa yang diuraikan diatas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa ukuran atau kriteria yang
biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakatke dalam lapisan-lapisan sosial
adalah sebagai berikut :

 Ukuran kekayaan :Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran; barangsiapa yang
mempunyai kekayaan paling banyak, temasuk lapisan sosial paling atas.
 Ukuran kekuasaan : Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang
terbesar, menempati lapisan sosial teratas
 Ukuran kehormatan : ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau
kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, menduduki lapisan sosial
teratas.
 Ukuran ilmu pengetahuan : Ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran ini kadang-kadang menjadi negatif, karena
ternyata bukan ilmu yang menjadi ukuran tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal
itu mengakibatkan segala mecam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun
secara tidak halal.

Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif (terbatas),tetapi masih ada ukuran-ukuran lain
yang dapat dipergunakan. Akan tetapi, ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar
timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya
tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan.
 

Kesamaan drajat

Setiap warganegara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam memperole h kehidupan.
Manusia dengan lingkungan memiliki hubungan timbal balik artinya masing-masing
memiliki hak dan kewajiban sama besarnya. Setiap warga negara khususnya Indonesia
dijamin kebebasannya dalam memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya,
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Persamaan Hak

Negara Republik Indonesia, menganut asas bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan
yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hukum ini dibuat dengan maksud untuk
melindungi dan mengatur masyarakat secara umum Ada empat pasal yang memuat ketentuan
tentang hak asasi manusia yakni pasal 27,28,29 dan 31.

 Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa ;Segala warga negara bersamaan kedudukannya di


dalam hukum dan Pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan tanpa
kecuali.
 Pasal 27 Ayat 2 ; hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
 Pasal 28 ; kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagai nya di tetapkan Undang-Undang.
 Pasal 29 ayat 2 ; Kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin
oleh negara.
Pasal 31 ; (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (2) pemerintah
mengusahakan dan menyelnggarakan suatu sistem pengajaran nasional , yang diatur
dengan Undang-Undang.

 4 Pokok Hak Asasi dalam 4 Pasal yang tercantum pada UUD’45

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia merupakan anugerah Tuhan
Yang Maha Esa sejak lahir, maka tidak seorang pun dapat mengambilnya atau melanggarnya.
Kita harus menghargai anugerah ini dengan tidak membedakan manusia berdasarkan latar
belakang ras, etnik, agama, warna kulit, jenis kelamin, pekerjaan, budaya, dan lain-lain.
Namun perlu diingat bahwa dengan hak asasi manusia bukan berarti dapat berbuat semena-
mena, karena manusia juga harus menghormati hak asasi manusia lainnya.

Ada 3 hak asasi manusia yang paling fundamental (pokok), yaitu :

A. Hak Hidup (life)


B. Hak Kebebasan (liberty)
C. Hak Memiliki (property)

Ketiga hak tersebut merupakan hak yang fundamental dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
macam-macam hak asasi manusia dapat digolongkan sebagai berikut :
 Hak asasi pribadi, yaitu hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
manusia. Contohnya : hak beragama, hak menentukan jalan hidup, dan hak bicaara.
 Hak asasi politik, yaitu yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contohnya : hak
mengeluarkan pendapat, ikut serta dalam pemilu, berorganisasi.
 Hak asasi ekonomi, yaitu hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian.
Contohnya : hak memiliki barang, menjual barang, mendirikan
perusahaan/berdagang, dan lain-lain.
 Hak asasi budaya, yaitu hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat.
Contohnya : hak mendapat pendidikan, hak mendapat pekerjaan, hak
mengembangkan seni budaya, dan lain-lain.

Pengertian Elite

Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat
menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang
terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang
kekuasaan. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam
masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam
ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-
pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite.
Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam
masyarakat primitive.

Fungsi Elite dalam memegang Strategi

Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih
sempit selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu
golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka
jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini

didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap berbagai peranan yang dilancarkan dalam
kehidupan masa kini serta meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan datang. Golongan
minoritas yang berada pada posisi atas secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan
dalam studi sosial dikenal dengan elite.

Pengertian Massa

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang
elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yanag secara
fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.

Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya
mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang
menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai
diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.

Ciri-ciri Massa

Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi
orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat
kemakamuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka
sebagai massa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan
tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
2. Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-
individu yang anonim.
3. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggotaanggotanya.

Pengertian Masyarakat

Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi
sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial.
Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan
beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:

 Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan


menghasilkan kebudayaan.

 Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin, Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan
perasaan persatuan yang sama.

 Max Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang
pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

 Menurut sosiolog Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif


 individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

 Karl Marx berpendapat bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
 kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

 Masyarakat menurut M.J. Herskovits adalah kelompok individu yang diorganisasikan


dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.

 Koentjaraningrat (1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup


manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

 Ralph Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.

Syarat-syarat terbentuknya Masyarakat

 Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama
 Merupakan satu kesatuan
 Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama yang
menimbulkankebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-
masing terikat dengan kelompoknya

Pengertian Masyarakat perkotaan

Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti
pendapat beberapa ahli berikut ini.

 Wirth

Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang
yang heterogen kedudukan sosialnya.

 Max Weber

Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya dipasar lokal.

 Dwigth Sanderson

Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.

Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang
sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu
dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

2 Tipe masyarakat

Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota


 Perilaku homogeny.
 Perilaku yang dilandasi oleh konsep  Perilaku heterogen.
kekeluargaan dan kebersamaan.  Perilaku yang dilandasi oleh konsep
 Perilaku yang berorientasi pada pengandalan diri dan kelembagaan.
tradisi dan status.  Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan
 Isolasi sosial, sehingga statik fungsi.
 Kesatuan dan keutuhan kultural.  Mobilitas sosial, sehingga dinamik
 Banyak ritual dan nilai-nilai sacral.  Kebauran dan diversifikasi kultural.
 Kolektivisme.  Birokrasi fungsional dan nilai-nilai secular.
 Individualisme.

Perbedaan antara Desa dan Kota

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community)
dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan
tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana,
karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-
pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada
hakekatnya bersifat gradual.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing
punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-
fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang
dikatakan “berlawanan” pula.

Hubungan antara Desa dan Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang
erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur
mayur , daging dan ikan.

 Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota.
Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau
perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja
pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke
kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi,
pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang
mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu
dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin
menentukan kehidupan perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti:

 Ekspansikota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan


merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan
dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
 Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
 Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses
ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
 ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat
kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai
pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena
itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya
dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan


A. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi ,
kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen –
komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen
suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota
tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya
mengandung 5 unsur yang meliputi :

 Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.


 Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
 Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.

1. Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus
ditingkatkan :
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk
itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus
dimilikinya
2. Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
3. Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka
kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
4. Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para
pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat
bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.

B. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm
kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara
regional maupun nasional.

 5 Unsur lingkungan perkotaan

Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,


kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang
membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi :

1. Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan
sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan

 dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan


kebutuhan penduduk untu masa mendatang
 memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai
standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman
dan menyenangkan
1. Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena
unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
2. Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk
menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam
kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
3. Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
4. Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi
belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan
dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

Fungsi External Kota

Fungsi eksternal kota:

1. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu


2. Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
3. Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :

A. Produksi barang dan jasa


B. Terminal dan distribusi barang dan jasa.

4. Simpul komunikasi regional/global


5. Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.

Pengertian Pedesaan

Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai


berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri.

Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi,
politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Sedang menurut Paul H. Landis desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.

Ciri ciri Pedesaan

 mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
 Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
 Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam seperti : iklim,   keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.

Ciri ciri Masyarakat Desa


Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons”
menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang
mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :

 Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
 Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang
yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman
persamaan.
 Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme).

Macam- macam pekerjaan Gotong royong Masyarakat Pedesaan

 kerja bakti
 gotong-royong memperbaiki jembatan atau jalan raya

Sifat dan hakikat masyarakat pedesaan

Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku,
tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan
adalah masyarakatyang ramah.

Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani
yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat
pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju
dan keluar dari hakikat itu.

Gejala Masyarakat Pedesaan

 Konflik(Pertengkaran)

Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan
harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat
pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang
selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini
menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi
peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.
Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah
tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu
rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.
 Kontraversi(pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-
istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para
ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut
kebiasaan masyarakat.

 Kompetisi(Persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang
mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan
dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa
positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha
untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang
negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha
sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang
ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.

 Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan


Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat
bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah
masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan
tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang
desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan
yang sangat dari para ahli.
Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.

 Tetapi para ahli lebih untuk memberikan perangsang-perangsang yang dapat menarik
aktivitas masyarakat pedesaan dan hal ini dipandang sangat perlu. Dan dijaga agar
cara dan irama bekerja bisa efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan untuk
menghindari masa-masa kosong bekerja karena berhubungan dengan keadaan
musim/iklim di Indonesia).

Sistem budaya petani Indonesia

 Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup


 Mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi bencana
 Dalam menghadapi alam mereka cukup bekerja sama

Unsur-unsur Desa

1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.


2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan
mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga
desa.

ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan
merupakan satu kesatuan.
Fungsi Desa

1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah
pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah
dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur,
desa industri, desa nelayan, dll.

Perbedaan antara Masyarakat pedesaan dan Masyarakat perkotaan

Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya
masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan
kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.

Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka
mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri
dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta
teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-
ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat
umum.

1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara apa adanya
6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan religius
10. Jika berjanji, akan selalu diingat

Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap
sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.

Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih


mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu.
Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:

1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di


desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di
rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada
orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan
politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi
daripada kepentingan umum.

DAFTAR PUSTAKA

http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html

https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/macam-macam-pekerjaan-gotong-royong/

http://ruangterkritis.blogspot.com/2018/03/pengertian-desa-dan-ciri-ciri-dan.html

https://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/29/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-
pedesaan/

http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.com/2014/12/pengertian-pemerintah-dan-
pemerintahan.html

https://www.plengdut.com/tujuan-negara-kesatuan-republik/246/

http://www.yuksinau.id/4-unsur-lengkap-terbentuknya-negara/

https://www.daniarta.com/pengertian-sifat-fungsi-dan-tujuan-negara/

http://fajarhariawan.blogspot.com/2016/11/6-jelaskan-pola-dasar-pembinaan-dan.html

http://sosiologis.com/pengertian-sosialisasi

http://ilmusosialdasar-lintang.blogspot.com/2012/10/internalisasi-belajar-dan-
spesialisasi.html

http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/2-tugas-utama-negara.html

https://indomaterikuliah.blogspot.com/2015/03/pengertian-pemuda-ilmu-budaya-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai