NIM : 6211418118
2. Pengertian Masalah
Kata masalah sering kali mudah diungkapkan namun sulit untuk didefinisikan,
sebagai ilustrasi “masalah” itu adalah adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah dapat diartikan sebagai berikut;
2. Suatu perasaan yang tidak menyenangkan seseorang atau fenomena yang ada
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,
kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua
bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya
mengacu pada perumusan masalah.
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi antara data untuk memecahkan masalah
Pengertian Kuantitatif
Metode ini dinamakan metode tradisional. Karena sudah cukup lama atau
tradisi kebiasaan untuk digunakan. Disebut juga metode medtodel ilmiah/scientific,
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu kongkrit /empiris, objektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Disebut juga metode discovery, karena dengan
metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini
menggunakan data-data berupa angka-angka dan menggunakan statistika.
Pengertian Kualitatif
Metode kualitatif dinamakan metode baru karena popularistasnya belum lama.
Disebut juga metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivusme. Metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat artistic.
Metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah.
Menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi social yang di teliti menjadi lebih
jelas, dan bermakna.
Dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk
tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage
Masalah merupakan suatu hal yang penting dan sentral dalam penelitian. Penting
karena penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya suatu masalah. Dikatakan
sentral karena nyaris dalam seluruh tahapan penelitian. Seperti latar belakang
masalah, tujuan penelitian, kajian teori, pnyusunan intrumen, dan lain sebagainya.
Merumuskaan masalah biasanya menjadi batu sandungan yang besar dalam membuat
skripsi maupun makalah apabila penulis tidak memahami masalah yang akan dikaji.
Namaun, apabila tanpa adanya rumusan masalah maka suatu kegiatan penelitian akan
sia-sia atau bahkan tidak bisamembuahkan hasil sama sekali.
Masalah deskriptif
Masalah komparatif
Masalah asosiatif
4. ANOTASI BIBLIOGRAFI
Pribadi, Agus. "Pelatihan Aerobik untuk Kebugaran Paru Jantung Bagi Lansia."
Jurnal Olahraga Prestasi, vol. 11, no. 2, Jul. 2015.
Jurnal ini menerangkan tentang bagaimana pentingnya program latihan aerobic untuk
memperkuat paru jantung bagi lansia. Penulis mengungkapkan jumlah penduduk usia
lanjut meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu dari tahun 1980 sampai 2020.
Partisipasi lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik yang
terstruktur sangat disarankan dan mempunyai banyak manfaat bagi lansia.
Perbaikan cara berjalan, keseimbangan, kapasitas fungsional tubuh secara
umum, dan kesehatan tulang dapat diperoleh melalui latihan aerobik. Kesehatan
olahraga bagi lansia merupakan hal penting yang harus diprogramkan, baik dari
petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat. Latihan aerobik
untuk merawat kesehatan lansia sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan tidak
melebihi denyut jantung maksimal yaitu antara 60-70% dari denyut jantung
maksimal. Penulis menyarankan latihan aerobic dengan cara berjalan, berenang,
bersepeda, yoga, senam lansia dengan frekuensi 3 kali seminggu, waktu 20-30
menit menyesuaikan kemampuan lansia. Penulis juga menelaskan manfaat dari
latihan aerobik bagi lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan
paru jantung, otot, tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas,
mengurangi kecemasan dan depresi, memperoleh kepercayaan diri yang lebih
tinggi dan motivasi yang lebih tinggi
Pangastuti, Nur I. "Latihan Renang untuk Lansia." Jurnal Olahraga Prestasi, vol. 7, no.
7, Jan. 2011, pp. 32-37
Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana pentingnya memperbaiki kualitas
kesehatan dan psikologi untuk para lansia. Lanjut usia atau yang lebih sering disebut
dengan lansia adalah periode dimana urganisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu.
Penulis mengungkapkan banyak pendapat yang menyatakan tentang usia kemunduran
yang dimulai dari usia 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Indonesia mengkatagorikan
warganya sebagai lansia ketika memasuki usia 60 tahun keatas (UU Rl No 13
tahun1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia). Jumlah warga lanjut usia di Indonesia
belakangan ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya perbaikan kualitas kesehatan dan psikologi dari para
lansia. Dalam memperbaiki kualitas hidup lansia ada beberapa hal yang bisa
dilakukan yaitu, pemberian nutrisi yang sehat, melal<ukan aktivitas fisik, manajemen
stress, dukungan sosial, latihan kognitif, dan spiritualitas. Para lansia disarankan
untuk melakukan Elktifitas fisik, aktivitas ini bisa berupa kegiatan rutin sehari-hari
ataupun kegitan berolahraga. Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan
tubuh. Dengan berolahraga tubuh menjadi segar, sehat dan bugar karena seluruh
tubuh bergerak. Olahraga lansia sebaiknya bersifat aerobic dan rekreasi dan terdiri
dari tiga komponen, yaitu latihan aerobik, latihan kekuatan dan latihan keseimbangan
serta kelenturan. Lansia disarankan untuk berolahaga tiga kali dalam seminggu dan
tidak dianjurkan untuk berolahraga setiap hari, selain itu juga disarankan untuk tidak
makan dua jam sebelum berolahraga. Salah satu olahraga yang dianjurkan untuk
lansia adalah olahraga renang. Renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab
hampir sernua otot tubuh bergerak sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat
dan kekuatan perenang bettambah meningkat. Berenang terbilang minim risiko
cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
mengapung. Seiain itu renang juga memiliki banyak rnanfaat yaitu membentuk otot,
meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru, melatih pernafasan,
rnembakar kalor lebih banyak, dan menghilangkan stres. Sebelum melakukan latihan
renang, sebaiknya melakukan pemanasan darat dan peregangan yang dimaksudkan
agar tercegah dari cidera seperti kram otot sekaligus juga berfungsi untuk
meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap. Setelah melakukan
latihan renang sebaiknya juga melakukan pendinginan di dalam air dengan cara
berenang pelan, hal ini dimaksudkan agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dan juga lakukanlah peregangan ringan.