Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FINDA TRI SETIANINGRUM

NIM : 6211418118

1. Perlunya Merumuskan Masalah

Di dalam bab IV telah dijelaskan bahwa perumusan masalah dapat dilakukan


dengan cara merumuskan judul dengan lengkap. Walaupun nampaknya masalah
sudah dituangkan dalam bentuk judul.
Pada bagian Kesatu bab II ditemukan berbagai jenis peneitian dari sudut
pandang tujuan, pendekatan, serta subjek penelitian. Namun apabila ada penelliti lain
yang menjelakan dengan panjang maka bermaksud untuk memperjelas namun bisa
juga untuk mengaburkan diri. Agar judul penelitian tdak kelihatan panjang,
makadisebutkan hanya ciri-cirinya saja yang ditonjolkan. Selebihnya bisa diterangkan
diluar judul. Sebelum peneliti memulai prnrrlitianya, peneliti harus memulai
membuat rancangan terlebih dahulu. Rancangan tersebut disebut desain penelitian.
Didalam desain penelitian terdapat : judul penelitian, penegasan masalah, alasan,
penegasan masalah, tujuan, kegunaan, landasan teori.

2. Pengertian Masalah

Kata masalah sering kali mudah diungkapkan namun sulit untuk didefinisikan,
sebagai ilustrasi “masalah” itu adalah adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah dapat diartikan sebagai berikut;

1. Suatu kesulitan yang dirasakan seseorang

2. Suatu perasaan yang tidak menyenangkan seseorang atau fenomena yang ada

3. Suatu ketidaksesuaian atau penyimpangan yang dirasakan atas “apa yang


seharusnya” dan “apa yang terjadi”
Cara Menemukan Masalah
Dari berbagai macam masalah yang ada. Masalah dapat diperoleh dari sumber-
sumber sebagai berikut;

1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian


2. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
3. Pernyataan pemegang otoritas
4. Dan lain – lain.

Kriteria Masalah Penelitian yang Baik


1. Masalah yang dipilih mempunyai nilai penelitian:

2. Masalah harus visible, ini berarti

3. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi penelitian

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah,
kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua
bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya
mengacu pada perumusan masalah.

Cara Merumuskan Masalah


Sebuah masalah penelitian akan lebih mudah di selesaikan apabila dirumuskan secara
tajam oleh peneliti, beberapa cara yang dapat mengarahkan seorang peneliti
merumuskan sebuah masalah antara lain:

1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan


2. Perumusan masalah hendaknya jelas dan padat

3. Rumusan masalah harus berisi implikasi antara data untuk memecahkan masalah

Pengertian Kuantitatif
Metode ini dinamakan metode tradisional. Karena sudah cukup lama atau
tradisi kebiasaan untuk digunakan. Disebut juga metode medtodel ilmiah/scientific,
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu kongkrit /empiris, objektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Disebut juga metode discovery, karena dengan
metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini
menggunakan data-data berupa angka-angka dan menggunakan statistika.

Pengertian Kualitatif
Metode kualitatif dinamakan metode baru karena popularistasnya belum lama.
Disebut juga metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
postpositivusme. Metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat artistic.
Metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah.
Menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi social yang di teliti menjadi lebih
jelas, dan bermakna.

RnD (Research and Development)


Pengertian RnD
Metode penelitian RnD (Research and Development) yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini
bersifat longitudinal.

Karakteristik langkah pokok R&D yang membedakannya dengan pendekatan


penelitian lain. Borg and Gall, 1983 menjelaskan 4 ciri utama R&D, yaitu:

1. Studying Research Findings


Melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian
terkait dengan produk yang akan dikembangkan
2. Developing The Product Base On This Findings
Mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut
3. Field Testing It In The Setting Where It Will Be Used Eventually

Dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk
tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage

Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam


tahap-tahap uji lapangan

3. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah penelitian menurut sugiyono merupakan sebagai suatu kesenjangan


antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Selain itu, mmasalah dapat
diartikan juga sebagai suatu bentuk kesulitan yang dirasakan oleh orang awan
ataupun peneliti sehingga perlu ditemukannya jawaban. Namun menurut
Notoatmodjo masalah penelitian secara umum dapat diartikan suatu kesenjangan
(gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal.

Masalah merupakan suatu hal yang penting dan sentral dalam penelitian. Penting
karena penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya suatu masalah. Dikatakan
sentral karena nyaris dalam seluruh tahapan penelitian. Seperti latar belakang
masalah, tujuan penelitian, kajian teori, pnyusunan intrumen, dan lain sebagainya.

Ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik adalah sebagai berikut ;

1. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.


 Masalah harus mempunyai keaslian
 Masalah harus menyatakan suatu hubungan
 Masalah harus dapat di uji
2. Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya :
 Administrasi dan sponsor harus kuat
 Tidak bertentangan dengan hukum dan adat
 Waktu memecahkan masalah harus wajar

Macam macam bentuk Rumusan Masalah Penelitian

Merumuskaan masalah biasanya menjadi batu sandungan yang besar dalam membuat
skripsi maupun makalah apabila penulis tidak memahami masalah yang akan dikaji.
Namaun, apabila tanpa adanya rumusan masalah maka suatu kegiatan penelitian akan
sia-sia atau bahkan tidak bisamembuahkan hasil sama sekali.

Sugiyono menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu :

 Masalah deskriptif
 Masalah komparatif
 Masalah asosiatif

4. ANOTASI BIBLIOGRAFI

Pribadi, Agus. "Pelatihan Aerobik untuk Kebugaran Paru Jantung Bagi Lansia."
Jurnal Olahraga Prestasi, vol. 11, no. 2, Jul. 2015.
Jurnal ini menerangkan tentang bagaimana pentingnya program latihan aerobic untuk
memperkuat paru jantung bagi lansia. Penulis mengungkapkan jumlah penduduk usia
lanjut meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu dari tahun 1980 sampai 2020.
Partisipasi lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik yang
terstruktur sangat disarankan dan mempunyai banyak manfaat bagi lansia.
Perbaikan cara berjalan, keseimbangan, kapasitas fungsional tubuh secara
umum, dan kesehatan tulang dapat diperoleh melalui latihan aerobik. Kesehatan
olahraga bagi lansia merupakan hal penting yang harus diprogramkan, baik dari
petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat. Latihan aerobik
untuk merawat kesehatan lansia sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan tidak
melebihi denyut jantung maksimal yaitu antara 60-70% dari denyut jantung
maksimal. Penulis menyarankan latihan aerobic dengan cara berjalan, berenang,
bersepeda, yoga, senam lansia dengan frekuensi 3 kali seminggu, waktu 20-30
menit menyesuaikan kemampuan lansia. Penulis juga menelaskan manfaat dari
latihan aerobik bagi lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan
paru jantung, otot, tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas,
mengurangi kecemasan dan depresi, memperoleh kepercayaan diri yang lebih
tinggi dan motivasi yang lebih tinggi

Pangastuti, Nur I. "Latihan Renang untuk Lansia." Jurnal Olahraga Prestasi, vol. 7, no.
7, Jan. 2011, pp. 32-37
Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana pentingnya memperbaiki kualitas
kesehatan dan psikologi untuk para lansia. Lanjut usia atau yang lebih sering disebut
dengan lansia adalah periode dimana urganisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu.
Penulis mengungkapkan banyak pendapat yang menyatakan tentang usia kemunduran
yang dimulai dari usia 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Indonesia mengkatagorikan
warganya sebagai lansia ketika memasuki usia 60 tahun keatas (UU Rl No 13
tahun1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia). Jumlah warga lanjut usia di Indonesia
belakangan ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya perbaikan kualitas kesehatan dan psikologi dari para
lansia. Dalam memperbaiki kualitas hidup lansia ada beberapa hal yang bisa
dilakukan yaitu, pemberian nutrisi yang sehat, melal<ukan aktivitas fisik, manajemen
stress, dukungan sosial, latihan kognitif, dan spiritualitas. Para lansia disarankan
untuk melakukan Elktifitas fisik, aktivitas ini bisa berupa kegiatan rutin sehari-hari
ataupun kegitan berolahraga. Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan
tubuh. Dengan berolahraga tubuh menjadi segar, sehat dan bugar karena seluruh
tubuh bergerak. Olahraga lansia sebaiknya bersifat aerobic dan rekreasi dan terdiri
dari tiga komponen, yaitu latihan aerobik, latihan kekuatan dan latihan keseimbangan
serta kelenturan. Lansia disarankan untuk berolahaga tiga kali dalam seminggu dan
tidak dianjurkan untuk berolahraga setiap hari, selain itu juga disarankan untuk tidak
makan dua jam sebelum berolahraga. Salah satu olahraga yang dianjurkan untuk
lansia adalah olahraga renang. Renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab
hampir sernua otot tubuh bergerak sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat
dan kekuatan perenang bettambah meningkat. Berenang terbilang minim risiko
cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
mengapung. Seiain itu renang juga memiliki banyak rnanfaat yaitu membentuk otot,
meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru, melatih pernafasan,
rnembakar kalor lebih banyak, dan menghilangkan stres. Sebelum melakukan latihan
renang, sebaiknya melakukan pemanasan darat dan peregangan yang dimaksudkan
agar tercegah dari cidera seperti kram otot sekaligus juga berfungsi untuk
meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap. Setelah melakukan
latihan renang sebaiknya juga melakukan pendinginan di dalam air dengan cara
berenang pelan, hal ini dimaksudkan agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dan juga lakukanlah peregangan ringan.

Anda mungkin juga menyukai