Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM ASUHAN KEBIDANAN

(KONSEP KEBIDANAN)

Disusun Oleh :

- Amalia Fajar Riyani (NPM : 37718856)

- Yohana Anggriani (NPM : 37718863)

- Ellyyani (NPM : 32718217)

Kelas : 1DEO1

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI “KEBIDANAN”
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha
pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “MACAM-MACAM ASUHAN
KEBIDANAN”.

Tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
macam-macam asuhan kebidanan secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah
yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.

Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Macam – macam Asuhan Kebidanan

A. Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil

Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu hamil
utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara dini
kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.

Tujuan pemeriksaan dan pengawasan Ibu hamil:

a) Tujuan umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b) Tujuan khusus

• Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam

kehamilan, persalinan dan nifas

• Mengenal dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin

• Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

• Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari

Standar Asuhan Kehamilan Kunjungan antenatal care (ANC) minimal :

a. Satu kali pada trimester 1 (usia kehamilan 0 – 13 minggu).

b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14 – 27 minggu)

c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 18 – 40 minggu)

Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis bagi ibu hamil.
Perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak nafsu makan, BB
bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu hamil
diantaranya; ibu menjadi mudah tersinggung, bangga dan bergairah dengan kehamilannya
dan sebagainya.
Adapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan :

(a) Mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan


dan segala bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil;

(b) Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan


psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan;

(c) Membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya,


pikirannya untuk menerima dan memelihara kehamilannya.

B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi pada Ibu
Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.

1 kala I: Pembukaan 0-10

Pembukaan: 1. fase laten: 8jam : 0-3

2. fase Aktif: 6jam : 1. Akselerasi: (2jam) 3-4

2. Dilatasi max: (2jam) 4-9

3. Deselerasi: (2jam) 9-10

Asuhan yang diberikan :

• Memonitoring tekanan darah, suhu badan, denyut nadi setiap 4jam

• Mendengarkan denyut jantung janin setiap jam pada fase laten dan 30 menit pada
fase aktif.

• Palpasi kontraksi uterus setiap jam setiap fase laten dan 30 menit pada fase aktif.

• Memonitoring pembukaan servik penurunan bagian daerah terendah pada fase laten
dan fase aktif setiap 4jam.

• Memonitoring pengeluaran urine setiap 2jam


• Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau
teman dekat untuk mendampingi ibu.

• Menginformasikan hasil pemeriksaan dan rencana asuhan selanjutnya serta


kemajuan persalinan dan meminta persetujuan ibu untuk rencana asuhan selanjutnya.

• Mengatur aktifitas dan posisi dan membimbing relaksasi sewaktu ada his.

• Menjaga privasi ibu.

• Menjaga kebersihan diri

• Memberi rasa aman dan menghindari rasa panas, mengurangi rasa nyeri ketika his
misalnya dengan membuat rasa sejuk dan masase.

• Memberikan cukup minum dan makan

• Memastikan dan mempertahankan kandung kemih tetap kosong

• Menciptakan rasa kedekatan antara bidan dan ibu misalnya dengan sentuhan.

2. kala II: Lahirnya janin

Asuhan yang diberikan :

• Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu

• Memastikan kecukupan makan dan minum

• Mempertahankan kebersihan diri

• Mempersiapkan kelahiran bayi

• Membimbing meneran pada waktu his

• Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung bayi terus menerus

• Melakukan amniotomi

• Melakukan episiotomi jika diperlukan

• Melahirkan kepala sesuai mekanisme persalinan dan jalan lahir


• Melonggarkan atau melepaskannya, bila ada lilitan tali pusat pada kepala dan badan
bayi.

• Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi

• Nilai tanda-tanda kehidupan bayi minimal 3 aspek adalah asuhan bernafas , denyut
jantung, warna kulit

• Klem/jepit tali pusat didua tempat dan potong dengan gunting steril/DTT

• Menjaga kehangatan bayi

• Merangsang pernafasan bayi bila diperlukan

3. kala III: Lahirnya Plasenta

Asuhan yang diberikan :

• Melaksanakan menagemen aktif kala III

• Melakukan palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi laindalam 2menit

• Memberikan suntikan oksitosin 10 im

• Segera diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi, jika bayi tunggal

• Pemberian oksitosin 10 unit im dapat diulangi setelah 15 jika plasenta masih belum
lahir

• Jika oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu dan susukan bayi segera
guna menghasilkan oksitosin alamiah.

• Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)

• Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, plasenta dilahirkan dengan perasat


brandt Andrew.

• Setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri

• Memotong dan mengikat tali pusat

• Memperlihatkan/mendekatkan bayi dengan ibunya.


• Meletakkan bayi segera mungkin, kurang dari 30 menit setelah lahir bila
memungkinkan.

4. kala IV: 2jam Post Partum

Asuhan yang diberikan :

• Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah, tanda-tanda vital

• 2-3 kali selama 10 menit pertama

• Setiap 15 menit selam 1 jam

• Setiap 20-30 menit selama jam kedua

• Jika uters tidak berkontraksi dengan baik, lakukan masase fundus dan

• Berikan methyl-ergometrine 0,2 mg IM (jika ibu tidak mengalami hipertensi).

• Melakukan pemeriksaan jalan lahir dan perineum

• Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaputnya

• Ajarkan ibu/keluarga tentang cara mengecek/meraba uterus dan memasasenya.

• Evaluasi darah yang hilang.

• Memantau pengeluaran klohkea (biasanya tidak lebih dari darah haid

• Mempertahankan kandung kemih tetep kosong (tidak dengan kateterisasi).

C. Asuhan kebidanan pada Ibu Nifas

Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas.
Biasanya berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada Asuhan ini Bidan
memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan Kondisi Ibu dan
Anak.
Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibunifas. Ibu nifas juga
mengalami perubahan-perubahan yang bersifatfisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu,
diperlukan jugakomunikasi pada saat nifas. Perubahan fisiologis pada ibu nifasmeliputi:
proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochea, dsb. Sedangkan perubahan psikologis
meliputi: perasaan bangga setelah melewati proses persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai
denganharapan, kondisi-kondisi yang membuat ibu sedih saat nifas (keadaanbayi tidak sesuai
harapan, perceraian, dsb).

Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifasharus memperhatikan


kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan kelahiran bayi,
penyampaian informasi jelas danmudah dimengerti oleh ibu dan keluarga, dsb.

D. Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada bayi
baru lahir. Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta, memandikan, mengobservasi
ada tidaknya gangguan pada pernafasan dsb dan memakaikan pakaian dan membendong
dengan kain.

Komunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran sejak bayi mulai menangis sampai lancar
berbicara. Fase pertumbuhan danperkembangan komunikasi bayi meliputi : (1) fase
prelinguistic; (2) kata pertama; (3) kalimat pertama; (4) kemampuan bicara egosentris dan
memasyarakat; (5) perkembangan semantic

• Fase Prelinguistic

Suara pertama kali yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangisan. Hal tersebut
sebagai reaksi perubahan tekanan udara dan suhu luar uterin. Bayi menangis dikarenakan
lapar, tidak nyaman oleh karena basah, kesakitan atau minta perhatian. Bunyi refleksi (reflek
vocal) juga termasuk dalam fase prelinguistic, yang meliputi : (a) Babling (meraban), fase ini
dimulai ketika bayi tahu suaranya, senang mendengar suaranya dan kemudian diulang seperti
berbicara sendiri. (b) Echolalia, mengulang gema suara dari suara yang diucapkan orang lain.
E. Asuhan kebidanan pada Neunatus dan Balita

Asuhan kebidanan pada neunatus dan balita adalah Asuhan yang di berikan Bidan
pada Neunatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan, informasi tentang
Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.

Asuhan kebidanan pada Pelayanan KB

Asuhan Kebidanan pada pelayanan KB adalah Asuhan yang diberikan Bidan pada Ibu
yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan tentang macam-macam KB,
efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan wewenang terhadap IBu untuk
memilih macam-macam KB yang akan di gunakan.

Tidak semua akseptor KB mengalami kenyamanan dalam menggunakan alat


kontrasepsi. Ada juga yang mengalami perubahanbaik secara fisiologis maupun psikologis
setelah penggunaan alat kontrasepsi. Perubahan fisiologis yang sering terjadi adalah akibat
dari efek samping penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Misalnya pusing, BB bertambah,
timbul flek-flek di wajah, gangguan menstruasi, keputihan, gangguan libido, dll. Adapun
perubahan psikologis yang dialami adalah kecemasan atau ketakutan akan keluhan-keluhan
yang terjadi, kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi.

F. Asuhan kebidanan pada Wanita dengan gangguan Reproduksi

Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan Reproduksi adalah Asuhan yang di
berikan Bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan memberikan KIE
(Konseling Informasi Edukasi) tentang gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul
pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang tidak teratur.

Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalamigangguan atau perubahan


yang bersifat fisiologis maupun psikologis.Perubahan fisiologis yang terjadi seperti
keputihan, gangguan haid,penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan yang bersifat
psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-masalah yang terjadi dan ketidaksiapan
dalam menerima kenyataan.
Pelaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistemreproduksi adalah
penjelasan kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi dini terhadap kelainan
sehubungan dengangangguan reproduksi, pemberian informasi tentang layanan kesehatan,
membantu dalam pengambilan keputusan dan pemberian support mental
DAFTAR PUSAKA

http://qomariahnurul.blogspot.co.id/p/113-macam-macam-asuhan-kebidanan.html?m=1

http://rudi-febryanto.blogspot.co.id/2010/10/tugas-makalah-paradigma-asuhan.html

(http://bidanshop.blogspot.com. 2010; page 5)

https://nurqueensha.wordpress.com/2011/03/20/manfaat-paradigma-dikaitkan-askeb/

Anda mungkin juga menyukai