Anda di halaman 1dari 3

RENCANA KERJA DAN SYARAT

Pasal 1
Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan.

Pasal 2
Pekerjaan Tambah dan Kurang

a. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dilakukan atas perintah dan persetujuan
dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau Direksi terlebih dahulu.
b. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin dari Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan atau Direksi adalah Tidak Sah dan menjadi tanggungan Pelaksana
(POKMAS) dengan kata lain tidak ada tuntutan ganti rugi.
c. Pekerjaan tambah dan kurang apabila terjadi akan diperhitungkan kembali dan akan
dibuatkan Berita Acara berdasarkan harga satuan yang dilampirkan dalam Surat
Perjanjian Kesepakatan.

Pasal 3
SPK dan Memulai Pekerjaan

a. Pelaksana (POKMAS) yang ditunjuk dapat memulai pekerjaan setelah diberikan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang merupakan hari
permulaan untuk melaksanakannya.
b. Segala keperluan untuk terselesainya Surat Perjanjian Kesepakatan harus ditanggung
oleh Pelaksana (POKMAS).

Pasal 4
Pekerjaan Pasangan Paving Stone

4.1. Pekerjaan Persiapan


a. Keadaan tanah diserahkan kepada Pelaksana Kegiatan seperti keadaan
setempat.
b. Pematangan tanah seluas bidang yang akan dikerjakan.
c. Ukuran duga, ukuran tinggi jalan setapak disesuaikan dengan gambar dan
petunjuk direksi/pengawas lapangan.
4.2. Pekerjaan Tanah dan Urugan Pasir
a. Tanah bekas galian harus diratakan atau dibuang dari lokasi pekerjaan.
b. Dibawah Pasangan paving stone diurug dengan pasir setebal 5 cm sesuai dengan
yang telah ditentukan (sesuai dengan gambar) dan dipadatkan disiram dengan air
hingga jenuh.
4.3. Pekerjaan Paving Stone
a. Paving yang dipakai adalah standart pada daerah setempat
b. Bentuk dan motifnya disesuaikan dengan gambar atau persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan / Direksi / Pengawas Lapangan.
c. Pasangan paving segi enam dilaksanakan rapi (garis natnya searah) dan bagian
pinggirannya dipasang Pasangan Bata.
d. Jarak natnya tidak boleh dari 2 mm dan pada nat-nat dipasang pasir.
e. Pada sisi kanan dan kiri paving diikat dengan pasangan batu bata dengan spesi 1
Pc : 5 Ps dan pada permukaan yang terlihat diplester dengan spesi 1 Pc : 3 Ps
(disesuaikan dengan gambar)
Pasal 5
PONDASI

a. Pasangan pondasi adalah pondasi langsung dari batu kali belah dengan perekat 1 Pc
5 ps dan kemudian diplesteran berapen, plester dasar dengan perekat yang sama
bagian bawah pondasi. Batu-batu pondasi tidak saling bersentuhan dan selalu ada
perekat diantaranya hingga rapat.

Pasal 6
PEKERJAAN KAYU KAP/KUDA-KUDA

a. Kayu untuk kuda-kuda dan gording digunakan kayu gelam kualitas baik, ukuran
sesuai gambar.
b. Pekerjaan atap/kap harus dikerjakan dengan baik dan rapi, sehingga mendapatkan
bidang atap yang rata dan rapat serta tidak bocor.
c. Ukuran-ukuran balok kap dalam gambar terlampir dilaksanakan dengan ukuran
minimum : 8 x 15 cm, 8 x 12 cm dan 6 x 12 cm ukuran perdagangan.
Untuk gording digunakan kayu gelam ukuran 8 x 12 cm, kayu nok digunakan kayu
gelam ukuran 8 x 12 cm, untuk usuk digunakan kayu gelam ukuran 5 x 7 cm, untuk
reng digunakan kayu gelam ukuran 2 x 3 cm, untuk papan nok digunakan kayu
kruing ukuran 2 x 20 cm, untuk listplank digunakan kayu gelam 2,5 x 30 cm, untuk
papan talang digunakan kayu mabang 2 x 20 cm.
d. Untuk mendapatkan konstruksi yang kokoh pada bagian-bagian yang penting (liha
gambar detail) harus diikat dengan baut 5/8” (0 – 16 mm) dengan plat-plat besi
(beugel) ¼ x 2” ( 5 x 50 mm ).
Bila gambar detail tidak terlukis maka pelaksana kegiatan tetap melaksanakan baut-
baut tersebut menurut petunjuk Direksi.
Untuk semua sambungan rangka atap dan kuida-kuda disambung lubang-lubang dan
pen.
e. Untuk mendapat kedudukan yang kokoh dan terkait antara kuda-kuda dan beton
kolom, harus dipasang baut angker masing-masing ujung kayu kuda-kuda 0 16”
panjang 40 cm.
f. Sebelum sambungan-sambungan balok kayu kap dimatikan, semua bidang kayu
yang disambung secara teknis dan rapi harus dimeni terlebih dahulu.
g. Pelaksana kegiatan tidak boleh memasang atap dan langit-langit (plafond hanger)
sebelum seluruhnya kelengkapan baut-baut dan begel kap selesai dilaksanakan
dengan baik dan sempurna disetujui Direksi.

Pasal 7
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

a. Untuk mendapat bidang atas yang rata, semua usuk dipakai dari kayu gelam gergaji
mesin disaput dengan kolteer ukuran 5 x 7 cm dipasang jarak as-as 50 cm, reng
dipakai kayu gelam gergaji mesin ukuran 2 x 3 cm dengan panjang masing-masing
minimal 2 m.
b. Penutup atap dipergunakan penutup atap dari Asbes Gelombang.
c. Lereng atau kemiringan atap dibuat sesuai dengan gambar atau minimal 30 %

Pasal 8
Pekerjaan Pembersihan

a. Pekerjaan pembersihan di dalam lokasi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,


sehingga pekerjaan pelaksanaan harus benar-benar bersih.
b. Pekerjaan pembersihan disekitarnya harus dilaksanakan dengan membersihkan
semua jenis tumbuhan dan tanaman liar dan membuangnya ke tempat pembuangan
akhir.
c. Semua tanaman yang sifatnya merusak pandangan lokasi pekerjaan dapat ditebang
sesuai dengan petunjuk Tim Direksi.

Pasal 9
Penutup

a. Demikian Rencana dan Syarat-syarat Kerja ini dibuat untuk diketahui oleh kedua
belah pihak dan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
b. Jika hal-hal yang belum tercantum dalam pasal 1 sampai 9 ini dan sekiranya
dipandang perlu, maka akan ditentukan dikemudian hari oleh Tim Direksi

Pejabat Pembuat Komitmen

CAHYA WIBAWA, ST
NIP. 19681013 199403 1 010

Anda mungkin juga menyukai