Linearsystem01slides PDF
Linearsystem01slides PDF
Sinyal dan sistem merupakan dua buah konsep yang paling mendasar dalam pengolahan sinyal, sebagaimana
juga dalam banyak disiplin ilmu yang lain. Sinyal merupakan pola perubahan kuantitas/besaran fisik seperti
halnya temperatur, tekanan, tegangan, intensitas cahaya dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengklasifikasi sinyal adalah berdasarkan sifat dari variabel bebasnya. Jika variabel
bebas tersebut kontinyu, maka sinyal tersebut Sinyal Waktu Kontinyu. Suatu sinyal waktu kontinyu x(t) disebut
diskontinyu (amplitudonya) saat t = t1, jika : x(t1-) ≠ x (t1+), dimana t1 - t1- dan t1+ - t1 adalah bilangan positip
sangat kecil.
Jika sinyal x(t) kontinyu untuk semua t, maka sinyal x(t) disebut sinyal kontinyu, sedangkan jika x(t) kontinyu
untuk semua t kecuali pada beberapa titik, maka sinyal x(t) disebut “kontinyu persegmen” (piecewise continuous).
Sebagai contoh, fungsi pulsa persegi rect (t/ τ ) yang didefinisikan sebagai berikut :
rect( τ / 2 )
1, | t | < τ / 2
1
rect (t / τ) =
0, | t | > τ / 2
− τ/2 τ/ 2
Jika variabel bebas hanya memiliki nilai diskrit t = kTs, dimana Ts adalah bilangan riil positip tetap, dan k
himpunan bilangan bulat (k = 0, ± 1, ± 2, ...), maka sinyal yang bersesuaian x(kTs) disebut Sinyal Waktu Diskrit.
dimana T adalah konstanta (perioda dasar), diklasifikasikan sebagai sinyal periodik. Suatu
sinyal x(t) yang tidak periodik disebut sinyal aperiodik/nonperiodik. Penjumlahan dua sinyal
periodik :
Karena sinyal periodik merupakan sinyal dengan durasi tak berhingga (mulai t = - ∞ sampai t = ∞ ), maka semua
sinyal dalam praktek dikategorikan sinyal nonperiodik.
Sinyal x(t-t0) menyatakan sinyal x(t) digeser (sumbu waktunya) sebesar t0. Jika t0 >
0, maka sinyal tersebut dilambatkan / didelay sebesar t0 detik.
Secara fisik, t0 tidak boleh berharga negatif, tetapi secara analitik x(t-t0), untuk t0 < 0 menyatakan tiruan dari x(t)
yang dimajukan waktunya sebesar t0.
x(t) x(t-t0)
- t1 0 t1 t 0 t0- t1 t0 t0+t1
Sinyal x(-t) menyatakan sinyal x(t) yang direfleksikan terhadap t = 0. Untuk sinyal diskrit, x[-n]
menyatakan sinyal x[n] yang direfleksikan terhadap n = 0.
x(t) x(-t)
t t
-1 0 1 2 -2 -1 0 1
x(3-t) x(-t-3)
t t
0 1 2 3 4 -5 -4 -3 -2 -1 0
Perlu diperhatikan bahwa operasi pergeseran dan refleksi ini tidak komutatif.
x ( -t ) = x ( t )
Dan disebut sinyal ganjil jika berlaku
x ( -t ) = -x ( t )
Sinyal sebarang x(t) selalu dapat dinyatakan sebagai jumlah dari sinyal genap dan ganjil :
x ( t ) = xe ( t ) + xo ( t )
Dimana xl (t) adalah bagian genap dari x(t), yang
diberikan oleh :
xe ( t ) = ½ [ x ( t ) + x ( -t )]
xo ( t ) = ½ [ x ( t ) - x ( - t )]
Dengan cara yang sama, definisi diatas juga berlaku untuk sinyal diskrit .
Aexp(−αt) , t > 0
Sinyal x(t) =
0 ,t <0
A/2
1 A exp(−αt) , t > 0
x 0 (t) = 2
- 1 A exp(αt) , t < 0
2
0 t
xe(t)
Sedangkan bagian genap sinyal x(t) adalah :
A/2
1 Aexp(−αt) ,t>0
xl (t) = 2
1 Aexp(αt) , t > 0
2
1
= Aexp(−α | t |) 0 t
2
-A/2
Variabel bebas dari sinyal waktu kontinyu x(t) dapat diskala dengan parameter η.
Contoh :
2 2 2
-1 0 1 t -1 0 1 t -2 -1 0 1 2 t
u(t)
1 , t>0 1
1 Unit Step u(t ) =
0 , t<0
t
r(t)
t , t≥0 1
2 Unit Ramp r (t) =
t , t≤0
t
1
δ( )
∫t x(t )δ (t )dt = x(0)
t2
t1 < 0 < t2
3 Unit Impulse 1
1 Sa(t)
Sin t
4 Sampling Sa (t) =
t −2π 2π
−π π 3π
t
−3π
(i) δ (0) → ∞
(ii) δ (t) = 0 , t ≠ 0
∫ δ (t)dt = 1
∞
(iii)
−∞
−∞
x ( t ) δ ( t- t0) = x ( t0 ) δ ( t-t0 )
Relasi antara sinyal unit impulse, unit step dan unit ramp diberikan oleh persamaan berikut :
t
u(t) = ∫δ(τ)dτ
−∞
t
r(t) = ∫u(τ)dτ
−∞
δ [n]
1 , n=0 1
1 Unit I mpulse δ [n] =
0 , n≠0
u[n]
1 , n ≥0 1
2 Unit Step u[ n] =
0, n < 0
0 1 2 3 4 n
x[n]
C
3 Sekuen Eksponensial x[n] = Cα n
0 1 2 3 4 n
Dua sifat di atas dapat di kombinasi menjadi satu pernyataan berikut (contoh waktu diskrit) : α x1[n] + β
x2 [n] → α y1[n] + β y2 [n]
R2 1
Contoh 1 : R1 y(t) = x(t) = x(t) ; R1 = R2 = 1 ohm
R1 + R2 2
Contoh 2 :
R
Untuk sistem di samping, diperoleh :
∫ exp
y (t0 ) 1 1 t 1
y(t) = exp − (t − t 0 ) + − (t − τ ) x(τ )dτ , , t ≥ t 0
RC RC RC t0 RC
+
x(t)
i(t) Jika input x(t) = αx1(t) + βx2(t) , maka ;
C y(t)
_
y(t) = y (t0 ) exp − 1 (t − t 0 ) + α ∫
t
exp − 1 (t − τ ) x1 (τ )d (τ )
RC RC RC t0 RC
β
RC ∫
t 1
+ exp − (t − τ ) x2 (τ )d (τ )
t0 RC
Untuk contoh di atas, jika input x1(t) dan x2(t) menghasilkan output y1(t) dan y2(t), maka ;
∫ exp −
y (t0 ) 1 1 t 1
y1 (t) − y2 (t) = exp − (t − t0 ) + (t − τ ) x1 (τ )dτ
RC RC RC t0 RC
∫ exp − RC
y (t0 ) 1 1 t 1
− exp − (t − t 0 ) + (t − τ ) x2 (τ )dτ
RC RC RC t0
∫ exp −
1 t 1
= (t − τ ) [ x1 (τ ) − x2 (τ )]dτ
RC t0 RC
Suatu sistem disebut time-invariant jika pergeseran waktu pada input menyebabkan pergeseran waktu yang
sama pada output, sehingga :
Contoh 1 :
Sistem waktu kontinyu :
y(t) = cos x(t)
Untuk sistem ini y(t-t0) = cos x(t-t0),
Suatu sistem disebut “memoryless”(tanpa memory) jika outputnya untuk tiap-tiap nilai variabel bebas hanya
bergantung pada input pada saat yang sama.
Contoh :
b. y ( t )= x ( t -1 )
∑ x[k]
n
c. y[n] =
k =−∞
C ∫−∞
1 t
d. y(t) = x(τ)dτ
e. y(t)= R x (t)
Suatu sistem disebut causal (disebut juga dapat direalisasikan secara fisik), jika output pada setiap waktu,
bergantung hanya pada input saat itu dan input sebelumnya. Sistem yang tidak causal disebut noncausal
(anticipatory)
Contoh :
sistem causal : y (t) = x ( t- 2 ) ; y[n]=x[n]
sistem noncausal : y (t) = x ( t+2 ) ; y [ n ] = x [ n ] -x [ n+1 ]
Suatu sistem disebut invertible jika dengan mengamati output, kita dapat mengamati inputnya. Yaitu kita dapat
menyusun suatu sistem inversi yang jika diseri dengan sistem aslinya, maka menghasilkan output yang sama
dengan input sistem aslinya. Gambar berikut menunjukkan konsep sistem inversi y[n]
sistem
x[n] sistem z[n]=x[n]
inversi
Contoh :
Tentukan apakah sistem berikut invertible ! Jika ya dapatkan sistem inversnya!
a. y(t)=2x(t)
b. y ( t ) = cos x ( t )
d. y(t)=x(t+1)
Ada banyak cara untuk menentukan stabilitas suatu sistem. Salah satu caranya adalah stabilitas BIBO (Bounded
Input Bounded Output ). Suatu sistem disebut stabil jika untuk setiap input yang bounded, maka outputnya juga
bounded. Yaitu :
Contoh :
∫
∞
b. y(t) = x(τ)d τ
−∞
∞
c. y[n] = ∑ x[n]
k=−∞
Diskripsi Matematik yang dapat menggambarkan perilaku suatu sistem disebut model matematik. Model matematik
dapat disajikan dalam beberapa bentuk yang berbeda, bergantung pada kondisi sistem dan keperluan. Untuk sistem
dinamis, model matematik yang banyak digunakan adalah :
− Integral ( Penjumlahan ) Konvolusi
− Persamaan Differensial / Persamaan Beda
−Persamaan Ruang - Keadaan (State-Space)
− Fungsi Alih
Tinjauan lebih jauh tentang hal ini dibahas dalam Bab 2 untuk sistem waktu kontinyu, dan Bab 6 untuk sistem
waktu diskrit.
Diagram Blok adalah representasi hubungan sebab akibat antara input dan output suatu sistem
dengan menggunakan gambar.
blok
x[n] output
Kotak pada diagram blok berisi nama elemen atau sistem atau simbol operasi matematik yang dilakukan terhadap
input untuk menghasilkan output.
i(t)
i(t) = x(t ) − y (t )
∫ dt
+
R x(t) 1/R 1/C y(t)
_
+
x(t)
i(t)
∫ i(t)dt
1
C y(t) y(t) =
_ C