PENDAHULUAN
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada
seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum
menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui
dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik
pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.
1
2. Untuk mengetahui apa saja kah klasifikasi DM
3. Untuk mengetahui Bagaimana Pathway DM
4. Untuk mengethaui gejala klinis DM
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
menanggapi insulin dengan tepat terjadilah diabetes mellitus. Gangguan
metabolisme lemak dan protein serta resiko timbulnya gangguan mikrovaskular
dan makrovaskular meningkat dapat terjadi apabila diabetes mellitus tidak segera
diatasi(farkol UI,2009).
4
Penyebab dari kerusakan sel beta pankreas sangat banyak seperti contoh penyakit
autoimun dan idiopatik (NIDDK, 2014).
5
diberikan karena onset DM tipe 1 dapat terjadi mulai dari usia 4 tahun dan
memuncak pada usia 11-13 tahun, selain itu dapat juga terjadi pada akhir usia 30
atau menjelang 40.
Selain akibat autoimun, sebagaian kecil DM tipe 1 terjadi akibat proses yang
idiopatik. Tidak ditemukan antibodi sel beta atau aktivitas HLA. DM tipe 1 yang
bersifat idiopatik ini, sering terjadi akibat faktor keturunan, misalnya pada ras
tertentu Afrika dan Asia.
6
eksogen tetapi tidak bergantung seumur hidup). DM tipe 2 ini bervariasi mulai
dari yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif, sampai
yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Pada DM
tipe 2 resistensi insulin terjadi pada otot, lemak dan hati serta terdapat respons
yang inadekuat pada sel beta pankreas. Terjadi peningkatan kadar asam lemak
bebas di plasma, penurunan transpor glukosa di otot, peningkatan produksi
glukosa hati dan peningkatan lipolisis.
Efek yang terjadi pada DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang
diabetogenik (asupan kalori yang berlebihan, aktivitas fisik yang rendah,
obesitas) ditambah kecenderungan secara genetik. Nilai BMI yang dapat memicu
terjadinya DM tipe 2 adalah berbeda-beda untuk setiap ras.
3. Diabetes Kehamilan/gestasional
7
Efek genetik kerja insulin
Endokrinopati
Beberapa obat dapat mengganggu sekresi dan kerja insulin. Vacor (racun
tikus) dan pentamidin dapat merusak sel beta. Asam nikotinat dan glukokortikoid
mengganggu kerja insulin.
Infeksi
Imunologi
8
Ada dua kelainan imunologi yang diketahui, yaitu sindrom stiffman dan
antibodi antiinsulin reseptor. Pada sindrom stiffman terjadi peninggian kadar
autoantibodi GAD di sel beta pankreas.
9
2.3 PATHWAY
10
(Terlampir )
11
kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Pada pasien
dengan kebingungan dan koma, merupakan gangguan metabolisme serebral yang
tampak lebih jelas. Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain :
a. Grade 0 : tidak ada luka
b. Grade I: kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
c. Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
d. Grade III : terjadi abses
e. Grade IV : gangren pada kaki bagian distal
f. Grade V : gangrene pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal
12
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit berbahaya yang
dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama penyakit kencing manis. DM
adalah penyakit gangguan metabolik yang terjad’i secara kronis atau menahun
karena tubuh tidak mempunyai hormon insulin yang cukup akibat gangguan pada
sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya atau
keduanya (Kemenkes RI, 2014).
DM di klasifikasikan menjadi 4 tipe dan dari setiap tipe berbeda
berdasarkan penyebab dan juga perjalanannya .
Lampiran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. McCloskey.
2016. Nursing Interventions Classification (NIC). Fifth Edition. Iowa :
Mosby Elsavier.
DLBS. 2014. Medicinus: Diabetes Mellitus. Edisi 2 Vol 27. Tanggerang: Medical
Dexa.
Lang .Florian And Silbernagl. Stefan.,2000.Color Of Atlas Pathophysiology:Page
286-297
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus Di akses
pada 24 Februari 2020
15