Anda di halaman 1dari 3

Aji Dzikri M

Problem
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah
bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah
sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah di
Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi praktek
pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah
ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81
Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan
dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan
sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan
Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif
dalam hal penanganan sampah.
Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan, dimana jumlah
penduduk di daerah perkotaan yang cukup banyak dan relatif padat. Kehidupan manusia dengan
semua aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya sampah. Karena sampah merupakan hasil
efek samping dari adanya aktivitas manusia baik berupa aktivitas rumahan maupun aktivitas
industri. Seiring dengan perkembangan waktu, jumlah penduduk di suatu tempat tentunya akan
semakin bertambah dan perkembangan teknologi pun semakin canggih serta pertumbuhan
industri juga cukup pesat sehingga banyak menghasilkan sampah dalam berbagai macam.
Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014 indonesia menghasilkan sampah
sekitar 187.2 juta ton per tahun yang menduduki peringkat kedua negara penghasil sampah
terbesar di dunia. Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di Indonesia yang
dapat terangkut ke TPA (Tempat Pengelolaan Akhir), yang operasi utamanya adalah pengurugan
(landfilling). Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata secara
sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan muatan truk menuju TPA. Saat ini, masih
banyak sampah khususnya di TPA yang masih belum tahu terkait dengan pengelolaannya.
Pengelolaan sampah seperti halnya pada daur ulang sampah menjadi solusi terciptanya sebuah
perumusan yang baik. Pada saat ini, cara pengelolaan sampah banyak macam yang khususnya
menggunakan ATM. Jika memasukan sampah berupa botol plastik dan kaleng bekas minuman,
maka warga bisa mendapat voucher yang bisa ditukar dengan uang.
Ecxiting Solution
Kesadaran membuang sampah mungkin sudah baik, tapi sampah yang bertumpuk dan
tidak dikelola secara benar akhirnya juga menimbulkan penyakit. Mengutip laman Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Denpasar, untuk mengatasi masalah sampah, Pemerintah Kota
Denpasar mendapatkan hibah dari PT. Irditech Ecojos Plastindo Asia Pura Bali semacam mesin
ATM yang dapat mengeluarkan uang apabila menerima sampah plastik.
Hal ini mungkin menarik mengingat mesin ini baru pertama kalinya ada di Indonesia.
Sementara di negara maju seperti Eropa atau Australia, mesin ini kerap mengatasi masalah
limbah plastik yang sulit diurai di tanah. Cara penggunaannya juga mudah, layaknya mesin ATM
yang harus memasukkan kartu, seseorang hanya perlu memasukkan botol plastik atau kaleng ke
dalam mesin. Kumpulan sampah ini akan didaur ulang oleh perusahaan khusus di
bidangnya. Jadi ATM sampah memang berguna, ya. Jika kita semua membuang sampah pada
tempatnya dan sadar untuk mengurangi sampah plastik dan kemasannya, tentunya sangat baik
untuk kebersihan lingkungan.
Dengan begitu, anak-anak sekolah tidak lagi menganggap sampah sebagai barang tidak
berguna, melainkan tabungan untuk bisa membeli kebutuhan mereka seperti sepatu atau tas.
Slain itu, secara garis besar, Warga Indonesia pada umumnya masih kurang memiliki
pengetahuan mengenai cara membuang sampah. Makanya kami ingin dengan adanya mesin
ATM sampah, membuang sampah dilihat kekinian selain untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Analisis SWOT
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas
dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan
baik hubungan dari setiap aspek.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Strengths
- Skill Manajemen yang baik
- Pengetahuan teknik yang mempuni
- Skill Managemen informasi yang terintegerasi

Weaknesses
- Manajemen financial

Opportunities
- Marketing management

Threats
Ancaman yang adalah
- Penjualan

Anda mungkin juga menyukai