Anda di halaman 1dari 7

Critical Journal Riview

MENINGKATKAN SEMANGAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA


SEKOLAH DASAR DENGAN PERMAINAN KATA BERSAMBUT

DISUSUN OLEH :

NAMA : A. SAUR PARLINDUNGAN GURNING

KELAS : A MANDIRI PGSD

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FALKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-NYA penyusun dapat menyelesaikan Critikal Journal Review dengan
tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia “Review Jurnal “. Review jurnal ini disusun
untuk mengetahui perbedaan antara penulisan dan penyusunan dua jurnal yang disusun oleh
penulis dan judul yang berbeda namun memiliki konsep yang sama yaitu untuk
meningkatkan kemampuan menulis argumentasi.

Penyusun menyadari bahwa Critikal Journal Review ini belum sempuran. Karena
dalam banyak hal masih merupakan himpunan dari sumber buku dan sumber lain yang
dipergunakan. Untuk itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dari pembaca demi
perbaikan.Akhirnya penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun Critikal Journal Review ini.

Medan,

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

BAB II RINGKASAN ARTIKEL/Hasil Penelitian...................................................................3

2.1. Keterhubungan antar bagian............................................................................................3

2.2. Orientasi Temuan............................................................................................................4

2.3. Kemutakhiran Masalah..............................................................................................19

2.4. Koherensi Isi Penelitian.............................................................................................21

BAB III Kelemahan Penelitian................................................................................................22

3.1. Keterhubungan antar bagian............................................................................................3

3.2. Orientasi Temuan............................................................................................................4

3.3. Kemutakhiran Masalah..............................................................................................19

3.4. Koherensi Isi Penelitian.............................................................................................21

BAB V IMPLIKASI

4.1 Implikasi Terhadap Teori ……………………………………………………………………

4.2 Implikasi Terhadap Pembangunan di indonesia …………………………………………….

4.3 Pembahasan dan Analisi …………………………………………………………………….

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam pembelajaran bahasa di kenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu
dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis Tarigan,(1986: 2). Dengan demikian, ternyata untuk
lebih meningkatkan keterampilan menulis, khususnya keterampilan menulis argumentasi,
perlu digunakan metode atau cara yang dapat menarik atau menggugah minat siswa dalam
menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung dan secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan
datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.
Dalam kegiatan menulis diperlukan pengetahuan yang luas dan pola pikir yang logis (Tarigan
1986:7).

Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
bahkan oleh penutur asli yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan
menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu
sendiri yang akan menjadi isi karangan. Unsur bahasa merupakan unsur yang berkaitan
dengan aspek tata bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi dan koherensi, serta unsur
kebahasaan yang lain. Sementara itu, unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam
sebuah tulisan meliputi unsur di luar aspek tata bahasa, seperti pengetahuan dan pengalaman
penulis (Burhan Nurgiyantoro, 2009: 296)

Untuk menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis hendaknya memiliki keterampilan
dasar yang meliputi: (1) keterampilan berbahasa, yaitu keteram-pilan menggunakan ejaan,
tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata serta penggunaan kalimat yang efektif; (2)
keterampilan penyajian, yaitu keterampilan pembentukan dan pengembangan paragraf,
keterampilan merinci pokok bahasan menjadi subpokok bahasan dan subpokok bahasan ke

4
dalam susunan sistematis; dan (3) keterampilan pewajahan, yaitu keterampilan mengatur
tipografi dan memanfaatkan sarana tulis secara efektif dan efisien, tipe huruf, penjilidan,
penyusunan tabel dan lain-lain. Ketiga keterampilan tersebut saling menunjang dalam
kegiatan menulis tentunya didukung oleh keterampilan menyimak, membaca, serta berbicara
yang baik (Atar Semi, 1990: 10).

Argumentasi merupakan sebuah tulisan yang berusaha membuktikan suatu kebenaran.


Penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima suatu kebenaran dengan mengajukan
bukti-bukti atau faktafakta yang menguatkan argumen penulis dan untuk memperkuat ide
atau pendapatnya, penulis wacana argumentasi harus menyertakan data-data pendukung.
Tujuannya adalah pembaca agar yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Dalam
karangan argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri-ciri
tersebut, misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya; (2)
alasan, data, atau fakta yang mendukung; dan (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta
yang disam-paikan.

5
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL/ HASIL PENELITIAN

Membaca dan menulis permulaan merupakan dasar pengajaran yang


pertama kali diajarkan guru kepada anak sekolah dasar. Ketrampilan pembelajaran
menulis permulaan disajikan bersama dengan membaca permulaan sehingga
sering di sebut dengan MMP (Membaca dan Menulis Permulaan). Mengajarkan
membaca dan menulis permulaan pada siswa sekolah dasar dapat dilakukan dalam
berbagai metode. Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada
kemampuan membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Kemampuan
menulis permulaan tidak jauh beda dengan kemampuan membaca permulaan.
Belajar yang baik adalah belajar yang tidak dipaksakan. Belajar yang baik adalah
belajar yang menyenangkan. Usia anak sekolah dasar adalah masa-masa bermain.
Belajar sambil bermain tentunya akan menambah semangat siswa dalam
memahami materi yang diajarkan guru. Pada kesempatan ini penulis akan
menyajikan permainan kata bersambut yang dapat meningkatkan ketrampilan
membaca dan menulis siswa sekolah dasar.
Pada umumnya tujuan dari menulis dan membaca permulaan dengan
bermain kata adalah meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengolah
informasi yang diperolehnya kemudian diungkapkan melalui tulisan yang
dilakukan secara berkelompok. Membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar
juga mempunyai tujuan agar anak lancar membaca dan memahaminya kemudian
diungkapkan melalui tulisan. Namun dalam menulis permulaan ini biasanya
dilaksanakan setelah atau bersamaan dengan belajar membaca permulaan pada
siswa sekolah dasar. Karena anak yang biasa membaca akan menulis sesuai
pengetahuan kosakata yang dimiliki akan lebih semangat dan tertantang untuk
ikut bermain dalam permaianan kata bersambut.
Manfaat menulis tersebut antara lain : meningkatkan kecerdasan,
meningkatkan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian, serta
mendorong kemauan dn kemampuan mengumpulkan informasi.

6
BAB V
KEUNGGULAN PENELITIAN

4.1 Keterhubungan antar Bagian

Keterhubungan antar bagian dikatakan baik apa bila dari setiap paragraf dan setiap sub materi
yang disajikan merupakan materi yang berkaitan satu sama lain. keterhubungan pada jurnal ini
sudah baik karena materi dari setiap paragraf salaing keterkaitan contohnya pada bagian
pendahuluan jurnal ini Bagian awal tulisan tersebut adalah mengenai membaca,menulis, kata
kemudian pengalaman guru, permasalahan yang sering terjadi hingga penanggulangan
masalahnya.

4.2 Originalitas temuan

Pembahasan dalam jurnal tersebut sesiao dengan yang di butuhkan saat ini. Yang
mana , jurnal ini dapat di katan asli, sebab pada saat sub bab terdapat kegian yang benar-
benar dapat di lakukan, rujukan dan kutipan dari beberapa ahli yang mendukung
penelitian tersebut

4.3 Kemutakhiran masalah

Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan
baru. Jurnal ini termasuk jurnal yang mutakhir masalahnya sebab jurnal ini terbit pada
tahun 2016 dan membahas mengenai kopetensi guru professional yang telah tersertifikasi.

4.4 Kohesi dan koherensi


Kohesi dan koherensi di dalam jurnal ini cukup baik. Kalimat pada paragraf cukup
kohesi dan koherensi. Pada kalimat-kalimatnya penulis menjelaskan atau menuliskan
penjelasan mengenai istilah asing di dalam kurung dan memiringkan istilah asing tersebut,
sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa yang dituliskan oleh penulis jurnal, begitu pula
secara keseluruhan jurnal. Pada jurnal kegayutan antar elemenjurnal ini sudah baik.

Anda mungkin juga menyukai