“DAGING”
OLEH :
Alestia Ningsih
I011 17 1065
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
I. PENDAHULUAN/PENGANTAR
Daging merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu
dikonsumsi khususnya anak – anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh normal
dan sehat, karena bahan pangan ini tersusun dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin
serta mineral yang dibutuhkan tubuh. Namun bahan pangan ini mudah rusak, karena
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu,
penyimpanan beku .
Daging yang telah beku jika langsung dimasak dengan suhu yang tinggi dapat
merusak kandungan nutrien yang terkandung pada daging dan menyebabkan daging
menjadi lebih keras atau liat. Oleh karena itu, daging yang telah dibekukan sebelum
diolah perlu dilakukan thawing agar daging beku kembali pada keadaan semula
sebelum pembekuan. Nilai pH daging merupakan salah satu indikator sifat-sifat fisik
Daging sapi merupakan sumber zat besi yang baik serta mengandung selenium
dan fosfor. Asam amino yang terdapat pada daging sapi adalah leusin, lisin, dan valin
yang lebih tinggi daripada daging babi atau domba. Pangan yang tidak aman dapat
menyebabkan penyakit yang disebut dengan foodborne. Ilness yaitu gejala penyakit
beracun atau organisme pathogen. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
Salah satu cara untuk menjamin keamanan produk yaitu dengan sistem jaminan
keamanan pangan yang disebut Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
sangat strategis untuk menjamin keamanan produk, pangan yang dihasilkan industri
pangan sebagai acuan dalam pengelolaan keamanan pangan di dunia. Bahaya fisik
seperti kaca,kayu, batu, logam, plastik, dan tulang. Daging bersusut masak rendah
mempunyai kualitas yang relatif baik dibandingkan dengan daging bersusut masak
besar, karena resiko kehilangan nutrisi selama pemasakan akan lebih sedikit. kualitas
daging sapi yang dijual agar tidak merugikan konsumen, serta pemerintah daerah
harus memberikan informasi atau pembinaan terhadap para penjual mengenai kualitas
daging sapi yang baik di pasar tradisional untuk menjaga keamanan para konsumen.
Bahan pangan yang berasal dari hewan merupakan sumber utama bakteri
penyebab infeksi dan intoksikasi. Akibat dari bakteri-bakteri patogen ini tidak hanya
berupa gejala-gejala ringan seperti mual dan muntah, tetapi juga dapat menimbulkan
akibat yang fatal, seperti Bacillus cereus yang dapat menyebabkan diare akut yang
bisa berakibat pada kematian dan bakteri Salmonella yang dapat membahayakan jiwa
terutama pada anak-anak, orang lanjut usia, serta orang yang mengalami gangguan
menentukan kualitas serta jenis olahan yang akan dibuat. Karakteristik daging pada
setiap jenis ternak kemungkinan berbeda, namun hal ini sering dianggap sama.
Masyarakat pada umumnya menilai karakteristik daging kerbau dan daging domba
residudan waktu henti obat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan yang ketat
dalam pemakaian obat hewan pada pakan, baik pada produsen pakan maupun
penggunaannya oleh peternak /farm. Selain itu, secara terus menerus perlu
sanitasi lingkungan usaha agar produk ternak yang dihasilkan memiliki daya saing
yang tinggi.
Pada saat proses produksi atau saat pemotongan juga dapat menjadi titik
cemaran ini. Hal ini karena adanya ancaman kontaminasi pada daging karena
lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi yang kurang baik, serta tidak
kontaminasi mikroba, bahan kimia berbahaya dan beracun, dan pengaruh fisik lain
pada pemberian zat pewarna. Warna dari daging tentu akan lebih menarik namun
yang terjadi juga pada saat masih terdapat residu senyawa kimia pada hewan di
praproduksi yang menyebabkan daging dapat sedikit berbeda dengan daging yang
Cara pencegahan adalah harus dilakukan oleh pihak berwewenang yang lebih
tegas dalam penerapan peraturan keamanan pangan. Contoh nya adalah menindak
lanjuti oknum-oknum pengguna bahan kimia illegal berbahaya yang sangat dapat
arahan kepada para peternak akan bahaya pemberian bahan kimia ini yang diluar
batas wajar.
KESIMPULAN
potensi pencemaran daging secara fisik dapat menjadi ancaman serius bagi
konsumen. Beberapa contoh cemaran fisik adalah adanya residu yang terdapat pada
daging dan jeroan ternak yang dapat mempengaruhi konsumen seperti mengalami
Sumber :