Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Wijaya Adhis Thanaya

NIM : 1604551194

Kelas : C

Mata kuliah : Filsafat Pancasila

1. Jelaskan hubungan Pancasila dengan UUD 1945 !a

Jawab : Hubungan Pancasila dengan UUD 1945 terdiri dari hubungan formil dan materiil,
berikut penjelasannya :

Hubungan Pancasila dengan UUD 1945 Secara Formal

1. Pancasila Merupakan Kaidah Negara yang Mendasar

Pancasila menjadi kaidah yang mendasar dalam setiap langkah dan penentuan
kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Pancasila sebagai kaidah negara selanjutnya dijiwai
di dalam seluruh batang tubuh  atau pasal dan ayat dalam UUD 1945, sehingga secara tidak
langsung UUD 1945 merupakan kaidah dasar negara pula.

2. Pancasila Sebagai Inti dari Pembukaan UUD 1945

Sejatinya inti dari sumber hukum tertinggi itu ialah Pancasila. Isi dari UUD 1945
tidak boleh bertentangan dengan isi dari Pancasila. Ketika terjadi pertentangan tersebut, maka
supremasi hukum di Indonesia tidak dapat diwujudkan dengan semestinya. Dengan demikian,
keserasian di antara pancasila dengan UUD 1945 merupakan sebuah harga mati yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi. semuanya demi terlaksana demokrasi pancasila yang seharusnya.

3. Pembukaan UUD 1945 Tidak Bergantung pada Batang Tubuh UUD 1945

Batang tubuh dari UUD 1945 dapat terus berubah mengikuti perkembangan zaman
selama ia tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang terdapat di dalam
pembukaan UUD 1945. Ketika terjadi pertentangan di antara batang tubuh dengan Pancasila,
maka hal tersebut haruslah dicegah agar tidak terjadi bentur di dalam peraturan perundang-
undangan. sekalipun demikian, maka yang tetap harus dipertahankan ialah nilai-nilai yang
dimiliki oleh ideologi negara kita, pancasila.

4. Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara


Poin pertama dari hubungan Pancasila dengan UUD 1945 ialah Pancasila merupakan
kaidah dasar negara, sedangkan inti dari pembukaan UUD ialah Pancasila. Maka dari itu,
hubugnan Pancasila dengan UUD 1945 selanjutnya ialah pembukaan UUD 1945 sebagai
pokok kaidah negara.

Hubungan Pancasila dengan UUD 1945 Secara Materiil

1. Isi Pancasila Terangkum dalam Empat Alinea UUD 1945

Secara materiil, hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan sejarah ialah isi
Pancasila tercantum di dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih
dari itu, isi dari Pancasila telah terangkum di dalam setiap alinea pembukaan UUD 1945. Di
dalam alinea pertama, kita dapat menemukan secara lugas sila kedua dari Pancasila, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab. sila pertama dapat kita temui di dalam alinea yang
ketiga. Sila ketiga terdapat di alinea kedua dari pembukaan UUD 1945. Sila keempat dan
kelima dapat secara jelas ditemui di dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945.

2. Pancasila dan UUD 1945 Sebagai Sumber Hukum Dasar Indonesia

Suatu negara untuk membangun sektor hukumnya, diperlukan sumber hukum yang
menjadi dasar dari setiap tata aturan perundang-undangan. Sama halnya dengan negara
tercinta kita ini, diperlukan sumber hukum tertinggi untuk menjadi dasar bagi setiap hukum
yang berlaku di Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 menjadi dua serangkai yang menjadi
sumber dasar hukum di Indonesia. Setiap hukum yang berlaku di Indonesia harus bersesuaian
dengan Pancasila dan UUD 1945. Suatu peraturan perundang-undangan tidak akan lulus atau
diberlakukan ketika ia bertentangan dengan sumber hukum tertinggi itu.

3. Nilai-Nilai Pancasila Harus Diwujudkan dalam UUD 1945

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, inti dari pembukaan Undang-Undang


Dasar 1945 ialah Pancasila. Hal ini berimplikasi pada adanya suatu kewajiban yang harus
diikuti yaitu setiap nilai-nilai Pancasila yang terdapat di dalam alinea keempat harus
diwujudkan di dalam batang tubuh UUD 1945. Maka dari itu, ketika kita memperhatikan
secara mendalam setiap pasal di dalam UUD 1945, maka kita dapat menentukan pasal
tersebut merupakan penerapan dari Pancasila sila keberapa. Untuk saat ini, tidak mungkin ada
sila di dalam Pancasila yang tidak terdapat pembahasannya di dalam pasal-pasal UUD 1945.

4. Pancasila Sebagai Sumber Semangat bagi UUD 1945


Ini merupakan salah satu hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan sejarah
dalam lingkup material yang paling hangat pembahasannya. Maksud dari Pancasila sebagai
sumber semangat bagi UUD 1945 ialah dalam setiap pembahasan mengenai pasal-pasal UUD
1945 didasari dengan semangat dan tujuan dari keberadaan Pancasila.

2. Adakah hubungan antara Pancasila dengan Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 ?

Jawab : Tentu saja memiliki, bahkan sangat erat dengan memperhatikan fungsi dan peranan
bagi bangsa Indonesia maka jelas Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia, sedangkan
Proklamasi merupakan titik kulminasi (tingkatan tertinggi) perjuangan bangsa Indonesia yang
bertekad untuk merdeka, yang disemangati oleh jiwa Pancasila. Karena itu antara Pancasila
dengan Proklamasi mempunyai hubungan yang erat. Nilai-nilai Proklamasi itu sebagaimana
pendapat dari R. Soeprapto adalah sebagai berikut : Nilai perjuangan untuk mewujudkan
kemandirian yang bersifat kebebasan yang bertanggung jawab. Artinya, kemandirian dan
kebebasan dari penguasaan dan intervensi asing, kemandirian dan kebebasan dari gangguan
dan rongrongan kekuatan internal, atau pihak-pihak yang hendak penyampingkan eksistensi,
dan peran NKRI berdasarkan Pancasila.

3. Apakah Pancasila itu ilmiah ?, berikan argumentasi secara logis dengan mendasarkan
pada ciri ciri berfikir ilmiah !

Jawab : Tentu saja Pancasila itu ilmiah. Karena Pancasila itu memenuhi syarat-syarat ilmiah
yakni berobjek, bermetode, bersistem, dan bersifat universal. Serta didasarkan dengan ciri-
ciri berfikir ilmiah yang terdiri dari obyektif, rasional, terbuka, berorientasi pada kebenaran.

1. Berobjek

Suatu objek dari ilmu pengetahuan terbagi dua yakni objek material dan objek formal.
Objek material berarti memiliki sasaran yang dikaji, disebut juga pokok soal (subject matter)
merupakan sesuatu yang dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki. Obyek material
Pancasila adalah suatu obyek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila
baik yang bersifat empiris maupun non empiris. Bangsa Indonesia sebagai kausa material
(asal mula nilai-nilai Pancasila), maka obyek material pembahasan Pancasila adalah bangsa
Indonesia dengan segala aspek budaya dalam bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Sedangkan objek formal adalah titik perhatian tertentu (focus of interest, point of view)
merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu yang
bersangkutan.Obyek formal Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam
pembahasan Pancasila.

2. Bermetode

Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan sesuai


dengan aturan-aturan yang logis dimana metode itu sendiri merupakan cara bertindak
menurut aturan tertentu. Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung pada
karakteristik obyek formal dan material Pancasila.

3. Bersistem

Bersifat atau bersifat sistematis bermakna memiliki kebulatan dan keutuhan yang
bagian-bagiannya merupakan satu kesatuan yang yang saling berhubungan dan tidak
berkontradiksi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Suatu pengetahuan ilmiah harus
merupakan sesuatu yang bulat dan utuh.

4. Bersifat universal

Bersifat universal atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa
penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang, setuju
atau tidak setuju, melainkan karena alasan yang dapat diterima oleh akal. Berdasarkan
berbagai ciri-ciri pengetahuan ilmiah tersebut maka dapat kita ketahui bahwa Pancasila telah
memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai pengetahuan ilmiah sehingga dapat dipelajari
secara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai