Proposal Tak
Proposal Tak
HALUSINASI
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Haryes Wattimury
BANDUNG
2017
Topik
Mencegah halusinasi dengan patuh mengkonsumsi obat
Tujuan
A. Umum
Klien patuh mengkonsumsi obat secara teratur setelah melakukan terapi
aktivitas kelompok.
B. Khusus
1. Klien dapat menyebutkan 10 benar cara minum obat.
2. Klien dapat menyebutkan waktu minum obat yang tepat
3. Klien memahami obat-obat yang di minum.
Peran Perawat
A. Leader:
1. Menyusun rencana pembuatan proposal TAK
2. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib
3. Memimpin diskusi dan terapi aktivitas kelompok.
4. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
5. Membacakan aturan main (membuka acara, memperkenalkan diri dan
kelompok,membacakan kontrak waktu, memimpin kegiatan kelompok,
membacakan tata tertib dan menutup acara)
B. Co-leader:
1. Membantu leader mengoraganisasikan kelompok
2. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader atau sebaliknya
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
C. Fasilitator:
1. Memfasilitasi klien dalam TAK.
2. Mengatur dan mengarahkan klien dalam jalannya aktivitas kelompok
3. Membantu kelompok berperan aktif untuk jalannya permainan.
4. Berperan sebagai role model bagi klien selama proses aktivitas kelompok
5. Mengantisipasi masalah yang akan terjadi
1
D. Observer:
1. Mengobservasi respon klien
2. Mencatat perilaku klien selama dinamika kelompok
3. Mencatat semua proses yang terjadi dan melaporkannya
Landasan Teori
A. Definisi Perilaku Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya
rangsang (stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental Health
Nursing, 1987).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang
ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapanm perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada (Keliat & Akemat, 2010).
B. Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
1. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara –
suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu.
2. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk
pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau
panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau
menakutkan.
3. Halusinasi penghidung
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup
2
bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan
dementia.
4. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari
tanah, benda mati atau orang lain
5. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis
dan menjijikkan.
3
dengan realitas
Tahap III Klien menyerah dan Perintah halusinasi
Mengontrol menerima ditaati.
Tingkat kecemasan pengalaman sensori Sulit berhubungan
berat (halusinasi). dengan orang lain.
Pengalaman Isi halusinasi menjadi atraktif. Perhatian terhadap
halusinasi tidak Kesepian bila pengalaman lingkungan berkurang
dapat ditolak lagi sensori berakhir psikotik. hanya beberapa detik.
Tidak mampu mengikuti
perintah dari perawat,
tremor dan berkeringat
4
pada benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor
dari gangguan schizoprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk
metankolia involusi, psikosa mania depresif dan syndroma otak organik.
Gangguan persepsi yang utama pada skizoprenia adalah halusinasi,
sehingga halusinasi menjadi bagian hidup klien. Biasanya dirangsang oleh
kecemasan, halusinasi menghasilkan tingkah laku yang tertentu, gangguan
harga diri, kritis diri, atau mengingkari rangsangan terhadap kenyataan.
Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada skizoprenia, suara-
suara biasanya berasal dari Tuhan, setan, tiruan atau relatif. Halusinasi ini
menghasilkan tindakan/perilaku pada klien seperti yang telah diuraikan
tersebut di atas (tingkat halusinasi, karakteristik dan perilaku yang dapat
diamati).
3. HLP (Haloperidol)
5
Dosis obat oral HLP untuk dewasa 1-6 mg sehari yang terbagi menjadi 6-
15 mg. Cara pemberian 3x sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 pagi.
Obat HLP gunanya untuk membuat pikiran menjadi tenang.
F. Kriteria Klien
1. Riwayat klien dengan halusinasi.
2. Klien sehat fisik.
3. Klien dalam keadaan tenang kooperatif, dan dapat berinteraksi.
4. Halusinasi terkontrol.
5. Bersedia mengikuti TAK.
Persiapan
A. Kriteria Peserta Kelompok
1. Klien halusinasi yang sudah terkontrol
2. Klien yang dapat diajak kerjasama
3. Klien dapat mengidentifikasi halusinasi
B. Proses Seleksi
1. Berdasarkan observasi dan wawancara
2. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
3. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
4. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
5. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan
6. Mengadakan kontrak dengan klien.
C. Tata tertib aturan main
1. Peserta hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
2. Berpakain bersih, rapi dan sopan.
3. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK.
4. Peserta yang BAK atau ke WC di perbolehkan sebelum TAK
berlangsung.
5. Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok.
6. Tidak diperkenankan membicarakan di luar hal-hal lain Tak.
6
7. Peserta yang ingin bertanya tunjuk tangan dan berbicara setelah di
persilahkan.
8. Peserta yang melanggar peraturan, diperingatkan dan tidak
diperkenankan mengikuti permainan.
D. Pengorganisasian
Leader : Iputu Handika
Co Leader : Ike Jolinda Sinale
Fasilitator : 1. Endi F Logho
2. Evangelia Ririhena
3. Haryes Wattimury
4. Gloria Aponno
6. Norman Lekahena
Observer : Jenny P S Situmeang
Pasien : 1. Melvin Halauwed
2. Celvin Sopacua
3. Erpina Banoet
4. Franshe Seipattiratu
5. Resky Sarlindi Paud
7
Hari /Tanggal : Rabu, 27 September 2017
Tempat : Di Ruang Pasien
Waktu : 10.00-10.40
Jumlah klien : 5 orang.
G. Setting Tempat
Keterangan:
: Leader
: Co. Leader
8
: Observer
: Fasilitator
: Klien
Tata Tertib
Apabila ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus minta izin
dengan para terapis.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
I. Program Antisipasi
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1. Memanggil klien.
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain.
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1. Panggil nama klien.
2. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
c. Bila klien lain ingin ikut
1. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih.
9
2. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut.
3. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini.
d. Untuk mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti
kegiatan hari yang telah ditentukan, maka dipilih peserta cadangan dua
orang.
e. Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain
dalam diskusi, leader harus memfokuskan pembicaraan.
f. Bila ada hal-hal di luar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan.
g. Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus
memberitahukan anggota tersebut dan mengatur mereka berbicara
langsung kepada kelompok.
Pelaksanaan
A. Orientasi (5 menit)
Salam Terapeutik
1. Mengatur posisi duduk peserta
2. Memperkenalkan diri dan seluruh panitia (pakai papan nama)
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
4. Menjelaskan kontrak waktu.
5. Menjelaskan tata tertib dan aturan main. (Memberikan penjelasan
kontrak waktu fase waktu selama 25 menit)
10
5. Menjelaskan 10 benar minum obat: benar obat, benar dosis, benar
waktu pemberian, benar cara dan tempat pemberian, benar pasien
pendidikan untuk pasien, benar dokumentasi, benar hak pasien
untuk menolak, benar pengkajian efek dari obat, benar evaluasi
hasil penilaian dari efek obat.
6. Musik dimainkan, sambil balon digilir ke setiap klien
menggunakan balon, saat musik berhenti klien yang mendapati
cbalon tersebut harus menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh
leader yaitu:
a. Warna-warna obat dan waktu minum obat?
b. Menayakan keuntungan dan kerugian minum obat?
c. Menanyakan 10 benar minum obat.
7. Beri pujian pada pasien yang menjawab benar.
C. Fase Terminasi (10 menit)
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
TAK.
b. Tindak Lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menggunakan kegiatan
fisik dengan berbincang-bincang, kegiatan ibadah, dan patuh
minum obat untuk mencegah halusinasi
2. Memasukkan minum obat pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang Akan Datang
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu cara mengenal halusinasi yang biasa terjadi
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya.
11
STRATEGI PELAKSANAAN
TAK HALUSINASI
SESI I: MENCEGAH HALUSINASI
DENGAN PATUH MENGKONSUMSI OBAT
b. Evaluasi / validasi
Leader : “Bagaimana perasaan Bapak Ibu pagi ini? Masih
mendengar suara-suara?”
c. Kontrak
Leader : “ baiklah Pagi ini kita akan berbincang-bincang mengenai
cara minum obat dan akan melakukan suatu kegiatan, tujuannya agar
Bapak/Ibu semuanya dapat patuh untuk mengkonsumsi obat. Berapa
lama bapak/ibu ingin melakukan kegiatan tersebut”
Leader : “Saya akan menjelaskan peraturan kegiatan hari ini, yaitu :
1. Apabila Bapak/Ibu ingin meninggalkan kelompok,
Bapak/Ibu harus memberi tahu saya.
2. Lamanya kegiatan kita ini adalah 40 menit
3. Bapak/Ibu harus mengikuti kegiatan dari awal hingga
akhir
12
2. Fase Kerja (25 menit)
Leader :“Baiklah Bapak dan Ibu, berapa macam obat yang
bapa/ibu minum? Warnanya apa saja? Dan jam berapa
bapa/ibu minum obatnya?”
Leader : ”Baiklah sekarang kita mulai dari sebelah kanan untuk
bercerita dan berurutan searah jarum jam, karena bapak
yang paling kanan silahkan bapak pertama menceritakan.
Silahkan Bapak. bapak boleh memperkenalkan diri dulu.
Bapak minum obat apa saja? Warnanya apa saja?
Waktunya minum obat kapan? Berapakali sehari bapak
minum obat?”
Leader :”Bagus Bapak telah menceritakan mengenai obat yang
bapa minum dan waktu minum obat.sekarang mari kita
melanjutkan kegiliran berikutnya.
(secarabergantianmenceritakanhalusinasinya). WahBapak-
bapak dan Ibu yang adadisinisemuanyahebat
ya,,sudahdapatmenceritakanobat dan waktu minum . Mari
kitabertepuk tangan bersamasemuanya….”.
13
dokumentasi, benar hak pasien untuk menolak, benar pengkajian efek dari
obat, benar evaluasi hasil penilaian dari efek obat.
14
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek
yang evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk
TAK mencegah terjadinya halusinasi dengar dengan patuh mengkonsumsi
obat sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah klien mampu mengenali
macam-macam jenis obat yang di konsumsi, waktu mengkonsumsi obat,
dan 10 benar cara mengkonsumsi obat. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1 : TAK
Mencegah halusinasi dengar dengan patuh mengkonsumsi obat.
No Nama Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut
Klien macam- warna-warna waktu minum 10 benar
macam obat obat obat. cara minum
obat.
1
2
3
4
5.
6.
Petunjuk :
1 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2 Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenai macam-macam
obat, warna obat, waktu minum obat, dan 10 benar cara mengkonsumsi
obat. Beri tanda ceklist jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
15
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK sesi 1: mencegah
halusinasi dengar dengan patuh mengkonsumsi obat. Kriteria klien yang
diharakan adalah klien dapat menyebutkan warna, jadwal, dan 10 benar cara
mengkonsumsi obat
16
Penilaian observer terhadap pelaksana
No Nama perawat dan Tugas Penilaian
.
1. (Leader)
2. (Co. Leader)
3. (Fasilitator)
4. (Fasilitator)
5. (Fasilitator)
6. (Fasilitator)
7. (Fasilitator)
Penilaian observer terhadap klien
No Nama Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut
Klien macam- warna obat waktu 10 benar
macam obat minum obat cara
minum
obat
1