Revisi :
Tanggal :
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
NOMOR :....................................../2019
T E N TAN G
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
9.1.1 EP2
Nomor :
Revisi :
Tanggal :
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Nomor : .........................................................
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
DI PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Nomor :
Revisi :
9.1.1 EP3
Tanggal :
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
PENGUMPULAN DATA
Sumber data : SP2TP dan Tingkat kepatuhan
Jenis data : Pencapaian hasil kegiatan dan manajemen Jenis data yang dikumpulkan
......................................
NIP.......................................
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Jl. Trans Seram – Kec Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah
CAKUPAN
JENIS TARGET PENCAPAIAN SUB
NO SATUAN
KEGIATAN SASAYARAN (H) VARIABEL VARIABEL
(SV) (V)
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
LATAR BELAKANG
Monitoring dan Evaluasi merupakan bagian penting dari administrasi yang efektif
dalam suatu organisasi. Hal ini suatu proses bantuan kepada staf untuk mencapai tujuan
organisasi. Hasil yang diharapkan dikaitkan dengan standar yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan akan bermakna apabila tujuan dapat dicapai dengan hasil yang baik. Hasil tersebut
sangat tergantung pada kualitas kinerja yang ditampilkan oleh staf yang berada di lingkungan
Puskesmas Perawang dan jajarannya. Oleh sebab itu salah satu bagian yang penting dalam
proses manajemen adalah melakukan monitoring untuk mengetahui bagaimana Suatu
puskesmas memberikan pelayanan klinis
PENGERTIAN MONOTORING
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari
penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat
diatasi(WHO)
PENGERTIAN EVALUASI
World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses dari
pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam
tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program.
Definisi lain dikemukakan oleh Swansburg (1996) yang menyatakan bahwa evaluasi kinerja
adalah suatu proses pengendalian dimana kinerja pegawai dievaluasi berdasarkan standar.
Tanggal : .....................................................................................
Waktu : .....................................................................................
Kasus : .....................................................................................
Daftar Hadir : ..................................................................................... (terlampir)
Identitas Pasien : .....................................................................................
Nomor RM : .....................................................................................
Kronologis : .....................................................................................
Masalah : .....................................................................................
Evaluasi : .....................................................................................
TIDAK
NO URAIAN SESUAI KETERANGAN
SESUAI
2 Diagnosis kerja
4 Diagnosis Pasti
5 Terapi
Saran : .....................................................................................
Kesimpulan : .....................................................................................
Nomor :
Revisi :
9.1.1 EP5
Tanggal :
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
NOMOR : / / 2019
TENTANG
KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
KASUS KTD,KPC, KNC
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Jl. Trans Seram – Kec Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah
1.
2.
3.
Nomor :
Revisi :
9.1.1 EP6
Tanggal :
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
NOMOR : / / 2019
TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA
DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,
KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS
CEDERA
Kedua : Pengananan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera sesuai dengan SPO Pengananan Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris
Cedera
Ketiga : Kewajiban untuk untuk melaksanakan penanganan Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera
merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis
dan Keselamatan Pasien.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Daftar Lampiran :
Perawatan Saleman
Nomor : / /2019
Tanggal :
A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
B. TEMA
Penanganan KTD, KPC, dan KNC akan meningkatkan mutu pelayanan medis
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Terlaksananya kegiatan audit medis
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD, KPC dan KNC adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim Mutu Puskesmas
3. Analisis kasus oleh Tim Mutu Puskesmas
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Mutu Puskesmas
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga
klinis di Puskesmas.
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di
Puskesmas.
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan
KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas Selomerto 1.
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ................... 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Penanganan KTD, KPC, dan KNC Disahkan oleh Kepala
No. Kode : Puskesmas Perawatan
Terbitan : Saleman
No. Revisi :
SPO Tgl. Mulai : /2019
Berlaku
PUSKESMAS Halaman : 1/2 Abdulah Kouwe
PERAWATAN SALEMAN NIP. 196106141983011002
1. Pengertian Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang
membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan
masyarakat
Menurunnya KTD, KPC, dan KNC di Puskesmas
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
3. Kebijakan Langkah- langkah didalam melaksanakan penanganan KTD, KPC
dan KNC dengan melaksanakan 7 langkah- langkah keselamatan
pasien.
Sebagai pedoman dalam penanganan KTD, KPC dan KNC dalam
pelaksanaannya harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang
dalam SPO
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2011
Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes
R.I. 2006
5. RuangLingkup Puskesmas Perawatan Saleman
6. Definisi Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris
Cedera, KejadianTidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes,
pelaksanaan terapi
Preventive : tidak memberikan terapi profil aktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
7. Prosedur 8. Hak pasien
1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan
3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur
untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD
9. Mendidik pasien dan keluarga
1. Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan PKM
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
10.Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
1. koordinasi pelayanan secara menyeluruh
2. koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan
kelayakan sumber daya
3. komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
11.Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design
yang baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan
Pasien ”.
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan
informasi hasil analisis
12. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui
penerapan “7 Langkah Menuju KP
Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif
identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD.
Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar
unit & individu berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang KP
Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk
mengukur, mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta
tingkatkan KP.
Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam
meningkatkan kinerja RS & KP.
13. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
Pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan
& memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien.
14.Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP
untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.
Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Penanggung jawab manajemen mutu puskesmas
menerima laporan adanya KTD, KPC atau KNC?
2. Apakah Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
melakukan identifikasi terhadap KTD, KPC atau KNC
sesuai dengan yang dilaporkan?
3. Apakah Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
menganalisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC yang
terjadi?
4. Apakah Penanggung jawab manajemen mutu Puskemas
mencatat hasil identifikasi dan analisa penyebab dari
KTD, KPC atau KNC di dalam buku laporan KTD,
KPC dan KNC?
5. Apakah Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
melaporkan hasil temuan KTD, KPC atau KNC yang
terjadi kepada Kepala Puskesmas?
6. Apakah Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggung
jawab manajemen mutu Puskesmas?
7. Apakah Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan
penanggung jawab masing – masing upaya yang terkait
dengan KTD, KPC atau KNC yang terjadi?
8. Apakah Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab
manajemen mutu Puskesmas dan penanggung jawab
masing – masing upaya yang terkait?
9. Apakah Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen
mutu Puskesmas bersama unit terkait membahas
mengenai penanganan KTD,KPD atau KNC yang
terjadi?
10. Apakah Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen
mutu Puskesmas bersama unit terkait membuat rencana
penanganan KTD, KPC atau KNC yang terjadi?
11. Apakah Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
mencatat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC
yang telah disepakati dalam buku tindak lanjut KTD,
KPC atau KNC?
12. Apakah Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
dan penanggung jawab masing – masing upaya
melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC
sesuai dengan rencana?
13. Apakah Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
mengevaluasi penanganan terhadap KTD, KPC atau
KNC yang dilakukan oleh masing – masing upaya?
14. Apakah Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
mencatat hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan
KNC yang telah dilakukan?
15. Apakah Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD, KPC dan
KNC kepada Kepala Puskesmas?
CR : …………………………%.
Saleman……………………..
Pelaksana / Auditor
(……………………..)
Nomor :
Revisi :
Tanggal :
9.1.1 EP7
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
Berhubung sebagian besar puskesmas mempunyai sumber daya terbatas, maka puskesmas
tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan. Jadi, puskesmas
harus memilih proses dan hasil (outcome) praktek klinik dan manajemen yang harus dinilai
(diukur) dengan mengacu pada misi Puskesmas Paguyaman , kebutuhan pasien dan jenis
pelayanan. Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan
dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah. Pimpinan puskesmas
bertanggung jawab menentukan pilihan terakhir dari indikator kunci yang digunakan dalam
kegiatan penanganan KTD,KPCdan KNC.
Pertimbangan dalam memilih indikator yang prioritas untuk menilai kinerja pelayanan
Diwajibkan/dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
Dipersyaratkan oleh pemilik (pertanggung jawaban)
Ketersediaan data
High risk, high cost, high volume, problem prone
Konsensus
Dipersyaratkan oleh customer
Kepala Puskesmas
Perawatan Saleman
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Nomor :
Revisi :
Tanggal :
9.1.1 EP8
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Nomor :........................................................
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Saleman tentang
Penerapan Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Perawatan
Saleman;
Kedua : Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan upaya puskesmas;
Ketiga : Manajemen resiko klinis berupa identifikasi, dokumentasi,
pelaporan dan penanganan kasus untuk mencegah dan mengelola
kejadian yang tidak diinginkan, kondisi potensial cedera dan
kejadian nyaris cedera dan dilakukan secara berkesinambungan;
Keempat : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan surat
keputusan ini dibebankan pada anggaran Puskesmas Perawatan
Saleman;
Kelima : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan Apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
surat keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan perubahan
seperlunya
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Nomor :
Revisi :
Tanggal :
9.1.1 EP9
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
Upaya
Kegiatan
No Tanggal Sasaran Hasil Analisa Memninimalkan Keterangan
Analisa
Risiko
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Kepala Puskesmas
Perawatan Saleman
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
Nomor :
Revisi :
Tanggal :
9.1.1 EP10
Abdulah Kouwe
NIP. 196106141983011002
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN
Nomor : ..............................................
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
MENETAPKAN :
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAN
PERAWATAN SALEMAN
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan
didalamnya, akan diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002
SISTEM MANAJEMEN MUTU
A. Kebijakan Umum
a. Program mutu dan keselamatan pasien wajib di jalankan di seluruh unit
Puskesmas Perawatan Saleman.
b. Pelaksanaan indikator mutu dan pelaporan insiden wajib dilaporkan,
dianalisis, di tindak lanjuti dan evaluasi bersama unit terkait di Puskesmas
Perawatan Saleman
c. Puskesmas Perawatan Saleman wajib menjalankan pencegahan terjadinya
insiden di puskesmas melalui pelaporan insiden, tindak lanjut dan solusi guna
pembelajaran supaya tidak terulang kembali
d. Puskesmas Perawatan Saleman wajib melaksanakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
B. Kebijakan Khusus
1. Prioiritas Pelaksanaan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi
lima area yaitu rawat jalan, rawat inap. Instalasi gawat darurat, Poned dan
Sasaran keselamatan pasien Laboraturium.
2. Jenis indikator mutu yang dilaksanakan di Puskesmas Perawatan Saleman
yaitu jenis indikator mutu pelayanan terdiri atas : Indikator Area Klinis,
Indikator, Area manajerial, Indikator Area Sasaran Keselamatan pasien.
3. Pelaksanan Indikator mutu meliputi : penyusunan, Jenis indikator , Kamus
Profil Indikator, Sosialisasi indikator, Trial indikator, Implementasi indikator
mutu, Validasi, Pencatatan dan pelaporan Analisis data, Rapat pimpinan,
Publikasi data, Evaluasi dan tindak lanjut (monitoring dan evaluasi) indikator
mutu dan pelaporan ke Pimpinan Puskesmas.
4. Manajemen tata Kelola Mutu dan keselamatan pasien di laksanakan oleh Tim
mutu dan Tim keselamatan pasien berdasarkan pedoman, panduan, kebijakan
dan SOP mutu dan keselamatan dalam menjalankan program mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas
5. Pimpinan Puskesmas menyetujuai rencana mutu dan keselamatan pasien dan
menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program perbaikan mutu dan
keselamatan pasien melalui wakil manajemen mutu.
6. Hasil pelaksanaan target indikator, apabila dalam upaya pencapaian target dari
suatu proses, program / sistem tidak sesuai yang diharapkan, puskesmas
membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses
sesuai prinsip peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rancangan proses
yang baik adalah :
Konsisten dengan misi dan organisasi
Memenuhi kebutuhan pasien, masyarakat dan staf lainnya
Menggunakan pedoman praktek terkini, standart pelayaan medis,
kepustakaan ilmiah, dan informasi lain berdasarkan rancangan praktek
klinik
Sesuai dengan praktek bisnis yang sehat
Relevan dengan informasi dari manajemen resiko
Berdasar pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas
Berdasar praktek klinik yang baik dari Puskesmas
Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan mutu terkait
Mengintegrasikan berbagai proses dan system
Ditetapkan di : Saleman
Pada Tanggal : ........................ 2019
KEPALA PUSKESMAS
PERAWATAN SALEMAN
ABDULAH KOUWE
NIP. 196106141983011002