Abstrak
Myelopati cervical adalah suatu kondisi yang disebabkan karena penyempitan pada canalis spinalis yang dapat
menyebabkan disfungsi medulla spinalis, sementara radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan
gangguan fungsi dan struktur radiks akibat proses patologis yang dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf dengan pola
gangguan yang bersifat dermatomal. Baik myelopati dan radikulopati bisa disebabkan karena hernia nukleus pulposus.
Dilaporkan pasien laki-laki, usia 34 tahun datang Rumah Sakit Provinsi dr. H. Abdul Moeloek dengan keluhanlemah pada
kedua lengan dan tungkai yang diperberat apabila pasien batuk atau mengejan, pasien tidak bisa berjalan dan selalu
terjatuh apabila mencoba berjalan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis dan tampak sakit sedang,
didapatkan hyphesthesia setinggi servikal 4. Pasien diberikan terapi konservatif dan Nonsteroidal Ant- Inflammatory Drug
(NSAID) dengan Natrium diclofenac dengandosis 100 mg per hari.
Korespondensi: Maradewi Maksum, S.Ked, alamat Jl. Mimosa XII blok O/7 Buncit Indah Jakarta Selatan, HP 082178043696,
e-mail maradewimaksum@gmail.com
asimptomatis yang lebih muda dari 40 tahun dextra maupun sinistra aktif, kekuatan otot
dan 5% dari mereka yang lebih tua dari 40 sebesar tiga pada seluruh ekstremitas. Klonus
tahun. HNP paling sering terjadi pada pria dan atrofi tidak ditemukan. Refleks fisiologis
dewasa, dengan insiden puncak baik biceps, triceps, patella, dan achilles tidak
padadekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak ada kelainan. Refleks patologis negatif.
terjadi pada individu dengan pekerjaan Pada pemeriksaan sensibilitas terdapat
membungkuk dan mengangkat. gangguan eksteroseptif dan proprioseptif,
Minimnya pengetahuan tentang HNP dimana terdapat hypoestesia rasa raba, nyeri,
mengakibatkan pengidap terlambat berobat suhu panas, dan suhu tinggisetinggi vertebrae
sehingga penyakit bisa berlangsung semakin cervical 4. Terdapat juga gangguan pada rasa
berat. Oleh karena itu penulis melaporkan sikap, rasa gerak, getar, dan nyeri dalam.Pada
kasus mieloradikulopati yang terjadi di Rumah pemeriksaan laboratorium didapatkan
Sakit Abdul Moeloek. hemoglobin 14,3 gr/dL, leukosit 8.290/µL,
trombosit 279.000/µL, gula darah sewaktu 82
KASUS mg/dL, ureum 19 mg/dL, kreatinin 0.90
Pasien pria, usia 34 tahun datang mg/dL.
dengan keluhan lemah pada kedua lengan dan Pada pemeriksaan rontgen vertebra
tungkai sejak dua minggu sebelum masuk torakal posisi AP dan lateral didapatkan
rumah sakit (SMRS). Dua minggu sebelumnya, bahwa foto thoracal dalam batas normal.
pasien hanya mengeluhkan lemah pada Setelah itu dilakukan pemeriksaan MRI dan
lengan dan tungkai kiri saja, mulai dari bahu didapatkan hasil berupa mielopati setinggi
belakang hingga ujung jari tangan dan juga diskus intervertebralis servikal 4-5, protruded
ujung kaki. Satu minggu kemudian keluhan disc tampak pada intervertebralis servikal 4-5
yang sama terjadi juga pada lengan dan disertai herniasi nukleus pulposus ke arah
tungkai kanan, sehingga pasien merasa sulit posterior difus yang menekan saccus thecalis
untuk beraktivitas. Selain itu, pasien anterior dan radiks spinalis bilateral serta
merasakan mulai dari leher belakang hingga menyebabkan stenosis canalis spinalis di
kedua lengan dan tungkainya terasa nyeri dan daerah tersebut, dan disc buldging tampak
kesemutan, terutama bila pasien menekuk pada intervertebralis servikal 3-4 dengan
lehernya ke belakang. Keluhan juga semakin peregangan ligamentum annulare yang masih
berat apabila pasien batuk atau mengejan. baik.
Kurang lebih 1 hari SMRS, pasien Pasien ditatalaksana dengan
mengeluh keluhan semakin bertambah dan ±3 penatalaksanaan non-medikamentosa,
jam SMRS, pasien tidak bisa berjalan dan medikamentosa, dan rehabilitatif. Pada
selalu terjatuh apabila mencoba berjalan. Satu penatalaksanaan non-medikamentosa
minggu SMRS pasien sudah berobat di dilakukan tirah baring dan dipasang cervical
poliklinik namun keluhan belum juga collar. Penatalaksaan medikamentosa yaitu
membaik. Riwayat trauma disangkal, riwayat diberikan anti-inflamasi non-steroid yaitu
hipertensi disangkal, riwayat diabetes mellitus Natrium diclofenac (2x50mg).
disangkal.Pasien tinggal bersama anaknya. Penatalaksanaan rehabilitatif dilakukan
Pasien tinggal di daerah yang padat penduduk. fisioterapi.
Pasien merupakan seorang kuli bangunan
yang bekerja mengangkat beban hingga 50 kg
setiap hari selama delapan tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran kompos mentis, tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,50C
dan laju pernapasan 20x/menit. Status
generalis didapatkan kepala, leher, thorax dan
abdomen dalam batas normal.
Pada status neurologis didapatkan tidak
ada kelainan pada nervus kranialis. Pada
pemeriksaan sistem motorik didapatkan
gerakan ekstremitas superior dan inferior
Pembahasan
Mielopati merupakan suatu kondisi
patologis yang menyebabkan disfungsi atau
gangguan pada medulla spinalis. Penyebab
dari mielopati servikal adalah adanya
kompresi pada medulla spinalis. Diameter
normal pada kanalis servikalis berkisar antara
17 mm hingga 18 mm. Apabila diameter
medulla spinalis berada di bawah 12 mm
hingga 14 mm, maka bisa disebut sebagai
stenosis dan akan menyebabkan gejala
mielopatik. Diameter dari medulla spinalis
servikal adalah 10mm.1,2
Etiologi dari mielopatiadalah karena
herniasi diskus vertebralis, kongenital,
spondylosis, mielopati post traumatik, dan
karena tumor. Manfestasi klinis dari mielopati
ada beragam dan kebanyakan diantaranya
adalah tidak spesifik. Hal penting yang perlu
diingat adalah walaupun mielopati servikal
adalah suatu kelainan pada servikal, tapi
dapat juga bermanifestasi klinis pada bagian
bawahnya juga. Manifestasi klinis umumnya
adalah kehilangan keseimbangan dengan
penurunan ketangkasan, kelemahan, baal, dan
yang paling parah adalah paralisis.5
Radikulopati adalah suatu keadaan yang
berhubungan dengan gangguan fungsi dan
struktur radiks akibat proses patologis yang
dapat mengenai satu atau lebih radiks saraf
dengan pola gangguan yang bersifat
dermatomal. Secara umum, manifestasi klinis
radikulopati adalah adanya rasa nyeri berupa
nyeri tajam yang menjalar yang mengikuti
pola dermatomal. Nyeri bersifat tajam dan maupun sinistra aktif, kekuatan otot sebesar 3
diperhebat oleh gerakan, batuk, mengedan, pada seluruh ekstremitas. Klonus dan atrofi
atau bersin. Nyeri biasanya dideskripsikan tidak ditemukan. Refleks fisiologis baik biceps,
seperti rasa tertusuk pisau. Rasa nyeri juga triceps, patella, dan achilles tidak ada
disertai dengan parestesia yang sesuai dengan kelainan. Refleks patologis negatif.Pada
dermatomnya, terutama pada bagian distal pemeriksaan sensibilitas terdapat gangguan
dermatomnya. Selain itu terdapat kehilangan eksteroseptif dan proprioseptif, dimana
atau berkurangnya sensorik (hipesthesia) di terdapat hyphestesia rasa raba, nyeri, suhu
permukaan kulit dan kelemahan otot-otot panas, dan suhu tinggi setinggi vertebrae
sepanjang distribusi dermatom radiks yang cervical 4. Terdapat juga gangguan pada rasa
bersangkutan.3 sikap, rasa gerak, getar, dan nyeri dalam.
Herniasi nukleus berasal dari perubahan Pada mielopati, pemeriksaan fisik
tempat dari nukleus pulposus di diskus biasanya didapatkan dominansi pada gejala
intervertebralis sehingga terjadi penekanan upper motor neuron, yaitu
langsung pada medulla spinalis. Herniasi pada ketidakseimbangan, hipertonus, hiperrefleks,
diskus servikalis merupakan hasil dari adanya kelemahan yang lebih parah pada ekstremitas
perubahan posisi pada nukleus pulposus pada superior, dan refleks babinski dan hoffman
diskus intervertebralis setinggi servikal, tromer yang positif.7
sehingga mengakibatkan kompresi dan Pada radikulopati, gejala berdasarkan
inflamasi pada nerve root cervical.3 dermatom, lesi pada cervical ditandai dengan
Berdasarkan hasilanamnesis didapatkan nyeri bahu, area pektoralis dan medial aksila,
pasien laki-laki berusia 34 tahun dengan posterolateral lengan atas, siku, dorsal lengan
keluhan lemah pada kedua lengan dan tungkai bawah, jari ke-2 dan ke-3, atau seluruh jari.
sejak dua minggu SMRS. Dua minggu Lesi ini dapat mengakibatkan parestesia jari
sebelumnya, pasien hanya mengeluhkan kedua, ketiga dan juga jari pertama, atrofi dan
lemah pada lengan dan tungkai kiri saja, mulai kelemahan otot triseps, ekstensor tangan, dan
dari bahu belakang hingga ujung jari tangan otot pektoralis. Pada pasien, gejala
dan juga ujung kaki. Satu minggu kemudian myelopathynya tidak begitu mencolok.4,7
keluhan yang sama terjadi juga pada lengan Klasifikasi dari mielopati ditentukan
dan tungkai kanan, sehingga pasien merasa dengan beberapa skor penilaian. Diantaranya
sulit untuk beraktivitas. Selain itu, pasien ada European Myelopathy Score, The Nurick
merasakan kedua lengan dan kakinya kaku, Classification, dan Ranawat Classification.
dan merasakan kesemutan pada lengan Pada pasien didapatkan hasil Grade 3 dengan
bawah dan bagian bawah tulang rusuk hingga skor 7, dengan uraian berupa; pasien tidak
ujung kaki. Keluhan juga semakin berat dapat berjalan (1), pasien tidak memiliki
apabila pasien batuk atau mengejan. Setelah gangguan BAB dan BAK (3), pasien tidak dapat
±1 hari SMRS, pasien mengeluh keluhan memegang benda dan menggunakannya (1),
semakin bertambah dan ±3 jam SMRS, pasien pasien harus dibantu ketika berpakaian (1),
tidak bisa berjalan dan selalu terjatuh apabila dan pasien merasa nyeri (1).Pada skor Nurick,
mencoba berjalan. pasien memiliki skor berupa grade V dimana
Selain itu, didapatkan bahwa pasien pasien tidak bisa berjalan sehingga hanya bisa
merupakan seorang kuli bangunan yang terbaring di bed saja. Ranawat skor digunakan
bekerja mengangkat beban hingga 50 kg pada pasien dengan reumatoid mielopati atau
setiap hari selama delapan tahun, dimana digunakan untuk evaluasi setelah operasi.8
terdapat adanya kecurigaan pada herniasi Pada pemeriksaan laboratorium
nukleus pulposus karena adanya trauma didapatkan hemoglobin 14,3 gr/dL, leukosit
fleksi.Herniasi pada diskus servikal merupakan 8,290/µL, trombosit 279.000/µL, gula darah
suatu kondisi disebabkan karena adanya sewaktu 82 mg/dL, ureum 19 mg/dL, kreatinin
trauma fleksi yang berkepanjangan.5,6 0,90 mg/dL.Pada pemeriksaan rontgen
Pada pemeriksaan fisik didapatkan vertebrae thoracal posisi AP dan lateral
status neurologisbahwa tidak ada kelainan didapatkan bahwa foto thoracal dalam batas
pada nervus kranialis. Pada pemeriksaan normal. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
sistem motorik didapatkan gerakan MRI dan didapatkan hasil berupa mielopati
ekstremitas superior dan inferior dextra setinggi discus intervertebralis servikal 4-5,