Anda di halaman 1dari 18

RESUME MATERNITAS

NAMA KELOMPOK :

1. DEWA AYU ROLYA DEWI ( 17.321.2661 )


2. KOMANG AYU RATIH PURBANINGRUM ( 17.321.2675 )
3. NI KADEK ERNI WIDJYANTI ( 17.321.2683 )
4. NI KADEK RIRIN CAHYANTI ( 17.321.2685 )
5. GDE DIPTA DHIATMIKA ( 17.321.2663 )
6. I GEDE ANGGA PUTRAWAN ( 17.321.2666 )
7. I KETUT RAJENDRA PATMA AGET WINATA ( 17.321.2670 )
8. I WAYAN GEDE YUDI WIGATA ( 17.321.2672 )
9. NI LUH ASRIANI ( 17.321.2688 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA PPNI BALI 2017/2018


1. Falsafah keperawatan

Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Falsafah keperawatan mengkaji
penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran
sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Esensi falsafah keperawatan yaitu memandang pasien sebagai mahluk yang holistic, yang
harus dipenuhi segala kebutuhannya , baik biologis, psikolois, social dan spiritual yang
diberiakan secara komprehensif pelayanan keperawatan secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan setiap pasien berhak mendapatkan perawatan tanpa
membeddakan suku, kepercayaan, status social, agama dan ekonomipelayanan keperawatan
merupakan bagian integral dari system pelayanan kesperawatan menjadikan pasien sebagai
mitra yang aktif. Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah
sebenarnya dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta,
dalam hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan
dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis
manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons
mereka terhadap situasi.

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) misalnya Roy memiliki
delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan
prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi
subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.
Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :

1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi dalam mencari solusi

2. Bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-
reaksi

3. Memiliki holism intrinsic


4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan
keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai
“prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”. Empat
falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang
dalam konteks

1. Tujuan eksistensi manusia

2. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia

3. Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum

4. Nilai dan arti kehidupan

2. Legal Etik Keperawatan

            Pengertian Etika keperawatan (nursing ethic) merupakan bentuk ekspresi bagaimana
perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik
keperawatan.
            Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan
tidak saja membutuhkan kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah-masalah
kesehatan tentu harus juga bisa diandalkan. International Council of Nurses (ICN)
mengeluarkan kerangka kerja kompetensi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu
bidang Professional, Ethical and Legal Practice, bidang Care Provision and Management dan
bidang Professional Development “Setiap profesi pada dasarnya memiliki tiga syarat utama,
yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif, komponen intelektual
yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada
masyarakat”. (Budi Sampurna, Pakar Hukum Kesehatan UI 2006)  Praktik keperawatan yang
aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal yang ada dalam praktik perawat. Sama
dengan semua aspek keperawatan, pemahaman tentang implikasi hukum dapat mendukung
pemikiran kristis perawat. Perawat perlu memahami hukum untuk melindungi hak kliennya
dan dirinya sendiri dari masalah. Perawat tidak perlu takut hukum, tetapi lebih melihat
hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat harapkan dari penyelenggara
pelayanan keperawatan yang profesional.

Prinsip – prinsip legal dan etis adalah : 

a. Autonomi ( Otonomi ) 
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek
terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. 

b. Beneficience ( Berbuat Baik ) 


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

c. Justice ( Keadilan ) 
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai
inidirefleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapiyang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan. d. Nonmal eficience ( Tidak Merugikan ) Prinsip ini
berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. 

e. Veracity ( Kejujuran ) 
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

f. Fidellity (Metepati Janji)


Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia pasien.

g. Confidentiality ( Kerahasiaan )

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.

h. Accountability ( Akuntabilitas )

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang


professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

 i. Informed Consent 

“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah
mendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti
persetujuan atau memberi izin.  Jadi “informed consent” mengandung pengertian
suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi. Dengan demikian
“informed consent” dapat didefinisikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh
pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang
akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya.

3. Paradigma Keperawatan Maternitas

a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur ,wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi,kehamilan,melahirkan,nifas,antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,
merupakan makhluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara
individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas
perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan anak yang dapat merupakan krisis
situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.

b. Lingkungan
Sikap, nilai dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social di samping pengaruh fisik proses kehamilan dan persalinan serta nifas akan melibatkan
anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan
mendorong interaksi yang positif dari orang tua,bayi dan anggota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

c. Sehat
Sehat adalah suatu keaadan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap
individu memiliki hak untuk sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.

d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan keperawatan pelayanan yang professional yang ditujukan
kepada wanita usia subur pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari,beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistic dengan selalu menghargai klien
dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan
yang sesuai untuk dirinya.

Paradigma keperawatan maternitas (Dasar Kep,Profesional H. Zaidin Ali)


1. Manusia
  a) Memiliki karakteristik biokimiawi, fisiologi 
      interpersonal dan kebutuhan dasar hidup yang
      selalu berkembang.
   b) Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan
       orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan
       dirinya/membagi pengalamannya.
   c) Kebutuhan manusia diorganisasikan meliputi
       perilaku serta berdasarkan pengalaman masa
       lalu.
   d) Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai
       sarana pertahanan diri dan upaya mengurangi
       kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.

2. Lingkungan
  a) Merupakan factor eksternal yang berpengaruh
      terhadap perkembangan manusia.
  b) Lingkungan dapat membantu perawat dalam
      menjaga pola pertahanan tubuh terhadap
      penyakit.
  c) Perawat bertanggung jawab dalam tatanan
      pengobatan yang merupakan bagian dari
      lingkungan fisik dan social.
  d) Lingkungan dibagi dalam 2 aspek yaitu;
·      Aspek terstruktur
·      Aspek tidak terstruktur
      Aspek terstruktur meliputi;
·      Alat
·      Terapi
·      Alur
     
3. Sehat
a. Merupakan symbol perkembangan kepribadian yang berlangsung secara terus-menerus
menuju kehidupan yang kreatif.
  b.Perilaku sehat; perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan integrasi  
     pengalaman,misalnya pengalaman sakit.
  c.Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietas/ketegangan.
  d.Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaya guna
mengurangi ansietas.

4. Keperawatan Maternitas
    a) Keperawatan maternitas merupakan suatu instrument pendidikan yang memfalisitasi
        kebutuhan ibu hamil, persalinan,masa nifas,bayi baru lahir.
    b) Aktivitas keperawatan diserahkan untuk ibu hamil, dan bayi mencapai kesehatan yang
        optimal.
    c) Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan ruang
lingkup aktivitas keperawatan dan kemandirian dalam proses diagnosis,tindakan
(terapi), pendidikan riset.

4. Perkembangan Keperawatan Maternitas

1. Pengertian

Perawatan maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan


kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien,keluarga dan bayi baru lahir. (May Mahlmeilster,1990)

Keperawatan maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan di mana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa pre natal,
intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)

Keperawatan maternitas merupakan pelayanan professional berkualitas yang difokuskan pada


kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi/kehamilan, melahirkan,
nifas, keluarga,dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai
sentra pelayanan. Reede, 1997)

2. Perkembangan keperawatan maternitas

Pada masyarakat yang menuju ke arah modern, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masysrakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan di mana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang professional. Keadaan ini
memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi
standar global international dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
budaya, memiliki wawasan yang luas serta menguasai perkembangan iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negative terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan
kesehatan,maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah:

a.  Pengembangan pendidikan keperawatan.


 System pendidikan tinggi keperawatan sangat   penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan
pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi keperawatan merupakan pendidikan 
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional di bidang keperawatan.
Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan
sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

b.  Memantapkan system pelayanan keperawatan professional.


Departemen dalam negeri sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhaan keperawatan harus segera dilakukan untuk
menjamin kepuasan konsumen/klien.

c.  Penyempurnaan organisasi keperawatan


Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingaan organisasi
dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukrisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan
kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):

a.   Pelaksana
Perawat yang memberi asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
b.   Pendidik
Pendidik di sini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan pendidikan
kepada klien.
c.   Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam memberikan konseling kepada
klien,konselor bertanggungjawab memberikan layanan dan konseling.
d.   Role Model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
e.    Role model bagi teman sejawat
Panutan sesame perawat atau saling bekerja sama antar perawat.
f.     Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah tersebut.
g.   Ahli Keperawatan
Perawat  harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.

Tujuan keperawatan maternitas:

a.    Membantu klien dalam mengatasi masalah reproduksi dalam mempersiapkan diri untuk
kehamilan.
b.   Memberi dukungan agar ibu hamilnmemandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif
dan menyenangkan.
c.    Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua.
d.   Memahami social budaya klien.
e.    Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien.

Model konsep keperawatan maternitas:

1.   Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.


2.   Mengikut sertakan keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan dan nifas.
3.   Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
4.   Mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah.
5.   Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
6.   Pemulangan secepat mungkin.
7.   Karakteristik

Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:

1.   Focus kebutuhan dasar


2.   Pendekatan keluarga
3.   Tindakan khusus dengan peran perawat
4.   Terjadi interaksi
5.   Kerja dalam tim
6.   Tatanan pelayanan.

Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu :

1.   Rumah sakit
2.   Puskesmas
3.   Rumah bersalin
4.   Komunitas
5.   Polindes.

5. Trend Dan Isu Keperawatan Maternitas (Kesehatan Reproduksi PRA Nikah &
Konsepn Family Center)

1.  Dinamika Keluarga
Keluarga adalah dua individu atau lebih yang bergabung bersama karena ada ikatan
untuk saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi yang mengidentifikasi diri mereka sebagai
keluarga. (Friedman,1992)
Definisi ini mencakup berbagai bentuk keluarga, antara lain:
-        Keluarga inti: yang terdiri dari orang tua dan anak-anaknya.
-        Keluarga besar : terdiri dari keluarga inti dan individu lain yang mempunyai hubungan
darah.
-        Keluarga orang tua tunggal : keluarga yang tidak memiliki pasangan.
-        Keluarga campuran/kombinasi: terdiri dari orang tua tiri atau anak tiri.

Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga mencakup lima bidang dasar; biologi,ekonomi,pendidikan,psikologi dan
social budaya (WHO, 1998)
-        Fungsi biologis meliputi reproduksi, upaya merawat dan membesarkan anak, pemenuhan
nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan rekreasi.
Kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi ini secara tidak langsung membutuhkan pra
sysrat tertentu; genetika yang sehat,fertilitas, perawatan selama siklus maternitas, perilaku
diet yang baik, pemanfaatan pelayanan kesehatan yang optimal dan perawatan anggota
keluarga.
-        Fungsi ekonomi, meliputi mencari nafkah yang cukup untuk menjalankan fungsi-fungsi
lain,mengembangkan anggaran keluarga dan memastikan keamanan keuangan anggota
keluarga. Untuk dapat memenuhi tugas-tugas ini keluarga harus memiliki
keterampilan,kesempatan dan pengetahuan yang diperlukan.
-        Fungsi pendidikan, meliputi mengajarkan keterampilan,sikap dan pengetahuan yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi lain.
-        Fungsi psikologi, keluarga diharapkan member lingkungan yang meningkatkan
perkembangan kepribadian secara alami. Tugas-tugas ini membutuhkan kesehatan emosi
yang stabil,ikatan kasih bersama juga kemampuan untuk saling mendukung,menoleransi
stress dan mengatasi krisis.
-        Fungsi social budaya,berhubungan dengan sosialisasi anak-anak. Fungsi ini meliputi
penyampaian nilai-nilai yang berhubungan dengan perilaku, tradisi, bahasa, agama, sikap
moral masyarakat yang berlaku. Untuk melakukan fungsi ini keluarga harus memiliki standar
yang diterima dan peka terhadap berbagai kebutuhan social anak sesuai tingkatan usia
mereka.
2.  Kultur dalam konsteks keperawatan komunitas
Keperawatan komunitas adalah lapangan keperawatan khusus yang merupakan
gabungan ketrampilan ilmu keperawatan,ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan social,
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan
kesehatan, penyempurnaan kondisi social, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar¸ditujukan kepada individu, keluarga yang
mempunyai masalah di mana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan (WHO,
1959).
Menurut Ruth B Freeman keperawatan maternitas adalah suatu lapangan khusus bidang
keperawatan dimana teknik keperawatan, ketrampilan berorganisasi  diterapkan dalam
hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga
social lain demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.
Keperawatan komunitas adalah Suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang
diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk (American Nursing
Association(ANA).
Menurut Badan Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat keperawatan maternitas adalah
suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat.

a.   Masalah
1.  Penyebab angka kematian bayi masih tinggi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang
paru-paru,diare dan malaria. Penyakit yang paling banyak merenggut  korban jiwa adalah
radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak, diare (15 persen,1,34 juta) dan
malaria 8 persen, 0,73 juta anak.
2.  Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat program KB.
3.  Angka kematian ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI, Dirjen Binkenmas, 2004).
Penyebab kematian ibu cukup kompleks,dapat digolongkan atas faktor-faktor reproduksi,
komplikasi obstetric, pelayanan kesehatan dan sosio ekonomi.
Penyebab komplikasi obstetric langsung telah banyak di ketahui dan telah bayak ditangani,
meskipun pencegahannya terbukti sulit.
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum.
Perdarahan antepartum merupakankasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari
semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa,solusio plasenta, dan perdarahan
yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997).
Secara sempit, risiko obstetric diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang
perempuan atau ibu apabila ia hamil.
Indicator yang lebih kompleks adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya
selama  hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua
mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya angka kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan
yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan
merujuk disebabkan berbagai factor seperti masalah keuangan,transfortasi dsb. (Depkes RI,
Dirjen Yanmedik, 2005)
4.  Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang lain melalui kontak seksual.
Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
resiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok
ini. Hamper seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti
gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik  generasi lama. PMS lain seperti
herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara
yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes,hepatitis, dan
bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS
dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker service
dan berbagai komplikasi kelamin. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-
upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

b. Penemuan Teknologi Baru


1.  Alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ketiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan
alat kontrasepsi ini bisa bertahan hingga 7 tahun dibandingkan implant saat ini yang berumur
5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmakologi dan Toksikologi UGM.
2.  Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan didalam air, manfaatnya ibu akan
merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi
lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan sehingga rasa nyeri 
selama persalinan tidak terlalu dirasakan, didalam air proses pembukaan jalan lahir akan
lebih cepat.
3.  USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D
Alat USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D adalah USG yang berkemampuan menampilkan
gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ininjanin dapat terlihat utuhndan jelas seperti layaknya
bayi yang sesungguhnya (Dr Judi Januadi Endjun S.pog).
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak-geriknya.
Teknologi 3 dan 4 dimensi ini menjadi pelengkap bila diduga janin dalam keadaan tidak
normal dan perlu dicari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing,kelainan pada jantung dsb.
Secara lebih detail kelebihan USG (Ultrasonografi) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca
secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan
diagnosa.

4.  Pil KB terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi
yang unik pil KB dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih
nyaman.
Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu hormone yang sangat menyerupai
progesterone salah satu hormone dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesterone alami
dengan karakteristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki
aktivitas ekstrogenik, androgenic, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid.
Pil KB dengan dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak
menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, haid menjadi teratur,mengurangi nyeri
haid dan mengatur keluarnya darah haid, tidak  menaikkan tekanan darah dengan
androgennya.
Pil KB dengan dorspirenone daapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi
jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

5.  Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit


Diagnostic ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat ahli,
beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa
yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat robot bias membuat keputusan, dan
menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada
premium,bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan berbasis masyarakat, dengan
kualifikasi yang sangat khusus.
Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan
perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak
keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan lebih panjang dan perawat kelas akan lebih
mahal.
ESSAY

1. Apa hal yang menyebabkan ketidakpahaman tentang falsafah keperawatan dalam


situasi layanan kesehatan di Indonesia adalah..
Jawaban :
a. Belum adanya standarisasi layanan keperawatan secara nasional
b. Masih beragamnya latar belakang pendidikan perawat yang berakibat pada
beragamnya pemahaman dan penerapan falsafah keperawatan dalam
pelaksanaan praktek keperawatan.
c. Kurangnya kesadaran perawat menampilkan sikap profesional ( altruism )
sesui dengan falsafah yang menjadi keyakinannya.
2. Apa tujuan dari prinsip-prinsip etika keperawatan ?
Jawaban :
Dengan menerapkan etika keperawatan , maka tujuan dari proses keperawatan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku.
3. Dalam paradigma keperawatan terdapat 4 konsep dasar , sebutkan 4 konsep dasara
tersebut.
Jawaban :
1. Keperawatan
2. Manusia
3. Lingkungan
4. Sehat Sakit
4. Perawat elakukan perawatan pada klien hari pertama postpartum. Klien seperti apa
yang membutuhkan tindakan post partum ?
Jawaban :
Klien dengan lokia yang masih merah dan berbau menyengat. Rasionalnya adalah
pengeluaran pervaginaan yang muncul setelah melahirkan berwarna merah pada hari
ke 1 sampai ke 3 dan secara bertahap menurun jumlahnya. Lokia yang normal
mempunyai bau , bau yang khas seperti darah menstruasi.
5. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya depresi pada lansia adalah..
Jawaban :
Akibat proses menua
DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2010. Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.

Bobak. L. J. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Dalami , E. ( 2011 ) . Etika Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai