Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewa Nyoman Agus Suarbawa

Nim : 193213010
Kelas : A13 A Keperawatan
Prodi : Keperawatan Program Sarjana

1. Factor – factor yang mempengaruhi tekanan darah :


 Umur seseorang
Tekanan darah seseorang akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya
umur, dikarenakan semakin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah
seiring pertambahan usia. Hal ini mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan sistolik
dan diastolik. Tekanan diastolic meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi
retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.
 Jenis kelamin
Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini
disebabkan wanita memimiliki hormon estrogen dan progesteron yang menjaga
pembuluh darah tetap elastis, tetapi setelah menopause, tekanan darah akan meningkat
karena pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi.
 Posisi tubuh
Jumlah darah arteri pada dasarnya ditentukan oleh jumlah darah yang
terkandung di dalam arteri tersebut. Variasi tekanan darah dapat terjadi bila pasien
mengambil posisi yang berbeda-beda. 18 Tekanan darah dalam arteri pada orang
dewasa dalam keadaan duduk atau posisi berbaring pada saat istirahat kira-kira 120/70
mmHg. Karena tekanan darah adalah akibat dari curah jantung dan resistensi perifer,
maka tekanan darah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang mempengaruhi setiap atau
dan isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume
darah yang kembali ke jantung.
 Kondisi Ruang
Pemeriksaan Suhu ruang, ketenangan dan kenyamanan pada ruang periksa yang
nyaman harus diperhatikan. Suhu ruang yang terlalu dingin dapat meningkatkan
tekanan darah. Suhu ruangan yang baik adalah suhu ruangan normal yaitu berkisar 20-
25 derajat celcius.
 Keadaan Psikologis

Keadaan psikologis yang terganggu seperti stres akan meningkatkan tekanan


darah dengan meningkatkan kadar kolesterol serum yang akan melemahkan dan
merusak pelapis pembuluh darah, menyediakan tempat bagi mengendapnya lipid
sehingga terbentuk plak kolesterol. Akhirnya lumen menyempit, tahanan perifer
meningkat, dan tekanan darah naik.

 Olahraga

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan


tekanan darah pada individu yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
Olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan kolesterol
pada pembuluh darah.

 Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT berkorelasi dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. IMT
dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena risiko
penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan
kelebihan berat badan jika IMT ≥ 25 dan dikatakan obesitas apabila ≥30. Berat
badan dan IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah terutama tekanan darah
sistolik bilamana 5 kg dari berat badan yang berlebih hilang maka akan menurunkan
2-10 poin tekanan darah sistolik.

 Letak tempat pengukuran

Untuk mengukur tekanan darah yang akurat dibutuhkan posisi lengan atas yang
sejajar dengan jantung untuk menhindari efek dari tekanan hidrostatik.23 Terdapat
peningkatan tekanan sekitar 5-6 mmHg ketika lengan diturunkan dari posisi vertikal
dan horizontal. Untuk menghindari kesalahan pembacaan, maka posisi lengan atas
harus sejajar dengan jantung.24 Pada setiap 2,5 cm di atas atau di bawah tingkat
jantung akan memberikan perbedaan pembacaan sekitar 1-2 mmHg. Posisi lengan
yang lebih rendah dari tingkat jantung akan menghasilkan nilai sistolik dan diastolik
yang tinggi.
2. Macam pemeriksaan suhu tubuh (jenis thermometer) :
 Termometer Air Raksa

Termometer air raksa adalah jenis termometer yang sering digunakan


dibandingkan dengan termometer alkohol. Ya hal ini mengingat air raksa mempunyai
banyak kelebihan jika digunakan sebagai bahan pengisi termometer. Termometer air
raksa dikenal sebagai termometer maksimum karena mampu mengukur suhu yang
sangat tinggi. ketika suhu panas, maka air raksa akan memuai sehingga kita bisa melihat
air raksa pada tabung kaca meningkat. Namun apabila suhu menerun, maka air raksa
akan tetap pada posisi ketika suhu panas. karena terdapat sebuah konstraksi yang
menyendat air raksa untuk kembali ke tempat awal. Untuk mengembalikan air raksa ke
posisi awal, kita harus membolak-balikan termometer tersebut dengan kuat.

 Termometer Alkohol

Termometer alkohol merupakan salah satu termometer zat cair yang


memanfaatkan alkohol sebagai pengisinya. Alkohol ini lebih sensitif ketika memuai
dibedakan dengan air raksa, sehingga terlihat perubahan volumenya lebih jelas.
Termometer alkohol dikenal sebagai termometer minimum karena bisa mengukur suhu
yang rendah. Untuk menghindari suatu gaya gravitasi bumi, termometer alkohol harus
berada di tempat datar. Ababila suhunya dingin, maka cairan alkohol akan berpindah
ke kiri dan membawa indeks penunjuk berwarna. Dan sebaliknya,

 Termometer Bimetal Mekanik

Termometer bimetal mekanik merupakan jenis termometer yang terbuat dari 2


(dua) buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai yang berbeda. Bimetal
berasal dari gabungan 2 (dua) kata, yakni bi dan metal. Bi artinya duo dan metal artinya
logam. Jika terjadi suatu perubahan suhu, dua kepingan logam pada termometer bimetal
mekanik akan melengkung. Prinsip kerja dari termometer bimetal berada pada suhu
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai
lebih tinggi. maupun Sebaliknya,
 Termometer Inframerah

Jenis Termometer inframerah ini digunakan untuk mengetahui suhu yang


bergerak cepat, benda yang suhunya panas, atau benda yang tidak bisa dipegang karena
cukup berbahaya. Termometer inframerah diberi nama dengan sebutan termometer
laser jika memanfaatkan sinar laser untuk mengetahui suhu suatu benda.

 Termometer Klinis

Termometer klinis adalah termometer yang bisa digunakan untuk keperluan


mengukur suhu badan seseorang bisa diukur melalui ketiak, rongga mulut alat ii
dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yakni termometer klinis digital Dan termometer
klinis analog. Perbandingan kedua termometer ini berada pada penampilan nilai suhu.
Pada termometer klinis digital, nilai suhu ditampilkan langsung dalam sebuah bentuk
angka yang ada pada layar kecil termometer. dan pada termometer klinis analog, nilai
suhu ditampilkan dengan naiknya air raksa, dan untuk mengetahui nilainya dengan
melihat angka yang dicapai oleh air raksa pada pipa kapiler.

3. Batas normal hasil pengukuran respirasi (pernapasan) :


 Bayi memiliki batas pernapasan normal 30-60X/menit.
 Anak-anak memiliki batas pernapasan normal 20-30X/menit.
 Remaja memiliki batas pernapasan normal 15-24X/menit.
 Dewasa memiliki batas pernapasan normal 16-20X/menit.

4. Tempat pemeriksaan denyut nadi :


 Kepala : arteri temporalis dan arteri frontalis.
 Leher : arteri carotis (arteri terbesar).
 Siku lengan : arteri brachialis (mengukur tekanan darah).
 Pergelangan tangan : arteri radialis dan arteri ulnaris (mengukur denyut nadi
normal).
 Paha : arteri femoralis.
 Lutut kaki : arteri popliteal.
 Kaki : arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior.

Anda mungkin juga menyukai