Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau tidak

berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia,

baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem. Komunitas adalah

sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia

lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang

dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan

dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah

kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari

segi – segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama

(WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama

dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal,

kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang

merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan

bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna

meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,

rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu,
keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara

keseluruhan. Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa

dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara

kesehatan masyarakat.

Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan tidak

membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan

melibatkan masyarakat. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan

kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan

keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta

masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan

dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan

terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan

fungsi kehidupan manusia secara optimal.

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,

keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh,

daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok siswa di sekolah.

Dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas pelajar intervensi dibuat untuk seluruh

pelajar dan lingkungan sekolah sehingga diharapkan suatu hasil yang berarti untuk civitas

akademika sendiri.

Professional kesehatan lebih banyak meluangkan waktu dengan lansia dalam

perawatan kesehatan, karena itu mereka harus berfokus untuk mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan khususnya. Lansia memerlukan bantuan yang lebih besar dalam

identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang mempengaruhi mereka. Insiden masalah

kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan teknologi dan masalah ekonomi, social, dan
kesehatan kontemporer masa kini mendorong professional perawatan kesehatan berfokus

pada peningkatan harapan dan kualitas hidup.

Meningkatnya usia harapan hidup (UHH) memberikan dampak yang kompleks

terhadap kesejahteraan lansia. Di satu sisi peningkatan UHH mengindikasikan peningkatan

taraf kesehatan warga negara. Namun di sisi lain menimbulkan masalah masalah karena

dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut akan berakibat semakin besarnya beban

yang ditanggung oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, terutama dalam menyediakan

pelayanan dan fasislitas lainnya bagi kesejahteraan lansia. Hal ini karena pada usia lanjut

individu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual yang

mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga

menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita gangguan kesehatan baik fisik maupun

mental. Walaupun tidak semua perubahan struktur dan fisiologis, namun diperkirakan

setengah dari populasi penduduk lansia mengalami keterbatasan dalam aktivitas kehidupan

sehari-hari, dan 18% diantaranya sama sekali tidak mampu beraktivitas. Berkaitan dengan

kategori fisik, diperkirakan 85% dari kelompok umur 65 tahun atau lebih mempunyai paling

tidak satu masalah kesehatan.

B.         RUMUSAN MASALAH

1.        Apa pengertian dari lansia?

2.        Perubahan apa saja yang terjadi pada lansia?

3.        Permasalahan apa yang timbul pada lansia?

4.        Bagaimana peran perawat terhadap lansia?

C.      TUJUAN

a)      Tujuan umum


Agar mahasiswa /mahasiswi Akademi Keperawatan Kerta Cendekia memperoleh

informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus

Lansia.

b)      Tujuan khusus

1)      Mampu menjelaskan konsep teori tentang kelompok khusus lansia.

2)      Mampu melaksanakan pengkajian pada kelompok khusus lansia dengan masalah yang ada.

3)      Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas kelompok khusus lansia.

4)      Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus

lansia.

5)      Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas pada

kelompok khusus lansia.

D. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1.      Lansia dan Masyarakat Umum

Memberikan gambaran kesehatan guna meningkatkan status kesehatan lansia di komunitas.

2.      Mahasiswa / Penyusun

Menambah pengetahuan dan mampu membuat serta memberikan asuhan keperawatan lansia

sehingga nantinya diharapkan mampu mengembangkan asuhan keperawatan terhadap lansia

dimasa mendatang.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A.      Definisi

Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75

tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi memperhitungkan

peningkatan populasi lansia sehat terus menigkat sampai abad selanjutnya (Potter & Perry,

2005).

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan

penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek

yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara

biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus

menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya

terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya

perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Menurut Constantinidies menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti diri dan

mempertahankan fungsi formalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan

memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi

usia pertengahan (middleage) adalah kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah

kelompok usia 60-74 tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia

sangat tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.

Asuhan keperawatan lansia mengahadapi tantangan khusus karena perbedaan

fisiologis, kognitif, dan kesehatan psikososial. Lansia bervariasi  pada tingkat kemampuan

fungsional. Mayoritas merupakan anggota komunitas yang aktif, terlibat, dan produktif.
Hanya sedikit yang telah kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, bingung atau

merusak diri, dan tidak mampu mebuat keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan mereka.

a) Teori – teori Proses Menua                                                                                   

Sebenarnya secara individual

1.      Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda

2.      Masing – masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda

3.      Tidak ada satu faktorpun ditemukan untuk mencegah proses menua

Ada beberapa teori tentang proses penuaan, antara lain:

1.    Teori Genetic Clock

menurut konsep ini jika jam ini berhenti, kita akan mati meskipun tanpa disertai kecelakaan

lingkungan atau penyakit terminal. Konsep “ genetic clock” didukung oleh kenyatan bahwa

ini cara menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat adanya perbedaan harapan

hidup yang nyata.

2.    Teori Mutasi Genetik (somatic mutatie theori )

Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul –

molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.

3.    Teori “ pemakaian dan rusak “

Kelebihan usaha dan stres menyebabkan se –sel tubuh lelah terbakar.

4.    Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut “ teori akumulasi dari

produk sisa”.

5.    Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.

6.    Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi.

7.    Reaksi dari kekebaian sendiri ( auto immunne theori)

       Didalam metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh

tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga tubuh menjadi lemah dan sakit.
8.    “ Teori imonologi saw virus”

Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh

dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

9.    Teori stres menua akibat terjadi hilangnya sel – sel yang bisa digunakan tubuh. Regenerasi

jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan

stres menyebabkan sel –sel tubuh lelah terpakai.

10. Teori radikal bebas

Radikal bebas dapat dibentuk dialam bebas, tidak stabil radikal bebas ( kelompok atom )

mengakibatkan oksidasi oksigen bahan – bahan organik seperti karbohidrat dan protein.

Radikal ini menyebabkan sel –sel tidak dapat regenerasi.

11. Teori rantai silang

Sel – sel yang tua dan usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya

jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan dan hilangnya

fungsi.

12. Theori program

Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah yang membelah setelah sel- sel mati.
BAB III

PROSES KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai