Teologi Sistematis
Prodi : Teologia
NIM : 0113100719
I.HAKIKAT ALLAH
A.KEROHANIAN
D.KEKEKALAN
A.SIFAT-SIFAT NONMORAL
B.SIFAT-SIFAT MORAL
IX
Sifat-Dasar Allah:Keesaan dan Ketritunggalan
I.KEESAAN ALLAH
Keesaan Allah berarti bahwa hanya ada satu Allah saja dan
bahwa sifat dasar atau watak Allah tidak dapat di pisah-
psahkan atau di bagi. Namun, keesaanini tidak inkonsisten
dengan konsep ketritunggalan,karena suatu keesaan tidak sama
dengan suatu satuan. Keesaan Allah memberi peluang bagi
adanya perbedaan-pebedaan pribadi dalam sifat ilahi, sekalipun
pada saat yang sama di akui bahwa sifat-dasar ilahi itu secara
matematis dan kekal tetap satu.
II.KETRITUNGGALAN ALLAH
Ketetapan-ketetapan Tuhan
V. Isi Dan Susunan Ketetapan-Ketetapan Tuhan
XI
1. Definisi Penciptaan
(c) Adakah Kejadian 1:2 melukiskan keadaan asli bumi ini atau
suatu keadaan akibat terjadinya suatu bencana yang dahsyat?
Pertanyaan ini dijawab dengan tiga cara: (1) beberapa teori
mengemukakan bahwa setelah penciptaan yang mula-mula
(ayat 1), iblis jatuh sehingga mengakibatkan hukuman Ilahi
menimpa bumi ini (ayat 2). Ayat-ayat berikutnya
menggambarkan penciptaan ulang bumi selama enam hari.
Selanjutnnya dikemukakan bahwa gambaran tiada bentuk,
kosong, gelap gulita (ayat 2). (2) Ayat 2 menunjukkan
hukuman yang ditetapkan Tuhan, tetapi bagaimana dan
mengapa terjadi hukuman ini tetap merupakan rahasia.
Mungkin kejatuhan iblis merupakan penyebab. (3) Gambaran
tentang keadaan yang tidak berbentuk, kosong, serta gelap
gulita tidak perlu menggambarkan hukuman, tetapi
menggambarkan keadaan kurang lengkap. Bumi ciptaan Tuhan
dimaksudkan untuk didiami (Yes 45:18). Kisah penciptaan ini
sama sekali tidak menaruh perhatian pada peristiwa kejatuhan
iblis, sekalipun demikian, pastilah kejatuhan iblis terjadi
sebelum Kejadian 3.
XIII
II. SIFAT MALAIKAT
III. KEJATUHAN MALAIKAT
IV. PENGGOLONGAN MALAIKAT-MALAIKAT
Para malaikat dapat dibagi dalam dua golongan besar: Malaikat
yang baik dan malaikat yang jahat. Terdapat berbagai-bagian
dalam kedua golongan besar ini.
1. Para malaikat
2. Kerub / kerubin
3. Serafim
4. Makhluk-makhluk hidup
5. Penghulu malaikat
6. Penjaga
7. Anak-anak Alkitab
3. Setan-setan
Setan-setan seringkali disebutkan dalam Alkitab, khususnya
dalam kitab-kitab Injil. Setan-setan ini merupakan makhluk
halus (Matius 8:16), yang sering disebut sebagai “Roh jahat”
(Markus 9:25). Mereka adalah anak buah Iblis (Lukas 11:15-
19), walaupun pada akhirnya mereka harus tunduk kepada
Allah (Matius 8:29). Setan-setan dapat mengakibatkan
kebisuan (Matius 9:32-33), kebutuhan (Matius 12:22), luka dan
cedera (Markus 9:18) serta cacat dan penyakit jasmani lainnya
(Lukas 13:11-17). Mereka melawan pekerjaan Allah dengan
cara merusak ajaran yang benar ( I Timotius 4:1-3),
kebijaksanaan ilahi (Yakobus 3:15), serta persekutuan kristen
(I Korintus 10:20-21).
4. Iblis
XIV
C. PEKERJAAN IBLIS
C. NASIB MALAIKAT
XV
Manusia
XVI
Manusia
I. KESATUAN MANUSIA
A. AJARAN ALKITAB
XVII
A. HUKUM ALLAH
B. SIFAT DOSA
XVIII
Kejatuhan Manusia: Kenyataan Serta Dampak-Dampak
Langsung
Sekalipun akal manusia mau tidak mau harus mengakui adanya
dosa, akal manusia sama sekali tdak mampu menjelaskan asal
usul serta kehadirannya di dalam diri manusia. Alkitab
menyatakan bahwa manusia jatuh ke dalam dosa melalui
pelanggaran Adam.
XIX
I.KEUNIVERSALAN DOSA
II.PENGHITUNGAN DOSA
A.TEORI PELAGIANISME
B.TEORI ARMINIANISME
Arminius (1560-1609) adalah seorang guru besar di
negeri Belanda. Pandangannya di sebut Semi-Pelagianisme.
Pandangannya dianut oleh Gereja Yunani, gereja-gereja
Metodis,serta gereja-gereja lainnya yang beraliran
Arminianisme. Menurut teori ini manusia itu sakit. Sebagai
akibat pelanggaran Adam, manusia pada dasarnya tidak
mempunyai kebenaran yang semula dan, tanpa bimbingan ilahi,
manusia sama sekali tidak mampu mencapainya. Karna
ketidakmampuan ini sifatnya fisik dan intelektual, bukannya
sukarela,maka ketika seseorang mulai sadar, Allah, sebagai
tindakan yang adil, memberikan kepadanya pengaruh Roh
Kudus yang khusus.
Teori ini mengakui bahwa semua orang secara fisik dan moral
sudah bejat sejak lahir, dan bahwa kebejatan bawaan ini
merupakan sumber semua perbuatan dosa, serta kebejatan ini
sendiri dosa adanya. Kebejatan fisik telah turun lewat kelahiran
alami dari Adam, sedangkan jiwa secara langsung diciptakan
oleh Allah, tetapi jiwa yang baru diciptakan tersebut langsung
tercemar ketika bersatu dengan tubuh. Kebejatan bawaan ini
adalah satu-satunya hal yang diperhitungkan Allah kepada
manusia, namun hanya sebagai akibat pelanggaran Adam, dan
bukan sebagai hukuman. Dengan kata lain dosa Adam
diperhitungkan secara tidak langsung. Teori ini menjadikan
kebejatan sebagai penyebab penghitungan, dan bukan
penghitungan sebagai penyebab kebejatan. Maksud Roma 5:12
ialah bahwa semua orang telah berbuat dosa karena memiliki
sifat yang berdosa.
D. TEORI REALISTIS
E. TEORI FEDERAL
XX
1. KEBEJATAN
a. Arti Kebejatan
b. Luasnya Kebejatan
2. KESALAHAN
a) Arti Kesalahan
b) Tingkatan-tingkatan Kesalahan
3. HUKUMAN
1. Arti Hukuman
2. Sifat Hukuman
XVIII
Kejatuhan Manusia: Kenyataan Serta Dampak-Dampak
Langsung