Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian dan Fungsi Manajemen Kesiswaan


1. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan (peserta didik) adalah seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta
pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses
belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta
didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.1
2. Fungsi Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan berfungsi untuk mengatur berbagai
kegiatan dalam bidang kepeserta didikan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur, serta dapat mencapai tujuan
pendidikan sekolah. Untuk mewujudkan tujuan sekolah tersebut
manajemen kepeserta didikan meliputi empat kegiatan, yaitu: pertama,
penerimaan peserta didik baru, kedua, kegiatan kemajuan
belajar, ketiga, bimbingan dan, keempat, pembinaan disiplin serta
monitoring.2
a. Penerimaan peserta didik baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan salah satu kegiatan
yang pertama dilakukan sehingga harus dikelola sedemikian
rupa supaya kegiatan belajar mengajar sudah dapat dimulai
pada hari pertama setiap tahun ajaran baru. Penerimaan peserta didik
baru memiliki beberapa langkah mulai dari menentukan panitia,
penentuan syarat-syarat, pembuatan pengumuman penerimaan dan
sosialisasi penerimaan, penyiapan soal-soal tes lisan dan tulis
penerimaan dan lain sebagainya.3
b. Bimbingan

1
Nurmadiah, Konsep Manajemen Kesiswaan, Al-Afkar, Jurnal Keislaman dan
Peradaban Universitas Islam Indragiri Tembilahan Vol. 3, No. 1, April 2014, hlm. 60.
2
Ria Sita Ariska, Manajemen Kesiswaan, Jurnal Manajer Pendidikan Universitas
Bengkulu Vol. 9, No. 6, November 2015, hlm.830-831.
3
Ria Sita Ariska, Manajemen..., hlm. 831.
Bimbingan adalah pelayanan komprehensif yang tidak dapat
dilakukan semata-mata satu orang saja, melainkan seluruh personal
sekolah perlu menunjang pelaksanaan itu agar tepat berfungsi secara
penuh dan efektif.4
Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu
peserta didik agar dapat tercapai tujuan-tujuan perkembangan
meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir bimbingan pribadi,
sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertaqwa, mandiri, dan
bertanggung jawab.
Personel pelaksana pelayanan bimbingan adalah genap unsur
yang terkait di dalam program pelayanan bimbingan dengan
koordinator dari guru pembimbing konselor sebagai pelaksana.
Secara umum, bimbingan yang diberikan pihak sekolah
terhadap peserta didik berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Pilihan bidang studi
2) Penyesuaian kepada situasi sekolah
3) Kesukaran belajar
4) Kesukaran yang bertalian dengan keluarga dan lingkungan
5) Gagal dalam bidang studi tertentu
6) Kebutuhan dan kesempatan rekreasi
7) Kurang minat terhadap bidang studi tertentu
8) Kurang harga diri
9) Hambatan-hambatan fisik, mental, emosi dan penyesuaian
murid
10) Pilihan pekerjaan dan penyesuaian waktu senggang
11) Pertentangan antara ambisi dan kesanggupan peserta didik.
c. Pembinaan disiplin peserta didik
Disiplin sekolah ialah keadaan tertib dimana para guru, staf
sekolah dan peserta didik yang tergabung dalam sekolah, tunduk
kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dengan senang

4
Ria Sita Ariska, Manajemen..., hlm. 831-832.
hati. Disiplin peserta didik dimaksudkan untuk mengarahkan peserta
didik agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan kemampuan
bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk
individu dan sosial, cerdas, terampil dan bermoral.5

DAFTAR PUSTAKA
Nurmadiah. 2014. Konsep Manajemen Kesiswaan, Al-Afkar, Jurnal
Keislaman dan Peradaban Universitas Islam Indragiri Tembilahan
Vol. 3, No. 1, April.
Ariska, Ria Sita. 2015. Manajemen Kesiswaan, Jurnal Manajer Pendidikan
Universitas Bengkulu Vol. 9, No. 6, November.

5
Ria Sita Ariska, Manajemen..., hlm. 833.

Anda mungkin juga menyukai