Suatu Organisme Yang Hidup Membutuhkan Pertumbuhan Dan Perkembangan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Suatu organisme yang hidup membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan.

Proses pertumbuhan dan


perkembangan ini diperankan oleh satuan unit hidup terkecil, yaitu sel. Terdapat dua jenis pembelahan
sel pada umumnya, yaitu secara mitosis dan meiosis. Mitosis dan meiosis memiliki beberapa perbedaan
mendasar, yaitu jumlah set kromosom anakan dan tempat terjadinya masing-masing pembelahan. Suatu
pengamatan telah dilakukan untuk mengetahui apa yang membedakan kedua jenis pembelahan ini

Meiosis

Meiosis adalah proses pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang mengadakan
reproduksi secara generatif atau seksual. pada dasarnya meiosis terdiri atas satu duplikasi kromosom
(DNA) yang diikuti oleh dua kali pembelahan (tanpa replikasi DNA), sehingga pada akhirnya dihasilkan
sel-sel haploid. Meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel gonosom. Meiosis berlangsung pada
sel-sel yang terdapat di dalam jaringan reproduksi pada suatu organisme. Seperti halnya dengan mitosis,
meiosis berlangsung setelah fase G1, S dan G2 dari interfase dan menentukan distribusi kromosom yang
tepat ke dalam sel-sel anak. Pembelahan meiosis akan menghasilkan 4 sel anak yang memiliki jumlah
kromosom hanya setengah dari kromosom tetuanya. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar jumlah
kromosom individu tetap dari generasi ke generasi (Sastrosumarjo dkk., 2006).

Pembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus
pembelahan. Pada meiosis terjadi perpasangan kromosom homolog dan segregasi kromosom secara
bebas. Pembelahan pertama dari meiosis disebut pembelahan reduksi. Meiosis pertama mengubah inti
dari suatu meiosit yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang mengandung
kromosom n. Pembelahan meiosis terdiri dari tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I dapat
dibedakan lagi menjadi interfase I, profase I metafase I, anafase I, dan telofase I.Meiosis II juga
dibedakan atas interfase II, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pembelahan meiosis ini
merupakan proses yang dinamis, tidak terputus – putus, dan tidak terdapat batas yang kelas antar setiap
fasenya (Suryo, 2007).

Miosis I , yang terdiri atas beberapa fase:

Profase I

1. Leptoten, kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang yang ujung-ujungnya mengarah


ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang tebal
(kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit sibedakan
(dilihat).

2. Zigoten, kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan


berpasangan (sinapsis).

3. Pachyten, benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat, masing-masing bivalen


terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad).

4. Diploten, terjadi pemendekan kromosom dan pemisahan pasangan kromosom serta


pembentukan kiasmata.
5. Diakenesis, pemendekan kromosom mendekati maksimum, kiasmata mendekati ujung dan
jumlahnya makin berkurang, benang gelendong mulai membentuk dan selaput inti hilang.

Meiosis II

Apabila dilihat dengan mengguinakan mikroskop cahaya, maka terdapat dugaanbahwa berbagai fase
yang berlangsung pada meiosis II ini sama dengan berbagai faseyang terjadi selama mitosis. Bahkan ada
orang yang memiliki anggapan bahwa meiosis II adalah pembelahan mitosis. Anggapan yang demikian
tidak benar sama sekalidikarenakan beberapa alasan, yaitu:

a. Kromosom yang double pada profase mitosis merupakan hasil duplikasi dari bahan

genetik selama interfase. Sedangkan kromosom yang terlihat dauble pada profase II

meiosis bukan merupakan hasil duplikasi bahan genetik.

b. Kromosom – kromosom yang menyusun kromosom mitosis adalah sister chromatic, sehingga
merupakan kromatid yang identik. Sedangkan kromosom yang menytusun kromosom profase II meiosis
bukan merupakan sister chromatic sempurna oleh karena adanya crossing over yang terjadi pada
meiosis I.

c. Meiosis II bertujuan untuk memisahkan kromatid – kromatid yang berbeda dari tiap kromosomnya

d. Meiosis II menghasilkan reduksi yang sempurna

e. Meiosis II menghasilkan kombinasi yang baru yang dari gen – gen yang berasal tetua jantan dan betina
pada generasi sebelumnya

f. Meiosis II sangat penting untuk proses seksual

Sastrosumarjo, S., Yudiwanti, S. I. Aisyah, S. Sujiprihati, M. Syukur, R. Yunianti. 2006.Panduan


laboratorium, hal. 261. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.) Sitogenetika Tanaman. IPB Press. Bogor

Suryo, H. 2007. Sitogenetika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 446 hal.

Anda mungkin juga menyukai