Anda di halaman 1dari 11

NAMA : NI KETUT SURYANI

NIM : P07120018102
KELAS : 2.3
PRODI : DIII KEPERAWATAN

SOP IMUNISASI DASAR YANG DIBERIKAN PADA BAYI/ANAK

PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Pengertian Vaksin yang diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun yang


bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis
Tujuan Sebagai acuan untuk mahasiswa penerapan langkah-langkah
pemberian imunisasi BCG
Prosedur : 1. Baki atau trollyinjeksi
Persiapan alat 2. Spuit BCG/spuit 1 cc = 1buah
3. Spuit 5 cc = 1buah
4. Kapas air steril dalamtempatnya
5. Gergaji ampul = 1buah
6. Cairan pelarut vaksinBCG
7. Vaksn BCG dalam termoses
8. Bak injeksi steril =buah
9. Bengkok = 1 buah
Preinteraksi 1. Mempelajari Buku KIA atau kartu imunisasi
2. Menyiapkan alat danbahan
3. Menyiapkanpasien
Tahap Orientasi 1. Memberisalam
2. Mengidentifikasipasien
3. Memperkenalkandiri
4. Menjelaskan tujuan tindakan padakeluarga
5. Menjelaskan prosedur tindakan padakeluarga
6. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatandimulai
Tahap kerja 1. Mencucitangan
2. Mendekatkan alat padapasien
3. Posisi bayi diatur agar posisi vaksin mudah disuntikkan
secara intracutan di lengan kanan ataukiri
4. Melakukan penyuntikan vaksin BCG secaraintracutan
5. Mengambil spuit 5 cc dan melarutkan vaksinBCG
6. Mengambil vaksin dalam spuit BCG/1 cc sebanyak 0,05
cc
7. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
( lengan kananatas)
8. Mengusap bagian yang akan disuntik dengan kapasair
hangat
9. Meregangkan tempat yang akan disuntik dengan tangan
kiri
10. Menyuntik secaraintracutan
11. Bekas suntikan tidak boleh digosok atau ditekan
12. Mencucitangan
Terminasi 1. Menjelaskan kepada orang tua kemungkinan munculnya
reaksi ikutan pasca imunisasi (munculnya ulcus, demam)
2. Menyepakati kontrak selanjutnya
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
Dokumentasi 1. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
(jam,tanggal, cara dan jenis imunisasi yang diberikan, nama
terang petugas yang melakukan tindakan) pada
Buku KIA atau kartu imunisasi
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

Pengertian Vaksin yang diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun yang


bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit campak
Tujuan Sebagai acuan untuk mahasiswa penerapan langkah-langkah
pemberian imunisasi campak
Prosedur : 1. Baki atau trollyinjeksi
Persiapan alat 2. Spuit 1cc
3. Kapas alcohol 2buah
4. Vaksin Campak dalam termoses
5. Bahan pelarut vaksincampak
6. Bak injeksisteril
7. Bengkok
Preinteraksi 1. Mempelajari KMS atau kartuimunisasi
2. Menyiapkan alat danbahan
Tahap Orientasi 1. Memberisalam
2. Mengidentifikasipasien
3. Memperkenalkandiri
4. Menjelaskan tujuan tindakan padakeluarga
5. Menjelaskan prosedur tindakan padakeluarga
6. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatandimulai
Tahap kerja 1. Mencucitangan
2. Mendekatkan alat padapasien
3. Melarutkan vaksin campak denganpelarut
4. Mengambil spuit dan mengambil vaksin sebanyak 0,5cc
5. Membebaskan daerah yang akan disuntik pada lengan atas
kiri ataupaha
6. Mendesinfeksi dengan kapas alcohol derah yang akan
disuntik
7. Meregangkan tempat yang akan disuntik dengan tangan
kiri, sementara itu tangan kanan menyuntikkan vaksin
secarasubkutan
8. Merapikanpasien
9. Mencucitangan
Terminasi 1. Menjelaskan kepada orang tua kemungkinan munculnya
reaksi ikutan pasca imunisasi (misalnya demam, cara
pemberian obat penurun panas)
2. Sepakati kontrakselanjutnya
3. Merapikan alat-alat
4. Mencucitangan
Dokumentasi 1. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
(jam,tanggal,caradan jenis imunisasi
yangdiberikan,nama terang petugas yang melakukan
tindakan) padaBuku KIA atau kartu imunisasi
PEMBERIAN IMUNISASI HEP B/DPT

Pengertian Vaksin yang diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun yang


bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit hepatititis B,
Dipteri, Pertusis dan tetanus
Tujuan Sebagai acuan untuk mahasiswa penerapan langkah-langkah
pemberian imunisasi hepatitis B dan DPT
Prosedur : 1. Baki atau trollyinjeksi
Persiapan alat 2. Spuit 1cc
3. Kapas alcohol 2buah
4. Vaksin DPT/HEP B dalam termoses
5. Bak injeksisteril
6. Bengkok
Preinteraksi 1. Mempelajari Buku KIA atau kartu imunisasi untuk
menentukan kebutuhan imunisasi Hep B/DPT
yangdibutuhkan
2. Menyiapkan alat danbahan
Tahap Orientasi 1. Memberisalam
2. Mengidentifikasipasien
3. Memperkenalkandiri
4. Menjelaskan tujuan tindakan padakeluarga
5. Menjelaskan prosedur tindakan padakeluarga
6. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatandimulai
Tahap kerja 1. Mencucitangan
2. Mendekatkan alat padapasien
3. Mengambil spuit dan mengambil vaksin sebanyak 0,5cc
4. Membebaskan daerah yang akan disuntik pada lengan atas
kiri ataupaha
5. Mendesinfeksi dengan kapas alcohol derah yang akan
disuntik
6. Meregangkan tempat yang akan disuntik dengan tangan
kiri, sementara itu tangan kanan menyuntikkan vaksin
secara intramuskuler dengan sudut 90derajat
7. Merapikanpasien
8. Mencucitangan
Terminasi 1. Menjelaskan kepada orang tua kemungkinan munculnya
reaksi ikutan pasca imunisasi (misalnya demam, cara
pemberian obat penurun panas)
2. Sepakati kontrakselanjutnya
Dokumentasi 1. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
(jam,tanggal,caradan jenis imunisasi yangdiberikan,
nama terang petugas yang melakukan tindakan) pada Buku
KIA atau kartu imunisasi
PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

Pengertian Vaksin yang diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun yang


bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit polio
Tujuan Sebagai acuan untuk mahasiswa penerapan langkah-langkah
pemberian imunisasi polio
Prosedur : 1. Vaksin polio dalam termoses
Persiapan alat 2. Bengkok
Preinteraksi 1. Mempelajari Buku KIA atau kartu imunisasi
2. Menyiapkan alat danbahan
3. Menyiapkanpasien
Tahap Orientasi 1. Memberisalam
2. Mengidentifikasipasien
3. Memperkenalkandiri
4. Menjelaskan tujuan tindakan padakeluarga
5. Menjelaskan prosedur tindakan padakeluarga
6. Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatandimulai
Tahap kerja 1. Mencucitangan
2. Mendekatkan alat padapasien
3. Membuka tutupvaksin
4. Memasang pipettetes
5. Membuka mulut dengan tangan kiri dan tangan kanan
meneteskan vaksin polio 2tetes
6. Memberitahukan ibu/keluarga untuk tidak memberi
makan dan minum selam 10-15 menit setelah pemberian
imunisasi
7. Merapikanpasien
8. Mencucitangan
Terminasi 1. Mengevaluasi respon pasien setelahimunisasi
2. Sepakati kontrakselanjutnya
Dokumentasi 1. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
(jam,tanggal, cara dan jenis imunisasi yang diberikan,
nama terang petugas yang melakukan tindakan) pada
Buku KIA atau kartu imunisasi
Resume Imnunisasi Pada Bayi

1. Pengertian Imunisasi dan Vaksin


Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap
penyakit tententu dan meningkatkan system kekebalan tubuh dengan cara memasukkan
vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari
bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi/anak
yang disebut antigen. Serta Vaksin adalah bahan yang terbuat dari kuman atau racunnya yg
telah dimatikan atau dilemahkan, dipakai untuk merangsang pembentukan antibody yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau tetesan

2. Vaksinasi (Imunisasi)
Imunisasi sering disebut juga dengan vaksinasi, yaitu pemberian vaksin ke dalam tubuh
dengan tujuan memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
A. Tujuan
1) Untuk mencegah /melindungi dari penyakit tertentu.
2) Apabila terjadi penyakit tidak terlalu parah.
3) Dapat mencegah timbulnya cacat atau kematian
B. Penyakit yang dapa dicengah dengan Imunisasi
1) Tubercolosis
2) Polio
3) Hepatitis B
4) Campak
5) Difteri

C. Landasan Hukum
1) Pasal 28 B ayat 2
2) Pasal 28 H ayat 1
3) Undang – Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Dalam Pasal 130 dan
Pasal 132 (3)
4) Undang – Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

D. Jenis – Jenis Imunisasi


1) Imunisasi Aktif
Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit
tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama . Ada dua yaitu :
a) Kekebalan aktif alamiah, dimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah
mengalami/ sembuh dari suatu penyakit,
b) Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan yang dibuat tubuh setelah
mendapatvaksin (imunisasi) misalnya anak diberi vaksinasi BCG, DPT dan polio
2) Imunisasi Pasif
Tubuh tidak membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut luar setelah
memperoleh zat penolak sehingga prosesnya cepat tetapi tidak bertahan lama. Ada
dau yaitu :
a) Kekebalan pasif alamiah atau pasif bawaan yaitu kekebalan yang dipeloreh bayi
sejak lahir dari ibunya.
b) Kekebalan pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapat
suntikan zat penolak. Misalnya pemberian vaksinasi ATS.

E. Jenis – Jenis Vaksin yang Digunakan


1) Virus dari kuman hidup yang dilemahkan
a) Virus campak dalam vaksin campak
b) Virus polio dalam jenis sabinpada vaksin polio
c) Kuman TBC dalam vaksin BCG
2) Vaksin dari kuman yang dimatikan
a) Bakteri pertussis dalam DPT
b) Virus polio jenis Salk dalam vaksin polio
3) Vaksin dari racun atau toksin kuman yang dilemahkan.
a) Racun kuman TT, difteri toxoid dalam DPT
4) Vaksin yang protein dalam khusus kuman
a) Vaksin yang dibuat dari protein yaitu Hepatitis B
F. Imunisasi yang diwajibkan di Indonesia :
1) BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
2) Hepatitis B
3) DPT
4) Polio
5) Campak

G. Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur


1) Lahir- 1 th mendapat vaksin BCG, Polio, Hepatitis B, DTP , Campak+
Hib,Pnemokokus,Rotavirus
2) 1- 4 th mendapat vaksin DPT, Polio, MMR, Tifus, HepA, Varisela, Influenza, Hib,
Pneu
3) 5-12 th mendapat vaksin DPT, Polio,Campak, MMR, Tifoid, HepA, Varisela,
Influenza, Pneu
4) 12-18 th mendapat vaksin TT, HepB, (MM)R, Tifoid, HepA, Varisela, Influenza,
Pneumo,HPV
5) Lansia mendapat vaksin Influenza dan PneumokokusLansia

H. Dosis dan cara pemberian vaksin


Vaksin Dosis Cara pemberian
BCG 0,05 cc Intra cutan
DPT 0,5 cc Intra muskular
Hepatitis B 0,5 cc Intra muskular
Polio 2 tetes Oral
Campak 0,5 cc Subkutan
TT 0,5 cc Intra muskular

I. Penyimpanan vaksin
Vaksin ditempatkan pada chold chain pada temperatur 2-8 derajat celcius dan tidak
membeku

J. Vaksin BCG
1) Membuat kekebalan terhadap penyakit TBC
2) Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebaiknya 0-2 bulan
3) Vaksinasi ulang usia 5 tahun
4) Dosis 0,05 cc , IC ( 1/3 lengan kanan atas)
5) Sebelum menyuntikan vaksin dilarutkan dengan 4 cc pelarut Na Cl 0,9 %
6) Efek samping :
 pada dasarnya tidak ada
 timbul pembengkakan ( setelah 2 minggu)
 abses kecil ( diameter 10 mm) ,
 suhu meningkat
 luka, sembuh dengan sendirinya dengan meninggalkan jaringan parut 4-8 mm
K. Vaksin Polio
1) untuk mendapatkan kekebalan poliomielitis
2) pencegahan :
a) kekebalan pasif bawaan ( 3-6 bulan terlindung polio)
b) kekebalan aktif alam ( setelah infeksi dengan virus ganas)
Vaksin polio terdapat dalam 2 kemasan :
 vaksin salk → disuntikan
 vaksin sabin → oral

3). Jadwal pemberian vaksin polio 


a) bayi 2-11 bulan → 3x , 2 tetes dengan interval 4 minggu
b) ulangan pada umur 1,5-2 tahun
c) menjelang 5 tahun
d) umur 10 tahun
4). Efek samping:
a) hampir tidak ada
b) Nangis, rewel, berak ringan, Kelumpuhan anggota gerak

L. Vaksin Hepatitis B
1) Imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang
kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
2) Frekuensi 3 kali dengan waktu pemberian 0-11 bulan
3) Cara pemberian IM

M. Vaksin DPT
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberi kekebalan aktif yang bersamaan
terhadap penyakit dipteri, pertusis dan tetanus
1) Jadwal pemberiannya: 1. ada bayi umur antara 2-11 bulan sebanyak 3 x suntikan
dengan selang 4 minggu secara IM
2) Diulang kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6 tahun ( kelas 1 SD)
3) diulang lagi pada umur 10 tahun ( menjelang tamat SD)

N. Vaksin Campak
1) kekebalan penyakit campak, vaksin campak → virus campak hidup yang dilemahkan
2) vaksin campak dalam kemasan kering tunggal atau kombinasi dengan MMR
3) jadWal pada usia 9-11 bulan
4) dosis 0,5 cc dengan injeksi SC
5) apabila diberikan < 9 bulan, diulang usia 15 bulan

O. Imunisasi anjuran
1) Imunisasi MMR ( Measles Mumps dan Rubella)
2) Imunisasi HiB (Haemophilus influenza Type B)
3) Imunisasi thipus abdominalis →untuk mencegah penyakit thipus.
4) Imunisasi varicella →untuk mencegah penyakit cacar air
5) Imunisasi Hepatitis A
6) Kombinasi DPT- Hepatitis B
7) Kombinasi Hib- DPT
8) Influenza ( virus Influenza A dan B)

P. Persiapan pemberian vaksin


1) Cuci tangan dengan antiseptik
2) Baca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa,
3) Teliti kondisi vaksin apakah masih layak : warna indikator VVM,
4) Kocok : penggumpalan, perubahan warna
5) Alat suntik : sekali pakai
6) Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis
7) Ukuran jarum : ketebalan otot bayi / anak
8) Pasang dropper polio dengan benar

Q. Jadwal Imunisasi
1) Hepatitis B : HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1
dan 3 - 6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.
2) Polio : Polio-0 diberikan pada saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahirdi
RB/RS OPV diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi
virus vaksin kepada bayi lain).
3) BCG : Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin
terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
4) DTP : Diberikan pada umur ≥ 6 minggu, DTwP atau secara kombinasi dengan Hep B
atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 tahun mendapat TT
pada program BIAS SD kelas VI.
5) Hib : Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau
kombinasi.
6) Campak : Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program BIAS pada SD
kelas 1, umur 6 tahun.

Anda mungkin juga menyukai