Anda di halaman 1dari 23

GOVERNOR

RESUME

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah motor diesel)

Disusun oleh:

ASRIZAL - 18073033/ 2018

Dosen Pembimbing:

Ahmad Arif, S.Pd., M.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Th. 2020
GOVERNOR

A. Definisi

Governor atau pengatur otomatis merupakan suatu komponen pada


motor bakar yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan mesin dengan cara
mengendalikan jumlah bahan bakar yang diberikan sehingga kecepatan mesin
dapat dipertahankan tetap stabil tanpa tergantung posisi pembebanan.
Penggunaan governor banyak sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
terutama pada mesin kendaraan, kapal laut dan pesawat udara. Karena
peralatan ini cukup penting, maka dianggap perlu untuk memahami prinsip
kerja dari suatu governor dengan merancang dan membuat peralatan tersebut
dalam skala laboratorium.

Mesin pada kendaraan bisa bergerak karena mendapat gaya dorong


dari berbagai macam sumber antara lain motor bakar dan listrik. Daya yang
dihasilkan oleh mesin biasanya bervariasi sedangkan penggerak seringkali
harus beroperasi pada kecepatan konstan. Untuk mencapai kondisi tersebut
dibutuhkan suatu alat yang disebut dengan pengatur (governor). Elemen yang
sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam sistem pengukuran
kecepatan pada governor adalah putaran (n) dari poros yang akan
menggerakkan lengan-lengan governor beserta bandul (flyball) yang
menghasilkan gaya sentrifugal.

Sejarahnya mekanisme ini pertama kali dibuat oleh insinyur Inggris


Thomas Savery pada tahun 1698. Pada tahun 1769 insinyur Perancis Nicholas
Cugnot menggunakannya dalam mesin uap untuk otomotif roda tiga. Antara
tahun 1755-1800 insinyur Scotlandia James Watt bekerja sama dengan
industrialis Matthew Boulton memproduksi jenis governor ini untuk 500
engine.

Penggerak mula seringkali harus beroperasi pada putaran yang relarif


konstan, walau daya yang harus dihasilkan bervariasi.Untuk mencapai
kondisi operasi seperti ini, maka diperlukan suatu alat pengatur (governor)
untuk mengatur pasokan bahan bakar.
Berdasarkan cara kerjanya, pengatur dibagi menjadi dua:

1. Pengatur sentrifugal (Centrifugal governor).

2. Pengatur inersia (Inertia governor).

Pengatur sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, sedangkan


pengatur inersia berdasarkan momen inersia yang timbul karena terjadinya
kecepatan sudut. Pengatur inersia memiliki reaksi yang lebih cepat dibanding
dengan pengatur sentrifugal.

Pengatur berada didalam keadaan setimbang bila gaya sentrifugal,


berat dan gaya pegasnya setimbang. Jenis pengatur dari sentrifugal terdapat 3
buah yaitu:

a) Pengatur (governor) Porter

b) Pengatur (governor) Proel

c) Pengatur (governor) Hartnel

Beberapa jenis dari governor mekanis yang dikenal dan digolongkan


pada bagan klasifikasi, yaitu :

Gambar 1. Bagan Klasifikasi Governor

Limitasi governor sederhana buatan Watt ditujukan dengan


mencari perpindahan sleeve (dh) yang mengatur pemasukan fluida kerja
mesin (turbin), sehingga kecepatan berubah dengan dw.
Bila persamaan tersebut dideferensialkan, maka akan didapat suatu
persamaan, yaitu :
2𝑔
𝑑ℎ = − 𝑑𝑤
𝜔2

Hal ini menunjukkan bahwa governor sederhana diatas responsive


terhadap ketepatan yang sangat rendah, sehingga factor inilah yang
mendorong untuk pencarian governor mekanis yang lebih sempurna.

Pada dasarnya pengaturan putaran mesin dengan governor,


mempunyai prinsip yang sama yaitu governor memberikan gerak maju
mundur dari rack atau throtle untuk menambah atau mengurangi jumlah
bahan bakar yang masuk silinder atau combustion chamber. Gerak ini bisa
dilakukan dengan gerak lengan governor sendiri dan atau dengan booster
hidrolik atau elektrik. Dengan gerak lengan governor sendiri, maka dalam
"badan" governor ada rangkaian mekanik tuas-tuas penggerak dan atau
pompa hidrolik yang memberikan suplai oli bertekanan untuk
menggerakkan piston hidroliknya.

Kembali ke pertanyaan bagaimana kerja electronic governor yaitu:


bahwa pengamatan putaran mesin melalui sensor (biasanya magnetik pick
up sensor) yang dipasang pada titik tetap yang ikut berputar. Dalam mesin
diesel biasa dipasang di flywheel, denyutan elektrik sensor yang statis yang
timbul digunakan untuk input data putaran yang selanjutnya CPU
memproses membandingkan data tersebut dengan data yang seharusnya/
putaran yang seharusnya.

Selisih besaran tersebut diproses selanjutnya digunakan untuk


menggerakan/ sebagai signal ke actuator yang fungsinya sebagai penghasil
gerakan maju mundurnya rack atau throtle. Actuator sendiri memerlukan
"source" yang berupa listrik/ tegangan tertentu (DC). Tipe actuator sendiri
ada dua yaitu hidroelektrik dan elektrik motor drive.Pada hidroelektrik,
motor listrik sebagai penggerak pompa yang memberikan tekanan oli pada
piston yang dapat digerakkan bolak-balik atau maju mundur.

Yang ke dua adalah eletrik motor actuator, jauh lebih sederhana


dan andal karena input perintah dari CPU langsung untuk menggerakkan
motor harus berputar ke kiri atau kekanan sehingga posisi rack atau throtle
dapat langsung dikendalikan motor apakah mau menambah bahan bakar
atau menguranginya. Untuk menjaga keandalan governor selain perawatan
governor sendiri adalah dengan menjaga kebersihan seluruh jalur atau tuas
rack agar tidak ada ganjalan atau hambatan gerak yang dapat
mengakibatkan motor listrik penggerak (pada elektrik governor) actuator
overload (pemanasan berlebih) dan jika perlu selain dibersihkan juga
diberikan pelumasan yang baik.

B. Komponen – Komponen Utama Governor


1. Poros utama
2. Batang penghubung 1/ lengan flybal
3. Lengan flyball
4. Flyball
5. Sleeve
6. Puli
7. Sabuk v
8. Motor penggerak
C. Jenis - Jenis Governor
Berikut adalah beberapa macam Governor berdasarkan mekanisme cara
kerjanya:
1. Jenis Pneumatic (diafragma)

Cara kerjanya menggunakan tekanan udara yang naik atau


turun sesuai kecepatan putaran mesin. Perubahan tekanan udara ini akan
menarik atau mendorong suatu sekat (diafragma) yang terhubung pada
mekanisme pengendali jumlah penyaluran BBM. Governor Pneumatic
mudah dan murah dibuat, namun kurang sensitif terhadap perubahan
putaran, mudah terpengaruh tekanan udara dan gangguan lain dari
luar.Karena itu model ini jarang dipakai untuk mesin genset.

2. Jenis Mekanik (sentrifugal)


Jika pada model Pneumatik putaran mesin dideteksi melalui
tekanan udara, maka pada model Mekanik ini putaran mesin
dideteksi melalui gaya sentrifugal putaran mesin yang terjadi. Model ini
lebih rumit desainnya, namun lebih peka terhadap perubahan putaran
mesin. Karena itu model ini sering digunakan untuk mesin genset.

3. Jenis Elektronik

Pada model ini, kecepatan putaran mesin dideteksi melalui sensor


elektrik yang biasa disebut magnetic pickup. Informasi ini diolah oleh
sebuah modul pengendali (control module) yang akan menggerakkan
mekanisme pengendali jumlah BBM dengan sebuah servo motor. Banyak
tipe mesin genset modern menggunakan Governor model ini karena relatif
lebih awet mengingat minimnya komponen bergerak di dalamnya.

4. Jenis Gabungan
Yang dimaksud jenis gabungan ini adalah campuran dari 2 jenis
governor maupun gabbungan dari ketiga jenis tersebut, Governor untuk
genset modern biasanya sudah menggunakan model Elektronik. Model ini
lebih tahan lama, lebih responsif, bisa di’program’ sesuai kebutuhan, juga
lebih mudah dimanfaatkan untuk pengoperasian genset secara paralel
(sinkron). Namun demikian, model Mekanik juga masih luas dipakai
karena para mekanik sudah terlanjur lebih akrab dengan model ini.

D. Rumus dan Perhitungan Governor

1. Governor Porter

Governor adalah alat kontrol otomatis yang selalu berperan


mengatur dan mengendalikan mesin. Selain itu, governor atau biasa juga
disebut speed limiter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
dan mengatur kecepatan suatu mesin.

Pada governor ini pendulum governor diletakkan pada engsel


sambungan lengan bawah dan lengan atas yangditunjukan pada gambar
dibawah ini:

Pada governor porter terdapat massa yang cukup besar pada sleeve,
sehingga massa sleeve tidak dapat diabaikan.

Gaya-gaya yang bekerja pada governor porter ini adalah :

a. Gaya pada saat posisi diam.

b. Gaya pada saat posisi berputar.


Dibawah ini merupakan diagram benda bebas governor porter pada
saat diam :

Dengan menggunakan hukum Newton I,maka gaya-gaya yang


bekerja (keadaan setimbang).

Fx = 0
Fy = 0

Pada titik C gaya-gaya yang bekerja pada keadaan setimbang


berlaku :

 Fy  0 ;

W
T2 cos    0 
2
penguraian gaya-gaya yang terjadi pada saat alat uji Governor Porter
pada saat berputar, dapat di uraikan sebagai berikut untuk titik B :

Kesetimbangan gaya pada saat berputar didapat sebuah persamaan


sebagai berikut:

 𝐹𝑦 = 0;

−𝑊 + 𝑇1 𝑐𝑜𝑠 − 𝑇2 𝑐𝑜𝑠 = 0

𝑇1 cos 𝛼 = 𝑊 + 𝑇2 cos 𝛽

𝑊
𝑇1 cos 𝛼 = 𝑊 +
2

𝑊
𝑊+ 2
𝑇1 =
cos 𝛼

Titik A :

𝐹𝑥 = 0;

𝑇1 𝑠𝑖𝑛 + 𝑇2 𝑠𝑖𝑛 − 𝐹𝑠 = 0

𝐹𝑠 = 𝑇1𝑠𝑖𝑛 + 𝑇2 𝑠𝑖𝑛
𝑊
𝑊 𝑊+ 2
𝐹𝑠 = sin 𝛽 + sin 𝛼
2 cos 𝛽 cos 𝛼

𝑊 𝑊
𝐹𝑠 = tan 𝛽 + 𝑊 + tan 𝛼
2 2

𝑟
tan 𝛼 =

𝑤𝑏
mb =
𝑔

𝑟 = tan 𝛼ℎ

𝐹𝑠 = 𝑚𝑏 𝑊 2 𝑟

𝑊𝑏 2
𝐹𝑠 = 𝑊 tan 𝛼 ℎ
𝑔

Diperoleh :

 W 
Wb  2 cos  cos   W
Fs    sin   sin 
 cos  2 cos 
 
 W 
Wb  2 cos  cos   W
Fs    sin   sin 
 cos  2 cos 
 

 W 
Wb  2  W
Fs    sin   tan 
 cos  2
 

 W W
Fs  Wb   tan   tan 
 2 2

Fs 
W
tan   tan    Wb tan 
2

Fs 
W
tan   tan    Wb tan 
2

dimana :

Fs  m. 2 .r
r  h tan 

maka :

W
m. 2 .r  tan   tan    Wb tan 
2
 h tan   tan   tan    Wb tan 
Wb 2 W
g 2

W
tan   tan    Wb tan  g
2  2
Wb tan  h
w  tan  
1  Wb
2  tan   g
 
2
.
Wb h
W
1  k Wb g
2  2
Wb h
𝑊
1+𝑘 + 𝑊𝑔
𝜔2 = 2
𝑊 ℎ

keterangan :

 = kecepatan putar (rpm)

W = gaya berat rangka pengatur (gram)

Wb = gaya berpemberat/bandul (gram)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = jarak pemberat dari titik putaran atas (m)

tan 
k =
tan 

2. Governor Proell

Pada governor proell ini konstruksinya tidak jauh dari governor


porter,yang membedakannya hanyalah pendulum governor proell
diletakkan di luar engsel pada sambungan lengan bawah yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
didapatkan diagram benda bebas dari governor proell yaitu:

  Fy  0

W  T2 y  T1 y  0
W
W  T1 cos  0
2

W
W
T1  2
cos

  Ma  0

T1 y a sin   T1x a cos  T2 x b cos   a cos   T1 y b sin   a sin    0

T1 cosa sin   T1 sin a cos  T2 x b cos   a cos   b sin   a sin    0


W
2

 w
W b sin   a sin    2W  a sin 
1
T2 x 
2  2
b cos   a cos

  Fx  0

Fs  T1 sin   T2 x  0

 1 
W  2 W 
 a sin   b sin    
W 2
 sin  
g  cos 
 
1 
 2 W b sin   a sin    2W  2W a sin  
 0
 b cos   a cos 
 

 1 
W b sin   a sin    2W  W a sin 
1
 1  2  2 
W  W  tan  
b cos  a cos
W2  
2 
g
W a sin   b sin  

Jika pegas mendapat kompresi awal sebesar X0 maka gaya pegas :

Perpindahan sleeve (x) dan radius putaran ® dinyatakan sabagai :

Konstanta Pegas

Dari gambar didapat :

Bila digunakan notasi 1 dan 2 untuk menyatakan harga-harga pada


radius putaran maksimum dan minimum, maka pada radius maksimumnya :
Dan pada radius putaran minimum :

Selisih kedua persamaan diatas adalah :

............................... (1)

Perbedaan perpindahan slip

................................. (2)

Bila persamaan (1) digabung dengan persamaan (2) didapat :

Dimana :

p1 .2  gaya pegas pada radius maks dan min

F1 .2  gaya sentrifugal pada radius maks dan min

k  konstanta kekakuan pegas


3. Governor Hartnell

Governor Hartnell adalah governor berbeban pegas.Massa


ekivalen sleeve merupakan jumlah dari massa pegas dan massa sleeve
itu sendiri. Ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Governor Hartnell tidak mempunyai beban tambahan yang


berupa sleeve yang terdapat pada governor Proell tetapi
digantikan dengan pegas.

Gambar Governor Hartnell

Penurunan rumus governor hartnell :

  Mo  0

Fa cos  Wba sin   12 p  12 W b cos


Fa cos  12 p  12 W b cosa  Wba sin 

F   12 p  12 W   Wb a tan 
b
a

 r   12 p  12 W  ba  Wb a tan 
Wb 2
g
Keterangan :

 = sudut simpangan lengan governor

m = massa pegas dan sleeve

g = percepatan gravitasi

p = gaya pegas

r = radius putaran pendulum

 = kecepatan sudut

E. Prinsip Kerja Governor

Governor sentrifugal digunakan terutama pada motor Diesel ukuran


besar. Governor ini dipasang pada pompainjeksi jenis inline. Di dalam
pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :

1. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV

2. Governor sentrifugal jenis RS/RSV

a) Governor sentrifugal jenis RQ

Governor jenis RQ hanya dapat meregulasi putaran idle dan


putaran maksimum.
1. Nama Bagian – Bagian Utama

F.

G.
2. Cara Kerja Governor Sentrifugal Jenis RQ

a). Posisi start

Batang pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi


start),Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar
.Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling
banyak.Bobot sentrifugal membuka karena pedal gas pada posisi
maksimum.

b). Posisi putaran idle

Setelah mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur


kembali ke posisi putaran idle.Plunyer diputar sedikit, volume
penyemprotan juga sedikit.Bobot sentrifugal membuka tergantung
pada putaran mesin.Putaran mesin naik, bobotsentrifugal
membuka dan volume injeksi diperkecil.Putaran mesin turun,
bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.

c). Posisi putaran menengah


Pada putaran menengah posisi batang pengatur hanya
ditentukan oleh sopir.Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin
naik diatas putaran idle, bobotsentrifugal membuka bebas dari
pegas pengatur putaran idle dan terletakpada pegas putaran
maksimum.Dengan demikian pada posisi putaran menengah
governor tidak bekerja.

d). Pembatasan putaran maksimum

Batang pengatur pada posisi maksimum, putaran mesin


juga maksimum.Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan
putaran maksimum.Apabila putaran mesin lebih tinggi dari
putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh maka
batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian
governor dapat membatasi putaran maksimum.

e). Pegas pengatur governor jenis RQ

Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi


satu dengan bobot sentrifugal. Pegas pengatur terdiri dari 3 buah
pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle dan putaran
maks.Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian
luar (pegas idle).
b) Governor Sentrifugal Jenis RSV

Governor sentrifugal jenis RSV adalah satu governor yang dapat


meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).
Huruf V (verstell) berarti penyetel/pemindah.

Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik
sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal.

1. Nama bagian-bagian utama

2. Cara kerja governor sentrifugal jenis RSV


a. Posisi start

Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi start
karena tarikan dari pegas start. Dengan demikian mesin dapat lebih mudah
dihidupkanwalaupun tuas penyetel pada posisi idle.
b. Posisi idle

Tuas penyetel pada posisi putaran idle. Pegas pengatur tertarik sedikit
bobot sentrifugal membuka tergantung putaran idle dan kekuatan pegas
pengatur. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi
diperkecil. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume injeksi
diperbesarSupaya putaran idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran
dipasang pegas tambahan untuk putaran idle.

c. Regulasi pada putaran menengah

Tuas penyetel pada posisi putaran menengah, pegas pengatur tertarik


kuat, batang pengatur bergerak kearah maksimum, bobot sentrifugal masih
sedikit terbuka.Dengan demikian volume injeksi menjadi besar / banyak,
putaran mesin naik. Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih
besar dari kekuatan pegas. Dengan demikian pengatur tertarik kearah volume
injeksi yang kecil / sedikit sampai terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal
dengan kekuatan pegas pengatur
d. Posisi putaran maksimum dan pembatasan

Tuas penyetel pada posisi maksimum pegas pengatur tertarik


penuh.Volume injeksi banyak putaran mesin tinggi dan bobot sentrifugal
membuka. Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal
sebanding dengan kekuatan pegas pengatur.

H. Prosedur Langkah Kerja Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan


Prosedur percobaan Governor Porter adalah sebagai berikut :

1. Sambungkan dua buah kabel pada motor DC ke amplifier

2. Kabel pada amplifier disambung ke stabilizer

3. Dari stabilizer kabel disambungkan ke arus listrik

4. Hidupkan semua tombol “ON” yang ada pada stabilizer


dan amplifier

5. Hati-hatilah pada saat memutar pengatur yang ada stabilizer

Yang diukur dalam percobaan ini adalah :

a. Kecepatan putaran poros () terhadap posisi sleeve

b. Gaya inersia bandul terhadap posisi sleeve

c. Voltase input listrik motor DC terhadap sleeve

Percobaan dilakukan untuk berbagai berat beban dan posisi sleeve.

Anda mungkin juga menyukai