Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN DIABETES

MELLITUS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
AZIZ SITORUS
ADAM RIZKY H.
ANITA FAUZIAH
JIHAN ALYA S.
KURNIA AMANDA
NUR SITI AMALIA
RANIA FAJRIANI

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pada bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperawatan keluarga dengan

Diabetes Mellitus dimulai pada tanggal 18 November 2019 sampai dengan 21

November 2019. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, pendekatan yang

digunakan adalah proses keperawatan .

A. Pengkajian

1. Data Dasar Keluarga

a. Nama kepala keluarga Bp. N, usia 57 tahun, pendidikan terakhir yaitu STM,

pekerjaan sebagai satpam dan tinggal dirumah sendiri dengan alamat kelurahan

sukaraja RT 02 / 08 cimandala Bogor.

b. Komposisi Keluarga

No Nama Kelamin Hub. Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Ny. M P Istri 45 SMA Swasta

2 An. R L Anak 22 SMIP Swasta

3 An. N P Anak 4 - -

4 Ny. F P Mertua 74 Tidak IRT

sekolah

c. Genogram
74 6
th 78
5 th
th HIPERTENSI
Klien 74th
DM

52 4 4
3 0
stroke Hypertensi sehat

57 th 45 th

Hypertensi sehat

22 th

sehat 4 th

sehat

Keterangan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Tinggal serumah

= Klien = Sakit

Keterangan : Ny. F tidak mengetahui atau lupa dengan riwayat keluarga sebelumnya.

Pada riwayat keluarga Ny. M dan Bp. N didapatkan riwayat

Hypertensi.
d. Tipe Keluarga, Keluarga Bp. N merupakan keluarga dengan tipe extended family

dimana dalam satu rumah terdapat ayah, ibu, anak, dan mertua.

e. Suku Bangsa, Bp. N berasal dari Jawa Barat ( Sunda) sedangkan Ny. M berasal

dari awa tengah . Bahasa yang digunakan dalam keluarga yaitu Bahasa Indonesia.

Dalam berhubungan social, keluarga tidak memandang etnis dan saling

bekerjasama antara satu dengan yang lainnya, tempat tinggal keluarga berbentuk

rumah dan tidak dipengaruhi oleh budaya tradisional ataupun modern. Dalam

keluarga tiadak ada kebiasaan untuk diit maupun mengurangi makanan asin dan

manis, serta cara berpakaian tidak dipengaruhi oleh budaya tradisional ataupun

modern.

f. Agama, Seluruh anggota keluarga Bp. N beragama Islam dan dalam pelaksanaan

kegiatan beribadah sesuai dengan agama yang dianut yaitu shalat dan berdoa.

Agama dijadikan sebagai dasar keyakinan oleh keluarga Bp. N dalam membina

hubungan baik dengan sesama.

g. Status sosial ekonomi keluarga, Bp. N bekerja sebagai satpam suatu perusahaan

sedangkan Ny. M bekerja di butik ( swasta ), Ny. F tidak bekerja, An. R bekerja

di perhotelan. Total pendapatan keluarga perbulan yaitu di antara Rp. 1.000.000 –

Rp. 2.000.000. Dalam satu hari, keluarga Bp. N mengeluarkan biaya sehari-hari

sebesar Rp. 50.000. Penghasilan yang didapatkan keluarga Bp. N mencukupi

untuk kebutuhan sehari-hari dan memiliki tabungan. Pengelola keungan dalam

keluarga yaitu Ny. M.


h. Aktivitas Rekreasi Keluarga, Bp. N mengatakan jarang berekreasi, dan bila ada

waktu senggang digunakan untuk menonton TV dan menonton TV bersama.

i. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, Tahap perkembangan keluarga

Bp. N saat ini, berada pada tahap keluarga dengan anak dewasa dimana tugas

perkembangannya yaitu menata kembali fasilitas dan sumber, penataan tanggung

jawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan

mendapatkan menantu. sedangkan tahap perkembangan keluarga yang belum

terpenuhi adalah melepaskan anak dan mendapatkan menantu karena anak

pertama keluarga Bp. N yaitu An. R belum menikah dan berusia 22 tahun.

j. Riwayat Keluarga Inti, Bp. N memiliki penyakit Hypertensi dengan mengatakan

leher belakangnya sering terasa sakit dan mungkin karena kecapekan, makan

makanan sesukanya ( tidak dipantang ), jarang berobat dan kontrol penyakitnya

serta menganggap hal tersebut biasa saja dan tidak terlalu dipikirkan. Ny. M

memiliki riwayat penyakit Hypertensi dan DM dari orangtuanya, tetapi menurut

keluarga, saat ini Ny. M dalam keadaan sehat. An. R dan An. N juga dalam

keadaan sehat.

k. Riwayat keluarga sebelumnya, Dalam riwayat keluarga Bp. N mengatakan tidak

mengetahui tentang penyakit dari keluarga sebelum dirinya. Ny. M memiliki

riwayat Hypertensi dari ayahnya dan DM dari ibunya. Bapak Ny. M meninggal

akibat stroke, kakak Ny. M menderita stroke, adik Ny. M menderita Hypertensi.

Anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.


2. Lingkungan

a. Perumahan, jenis perumahan yaitu permanen dengan luas bangunan 3 x 10

m2, tidak memiliki perkarangan rumah, rumah adalah milik Ibu.I sendiri, atap

rumah terbuat dari genteng, terdapat ventilasi rumah dengan luas < 10 % luas

lantai, cahaya matahari dapat masuk ke rumah pada pagi, siang dan sore hari (

walaupun sedikit karena jarak antar rumah sangat berdekatan ), penerangan

dalam rumah menggunakan cahaya matahari dan listrik, lantai rumah terbuat

dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan dengan lantai bersih,

perabotan berdebu dan kurang rapi.

b. Denah Rumah

3 4

1
2

1
2

Skala : 1 : 100

Keterangan :

1. Ruang tamu

2. Tempat tidur

3. Kamar mandi

4. Dapur
c. Pengelolaan sampah, Keluarga tidak mempunyai tempat pembuangan sampah

sendiri. Menurut keluarga, sampah yang ada sementara ditampung didalam

rumah kemudian dibungkus dalam plastik dan dibuang di tempat pembuangan

sampah sementara yang ada di sekitar lingkungan rumah, kemudian sampah

tersebut diangkut oleh petugas kebersihan.

d. Sumber air, Sumber air yang digunakan keluargapompa tangan dan sumber air

minum yang digunakan adalah PAM.

e. Jamban Keluarga, Keluarga Bp. N memiliki WC sendiri kamar mandi dan WC

leher angsa

f. Pembuangan air limbah, keluarga Bp. N mempunyai saluran tempat

pembuangan air limbah yang mengalir langsung keselokan dan jaraknya sangat

dekat dari rumah. Kondisi air selokan hitam dan dapat mengalir lancar.

g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan, Di daerah tempat tinggal Bp. N terdapat

perkumpulan social seperti kegiatan pengajian dan kegiatan Posyandu. Fasilitas

kesehatan yang terdapat di masyarakat yaitu Posyandu, Puskesmas, Rumah sakit

dan Puskesmas keliling. Keluarga Bp. N jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada dan memeriksakan kesehatan bila sakit saja. Fasilitas kesehatan yang

ada dapat dijangkau oleh keluarga dengan jalan kaki, motor angkutan umum atau

ojek.
h. Karakteristik tetangga dan komunitas, Di lingkungan RT 02 / 08 kelurahan

sukaraja penduduknya cukup padat, jarak antar rumah tetangga berdempetan dan

terlihat sesak, jarak ke jalan raya cukup jauh, dan letak rumah berada di gang

sempit serta hanya bisa dilewati oleh motor saja. Kondisi lingkungan bersih dan

tidak terdapat sumber polusi dari pabrik. Fasilitas yang terdapat di komunitas

yaitu fasilitas kesehatan, pasar, mesjid, sekolah dan transportasi.

i. Mobilitas geografis keluarga, Keluarga Bp. N sudah tinggal di lingkungan ini

sejak ± 20 tahun yang lalu.

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, Ny. F mengikuti

kegiatan pengkaijan setiap malam pada pukul 19.00 bersama warga lainnya.

k. Sistem pendukung keluarga, Hubungan keluarga dengan tetangga atau

lingkungan sekitar baik, cukup erat, saling membantu dan menghargai. Keluarga

memeriksakan kesehatannya bila ada keluhan sakit saja. Transportasi mudah

didapatkan seperti angkutan umum, bajaj, ojek dan lain-lain. Di dalam

masyarakat terdapat struktur organisasi yaitu RW, RT.

3. Struktur Keluarga,

a. Pola komunikasi keluarga. Keluarga Bp. N berkomuniasi secara dua arah,

saling menghargai bila ada anggota keluarga sedang berbicara. Bila ada

anggotakeluarga yang sedang menghadapi masalah, dibicarakan secara terbuka

sehingga masalah dapat diselesaikan ( dengan cara mengalah ). Keluarga

melibatkan emosi dalam penyampaian pesan atau mengobrol.


b. Struktur kekuatan keluarga, dalam keluarga Bp. N, pengambil keputusan yaitu

Ny. M dan mengatur tentang anggaran belanja. Dalam proses pengambilan

keputusan dengan cara dimusyawarakan dahulu sebelumnya.

c. Struktur peran, Bp. N sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga dan

mencari nafkah, sedangkan Ny. M sebagai istri yang bertugas mengatur

keuangan. An. R bekerja dan An. N masih balita. Ny. F membantu dalam

merawat cucu-cucunya. Keluarga Bp. N melaksanakan perannya dengan baik.

d. Nilai dan Norma budaya, Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Bp.

N adalah budaya Sunda dan tidak memiliki nilai-nilai kepercayaan serta

kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

4. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif, Keluarga Bp. N berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap

anggota keluarga, saling membantu jika ada anggota keluarga yang mengalami

kesulitan, saling menghargai, memperhatikan dan percaya antara satu dengan

yang lainnya. Setiap hari keluarga dari Ny. M ( adik-adiknya dan

keponakannya ) datang ke rumah untuk menemani Ny. F yang sudah lanjut usia

dan An> N yang masih balita.

b. Fungsi sosialisasi, Seluruh anggota keluarga Bp. N dapat berinteraksi dengan

baik di dalam lingkungannya. Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan

dengan baik seperti Bp. N, Ny. M dan An. R bekerja mencari nafkah. Bpk. P dan

Ny. M memebesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Lingkungan


tempat tinggal keluarga tidak memberikan dukungan dalam perkembangan anak

dikarenakan tidak ada fasilitas bermain karena sempit.

c. Fungsi reproduksi, Bp. N memiliki dua anak yaitu An. R ( 22 th ) dan An. N ( 4

th ). Keluarga Bp. N dan Ny. M mengikuti program KB dengan menggunakan

jenis KB spiral.

5. Stres dan koping keluarga

a.Stresor jangka pendek dan jangka panjang, Stresor jangka pendek yang sedang

dialami keluarga adalah Ny. F mengalami sakit gula. Stresor jangka panjang yang

dirasakan oleh keluarga persiapan An. N yang akan masuk TK.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, keluarga mengatakan bila

ada masalah selalu dibicarakan bersama – sama untuk mencari jalan keluarnya

( musyawarah ).

c. Strategi koping yang digunakan, keluarga Bp. N mengatakan bila ada masalah

selalu dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluarnya.

d. Strategi adaptasi disfungsional, dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya

cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif

e. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga, Keluarga sangat

senang dengan kehadiran perawat karena bisa berbicara mengenai kesehatan,

memberikan informasi, sehingga keluarga menjadi tahu mengenai kesehatannya.


f. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Bp. N Ny. M An. R An. N Ny. F


TTV BB:72 kg, BB:- kg, BB:- kg, BB:14kg, BB:50 kg,

TB:165 cm, TB:- cm, TB:- cm, TB:-cm, Sh: TB:157 cm, Sh:

Sh: 36 oc, Sh- oc, N: Sh: - oc, N: 36 oc, N: 98 36 o


c, N: 88

N: 84 - x/mnt, - x/mnt, x/mnt, TD: - x/mnt, TD:

x/mnt, TD: TD: - TD: - mmhg, RR: 130/80 mmhg,

160/90 mmhg, mmhg, RR: 22x/mnt RR: 18x/mnt

mmhg, RR: RR: - - x/mnt.

20x/mnt. x/mnt.
Kulit Warna kulit Warna Warna kulit Warna kulit Warna kulit

kecoklatan, kulit kuning kuning kuning

gatal tak kecoklatan kecoklatan, kecoklatan, kecoklatan, gatal

ada, tak ada , gatal tak gatal tak gatal tak tak ada, tak ada

luka, ada, tak ada, tak ada ada, tak ada luka, rambut

rambut ada luka, luka, rambut luka, rambut bersih, pendek

bersih, rambut bersih, bersih, tidak rontok.

pendek bersih, pendek pendek

tidak pendek tidak tidak

rontok. tidak rontok. rontok.

rontok.

-
Mata Kelopak Kelopak Kelopak Kelopak Kelopak mata

mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak tidak ptosis,

ptosis, ptosis, ptosis, tidak ptosis, tidak tidak ada

tidak ada tidak ada ada ada peradangan,


peradangan peradanga peradangan, peradangan, konjungtiva

, n, konjungtiva konjungtiva tidak anemis,

konjungtiva konjungtiv tidak tidak sclera an ikterik,

tidak a tidak anemis, anemis, menggunakan

anemis, anemis, sclera an sclera an kaca mata.

sclera an sclera an ikterik, ikterik,

ikterik, ikterik, tidak tidak

tidak tidak menggunak menggunak

menggunak mengguna an kaca an kaca

an kaca kan kaca mata. mata.

mata. mata.

-
Telinga Pendengara Pendengar Pendengara Pendengara Pendengaran

n baik, an baik, n baik, n baik, baik, tinnitus

tinnitus tinnitus tinnitus tinnitus tidak ada

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada serumen ( - ),

serumen ( - serumen serumen serumen purulen tidak

), purulen ( - ), ( - ), purulen ( - ), purulen ada, tidak ada

tidak ada, purulen tidak ada, tidak ada, nyeri ditelinga.

tidak ada tidak ada, tidak ada tidak ada

nyeri tidak ada nyeri nyeri

ditelinga. nyeri ditelinga. ditelinga.

ditelinga.

-
Hidung Tidak ada - Tidak ada Tidak ada Tidak ada

kelainan kelainan kelainan kelainan bentuk,


bentuk, bentuk, bentuk, tidak tersumbat,

tidak tidak tidak tidak ada sekret.

tersumbat, tersumbat, tersumbat,

tidak ada tidak ada tidak ada

sekret. sekret. sekret.

Mulut Gigi bersih Gigi bersih Gigi bersih Gigi bersih

tidak ada tidak ada tidak tidak


ada ada karies, gosok

karies, karies, karies, gigi 2x sehari setiap

gosok gigi gosok gigi gosok mandi


gigi menggunakan

2x sehari 2x sehari 2x sehari


pasta gigi.

setiap setiap mandi setiap mandi

mandi menggunak menggunak

menggunak an pasta an pasta

an pasta gigi. gigi.

gigi.

Payudara Tidak ada - Tidak ada Tidak ada Tidak ada

pembesaran pembesaran, pembesaran, pembesaran,

, tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

benjolan, benjolan, benjolan, benjolan, bentuk

bentuk bentuk dada bentuk dada dada simetris

dada simetris simetris

simetris

Thorak Bunyi - - Bunyi Bunyi jantung 1

jantung 1 jantung 1 dan 2 normal,


dan 2 dan 2 mur-mur ( - )

normal, normal, gallop ( - )

mur-mur ( - mur-mur ( - teratur, paru-

) gallop ) gallop ( - ) paru ronhi ( + )

( - ) teratur, teratur, tridor ( _ ),

paru-paru paru-paru wheezing ( _ )

ronhi (- ) ronhi ( - ) tidak ada

tridor ( _ ), tridor ( _ ), kelainan.

wheezing wheezing

( _ ) tidak ( _ ), tidak

ada ada

kelainan. kelainan.

Abdomen Buncit, - - Tidak Tidak buncit,

permukaan buncit, permukaan datar

datar, tidak permukaan tidak ada asites

ada asites, datar, tidak bising usus ( + ),

bising usus ada asites, tidak ada nyeri.

( + ), tidak bising usus (

ada nyeri. + ), tidak

ada nyeri.

Exstremitas Tidak ada - - Tidak ada Tidak ada

kekakuan, kekakuan, kekakuan, tidak

tidak nyeri tidak nyeri nyeri pada

pada pada kaki telapak kaki dan


telapak dan tangan tangan

kaki dan

tangan
Kesimpulan Sakit Menurut Sehat Sehat Sakit Diabetes

Hypertensi keluarga Mellitus

sehat

7. Fungsi perawat kesehatan ( penjajakan tahap II )

Ny. F mengatakan dirinya mempunyai penyakit gula sejak 2,5 tahun yang lalu dan

menyebabkan kakinya dipotong serta tidak tahu mengenai penyakit gula dan hanya

diberitahu oleh dokter ( saat kontrol ) untuk mengurangi makanan manis dan asin.

Ny. F bertanya – Tanya tentang penyakitnya baik mengenai pengertian, tanda dan

gejala serta akibat dari penyakitnya. Dan keluarga tidak tahu apa akibatnya jika tidak

diobati.

Tn N selalu mengingatkan Ny.F untuk mengontrol penyakitnya ke pelayanan

kesehatan terdekat, keluarga juga saling merawat jika ada anggota keluarga yang

sakit.

Ny.F mengatakan mencuci kaki setelah dari luar rumah,selalu pakai sandal jika

keluar rumah.

Ny. F tidak memiliki sikap negatif atau kurang percaya terhadap petugas kesehatan.

Ny.F mengatakan mengetahui tentang fasilitas kesehatan yang terdapat di


lingkungannya yaitu Puskesmas, Puskesmas keliling, Posyandu, dan rumah sakit,

serta mengetahui manfaat dari tempat tersebut yaitu mendapatkan pengobatan dan

menjadi sehat, tetapi jarang mengunjungi tempat tersebut atau datang bila mengalami

keluhan saja.

Analisa data

No Data Diagnosa Keperawatan


1 Subjektif : Risiko terjadinya komplikasi DM

-. Ny. F mengatakan dirinya pada keluarga Bpk N khususnya

mempunyai penyakit gula sejak 2,5 Ny. F

tahun yang lalu yang menyebabkan

kakinya dipotong

-. Ny. F pernah diberitahu oleh dokter

( saat kontrol ) untuk mengurangi

makanan manis dan asin

- keluarga tidak tahu apa akibatnya

jika tidak diobati

-. Ny. F mengatakan dirinya sering

merasa haus dan kencing tidak

terkontrol serta pola makan tidak

tentu ( kadang 2 – 3 x sehari )

-. Ny. F tdak tahu mengenai penyakit

gula dan sudah tidak kontrol gula

sejak 6 bulan yang lalu dan merasa

sering kesemutan dan minta untuk

diobati
Objektif :

-. Kaki sebelah kanan klien diamputasi

sampai sebatas ½ betis dan

menggunakan kaki palsu serta

tongkat

-. Ny. F bertanya – Tanya tentang

penyakitnya

-. Klien tidak menggunakan alas kaki

di dalam rumah

- TTV: TD : 130/80 mmHg

- GDS : 250 mg / dl

2 Subjektif : Risiko terjadinya gangguan perfusi

-. Tn. N mengatakan kepala sering jaringan serebral pada keluarga Bp.

pusing dan sakit dan menganggap N khususnya Bp. N

karena kecapekan

-. Tn. N makan makanan sesukanya

dan tidak ada pantangan

-. Tn. N mengatakan rasa sakitnya

biasa saja dan tidak mempengaruhi

aktivitasnya sehari-hari

-. Tn. N jarang berobat dan kontrol

mengenai tekanan darahnya

-. Tn. N kurang mengetahui tentang


penyakit darah tinggi

Objektif

-. Tn. N bertanya – Tanya tentang

penyakit darah tinggi

-. TTV : TD : 160 / 90 mmHg, Nadi :

84 x / mnt

Penapisan Masalah

1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga Bpk N khususnya Ny. F

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 2/3x1 2/3 Klien menderita penyakit

Risiko gula sejak 2,5 tahun yang

lalu, tidak menggunakan alas

kaki di dalam rumah,

mengatakan mengurangi

makanan manis dan asin,

lantai rumah terbuat dari

keramik
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Pengetahuan keluarga

masalah dapat tentang DM dapat

diubah : ditingkatkan, keuangan

Mudah keluarga Bpk A cukup

memadai, pelayanan

kesehatan tersedia dan

mudah terjangkau, keluarga


memiliki kemauan untuk

sehat, adanya petugas

kesehatan yang siap

membantu menyelesaikan

masalah yang ada


3 Potensi masalah 1 / 3 x 1 1/3 DM sudah terjadi, kaki Ny. F

dapat dicegah : sudah diamputasi sebelah kiri

rendah sampai sebatas ½ betis,

mengatakan sudah tidak

kontrol gula darah sejak 6

bulan yang lalu dan yang

menderita DM adalah

kelompok High Risk ( Lansia

)
4 Menonjolnya 2/2x1 1 Ny. F menganggap ada

masalah : masalah dan sudah

Ada masalah mengurangi makan makanan

tetapi tdak perlu yang manis dan asin serta

ditangani meminta penyakitnya untuk

diobati agar bisa sembuh.

Tetapi menganggap masalah

biasa
Total Skor 4

2. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Bp. N

khususnya Bp. N

NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 2/3x1 2/3 Bp. N tidak mengetahui
Risiko bahwa dirinya menderita

sakit darah tinggi, makan

makanan sesukanya dan tidak

ada pantangan, TD : 160/90

mmHg, nadi : 84 x/mnt


2 Kemungkinan 2/2x1 1 Pengetahuan keluarga

masalah dapat tentang Hypertensi dapat

diubah : ditingkatkan, keuangan

mudah keluarga Bpk .N cukup

memadai, pelayanan

kesehatan tersedia dan

mudah terjangkau, keluarga

memiliki kemauan untuk

sehat, adanya petugas

kesehatan yang siap

membantu menyelesaikan

masalah yang ada


3 Potensi masalah 1 / 3 x 3 1 Hypertensi merupakan

dapat dicegah : penyakit keturunan atau

rendah factor lingkungan, dapat

diatasi dengan cara

perawatan dan pengobatan

yang baik, Bp. N makan

makanan sesukanya dan tidak

ada pantangan, serta

mengatakan dirinya tidak


menderita penyakit darah

tinggi
4 Menonjolnya 1/2x1 1/2 Bp. N mengatakan bahwa

masalah : kepalanya sering pusing dan

Masalah tidak sakit, merupakan masalah

dirasakan biasa dan dikarenakan

kecapekan serta tidak

mempengaruhi aktivitasnya
total Skor 3 1/6

Prioritas masalah berdasarkan penampisan adalah sebagai berikut :

1. Risiko terjadinya komplikasi DM pada keluarga Bpk N khususnya Ny. F dengan

skor : 4

2. Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Bp. N

khususnya Bp. N dengan skor : 3 1/6


Rencana keperawatan

NO Diagnosa Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar Intervensi

keperawatan
1 Risiko terjadinya Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon - Ny. F mau - Beri penkes kepada

komplikasi DM kunjungan kunjungan 3 x 60 verbal mengikuti saran keluarga tentang

pada keluarga kerumah cedera menit diharapkan dari perawat agar pengertian,penyebab,tanda

bapak N tidak terjadi pada tidak terjadi komplikasi DM dan gejala DM dengan

khusunya Ny. F keluarga bapak N komplikasi pada tidak terjadi media flip chart

khususnya Ny. F Ny.F. - Mampu - Motivasi keluarga untuk

mengulang apa mengulang kembali

yang - Beri reinforcemen kepada

disampaikan Ny.F

tentang DM - Anjurkan Ny.F memakai

sandal jika keluar rumah

2. Risiko Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon - dapat - Jelaskan pengertian, tanda
Perubahan kunjungan rumah kunjungan 3 x 60 verbal menyebutkan dan gejala serta komplikasi

perfusi jaringan dalam waktu satu menit diharapkan pengertian,tan hipertensi

serebral pada minggu Bp. N dapat da gejala,dan


- Beri waktu Bp. N
keluarga bapak diharapkan menjaga komplikasi
mengulang
N. khususnya perubahan perfusi kondisinya agar dari hipertensi

Bpk. N. jaringan serebral hipertensi tidak - Mengidentifikasi penyebab

tidak terjadi terjadi DM pada Bp. N

- Anjurkan Bp. N

menggunakan obat-obat

tradisional agar

Hipertensinya membaik
Catatan Perkembangan

DX TANGGAL PELAKSANAAN EVALUASI


1 21 nov 2019 - Memberi penkes kepada S: Ny.F mengatakan paham tentang

keluarga tentang kondisinya saat ini, dan termotivasi

pengertian,penyebab,tanda untuk lebih menjaga kondisi nya

dan gejala DM. dengan agar tidak terjadi komplikasi

media flipchart O : Ny. F tampak paham dan dapat

- Memotivasi keluarga untuk menjelaskan tentang dm

mengulang kembali A: masalah teratasi, tujuan tercapai

- Memberi reinforcemen P : intervensi dihentikan

kepada Ny.F

- Menganjurkan Ny.F

memakai sandal jika keluar

rumah

DX Tanggal Pelaksanaan Evaluasi


2 21 nov - menjelaskan pengertian, S : - Keluarga mengatakan
2019 paham dan mengerti
tanda dan gejala serta
tentang penyebab, tanda
komplikasi hipertensi
dan gejala hipertensi.
Serta termotivasi untuk
- Memberi waktu Bp. N
menjaga tekanan darah
mengulang agar tidak terjadi
hipertensi dengan obat
- Mengidentifikasi penyebab
tradisional.
DM pada Bp. N
- Menganjurkan Bp. N
O : - Keluarga dapat mengulang
menggunakan obat-obat
pengertian,tanda dan
tradisional agar
gejala serta komplikasi
Hipertensinya membaik
hipertensi terutama Bp. N
A : Tujuan tercapai, masalah
teratasi.
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai