Anda di halaman 1dari 8

Tugas Sistem Informasi Manajemen

Nama : Adelia Devi Erlinda

Kelas : SAX – 2

Npm : 1810111188

Soal 1

Mengapa pengembangan sistem perlu dilakukan ?

Jawaban :

Perlunya Pengembangan Sistem 

Sistem lama yang telah jadi dan sudah dijalankan dalam waktu yang lama perlu diperbaiki
atau diganti disebabkan karena beberapa hal :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama :

 Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
 Pertumbuhan organisasi , Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan
data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat
memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi

Penyusunan sistem baru karena adanya instrusi-instruksi dari atasan atau luar organisasi
misalnya aturan pemerintah. Dengan adanya pengembangan sistem dari yang lama ke baru
diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sistem yang baru antara lain :

1)   Performance (kinerja)
2) Kinerja sistem harus lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari jumlah pekerjaan yang
dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respond time adalah rata-rata waktu yang
tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
3) Information (informasi), peningkatan kualitas informasi yang disajikan.
4) Economy (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-
keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.
5) Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi.
6) Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
ekonomis, ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan,
efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya tersebut digunakan dengan
pemborosan yang minimum.
7) Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Sedangkan adapun alasan yang diperlukan untuk Pengembangan Sistem Informasi :

- Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama


- Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal
- Adanya instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah
Soal 2

Gambarkan fase - fase yang ada pada SDLC dan jelaskan secara singkat

Jawaban :

Pengertian SDLC adalah siklus atau tahapan yang digunakan dalam pembuatan/pengembangan
suatu sistem informasi agar pengerjaan sistem berjalan secara terstruktur, efektif dan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.

Gambar & fase meliputi :

SDLC berisi tahapan-tahapan yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Berikut ini tujuh
tahapan yang harus dilewati.

1) Tahapan Perencanaan (PLANNING)


Kegiatan yg menyangkut estimasi dr kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja &dana
yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya
setelah diterapkan. Hal-hal yang harus di perhatikan antara lain :

 Permasalahan
 Definisi masalah
 Menentukan Tujuan
 Mengidentifikasi kendala sistem
 Studi Kelayakan
 Usulan penelitian sistem
 Menetapkan mekanisme

2) Tahapan Analisis Sistem (ANALYSIS)

Tahapan pertama, yaitu analisis sistem. Pada tahap ini, sistem akan dianalisis
bagaimana akan dijalankan nantinya. Hasil analisis berupa kelebihan dan kekurangan sistem,
fungsi sistem, hingga pembaharuan yang dapat diterapkan. Bagian ini termasuk dalam bagian
perencanaan. Bagian lain yang termasuk dalam perencanaan ialah alokasi sumber daya,
perencanaan kapasitas, penjadwalan proyek, estimasi biaya, dan penetapan.

Dengan demikian, hasil dari tahap perencanaan ialah rencana proyek, jadwal, estimasi
biaya, dan ketentuan. Idealnya manajer proyek dan pengembang dapat bekerja maksimal
pada tahap ini.

3) Tahapan Perancangan Sistem (DESIGN)

Setelah persyaratan dipahami, perancang dan pengembang dapat mulai mendesain


software. Tahapan ini akan menghasilkan prototype dan beberapa output lain meliputi
dokumen berisi desain, pola, dan komponen yang diperlukan untuk mewujudkan proyek
tersebut. Setelah spesifikasi, kemudian dilakukan perancangan sistem sebagai tahapan
kelanjutannya. Tahap ini ialah tahap di mana seluruh hasil analisis dan pembahasan tentang
spesifikasi sistem diterapkan menjadi rancangan atau cetak biru sebuah sistem.

Tahap ini disebut sebagai cetak biru, di mana sistem sudah siap untuk dikembangkan
mulai dari implementasi, analisis sistem, hingga tenaga pendukung sistem yang akan
dikembangkan.

4) Tahap Pembangunan Sistem (DEVELOPMENT)

Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan desain.Membuat


Technical Architecture, create database. Pengembangan sistem ialah tahap di mana rancangan
mulai dikerjakan, dibuat, atau diimplementasikan menjadi sistem yang utuh dan dapat
digunakan. Jika diibaratkan bangunan, tahap ini merupakan tahap membangun.
Tahap ini memakan waktu cukup lama karena akan muncul kendala-kendala baru
yang mungkin dapat menghambat jalannya pengembangan sistem. Pada tahapan ini,
perancangan bisa saja berubah karena satu atau banyak hal.

Tahap selanjutnya ialah memproduksi perangkat lunak di bawah proses


pengembangan. Menurut metodologi yang sudah digunakan, tahap ini dapat dilakukan
dengan cepat. Output yang dihasilkan pada tahap ini ialah perangkat lunak yang telah
berfungsi dan siap diuji

5) Tahap Pengujian Sistem (INTREGATION & TESTING)

Sesudah sistem selesai dikembangkan, sistem harus melalui pengujian sebelum


digunakan atau dikomersialisasikan. Tahap pengujian sistem harus dijalankan untuk mencoba
apakah sistem yang dikembangkan dapat bekerja optimal atau tidak.

Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti kemudahan
penggunaan sampai pencapaian tujuan dari sistem yang sudah disusun sejak perancangan
sistem dilakukan. Jika ada kesalahan, tahap pertama hingga keempat harus diperbarui,
diulangi, atau pun dirombak total.

Tahap tes SDLC ialah bagian paling penting dalam rangkaian pembuatan sebuah
perangkat lunak. Karena sangat tidak mungkin mempublikasikan sebuah software tanpa
melalui pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian yang harus dilewati, antara lain
kualitas kode, tes fungsional, tes integrasi, tes performa, dan tes keamanan.

Untuk memastikan pengujian berjalan teratur dan tidak ada bagian yang terlewati, tes
dapat dilakukan menggunakan perangkat Continuous Integration seperti Codeship.Dari tahap
ini, akan dihasilkan perangkat lunak yang telah dites dan siap untuk disebarkan ke dalam
proses produksi.

6) Implementasi (IMPLEMENTATION)

Implementasi dan pemeliharaan merupakan tahap akhir dalam pembuatan SDLC. Di


tahap ini sistem sudah dibuat, diuji coba, dan dipastikan dapat bekerja optimal. Setelah tahap
pembuatan selesai, dilakukan implementasi dan pemeliharaan oleh pengguna. Pemeliharaan
sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dengan optimal setiap saat.

Untuk implementasi, langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :


o Melakukan survei dan penilaian terhadap kelayakan sistem yang sudah
dikembangkan.
o Menganalisis dan mempelajari sistem yang sudah ada dan sedang berjalan.
o Melakukan pemecahan masalah dalam pengembangan sistem.
o Menentukan penggunaan hardware dan software yang tepat.
o Merancang dan mengembangkan sistem baru.
o Memelihara dan meningkatkan sistem yang baru jika diperlukan.

7) Pemeliharaan Sistem (MAINTENANCE)

Pemeliharaan sistem yang sudah dibuat sangat penting untuk referensi di kemudian
hari. Pemeliharaan ialah tahap akhir yang menjadi permulaan fase yang baru yaitu
penggunaan. SDLC belum berakhir di tahap ini. Software yang dihasilkan harus terus
dipantau untuk memastikan ia berjalan sempurna. Celah dan kerusakan yang ditemukan pada
proses produksi harus dilaporkan dan diselesaikan. Jika ditemukan sebelum diproduksi
massal, ini akan lebih baik daripada menyelesaikan dengan merombak semuanya dari awal ke
akhir.

Soal 3

Jelaskan faktor kelayakan TELOS dan faktor strategis PDM!

Jawaban :

Di dalam tahap perencanaan, suatu sistem yang diusulkan harus layak dan mendukung faktor
strategik. Untuk menilai kedua kemungkinan tersebut maka harus diadakan evaluasi terhadap
faktor kelayakan TELOS dan faktor strategi PDM.

TELOS merupakan kepanjangan dari Technical, Economic, Legal, dan Operational. 4


komponen inilah yang akan diperhatikan dalam tahap perencanaan.

 technical, yaitu menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan


dengan teknologi yang ada atau dengan teknologi yang baru.
 Economic, yaitu menunjukkan apakah dana yang memadai tersedia untuk mendukung
biaya dari sistem yang diusulkan
 Legal, yaitu menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang
direncanakan tersebut dengan hukum yang ada
 Operational, yaitu menunjukkan apakah prosedur dan ketrampilan personalia yang
ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan
ketrampilan tambahan akan diberikan
 Dan yang terakhir schedule, yaitu sistem yang diusulkan harus berlaku dalam suatu
kerangka waktu yang logis

Di dalam faktor strategik PDM ini terdapat 3 komponen yaitu Produktivitas, Diferensiasi, dan
Manajemen.

 Produktivitas. Tujuannya yaitu untuk mengurangi atau menghapus baya yang tidak
menambah nilai.
 Diferensiasi. Mengukur seberapa baik suatu perusahaan dengan para pesaingnya. Bisa
dicapai melalui peningkatan kualitas, keanekaragaman, penanganan khusus,
pelayanan cepat, biaya rendah dan sebagainya.
 Manajemen. Menunjukkan seberapa baik sistem informasi dalam menyediakan
informasi untuk membantu para manajer dalam perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan.

Soal 4

Bagaimana langkah – langkah pada saat implementasi sistem ?

Jawaban :

Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :

1. Menerapkan rencana implementasi

Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan
dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya
yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur
dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai
pengendalian terhadap waktu implementasi.

2. Melakukan kegiatan implementasi

o Pemilihan dan pelatihan personil


o Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
o Pemrograman dan pengetesan program
o Pengetesan sistem
o Konversi sistem

3. Tindak lanjut implementasi

Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru
diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem.
Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika
pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan
dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh
analis sistem bersama-sama dengan user.

Soal 5

Menurut anda , siapa yang terlibat ketika sistem diimplementasikan ?

Jawaban :

Yang terlibat ketika sistem di implementasikan yaitu

- Seluruh pengguna sistem / user


- Orang yang membuat / mengembangkan sistem tersebut
- Pemilik perusahaan / komputer

Anda mungkin juga menyukai