Anda di halaman 1dari 8

Materi Siklus Biogeokimia

A. Definisi Dan Fungsi Siklus/Daur Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan daur organik-anorganik adalah
pertukaran unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik/anorganik menuju ke komponen biotik/organik dan kembali lagi ke komponen
abiotik begitu seterusnya yang melalui proses yang sangat panjang (daur ulang antara
komponen abiotik dengan unsur-unsur kimia yang melibatkan peran makhluk-makhluk
biotik). Peranan siklus biogeokimia sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Fungsi dari siklus/daur biogeokimia yaitu untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk
hidup di bumi, karena hasil materi dari siklus biogeokimia dapat digunakan oleh semua
komponen yang ada di bumi seperti abiotik dan biotik. Siklus biogeokimia terbagi
menjadi tiga macam, yaitu siklus gas (meliputi siklus nitrogen, siklus oksigen dan siklus
karbon), siklus cair (siklus air/siklus hidrologi), dan siklus padat/sedimen (meliputi siklus
fosfor dan siklus sulfur).

B. Macam Siklus/Daur Biogeokimia

1. Siklus Gas, meliputi siklus nitrogen serta siklus oksigen dan siklus

karbon. a. Siklus nitrogen


Figure 1 Siklus Nitrogen

Sebagian besar unsur nitrogen di atmosfer, terdapat dalam bentuk


nitrogen bebas (N2). Beberapa mikroorganisme dapat menyerap nitrogen
dalam bentuk N2, misalnya bakteri Rhizobium leguminosarum (bakteri
polong-polongan) yang hidup pada akar tumbuhan famili kacang-
kacangan/Fabaceae. Nitrogen yang diikat oleh bakteri tersebut diubah
menjadi amonia (NH3). Proses tersebut disebut proses amonifikasi.
Amonia kemudian dirombak oleh bakteri nitrit (dari spesies Nitrosomonas
-
dan Nitrosococcus) menjadi ion nitrit (NO2 ). Ion nitrit akan dirombak
-
oleh bakteri nitrat dari spesies Nitrobacter menjadi ion nitrat (NO3 ).
Proses penyusunan senyawa nitrat dari amonia disebut proses nitrifikasi.
Dalam bentuk ion nitrat inilah nitrogen baru dapat diserap oleh tanaman.
Bakteri tanah memanfaatkan ion nitrat untuk memperoleh oksigen dalam
proses denitrifikasi. Proses tersebut menghasilkan nitrogen. Nitrogen yang
dihasilkan, akan kembali ke atmosfer.

b. Siklus oksigen dan siklus karbon


Figure 2 Siklus oksigen dan siklus karbon

Karbon dioksida (CO2) diserap tumbuhan untuk prose fotosintesis.


Hasil fotosintesis berupa amilum dan oksigen. Kedua zat tersebut
dimanfaatkan oleh tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Oksigen
dimanfaatkan untuk proses pernapasan (respirasi). Proses pernapasan
mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida. Karbon dioksida kemudian
dipakai lagi oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Karbon dioksida
juga dihasilkan dari penguraian/dekomposisi bahan-bahan organik.

2. Siklus cair, hanya meliputi siklus

air/hidrogen a. Siklus air/hidrogen

Figure 3 Siklus Air


Pada suhu yang tinggi, air di muka bumi dan air dalam tubuh makhluk
hidup mengalami penguapan membentuk awan. Selanjutnya terjadilah
kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan akibat pengaruh suhu yang
rendah. Air hujan kemudian meresap kedalam tanah, dimanfaatkan oleh
makhluk hidup, dan sebagian lagi mengalir menuju lautan. Saat suhu
tinggi maka akan terjadi penguapan lagi.

3. Siklus padat/sedimen, meliputi siklus fosfor dan siklus belerang/sulfur.

a. Siklus fosfor

Figure 4 Siklus Fosfor

Senyawa fosfor yang ada di muka bumi tersimpan dalam batuan. Batuan-
batuan yang mengalami erosi akan membebaskan senyawa fosfat (PO4)
yang diperlukan organisme untuk menyusun jaringan-jaringan tubuh.
Dekomposer akan mengembalikan senyawa fosfor ke tanah dan air.
b. Siklus belerang/sulfur

Figure 5 Siklus Sulfur

Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfur


terjadi melalui proses rantai makanan. Setelah makhluk hidup mati,
komponen organiknya akan diuraikan oleh bakteri.

C. Siklus Biogeokimia Tipe Cair (Siklus Air/Siklus Hidrologi)


Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui
penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas
permukaan dan didalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut.
Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke udara
dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa
proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.
Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987) adalah gerakan air laut
ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk
presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Pemanasan air samudera oleh
sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara
kontinu.
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu
meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan.
Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume
dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara
alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara
tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi
geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan
perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari
sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air
melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air secara
signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi. Bahkan
saat air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus air
membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita. Dengan
mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air, mengisi
ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai bagian dunia. Hal
ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses seperti
erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga melibatkan pertukaran panas,
hal itu berpengaruh pada kondisi.
Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Siklus pendek
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, kemudian
membentuk awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut
lagi.
 Siklus sedang
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi uap air
terbawa angin, kemudian terbentuk awan diatas daratan, terjadi
hujan didaratan, dan mengalir lagi ke laut melalui sungai
dipermukaan.
 Siklus panjang
Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, uap air
terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke
pegunungan tinggi, kemudian jatuh sebagai salju, terbentuk gletser,
mengalir ke sungai dan kembali lagi ke laut.

D. Peran Siklus Hidrologi Dalam Siklus Biogeokimia

Selain siklus hidrologi adalah siklus biogeokimia sendiri, aliran air di atas dan di
bawah bumi adalah komponen kunci dari perputaran siklus biogeokimia lainnya.
Limpasan bertanggung jawab untuk hampir semua transportasi sedimen terkikis dan
fosfor dari darat ke badan air. Salinitas lautan berasal dari erosi dan transportasi garam
terlarut dari tanah. Eutrofikasi danau terutama disebabkan fosfor, diterapkan lebih untuk
bidang pertanian di pupuk, dan kemudian diangkut sungai darat dan bawah. Limpasan
dan aliran air tanah memainkan peran penting dalam pengangkutan nitrogen dari tanah ke
badan air. Zona mati di outlet Sungai Mississippi merupakan konsekuensi dari nitrat dari
pupuk terbawa bidang pertanian dan disalurkan ke sistem sungai ke Teluk Meksiko.
Limpasan juga memainkan peran dalam siklus karbon, sekali lagi melalui pengangkutan
batu terkikis dan tanah.

DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2013. Multi Fungsi Siklus Hydrologi. (http://www.scribd.com) diunduh


pada tanggal 16 April 2013.
 Anonim. 2011. Siklus Air atau Siklus Hidrologi di Bumi.
(http://www.adipedia.com) diunduh tanggal 16 April 2013.
 Anonim. 2013. Siklus Hidrologi. (http://referensi.dosen.narotama.ac.id) diunduh
tanggal 16 April 2013.
 Anonim. 2011. Siklus Hidrologi atau Siklus Air. (http://id.shvoong.com) diunduh
tanggal 16 April 2013
 Chay, Asdak. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
 Harini, Yusli. 2013. Siklus Air. (http://yusliharini.blogspot.com/2013/04/v-

behaviorurldefaultvmlo.html) diunduh tanggal 31 Oktober 2014


 Juli Soemirat, Slamet. 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta
 Kusumawati, Rohana. Muhammad Luthfi Hidayat & Dewi Retnaningsih.
2012. Detik-detik Ujian Nasional: Biologi. Intan Pariwara: Klaten
 Refdino, Asshar. 2013. Pengertian Siklus Hidrologi Dan Macam macam siklus
Hidrologi.
 (http://assharrefdino.blogspot.com/2013/11/pengertian-siklus-hidrologi-
dan-macam.html) diunduh tanggal 29 Oktober 2014
 Widayati, S,S,N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi: SMA dan MA Kelas X.
Pusat Perbukuan.Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta. P.290

Anda mungkin juga menyukai