Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Pemilihan Biaya Semi Variabel Menjadi Biaya Variabel dan Biaya Tetap.......2
2.1.1 Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method)............................................2
2.1.2 Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method).3
2.1.3 Metode Diagram Pencar (Scattergram atau Visual Fit Method )..................5
2.1.4 Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).........................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi manajemen terus berubah dan menyesuaikan dengan perubahan-
perubahan dalam sektor manufaktur dan jasa di dunia bisnis saat ini. Salah satu
penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas.
Makalah ini akan membahas mengenai perilaku biaya aktivitas,Pemilahan biaya
semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap karena biaya-biaya ini penting
untuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal.
Salah satu cara membuat kalasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku biaya.
Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan keputusan
organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi
dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha
pembuatan keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaimana
biaya ini berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan
turunnya tingkat laba. Untuk menghindari masalah tersebut manajer harus mampu
memprediksi secara akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemilahan Biaya Semi Variabel Menjadi Biaya Variabel dan Biaya Tetap

2.1.1 Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method)


Biaya berjaga (stanby cost) merupakan biaya tetap yang diperoleh karena
menghentikan kegiatan operasional sementara waktu. Biaya yang masih muncul
selama kegiatan operasional dihentikan disebut biaya berjaga. Misal, jika ingin
mengetahui berapa beban listrik tetap, pemakaian listrik harus dihentikan selama
sebulan .Beban listrik yang dibayarkan pada waktu listrik tidak dipakai disebut biaya
berjaga yang merupakan beban listrik tetap.Perbedaan beban listrik yang dibayarkan
pada saat listrik dipakai dengan biaya berjaga (biaya tetap) disebut dengan beban
listrik variabel.Jika beban listrik yang dibayarkan pada saat pemakaian sebanyak
1.000 kWh adalah Rp200.000 dan beban listrik yang dibayarkan pada saat listrik
tidak dipakai (biaya berjaga) sebesar Rp50.000, beban listrik variabelnya sebesar
Rp150.000 (Rp200.000 – Rp50.000) atau sebesar Rp150 per kWh (Rp150.000/1.000
kWh). Dalam praktiknya, metode ini jarang di pakai karena biayanya yang terlalu
mahal. Biaya yang mahal ini timbul karena harus menghentikan kegiatan operasional
pabrik sementara waktu. Jika pabrik dihentikan selama sebulan, kerugian perusahaan
karena tidak menghasilkan produk sangat besar.Dalam praktiknya, besarnya biaya
berjaga hanya di tentukan berdasarkan taksiran.Karena ditentukan berdasarkan
taksiran, hasilnya juga kurang akurat.

2
2.1.2 Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (High and Low Point Method)

PT SEMEN TONASAI

Dalam Batas Relavan 5.000-8.000 Jam kerja Langsung (JKL)

Bulan Jam Kerja Langsung Beban Pemeliharaaan


Januari 5.500 JKL Rp 745.000
Februari 7.000 JKL Rp 850.000
Maret 5.000 JKL Rp 700.000
April 6.500 JKL Rp 820.000
Mei 7.500 JKL Rp 960.000
Juni 8.000 JKL Rp 1.000.000
Juli 6.000 JKL Rp 825.000
Misal, berdasarkan hasil observasi selama 7 bulan, beban pemeliharaan PT
Semen Tonasai dalam batas relevan 5.000-8.000 jam kerja langsung (JKL) seperti
disajikan dalam Tabel 4.5.

Berdasarkan data dalam Tabel 4.5, dapat disimpulkan bahwa beban


pemeliharaan merupakan biaya semivariabel karena semakin banyak jam kerja
langsung, semakin besar beban pemeliharaan, dan beban pemeliharaannya tidak sama
per JKL. Misalnya, beban pemeliharaan bulan Januari sebesar Rpl35,45 per JKL
(Rp745.000/5.500 JKL), sedangkan untuk bulan Februari beban pemeliharaannya
Rp121,43 per JKL (Rp850.000/7.000 JKL).

Sesuai dengan nama metodenya, pemilahan biaya semi variable menjadi biaya
variable dan biaya tetap dengan metode titik terendah dan titik tertinggi dilakukan
dengan melihat aktivitas tertinggi dan terendah. Berdasarkan Tabel 4.5, terlihat
bahwa aktivitas tertinggi terjadi pada bulan Juni, yaitu 8.000 JKL dengan total biaya
sebesar Rp1.000.000. Aktivitas terendah terjadi pada bulan Maret, yaitu 5.000 JKL
dengan total biaya sebesar Rp700.000. Perbedaan antara biaya dalam aktivitas
tertinggi dan terendah merupakan biaya variabel. Tarif biaya variabel per unit
dihitung dengan rumus berikut :

Biaya Variabel per Unit = Biaya Aktivitas Tertinggi – Biaya Aktivitas Terendah

3
Aktivitas Tertinggi – Aktivitas Terendah

Dengan Menggunakan rumus ini, beban pemeliharaan variabel per JKL dapat
dihitung sebagai berikut.

Keterangan JKL Total Beban Pemeliharaan


Aktivitas tertinggi (Juni) 8.000 jam Rp 1.000.000
Aktivitas terendah (Maret) 5.000 jam Rp 700.000
Selisih 3.000 jam Rp 300.000
Beban Pemeliharaan variabel per JKL = Rp 300.000 = Rp 100 per JKL

3.000

Dengan Menggunakan beban pemeliharaan variabel per JKl, selanjutnya


dihitung total biaya tetap dengan rumus berikut.

BiayaTetap = Total Biaya – BiayaVariabel

Dengan Menggunakan tingkat aktivitas tertinggi (8.000 JKL), beban


pemeliharaan tetapnya menjadi seperti berikut.

Beban Pemeliharaan tetap = Rp 1.000.000 – (Rp100 x 8.000 JKL)

= Rp 200.000

Dengan menggunakan tingkat aktivitas terendah (5.000 JKL), beban


pemeliharaan tetap menjadi seperti berikut.

Beban Pemeliharaan tetap = Rp 7.000 – (Rp100 x 5.000 JKL)

= Rp 200.000

Berdasarkan perhitungan biaya tetap tersebut, terlihat bahwa baik menggunakan


aktivitas tertinggi maupun aktivitas terendah, total biaya tetapnya sama, yaitu
Rp200.000. Hal ini sesuai dengan konsep biaya tetap bahwa berapa pun tingkat
aktivitas, sepanjang masih dalam batas relavan, total biaya tetap tidak akan berubah.

4
2.1.3 Metode Diagram Pencar (Scattergram atau Visual Fit Method )
Metode ini dapat memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan
metode titik tertinggi dan titik terendah. Dalam metode ini, Pemilihan biaya
semivariabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap dilakukan dengan menempatkan
semua nilai yang diperoleh dari observasi ke dalam grafik. Selanjutnya , ditarik garis
yang mewakili semua titik yang terdapat dalam grafik. Penarikan garis ini dilakukan
secara visual.

Metode ini memiliki kelemahan karena penarikan garis dilakukan secara visual
sehingga ketepatan biayanya tergantung orang yang menarik garisnya. Naluri dalam
penarikan garis juga turut menentukan keakuratan pemilihan biaya.

Langkah-Langkah Membuat Scatter Diagram (Diagram pencar)

 Pengumpulan data Lakukan pengumpulan sepasang data X dan Y yang


akan dipelajari hubungannya kemudian masukkanlah data tersebut ke
dalam sebuah Tabel.
 Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal Tentukanlah nilai
Maksimum dan nilai Minimum dari kedua data variabel X dan Y
tersebut kemudian buatlah sumbu Vertikal dan sumbu Horizontal
beserta skalanya sesuai dengan nilai Maksimum dan Nilai Minimum
yang didapat.
 Penebaran (Plotting) data Lakukanlah Penebaran data (data plotting)
kedalam kertas yang telah dibuat pada langkah ke-2 (langkah
pembuatan sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
 Pemberian Informasi Berikanlah informasi  yang secukupnya untuk
Scatter Diagram tersebut seperti :Judul Grafik, Banyaknya pasangan
data, Judul dan unit pengukuran untuk sumbu Vertikal dan
Horizontal,Interval Waktu, Orang yang membuat dan penanggung
Jawab Scatter Diagram tersebut.

Contoh :

5
Berikut ini data biaya pemeliharaan mesin per bulan tahun 2013 

Bulan Jam Mesin(X) Biaya (Y)


Januari 450 550.000
Februari 500 460.000
Maret 500 580.000
April 400 520.000
Mei 350 500.000
Juni 300 450.000
Juli 250 350.000
Agustus 200 340.000
September 350 480.000
Oktober 380 500.000
November 550 680.000
Desember 600 700.000
Selanjutnya dibuat diagram pencar: 

Rp800,000
Rp700,000
Rp580,000
Rp600,000
Rp550,000
Rp500,000
B
I Rp400,000
A
Y BIAYA (Y)
Rp300,000
A Linear (BIAYA (Y))
Rp200,000
Rp100,000
Rp-
150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650
JAM MESIN X

Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan 2 titik, dari titik-titik yang


bersinggungan dengan garis diagonal. Misalnya titik yang kita ambil adalah titik
580.000 dan 550.000. Berarti titik tertingginya 580.000 dan titik terendahnya adalah
550.000. Selanjutnya, penyelesaiannya persis dengan metode High-low.

Mencari Variabel Cost :

Vc       = (580.000-550.000) / (500-450)

6
            = 30.000 / 50

            = 600

Mencari Fix Cost :(menggunakan nilai tertinggi)

Y  = F + Vx

580.000 = F + 600 (500)

580.000 = F + 300.000

F = 580.000-300.000

F = 280.000

(menggunakan nilai terendah)

Y = F + Vx

550.000 = F + 600 (450)

550.000 = F + 270.000

F = 550.000-270.000

F = 280.000

Dimana : Y = total cost,

F = fixed cost,

Vx =Variabel cost.

2.1.4 Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)


Metode kuadrat terkecil adalah metode pemisah biaya campuran (mix cost)
kedalam biaya tetap dan variabel yang teoritis paling sempurna. Metode ini lebih
rumit dibandingkan dengan dua metode sebelumnya, tetapi metode ini memberikan
hasil yang akurat. Metode kuadrat terkecil menarik biaya dengan menggunakan

7
statistik. Untuk memilah biaya semivariabel menjadi biaya variable dan biaya tetap
digunakan rumus berikut :

- Y = a + bX

- b=
∑ XY
∑ X2
- a = Y rata-rata – b(X rata-rata)
Dengan menggunakan data di table dibawah ini, biaya variable dan biaya tetap
dihitung sebagai berikut :

8
DAFTAR PUSTAKA

Riwayadi.2019.Akuntansi Biaya Cetakan Ketiga.Jakarta: Salemba Empat

Intan.2016.”Akuntansi Biaya Asik”,

http://asikbelajarmanbi.blogspot.com/2016/01/cost-management-accounting-
control.html?m=1 diakses pada 3 November 2019 pukul 09.00

Anda mungkin juga menyukai