Anda di halaman 1dari 11

TUGAS CSR

Overview Of The GRI Standards


Nama : Anita Sari
NIM : D071171012

anitasari0101@gmail.com
[Email address]
2.1 USEFULL TERMINOLOGY

Istilah dan definisi pilihan berikut yang berasal dari Daftar Istilah Standar GRI6 berguna
untuk memahami GRI 101: Landasan.

1. Batasan Topik (Topic Boundary)


Deskripsi lokasi terjadinya dampak untuk topik material, dan keterlibatan
organisasi dengan dampak-dampak tersebut.
Catatan: Batasan Topik bervariasi berdasarkan topik yang dilaporkan.
2. Dampak (impact)
dalam Standar GRI, kecuali dinyatakan sebaliknya, ‘dampak’ mengacu pada efek
yang dimiliki organisasi terhadap ekonomi, lingkungan, dan/atau masyarakat, yang
pada gilirannya dapat mengindikasikan kontribusinya (positif atau negatif)
terhadap pembangunan berkelanjutan.
Catatan 1: Dalam Standar GRI, istilah ‘dampak’ dapat mengacu pada dampak
positif, negatif, aktual, potensial, langsung, tidak langsung, jangka pendek, jangka
panjang, disengaja, atau tidak disengaja.
Catatan 2: Dampak pada ekonomi, lingkungan, dan/atau masyarakat juga bisa
dikaitkan dengan konsekuensi untuk organisasi itu sendiri. Sebagai contoh, sebuah
dampak pada ekonomi, lingkungan, dan/atau masyarakat dapat menuntun pada
konsekuensi untuk model bisnis, reputasi, atau kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuannya.
3. Pemangku Kepentingan (stakeholder)
entitas atau individu yang layak diharapkan akan secara signifikan terpengaruh
oleh kegiatan, produk, dan jasa organisasi pelapor; atau yang tindakannya layak
diharapkan untuk memengaruhi kemampuan organisasi untuk menerapkan strategi
atau mencapai tujuannya dengan berhasil
Catatan 1: Pemangku kepentingan mencakup entitas atau individu entitas atau
individu yang haknya menurut hukum atau konvensi internasional memberi mereka
klaim yang sah terhadap organisasi.
Catatan 2: Pemangku kepentingan bisa mencakup mereka yang berinvestasi dalam
organisasi (seperti karyawan dan pemegang saham), serta orang yang memiliki
hubungan lain dengan organisasi (seperti pekerja lain yang bukan karyawan,
pemasok, kelompok rentan, masyarakat lokal, dan LSM atau organisasi masyarakat
sipil lainnya, di antara lainnya).
4. PembangunanBerkelanjutan/Kesinambungan(sustainable
development/sustainability)
pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri
Catatan 1: Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga dimensi: ekonomis,
lingkungan, dan sosial.
Catatan 2: Pembangunan berkelanjutan mengacu pada kepentingan lingkungan dan
sosial yang lebih luas, bukannya pada kepentingan organisasi spesifik.
Catatan 3: Dalam Standar GRI, istilah ‘kesinambungan’ dan ‘pembangunan
berkelanjutan’ digunakan secara bergantian.
5. Pengungkapan Pendekatan (management approach disclosure)
manajemen deskripsi naratif mengenai cara sebuah organisasi mengelola topik
materialnya serta dampak yang berkaitan dengannya
Catatan: Pengungkapan tentang pendekatan manajemen organisasi juga
memberikan konteks untuk informasi yang dilaporkan dengan menggunakan
Standar topik spesifik (seri 200, 300, dan 400).
6. Periode Pelaporan (reporting period)
rentang waktu spesifik yang dicakup oleh informasi yang dilaporkan
Catatan: Kecuali dinyatakan sebaliknya, Standar GRI mewajibkan informasi dari
periode pelaporan yang dipilih organisasi.
7. Prinsip-Prinsip Pelaporan (Reporting Principle)
konsep yang mendeskripsikan hasil yang diharapkan untuk dicapai sebuah laporan,
dan yang memandu keputusan yang dibuat sepanjang proses pelaporan mengenai
isi atau kualitas laporan
8. Topik (topic)
subjek ekonomi, lingkungan, atau sosial
Catatan 1: Dalam Standar GRI, topik-topik dikelompokkan sesuai dengan tiga
dimensi dari pembangunan berkelanjutan: ekonomis, lingkungan, dan sosial.
Catatan 2: Untuk menyiapkan sebuah laporan sesuai dengan Standar GRI, sebuah
organisasi diwajibkan untuk melaporkan topik materialnya.
9. Topik Yang Material (material topic)
topik yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
signifikan dari organisasi, atau yang secara substansial memengaruhi penilaian dan
keputusan pemangku kepentingan
Catatan 1: Untuk informasi lebih lanjut tentang mengidentifikasi topik material,
lihat Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk menentukan isi laporan dalam GRI 101:
Landasan.
Catatan 2: Untuk menyiapkan sebuah laporan sesuai dengan Standar GRI, sebuah
organisasi diwajibkan untuk melaporkan topik materialnya.
Catatan 3: Topik material bisa termasuk, namun tidak terbatas pada, topik yang
dicakup dalam Standar GRI dalam seri 200, 300, dan 400.

2.2 INTRODUCTION TO THE GRI STANDARDS

GRI (Global Reporting Intiative) merupakan sebuah jaringan berbasis organisasi yang
telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka laporan
keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan
penerapan di seluruh dunia.

Standar ini berlaku untuk:

• organisasi yang bertujuan menyiapkan pelaporan keberlanjutan sesuai dengan


Standar GRI; atau
• organisasi yang bermaksud untuk menggunakan Standar GRI tertentu yang dipilih,
atau bagian dari isinya, untuk melaporkan dampak yang terkait dengan topik
ekonomi, sosial, dan/atau lingkungan tertentu (misalnya, untuk melaporkan emisi
saja). GRI 101 dapat digunakan oleh organisasi dari berbagai ukuran, jenis, sektor,
atau lokasi geografis.

GRI membantu bisnis dan pemerintah di seluruh dunia memahami dan


mengkomunikasikan dampaknya pada isu-isu keberlanjutan kritis seperti perubahan
iklim, hak asasi manusia, tata kelola dan kesejahteraan sosial. Ini memungkinkan
tindakan nyata untuk menciptakan manfaat sosial, lingkungan, dan ekonomi bagi
semua orang. Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI dikembangkan dengan kontribusi
multi-pemangku kepentingan yang benar dan berakar pada kepentingan publik.

Tiga fokus pengungkapan GRI, antara lain:

1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), terdiri dari 9


item
2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator), 30 item
3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator) 40 item, terdiri dari:
• Tenaga Kerja (labor practices and decent work)
• Hak Asasi Manusia (human rights performance )
• Sosial (Society)
• Tanggung jawab Produk (product responsibility performance)

2.3 STRUCTURE OF THE GRI STANDARDS

Struktur Standar Standar GRI dibagi menjadi empat seri:

Seri Deskripsi
Standar Universal seri 100 Seri 100 mencakup tiga Standar universal:
GRI 101: Landasan adalah titik awal untuk
penggunaan rangkaian Standar GRI. GRI
101 menetapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan
untuk menentukan isi dan mutu laporan. Ini
mencakup persyaratan untuk
mempersiapkan laporan keberlanjutan
sesuai dengan Standar GRI, dan
menjelaskan bagaimana Standar GRI dapat
digunakan dan dirujuk. GRI 101 juga
mencakup klaim tertentu yang diwajibkan
bagi organisasi dalam mempersiapkan
laporan keberlanjutan sesuai dengan
Standar, dan bagi mereka yang
menggunakan Standar GRI tertentu yang
dipilih untuk melaporkan informasi spesifik.
GRI 102: Pengungkapan Umum digunakan
untuk melaporkan informasi kontekstual
tentang sebuah organisasi dan praktik
pelaporan keberlanjutannya. Ini termasuk
informasi tentang profil, strategi, etika dan
integritas, tata kelola, praktik keterlibatan
pemangku kepentingan, dan proses
pelaporan organisasi. GRI 103: Pendekatan
Manajemen digunakan untuk melaporkan
informasi tentang bagaimana sebuah
organisasi mengelola topik material. Hal ini
dirancang untuk digunakan untuk setiap
topik material dalam laporan keberlanjutan,
termasuk yang dicakup oleh Standar GRI
untuk topik spesifik (seri 200, 300, dan 400)
dan topik material lainnya. Penerapan GRI
103 pada setiap topik material
memungkinkan organisasi memberikan
penjelasan naratif tentang alasan atau latar
belakang topik tersebut dianggap material
(penting), tempat terjadinya dampakatau
Batasan topik, dan cara organisasi mngelola
dampak tersebut.
Standar topik spesifik Seri 200 (Topik Seri 200, 300, 400 mencakup banyak
ekonomi) Seri 300 (Topik lingkungan) Seri Standar topik spesifik. Seri-seri ini
400 (Topik sosial) digunakan untuk melaporkan informasi
mengenai dampak organisasi yang terkait
dengan topik-topik ekonomi, lingkungan
dan sosial (misalnya Dampak Ekonomi
Tidak Langsung, Air, atau Kepegawaian).
Untuk menyiapkan laporan keberlanjutan
sesuai dengan Standar GRI, sebuah
organisasi menerapkan Prinsip Pelaporan
untuk mendefinisikan isi laporan yang
mengacu pada GRI 101: Landasan untuk
mendefinisikan topik ekonomi, lingkungan,
dan/atau sosial yang material. Topik-topik
material ini menentukan Standar topik
spesifik mana yang digunakan organisasi
untuk menyiapkan laporan keberlanjutan.

STANDAR UNTUK PELAPORAN KEBERLANJUTAN

Standar GRI dimulai dengan tiga Standar Universal untuk mengungkapkan informasi umum
tentang suatu organisasi

dan pendekatannya terhadap manajemen keberlanjutan. Standar khusus topik lebih lanjut
menguraikan pendekatan untuk

mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif yang dianggap material bagi masing-
masing organisasi pelapor.
2.4 HOW TO USE THE GRI STANDARDS

GRI 101: Landasan adalah titik awal bagi sebuah organisasi untuk menggunakan Standar
GRI untuk melaporkan tentang dampak ekonomi, lingkungan, dan/atau sosialnya.

1. Bagian 1 dari Standar ini menyajikan Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk


menentukan isi dan mutu laporan. Prinsip-Prinsip Pelaporan ini fundamental
untuk membantu organisasi memutuskan informasi apa yang harus dimasukkan
dalam laporan keberlanjutan dan bagaimana memastikan kualitas informasi.
2. Bagian 2 menjelaskan proses dasar untuk menggunakan Standar GRI untuk
pelaporan keberlanjutan. Bagian ini mencakup persyaratan mendasar untuk
menerapkan Prinsip-Prinsip Pelaporan, serta mengidentifikasi dan melaporkan
topik material.
3. Bagian 3 menetapkan cara bagaimana Standar GRI dapat digunakan dan klaim
tertentu, atau pernyataan penggunaan, yang diwajibkan untuk organisasi dalam
menggunakan Standar.

Standar GRI disusun sebagai seperangkat standar pelaporan modular dan saling terkait.
Ada dua pendekatan dasar untuk menggunakan Standar GRI:

1. Menggunakan Standar GRI sebagai satu set untuk menyiapkan laporan


keberlanjutan sesuai dengan Standar Standar GRI telah dikembangkan terutama
untuk digunakan bersama untuk membantu organisasi menyiapkan laporan
keberlanjutan yang didasarkan pada Prinsip-prinsip Pelaporan dan berfokus pada
topik-topik materi. Jika menggunakan pendekatan ini, organisasi diharuskan
untuk menggunakan tiga Standar dalam seri Universal (100) dan hanya Standar
spesifik topik (seri 200, 300 dan 400) yang berhubungan dengan topik material
yang diidentifikasi.
2. Menggunakan Standar yang dipilih, atau bagian dari isinya, untuk melaporkan
informasi spesifik, tanpa menyiapkan laporan sesuai dengan Standar. Opsi ini
disebut sebagai klaim ‘yang dirujuk oleh GRI '. Jika menggunakan pendekatan
ini, organisasi memilih sebanyak atau sesedikit Standar, sesuai dengan kebutuhan
pelaporan spesifiknya. Untuk masing-masing cara penggunaan Standar ini
terdapat klaim, atau pernyataan penggunaan yang sesuai, yang harus dimasukkan
oleh organisasi dalam setiap laporan atau materi yang dipublikasikan dengan
pengungkapan berdasarkan Standar. Lihat Bagian 3 GRI 101: Yayasan untuk
informasi.
2.5 OTHERS STANDARDS AND FRAMEWORKS
Adapun standar lain yang dapat digunakan adalah
1. CSRA (Certified Sustainability Reporting Assuror)
2. GRI Standard & AccountAbility (AA1000)
3. NCSR (National Center for Sustainability Reporting )
4. ISO 26000
5. PROPER
6. WBCSD
7. Sigma
8. Amnesty
9. IFOAM
10. WHO/UNICEF
11. OECD
DAFTAR PUSTAKA

https://titaviolet.wordpress.com/category/ekonomi/

https://www.globalreporting.org/standards/media/1529/bahasa-indonesia-gri-101-
foundation-2016.pdf

https://www.globalreporting.org/Pages/default.aspx

file:///C:/Users/HP/Downloads/pdf-WSP-Whitepaper_GRI-Standards.pdf

Anda mungkin juga menyukai