Disusun Oleh:
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN
Teori akuntansi terdiri atas kerangka-kerangka acuan yang menjadi dasar dari
pengembangan tekhnik-tekhnik akuntansi. Kerangka-kerangka acuan ini, nantinya akan
terutama didasarkan pada penentuan konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi.
Adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dan hubungan antara tujuan dan
fundamental yang dapat mendorong standaryang konsisten dan ang menjelaskan sifat, fungsi
dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Menyadari akan pentingnya arti tujuan, para profesi akuntansi di Amerika Serikat,
Inggris, Kanada telah melakukan beberapa usaha percobaan untuk merumuskan tujuan dari
laporan keuangan. Di Amerika Serikat, pentingnya pengembangan tujuan pelaporan
keuangan pertama kali diungkapkan oleh laporan dari Study Group on the Objectives of
Financial Statements (Laporan Kelompok Studi mengenai Tujuan Laporan Keuangan) dan
ditekankan lagi oleh usaha yang dilakukan oleh FASB untuk mengembangkan suatu
kerangka atau konstitusi konseptual. Di Inggris, pentingnya tujuan-tujuan ini telah menjadi
sorotan dari publikasi The Corporate Report (Laporan Perusahaan) oleh Institute of
Chartered Accountants in England and Wales. Di Kanada, perhatian akan subjek ini
dipublikasikan dalam Corporate Reporting (Pelaporan Keuangan). Meskipun relatif masih,
semua usaha-usaha yang dilakukan di atas secara langsung mendapat banyak pengaruh dari
Bab 4 dalam APB Statement No.4.
KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi.
Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka
lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku
mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi.
Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,
dimana lingkaran U mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yang
dianggap bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C
mencerminkan kumpulan informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan
(entah ia berada didalam atau diluar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum) dan lingkaran P mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan
diverifikasi oleh profesi akuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan kumpulan
informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut. Dengan kata lain, data-
data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat membuat dan memverifikasinya,
dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII mencerminkan area-area yang
menjadi konflik kepentingan.
MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB) dibentuk untuk
memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Bab
4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum,
dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan.
Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan
perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan kenyataan
bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka konseptual akuntansi, Dewan
Direksi dari American Institute of Certified Public Accountants mengumumkan dibentuknya
dua kelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip
akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” ini, diberi tugas memperbaiki dan
meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini
mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi
kedua, yang dikenal sebagai “Komite Trueblood”, ditugaskan untuk mengembangkan tujuan
laporan keuangan; yaitu dengan menentukan:
Meskipun kedua belas tujuan dalam laporan kelompok studi yang dimaksudkan
memiliki kesetaraan, terdapat kecenderungan yang dapat dimengerti untuk membedakannya
menurut struktur hierarki yang nyata dari tujuan-tujuan ttersebut. Perbedaan yang terdapat
dalam penekanan dan ketergantungan relatif di antara tujuan tersebut dapat menjustifikasi
adanya struktur seperti itu. Enam tingkatan tujuan berikut diambil dari “Laporan Trueblood”.
1. Tujuan dasar (No. 1)
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 11, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang
berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning power)
perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang
dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai
factual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9, dan 10) yang menguraikan laporan keuangan yang dibutuhkan
untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan dibuat agar dapat memenuhi
tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10).
No. 1: Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
No. 2: Tujuan dari laporan keuangan terutama adalah untuk melayani para pengguna
yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh
informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama
informasi mereka mengenai aktivitas perusahaan.
No. 3: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang
bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan, membandingkan,
dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi jumlah,
waktu, dan ketidakpastian yang terkait.
No. 4: Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para
pengguna yang dapat digunakan untuk meramalkan, membandingkan, dan
mengevaluasi kekuatan menghasilkan suatu perusahaan.
No. 5: Tujuan dari laporan keuangan adalah memasok informasi yang berguna dalam
menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan sumber daya perusahaan
secara efektif guna mencapai sasaran utama perusahaan.
No. 6: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan factual dan
interpretatif mengenai transaksi dan peristiwa lainnya yang berguna dalam
peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
Asumsi-asumsi dasar sehubungan dengan subjek masalah interpretatif, evaluasi,
prediksi, atau estimasi, sebaiknya diungkapkan.
No. 7: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan yang berguna
dalam peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan mengghasilkan
perusahaan. Laporan ini hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan
transaksi-transaksi perusahaan dan peristiwa-peristiwa lain yang menjadi bagian
dari siklus penghasilan (earning cycle) yang belum selesai. Nilai saat ini hendaknya
juga dilaporkan ketika mereka berbeda secara cukup signifikan dengan biaya historis.
Aktiva dan kewajiban hendaknya dikelompokkan atau dipisahkan berdasarkan
ketidakpastian relatif atas jumlah dan waktu dari realisasi dan likuidasi prospektif.
No. 9: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan aktivitas keuangan yang berguna
bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan menghasilkan
perusahaan. Laporan ini terutama melaporkan aspek faktual dari transaksi yang
dijalankan perusahaan yang memiliki atau diharapkan memiliki konsekuensi kas yang
signifikan. Laporan ini hendaknya melaporkan data yang membutuhkan pertimbangan
minimal dan interpretasi dari pembuat laporan.
No. 10: Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi proses
peramalan. Peramalan keuangan hendaknya diberikan ketika mereka akan
meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi berguna.
No. 11: Tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan nirlaba
adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi evaluasi efektivitas dari
manajemen sumber daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum
bersifat non-moneter. Pengukuran-pengukuran kinerja hendaknya dinyatakan sesuai
dengan sasaran organisasi nirlaba.
No. 12: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktivitas-aktivitas
perusahaan yang memengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan diuraikan atau
diukur dan menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan
sosialnya.
Karakteristik Kualitatif Pelaporan
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah system koheren dari tujuan dan
asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menetukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Tujuan
menegaskan sasaran dan tujuan akuntansi. Asa menjadi konsep yang mendasari konsep
akuntansi dan akan memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran
peristiwa tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berminat. Konsep-konsep seperti ini menjadi suatu asas dalam artian bahwa konsep-
konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara
berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar
akuntansi dan pelaporan.
Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba atau
penghasilan (earning):
Pandangan aktiva/kewajiban;
Pandangan pendapatan/beban;
Pandangan non-artikulasi
Pandangan pendapatan/beban, yang disebut juga pandangan lapiran laba rugi atau
pandangan penadingan (income statement or matching view), berpendapat bahwa adanya
pendapatan dan beban dihasilkan oleh adanya kebutuhan akan penandingan yang tepat
(proper mathing), penandingan, yang merupakan proses pengukuran fundamental dalam
akuntansi, terdiri atas dua langkah:
Masalah: Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan oleh pandangan
aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapatan/beban.
Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi dari sebuah
perusahaan; mereka mencerminkan keuntungan-keuntungan di masa depan yang diharapkan
menimbulkan arus kas masuk bersih secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
alternatif, kita dapat mengeluarkan definisi sumber daya ekonomi dari “aktiva” yang tidak
memiliki karakteristik dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus
tersebut, berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya ekonomi perusahaan
itu sendiri adalah:
Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan baik dari unit
pengukuran maupun atribut yang hendak di ukur.
“Pelaporan keungan tidak hanya memuat laporan keungan, namun juga cara- cara lain
dalam mengomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi-yaitu, informasi mengenai
sumberdaya, kewajiban, penghasilan, dan lain-lain”.
Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan informasi yang disajikan oleh
pelaporan keuangan oleh organisasi non bissis:
1. Nilai prediktif
2. Nilai umpan balik
3. Ketepatan waktu
1. Dapat diverifikasi
2. Netralitas
3. Ketepatan penyajian
Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh SFAC No.
2. Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama dalam suatu waktu
oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode akuntansi
tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Investasi oleh pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Beban
Keutungan
Kerugian
Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan.
Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan cukup andal.
Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan pada keputusan para
penggunanya.
Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverivikasi dan netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang bebrbeda dari
aktiva dan kewajibanyang disajikan dalam memorandum diskusi, yaitu :
1. Biaya historis
2. Biaya penggantian saat ini
3. Nilai pasar saat ini
4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)
5. Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)
Laporan perusahaan
Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas
ekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.
Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang dinyatakannya akan dibuktikan
oleh temuan-temuan utama dan rekomendasinya.
1. Filosofi dasar dari titik awal The Corporate Report adalah bahwa laporan keuangan
hendaknya sesuai dengan ekspektasi penggunanya oleh pengguna potensial.
2. Laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan pelaporan kepada
entitas ekonomi yang memiliki dampak pada masyarakat melalui aktivitas-aktivitasnya.
3. Laporan tersebut mendefinisikan pengguna sebagai pihak yang memiliki hak wajar atas
informasi dimana kebutuhan akan informasi hendaknya disadari oleh laporan-laporan
perusahaan.
4. Untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan yang ditetapkan oleh filosofi
dasar.
5. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari prakti-praktik pelaporan yang ada saat
ini,maka diusulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a. Laporan nilai tambah.
b. Laporan ketenagakerjaan.
c. Laporan penukaran uang dengan pemerintah.
d. Laporan transaksi mata uang asing.
e. Laporan prospek-prospek di masa depan.
f. Laporan tujuan perusahaa.
Terakhir setelah menilai enam dasar pengukuran ( biaya historis, daya beli, biaya
penggantian, nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai bagi perusahaan, dan nilai bersih
sekarang) terhadap ketiga kriteria ( penerimaan teoritis, kegunaan, dan kepraktisan), laporan
menolak digunakannya biaya historis dan memilih menggunakan nilai saat ini yang disertai
dengan penggunaan penyesuaian indeks umum.
Laporan Stamb
Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan studi riset pada bulan
juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its Future Evolution, yang ditulis oleh
profesor Edward Stamb dan selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report ( Laporan
Stamb ).Motivasi utama dibelakang ini adalah
1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada,jika melihat perbedaan
lingkungan ,sejarah,politik, dan hukum antara Kanada dan Amerika Serikat.
2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah peningkatan mutu dari
standar akuntansi keuangan perusahaan yang dimilikinya.
Bagaimana kenyataaan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?
Apakah hakikat dari akuntansi,mengingat pertanyaan akan bagaimana cara terbaik dalam
mengembangkan standar akuntansi tergantung kepadanya?
Apakah terdapt konsep-konsep yang permanen dan universal yang menjadi dasar dari
pelaporan dan akuntansi keuangan?
Siapakah penggunanya,jenis keputusan apa yang mungkin mereka buat akibat membaca
sebuah laporan keuangan tahunan dan jenis informasi apakah yang akan mereka cari
dalam laporan tersebut sebagai dasar dari keputusannya?
Kriteria apakah yang dibutuhkan oleh penyusunan standar,pembuat dan pengguna laporan
untuk menilai kualitas dari akuntansi, untuk mimilih standar alternatif yang ada mengenai
subjek apa pun, dan untuk menilai dari kegunaan laporan akuntansi yang akan
diterbitkan?
Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan langkah apa yang
harus diambil diarea penetapan standar?
Dapatkah standar mengatasi konflik kepentingan diantara pembuat dan pengguna dan
diantara penguna-pengguna lain yang berbeda dengan memiliki netralitas?
Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah perluasan ini memasukkan
pengungkapan?
Apakah informasi tetap dapat diperoleh tanpa melihat dari ukuran margin kesalahan
dalam pembuat laporan, atau apakah ilusi akan adanya ketelitian yang disajikan?
Apakah laporan untuk tujuan umum sudah cukup? Jika tidak,apakah informasi tambahan
dikeluarkan dalam bentuk laporan tambahan ataukah dengan menambah kolom lagi
dalam laporan keuangan yang sudah ada?
Bagaimanakah standar sebaiknya ditegakkan?
Sebagai tambahan dari masalah yang baru saja kita uraikan, stamb juga menunjukkan
beberapa permasalahan konseptual yang rumit yang harus dihadapi oleh para akuntan dalam
perumusan standar mereka :
Masalah alokasi : akuntan harus secara berkala atas posisi keuangan dan kinerja
perusahaan dan dalam prosesnya, mengembangkan metode-metode alokasi yang
sistematis dan rasional.
Maslah laba : Apakah laba dianggap dan didefinisikan sebagai hasil dari penandingan
biaya terhadap pendapatan atau sebagai perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas
selama periode berlangsung?
Fokus Pelaporan : Apakah konsep kepemilikan atau konsep entitas yang digunakan?
Konsep pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal manakah yang paling cocok
untuk digunakan?
Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva manakah yang sebainya digunakan-biaya
historis,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat direalisasikan, atau nilai bagi
perusahaan?
Kenyataan ekonomi : Apakah kenyataan ekonomi itu? Dapatkah neraca mangatur nilai
kekayaan perubahan saat ini?
Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan keuangan yang telah
diterbitkan :
Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna dari informasi
tersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu yang relevan terhadap macam
kebutuhannya.
Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan informasi dalam bentuk
tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas dan informasi, dan untuk
memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya sendiri atas resiko-resiko yang
berhubungan dengan perusahaan.
Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya memiliki cukup ruang
lingkup untuk melakukan inovasi dan revolusi seiring dengan dimungkinkan melakukan
perbaikan di masa depan
Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari penggunanya yang mampu
mengartikan satu kumpulan laporan keuangan yang lengkap dan cukup canggih atau
alternatifnya, kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh para pengguna yang
awam untuk menjelaskan dan memberikan masukan.
Pemegang saham
Kreditor jangka panjang
Kreditor jangka pendek
Analisis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas
Para karyawan
Para direktur noneksekutif
Para pelanggan
Pemasok
Kelompok-kelompok industri
Serikat pekerja
Departemen dan kementrian pemerintahan
Publik
Badan-badan regulatoris
Perusahaan-perusahaan lain,baik domestik dan asing
Para penyusun standar dan riset-riset akademik
Kebutuhan Pengguna
Penilaian kinerja
Penialaian kualitas manajemen
Pengestimasian prospek-prospek di masa depan
Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan
Penilaian solvabilitas
Penilaian likuiditas
Penilaian resiko dan ketidakpastian
Membatu alokasi dumber daya
Melakukan perbandingan
Mengambil keputusan-keputusan mengenai evaluasi
Menilai adaptasi
Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan
Penilaian kontribusi kepada masyarakat
Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas Perusahaan
Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur dimana penyusun
standar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan,
dapat memutuskan apakah … laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah
memenuhi kebutuhan dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan
digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya dikeluarkan dari dari
laporan keuangan.Meraka meliputi objektivitas,dapat diperbandingkan,pengungkapan
penuh,bebas dari bias,keseragaman,materealitas, dan efektivitas biaya
manfaat,fleksobilitas,konsistensi, dan konservatif.
Proyek kerangka konseptual bagi Kanada (dan negara-negara lain) yang didasrkan atas
pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep-konsep (tujuan dan kriteria untuk
penilaian), ditawarkan pada akhir dari laporan stamb. Tidak seperti kerangka konseptual
FASB, yang dianggap terlalu normatif (dan bukan aksiomatif) dan terlalu sempit ruang
lingkupnya (kepentingan utamanya adalah pada investor), kerangka konseptual Kanada ini
didasarkan pada pendekatan yang evolusioner (dan bukan revolusioner) dan tidak begitu
sempit ruang lingkupnya (kepentingan umumnya adalah pada kebutuhan yang wajar dari
pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan).
Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang
diinginkan adalah sebagai berikut :
Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang diawali
dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan penurunan
sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang diakan digunakan sebagai edoman teknik-
teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan oleh :
Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam pencapaian
sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian
perselisihan-perselisihan konseptual dalam proses penetapan standar. Agar efektif, konstitusi
ini harus mendapatkan penerimaaan secara umum, mewakili perilaku kolektif dan melindungi
kepentingan publik diarea–area yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan.
Pendekatan Chusing dalam mencari yang terbaik diantara sekumpulan standar yang
tidak saling berhubungan untuk satu masalah akuntansi tertentu, sambil menganggap seluruh
standar lainnya dalam keadaan konstan,akan berhasil hanya jika diasumsikan terdapat saling
ketergantungan diantara kegunaan, yang terkait dengan hasil yang diberikan oleh standar itu,
dengan seluruh hasil yang dipengaruhi oleh standar-standar lain.