Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA
500/150/66 kV di GITET Kediri
Aan M. Ilham*a), Rachmat Sutjipto B.Tech, MMT a), Sigi Syah Wibowo, B.Tech, M.T a)
(Artikel diterima: September 2016, direvisi: Nopember 2016)
Abstrak: Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Kediri adalah gardu induk dengan tegangan 500 kV. GITET Kediri
melayani tiga sistem jaringan, yaitu sistem 500 kV, 150 kV, dan 66 kV untuk distribusi wilayah kabupaten maupun kota Kediri
itu sendiri. GITET Kediri awalnya memiliki dua IBT. Kemudian GITET Kediri menambah satu unit IBT yang memiliki besaran
sama dengan dua IBT yang sudah terpasang. Penambahan dilakukan dengan mempertimbangkan peramalan naiknya
kebutuhan energi listrik yang berada dalam jaringan GITET Kediri pada lima atau enam tahun kedepan. Pertimbangan kelayakan
operasi paralel tiga IBT GITET Kediri tersebut akan mengacu pada tiga analisis yaitu aliran daya tiga IBT, besaran arus sirkulasi
saat tiga IBT operasi paralel, dan kemungkinan besaran arus hubung singkat. Ketika tiga IBT dioperasikan paralel, IBT 1
rata-rata dibebani 43,09% dari kapasitasnya, IBT 2 40,94 %, dan IBT 3 sebesar 38, 14%. Berdasarkan SPLN 17 :1979 dan IEC
60354, pembebanan maksimal yang tepat untuk ketiga IBT adalah 94% dari kapasitas masing-masing apabila dibebankan
selama 24 jam secara terus-menerus. Dalam standar operasi paralel (IEC 60076-1), ketiga IBT tidak memenuhi syarat pada
kesamaan nilai impedansinya. Namun untuk standar toleransi operasi paralel (IEC 60076-1 tabel 1.6), ketiga IBT masih
memenuhi syarat karena nilai resultan impedansinya ±7,5%. Arus sirkulasi terjadi pada tanggal 17 Juni 2015 sampai 19 Juni
2015, dengan besaran 2,13%-3,42%. Standar arus sirkulasi operasi paralel trafo harus bernilai kurang dari 10% (IEC 60287).
Kemungkinan arus hubung singkat tiga fasa yang terjadi apabila tiga IBT diparalel adalah sebesar 14 kA. Dengan arus yang
mengalir pada tiap-tiap IBT bernilai 4,4kA dan 4,8 kA. Nilai breaking capacity dan making capacity PMT outgoing masing-masing
IBT sebesar 40 dan 50 kA. Berdasarkan tiga analisa tersebut, tiga IBT dapat dioperasikan paralel karena memenuhi standar
untuk arus sirkulasi yaitu kurang dari 10% dan besaran hubung singkat yang lebih lebih kecil dari breaking capacity dan making
capacity PMT outgoing masing-masing IBT, serta memiliki aliran daya yang tidak melebihi kapasitas dari tiap IBTnya saat
beroperasi paralel dengan nilai resultan impedansi ±7,5%.
Kata-kata kunci : impedansi hubung singkat, paralel, arus sirkulasi, hubung singkat.
yaitu sistem 500 kV, 150 kV, dan 66 kV untuk distribusi wilayah
1. Pendahuluan
kabupaten maupun kota Kediri itu sendiri. GITET Kediri awalnya
Sistem ketenagalistrikan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu sis- memiliki dua IBT. IBT adalah trafo yang mentransformasikan
tem pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Sistem pembangki- tegangan 500 kV menjadi 150 kV atau dari 150 kV menjadi 70 kV.
tan merupakan elemen awal dari sebuah jaringan dan menjadi Dua IBT Kediri memiliki kapasitas masing-masing sebesar 500
sumber supply energi listrik. Energi yang dibangkitkan tadi MVA yang dioperasikan secara paralel untuk memikul beban
ditransmisikan menuju gardu induk. Kemudian di dalam gardu jaringan GITET Kediri.
induk, energi listrik akan mengalami transformasi tegangan dan
selanjutnya didistribusikan menuju beban-beban pelanggan Berdasarkan standard IEC 60076-8:1997, dua trafo atau lebih
tegangan menengah ataupun tegangan rendah melalui penyulang dapat diparalel apabila memiliki polaritas yang sama, tegangan
dari tiap-tiap gardu induk. Gardu induk merupakan sub-sub sistem kerja perfasa sama, dan impedansi yang sama. Pada saat ini
dari sistem tenaga listrik. Fungsi utama dari gardu induk adalah GITET Kediri menambah satu unit IBT yang memiliki besaran
mentransformasikan tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi, sama dengan dua IBT yang sudah terpasang. Penambahan
dari tegangan tinggi ke sesama tegangan tinggi, atau dari dilakukan karena mempertimbangkan peramalan naiknya
tegangan tinggi ke tegangan menengah dan sebagai media kebutuhan energi listrik yang berada dalam jaringan GITET Kediri
pengukuran, pengawasan operasi, serta pengaturan pengamanan pada lima atau enam tahun ke depan.
sistem tenaga listrik.
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, pembahasan
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Kediri adalah gardu ini akan difokuskan pada:
induk dengan tegangan 500 kV dan terletak di jalan Kapten 1. Bagaimana aliran daya di masing-masing IBT ketika tiga IBT
Tandean kota Kediri. GITET Kediri melayani tiga sistem jaringan, dioperasikan paralel?
2. Bagaimana analisis circulating current tiga IBT GITET Kediri
*
Korespondensi: aanilham58@gmail.com
a) Prodi Sistem Kelistrikan, Jurusan Teknik Elektro, Polinema. 1
Jalan Soekarno-Hatta No. 9 Malang 65141
Unjuk Kinerja Inter Bus Trasformer di GITET Kediri (Aan et al.)
ketika semua diparalel? Untuk menentukan resultan impedansi (Uk) saat memparalel tiga
3. Bagaimana analisa hubung singkat tiga fasa pada bus trafo adalah dengan menggunakan rumus berikut [2]:
outgoing 150 kV GITET Kediri ketika tiga IBT diparalel dan
pengaruh terhadap breaking capacity serta making capacity Sn Sn 1 Sn 2 Sn 3
= Uk 1 + + ..................................................... (1)
peralatan terpasang? Uk Uk 2 Uk 3
Adapun standar dari operasi paralel trafo dapat dilihat sebagai Dimana % Ic adalah persentasi arus sirkulasi terhadap arus beban
berikut [1]: penuh. k adalah perbadingan daya semu trafo 1 dengan trafo
1. Daya keluaran sama. Rasio dari daya rata-rata trafo-trafo 2. %e adalah perbedaan tegangan rasio dinyatakan dalam
tersebut kurang dari 3:1 persentase normal. %R dan %Z adalah persentase resistansi dan
2. Rasio tegangan harus sama (toleransi yang diizinkan persentase impedansi trafo. Apabila rasio X/R kedua trafo sama,
menurut IEC 60076-1, Table 1.6) maka rumus yang digunakan adalah:
3. Impedansi short-circuit sama (toleransi yang diizinkan %Ic =
%e x 100
............................................................... (3)
menurut IEC 60076-1, Table 1.6) %Z1+k %Z2
Berdasarkan standar IEC 60287, arus sirkulasi yang terjadi saat dua
atau lebih trafo diparalel tidak harus kurang dari 10% arus nominal dari
trafo yang diparalel.
tiga fasa diberikan oleh persamaan berikut [4]: Sehingga penyaluran daya nyata (MW) dan daya reaktif
Ia1 = Ia2 = Ia0 (MVAR) terbesar jika dirata-rata dalam tiga kali waktu pengukuran
E adalah ada pada IBT 2 GITET Kediri. IBT 1 dan IBT 3 GITET
Iscpu = .............................................................................. (6)
X1 Kediri juga menyuplai daya yang relative hampir sama dengan
Keterangan: IBT 2. Maka dapat dikatakan penyuplai daya utama dalam
E : Tegangan dengan nilai 1 ∠ 0 jaringan Subsistem GITET Kediri adalah tiga unit IBT GITET
X1 : Impedansi ekivalen urutan positif Kediri. PLTA SPM dan PLTA Tulungagung juga turut membantu
dalam proses penyaluran daya di Subsistem Kediri.
3. Metode Penelitian
Waktu Pelaksanaan : 21 September 2015 – 23 Maret 2016
Tempat Pelaksanaan : Area Pengatur Beban (APB) Jawa Timur, Gambar 3. Grafik Suplai Daya Reaktif
Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Madiun, Gardu Induk
Tegangan Ekstra Tinggi Kediri, dan Kampus Politeknik Negeri IBT 1, 2, dan 3 GITET Kediri memiliki kapasitas masing-masing
Malang. Diagram alir penyelesaian penelitian ditunjukkan pada sebesar 500 MVA. Dalam operasi paralel yang berlangsung
Gambar 1. selama delapan hari, tiap-tiap IBT beroperasi dibawah 50 % dari
kapasitasnya. Adapun rincian persentase operasi tiga IBT dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
4. Pembahasan
4.1 Aliran Daya Operasi Paralel Tiga IBT GITET Kediri Tabel 2. Persentase operasi tiga unit IBT GITET Kediri
Simulasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana aliran daya dan
suplai daya pada saat pembebanan rata-rata pada pukul 10:00,
14:00, dan 19:00 WIB pada tanggal 12-19 Juni 2015. Hasil
simulasinya ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3.
IEC 60354 yang mempertimbangkan aspek pembebanan dikarenakan adanya perbedaan rasio tegangan dari tiga IBT, hal
rata-rata, durasi operasi, dan suhu sekitar. Pembebanan itulah yang terjadi pada tanggal 17 Juni pukul 10 WIB, 18 Juni
maksimal yang teap untuk menjaga usia dari tiga IBT adalah pukul 19 WIB, serta 19 Juni pukul 19 WIB.
masih-masing sebesar 94% dari kapasitasnya.
Tabel 4. Pembagian Beban Tiga IBT GITET Kediri
4.2 Analisis Kinerja Operasi Tiga IBT GITET Kediri
Standar dari paralel trafo dimuat dalam IEC 60076. Dimana trafo
yang diparalel harus memiliki daya yang sama, rasio tegangan
sama, impedansi sama, serta vector grup yang sama. Berikut
tabel perbandingan tiga IBT yang menunjukan apakah tiga IBT
dapat diparalel atau tidak:
Dari beberapa tabel diatas, besaran arus sirkulasi dalam operasi Tabel 9. Arus hubung singkat pada sisi sekunder tiap IBT
paralel tiga IBT GITET Kediri tidak ada yang melebihi besaran
10%. Semua arus sirkulasi yang terjadi berada dibawah standar
maksimal berasaran arus sirkulasi yang diijinkan.
Daftar Pustaka