Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH ORGANISASI DAN LINGKUNGAN

ANALISIS LINGKUNGAN PARIWISATA


DI DESA WISATA BANJARASRI KALIBAWANG KULON PROGO

Oleh :

Ernawati 
(19/452288/PEK/25240)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
1. Pendahuluan
Dalam pemenuhan kebutuhan fisiologisnya, manusia tidak lepas dari usaha serta
pemanfaatan sumber daya di lingkungan mereka. Salah satunya ialah pemanfaatan sumber
daya di lingkungan pada bidang pariwisata. Setiap tempat wisata memiliki nilai lebih
sehingga akan tercipta peluang dalam mengembangkan tempat wisata tersebut. Tetapi disisi
lain juga memiliki kekurangan-kekurangan serta anccaman sehingga dapat menghambat
perkembangannya. Faktor yang mempengaruhi adanya kelebihan dan kekurangan dalam
pengembangan tempat wisata diantaranya ialah dari lingkungan mikro dan lingkungan
makro. Lingkungan mikro berkaitan dengan faktor yang memiliki dampak langsung
terhadap tempat wisata seperti calon wisatawan, pelaku usaha di kawasan wisata,
masyarakat sekitar wisata, pesaing, dll. Sedangkan lingkungan makro berkaitan dengan
faktor yang secara tidak langsung berdampak pada tempat wisata tersebut seperti
demografi, letak dan kondisi geografis, lingkungan sosial dan kebudayaan, populasi dan
kultur masyarakat, kondisi politik, regulasi, dan faktor lainnya.
Saat ini, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur yang bertujuan
untuk mengeksplorasi pengembangan potensi disemua wilayah terutama di desa-desa dan
daerah-daerah terpencil. Untuk mengeksplorasi pengembangan potensi desa, pemerintah
mendorong pemberdayaan desa wisata yang terbukti dapat meningkatkan perekonomian
desa yang mengembangkannya.
Dalam paper ini, penulis mencoba menganalisis salah satu desa wisata di daerah
Kulon Progo yaitu di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo. Analisis desa
wisata dengan melihat kelebihan dan kekurangan peluang-peluang serta hambatan-
hambatan yang dihadapi, peran dari stakeholder dan rekomendasi dalam pengembangannya
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini ialah:
a. apa saja kekuatan dan kelemahan serta peluang dan hambatan (analisis SWOT) di Desa
Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo;
b. siapakah stakeholder yang relevan serta perandari stakeholder di Desa Wisata
Banjarasri Kalibawang Kulon Progo;
c. Bagiamana rekomendasi untuk memajukan dan mengembangkan Desa Wisata
Banjarasri Kalibawang Kulon Progo?
3. Pembahasan
a. Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo dan analisis SWOT di Desa Wisata
Banjarasri Kalibawang Kulon Progo.
1). Kondisi geografis di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo.
Desa Wisata Banjarasri (Dewiasri) terletak sekitar 35 kilometer sebelah barat
Kota Yogyakarta. Desa ini berada dikaki perbukitan menoreh dan memiliki kemiringan
lahan bervariasi. Desa Banjarasri terdiri dari tujuh belas dusun, yaitu Dusun Borosuci,
Nglebeng, Kembangsari, Tosari, Depok, Ngaren, Boro, Tirip, Sumbersari, Kali Jeruk,
Semak, Kalisoko, Paras, Dukuh, Kepiton, Kisik, dan Ganasari Banjarasri). Jarak dari
pusat pemerintahan kecamatan yaitu 6 km sedangkan dari pusat ibukota Kabupaten
dengan jarak 36 kilometer. Tata guna lahan yang terdapat di Desa Banjarasri secara
umum digunakan sebagai lahan pertanian dan non pertanian. Penggunaan lahan untuk
pertanian antara lain untuk sawah, ladang. Penggunaan lahan non pertanian antara lain
untuk permukiman, pekuburan, pertokoan, perkantoran, pasar, dan sebagainya.
2). Kondisi sosial dan Budaya di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo.
Desa Banjarasri merupakan daerah permukiman yang tidak padat penduduk.
Adapun mata pencaharian yang dominan di kawasan ini adalah petani dan buruh tani.
Dari segi keagamaan, mayoritas masyarakat beragama Katholik. Masyarakat yang
tinggal di daerah ini merupakan masyarakat tradisional yang tumbuh secara alami dari
masa ke masa. Penduduk di daerah ini homogen, hanya sebagian kecil yang dari
pendatang. Ikatan kekeluargaan dalam masyarakat ini sangat erat, dengan semangat
gotong royong yang termasuk suatu potensi yang baik dalam bidang sosial ekonomi.
Meskipun mayoritas penduduk memeluk agama Katolik, namun hubungan sosial yang
terjadi terjalin dengan cukup erat antar penduduk yang berbeda keyakinan. Hal ini
memang sesuai dengan budaya guyub yang merupakan karakteristik penduduk
pedesaan.
3). Potensi dan Persebaran Wisata
Potensi dan Persebaran Wisata di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo
meliputi:
- Wisata sejarah
Wisata sejarah di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo terdiri dari
Monumen Nasution dan Petilasan Kolonel Nasution yang didirikan untuk
mengenang Kolonel A.H. Nasution yang pernah tinggal di Desa Banjarasri pada
masa revolusi dan Monumen Markas Besar Komando Jawa untuk mengenang
perjuangan rakyat di bawah komando Kolonel A.H. Nasution pada saat agresi militer
Belanda di Yogyakarta tahun 1948.
- Wisata religius
Terdapat makam Romo Johanes Bosko Prennthaler, SJ, seorang misionaris dari
Austria yang telah berjasa membangun sekolah, rumah sakit, rumah yatim piatu, Goa
Maria Sendangsono serta membangun gereja dan pastoran di Desa Banjarasri.
Pembangunan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat pada saat itu dan
mengangkat kesejahteraan mereka. Selain itu terdapat pula Goa Maria Watu
Blencong untuk digunakan berdoa bagi umat Katholik.
- Wisata kerajinan
Kerajinan yang ada di Desa Banjarasri ialah kerajinan tenun, kerajinan bambu,
wayang, bambu & keris. Kerajinan tenun juga merupakan wisata sejarah karena
didirikan sejak tahun 1938. Wisata ini menawarkan kepada pengunjung untuk
belajar menenun dan membuat kerajinan dari bambu.
- Wisata kuliner
Terdapat kuliner makanan berbahan baku singkong dan kuliner asli Kulon Progo
seperti geblek, keripik pisang, dll serta minuman sehat berbahan baku pisang biji,
wedang uwuh, jamu, dan kuliner lainnya.
- Wisata budaya
Terdapat tradisi upacara wisata masyarakat baritan agung, bersih desa, kesenian
seperti kethoprak, wayang kulit, jathilan, karawitan dan tari-tarian. Kesenian ini
biasanya dipentaskan dalam rangka menyambut para wisatawan yang datang.
4). Analisis SWOT Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo
- Kekuatan
Desa wisata ini memiliki keindahan panorama alam serta objek-objek berupa seni
budaya, keunikan kuliner lokal dan didukung oleh kekayaan sejarah didalamnya
seperti perjuangan pahlawan seperti Kolonel A.H. Nasution dan Pangeran
Diponegoro. Desa wisata ini juga pernah menjadi juara kedua desa wisata terbaik
tingkat nasional pada tahun 2012. Fasilitas seperti homestay, ruang meeting,
camping area dan outbond area juga sudah tersedia. Selain itu wisatawan juga
difasilitasi untuk belajar tenun, membuat kerajinan, menangkap ikan serta belajar
karawitan.
- Kelemahan
Wisatawan kesulitan dalam mengakses transportasi umum, kualitas SDM yang
rendah dalam hal pariwisata, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungan dan kebersihan lingkungan sehingga desa wisata ini belum berkembang
maksimal.
- Peluang
Adanya Bandara Kulon Progo, Yogyakarta International Airport yang beroperasi
penuh di Tahun 2020 sangat berdampak pada wilayah-wilayah di Kulon Progo.
Letak Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo sebenarnya jauh dari
bandara, namun letaknya sangat strategis karena dijadikan jalur alternatif dari
Semarang, Magelang dan sekitarnya. Wisatawan yang akan berkunjung ke Candi
Borobudur yang merupakan tempat wisata yang sudah populer akan melewati daerah
tersebut. Hal tersebut memiliki dampak positif karena menjadi peluang banyak
wisatawan untuk mengenal Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo.
- Ancaman
Banyak wisatawan yang beranggapan bahwa Desa Wisata Banjarasri Kalibawang
Kulon Progo merupakan tujuan wisata religi untuk umat Katholik sehingga banyak
wisatawan yang beragama selain Katholik tidak tertarik untuk mengunjunginya.
Saat ini, di Indonesia sedang pandemi virus Covid-19 yang menyebabkan pariwisata
dimanapun lumpuh. Hal ini juga menjadi ancaman di desa wisata ini sehingga tidak
ada wisatawan yang mengunjungi desa wisata ini.
b. Stakeholder yang relevan serta peran dari stakeholder di Desa Wisata Banjarasri
Kalibawang Kulon Progo
Berikut ini stakeholder yang relevan dan memiliki peran di Desa Wisata
Banjarasri Kalibawang Kulon Progo.
- Pemerintah, dalam hal ini pemerintah memiliki peran sebagai regulator dan sebagai
stakeholder yang mendorong pengembangan desa wisata misal dengan perbaikan
infrastruktur dan bantuan sarana prasarana.
- Pelaku usaha. Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo dikelola oleh CV
Dolan Deso dengan menawarkan paket wisata seperti paket penginapan, paket
pertemuan, outbond, village cycling, live in, paintball,dll.
- Masyarakat. Dalam hal ini masyarakat memiliki peran yang sangat penting untuk
kemajuan desa wisata ini seperti dalam hal kebersihan lingkungan, penjagaan
keamanan, cara melayani wisatawan, cara menjual produk berkualitas, dll.
- Akademisi, yang dapat memberikan pandangan dan analisis berdasarkan data di
lapangan mengenai tingkat perkembangan dan juga formula yang tepat untuk
memajukan Desa Wisata Banjarasri.
- Media, memiliki peranan yang sangat krusial dalam pertumbuhan dan kemajuan desa
wisata yaitu dengan penyampaian informasi/ promosi. Selain sebagai media
promosi, media memiliki peran dalam memberikan informasi kepada pihak yang
berkepentingan dalam pengambilan keputusan misal investor yang tertarik untuk
menanamkan modalnya untuk pengembangan desa wisata dan pemerintah dalam hal
pembuatan regulasi untuk memajukan desa wisata.
c. Rekomendasi untuk memajukan dan mengembangkan Desa Wisata Banjarasri
Kalibawang Kulon Progo.
Penulis memberikan rekomendasi untuk memajukan dan mengembangkan Desa
Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo sebagai berikut:
- Peningkatan wawasan dan kualitas SDM dapat dilakukan dari pemerintah maupun
secara swadaya seperti meningkatkan ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi,
mempelajari sikap yang baik, santun dan tata karma terhadap wisatawan,
meningkatkan skill di bidang kesenian, dll. SDM juga dibekali wawasan sejarah
yang terdapat di Desa Wisata ini untuk dapat dikomunikasikan kepada wisatawan.
- Peningkatan perhatian dari pemerintah, masyarakat dan semua pihak terhadap usaha
menjaga lingkungan dan kebersihan lingkungan di desa wisata, misal dengan
pembuatan spanduk, slogan, brosur dan media lainnya untuk menghimbau semua
pihak dalam menjaga lingkungan dan kebersihan lingkungan seperti pengurangan
penggunaan plastik larangan membuang sampah sembarangan, dll.
- Pengkoordinasian tentang kebijakan, perijinan, program-program pemerintah, dana
desa, tata ruang antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat untuk
mengembangkan Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo agar lebih maju.
- Promosi melalui berbagai media seperti media sosial, web, penyebaran brosur untuk
memeperkenalkan Desa Wisata ini dengan menampilkan foto/ gambar yang menarik
perhatian calon pengunjung.
- Penyebaran informasi tentang pentingnya cuci tangan serta menyediakan fasilitas di
berbagai tempat untuk mencuci tangan dalam kaitannya dengan pandemi Covid-19
yang mengancam desa wisata ini.
4. Kesimpulan
Berdasar paparan dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
peluang untuk memajukan Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulon Progo melihat
kelebihan seperti keindahan panorama alam serta objek yang ditawarkan berupa seni
budaya, keunikan kuliner dan didukung oleh kekayaan sejarah didalamnya serta adanya
Bandara Yogyakarta International Airport yang telah beroperasi pada tahun 2020.
Disamping itu, adanya kekurangan seperti kualitas SDM yang kurang memadai, sulitnya
moda transportasi serta kurang sadarnya masyarakat dalam menjaga lingkungan dan
ancaman yang dihadapi seperti kurang pengetahuan dari publik bahwa Desa Wisata
Banjarasri bukan merupakan tujuan wisata religi untuk umat Katholik saja, ditambah lagi
ancaman saat ini berupa menyebarnya Covid-19 memiliki pengaruh signifikan bagi
wisatawan sehingga tidak berkunjung di Desa Wisata Ini.
Stakeholder yang relevan di Desa Wisata Banjarasri Kalibawang diantaranya ialah
pemerintah sebagai pembuat kebijakan, CV Dolan Deso sebagai pengelola desa wisata,
masyarakat sekitar yang memiliki keterkaitan dengan wisatawan, akademisi yang dapat
memberikan analisis untuk pengembangan Desa Wisata Banjarasri, serta media yang
berperan penting dalam promosi/ pemasaran.
Rekomendasi oleh penulis untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang
dimiliki serta meminimalisir kelemahan dan ancaman keberlangsungan desa wisata ini ialah
dengan mengembangkan kualitas SDM, meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dan
kebersihan lingkungan kepada semua pihak,bekerjasama dengan pemerintah dan pihak
terkait dalam pengembangan, melakukan promosi dengan berbagai media serta
menyediakan fasilitas cuci tangan agar tetap terjaga kebersihannya. Dengan rekomendasi
tersebut diharapkan Desa Wisata Banjarasri Kalibawang Kulonprogo lebih berkembang dan
dapat bersaing dengan desa wisata lainnya.

Anda mungkin juga menyukai