Anda di halaman 1dari 9

Share :

     Copy Link






HEADLINE HARI INI

USULAN KARANTINA WILAYAH SAAT PANDEMI CORONA, SIAPKAH INDONESIA?

 Home
 Health
 Health Info
Penyakit Scabies (Kudis), Penyebab dan Gejala
serta Pegobatannya
Oleh Heri Setiawan pada 19 Mar 2019, 14:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tubuh sehat yang jauh dari penyakit adalah impian semua orang.
Dengan tubuh yang sehat, kamu bisa aktif di manapun berada. Semua kegiatan fisik bisa
kamu lakukan tanpa rasa lemas dan gangguan penyakit apalagi penyakit kulit. Penyakit kulit
bisa dengan mudah menyerang siapa saja jika tidak bisa merawat tubuh dengan baik salah
satunya adalah penyakit scabies atau kudis.

Penyakit scabies merupakan penyakit pada kulit yang timbul akibat infeksi parasit yakni
Sarcoptes Scabiei. Akibatnya, kulit tubuh pun mengalami gatal karena sistem imun tubuh
yang mengalami reaksi akan invasi parasit ini. Penyakit scabies adalah penyakit yang
disebabkan oleh kutu tungau yang membuat gatal pada kulit manusia.

Oleh karena itu kutu yang bisa menyebabkan gatal berkepanjangan sehingga menyebabkan
gatal pada kulit ini perlu diwaspadai. Akibat yang ditimbulkan penyakit ini adalah rasa gatal
yang panas dan edema yang disebabkan oleh garukan. Kutu yang masuk dalam kulit menjalar
ke seluruh tubuh. Sehingga, satu badan bisa terkena gatal dan menularkan ke semua orang.

Untuk itu, kesehatan sangat penting untuk dijaga. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah
dengan menjauhi mejaga kebersihan tubuh dan pakaian. Berikut Liputan6.com informasi
tentang penyakit scabies, penyebab, gejala dan cara pengobatannya, Selasa (19/3/2019).
2 dari 4 halaman

Penyebab penyakit scabies


Penyakit Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi
terhadap kutu bernama sarcoptes scabiei. Kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum,
membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2
centimeter.
Penyakit scabies yang disebabkan oleh kutu dan parasite ini memiliki siklus hidup yang
dimulai ketika parasit betina hinggap dan masuk ke dalam kulit melalui liang-liang yang ada
di kulit.

Parasit jantan lalu akan bergerak di antara area-area liang tersebut untuk mencari keberadaan
parasit betina yang siap dibuahi. Setelah proses perkawinan selesai, parasit jantan akan mati
dan parasit betina akan mulai bertelur, yang akan segera retak dan pecah dalam tempo tiga
hingga empat hari kemudian.

Setelah telur parasit yang biasanya berupa tungau ini pecah, tungau muda akan keluar untuk
berpindah di permukaan kulit sampai dewasa dalam waktu 10 hingga 15 hari. Kemudian,
siklus hidup parasit tungau akan kembali berulang. Tungau jantan mengendap di permukaan
kulit dan tungau betina akan bertahan di liang-liang kulit yang tidak kasat mata untuk
menciptakan liang yang baru.

Karena sifat parasit tungau yang sangat aktif, perawatan secara agresif perlu dilakukan
hingga penderitanya sembuh total tanpa ada jangka waktu yang ditargetkan. Tungau
penyebab penyakit Scabies sendiri agak sulit dilepaskan dari kulit yang sudah menjadi
sarangnya karena mereka tahan terhadap sabun dan air panas, serta tidak bisa digosok-gosok
sampai hilang.
3 dari 4 halaman

Penyebab penyakit scabies

Copy Link

Tag Terkait

 Jakarta
 penyakit kulit
 Penyakit Kudis

 More Tag

Lihat Semua

Dana Penanganan Corona

Karantina Wilayah


Pandemi Corona

Un 2020 Dihapus


Rs Darurat Corona

Corona Covid-19

 Rekomendasi
 Kredit2
Dapatkan Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia dengan aktifkan notifikasi
Liputan6.com
IYALAIN KALI

Anda mungkin juga menyukai