Anda di halaman 1dari 19

A.

PENDAHULUAN
Setiap kita melakukan suatu kegiatan akan selalu ingin tahu hasil
kegiatan yang dilakukannya. Sering kita melakukan kegiatan dan
berkeinginan mengetahui baik buruknya kegiatan tersebut. Dalam dunia
pendidikan berkaitan dengan proses belajar, siswa dan guru merupakan orang-
orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran tentu mereka juga
berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses
dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan
evaluasi. Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru mencakup evaluasi hasil
belajar dan evaluasi pembelajaran sekaligus.
Disisi lain evaluasi juga merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran. Hal ini berarti evaluasi merupakan kegiatan yang tidak
terelakkan dalam setiap kegiatan atau proses pembelajaran dengan kata lain
kegiatan evaluasi (baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran)
merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Seperti dikemukakan sebelumnya,evaluasi mencangkup evaluasi hasil
belajar dan evalusi pembelajaran. Guru harus dapat membedakan, mana
kegiatan evaluasi hasil belajar dan yang mana pula kegiatan evaluasi
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperolehnya
informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan
sistematis untuk memperoleh informasi tentang ke efektifan proses
pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran secara
obtimal. Dengan demikian evaluasi hasil belajar merupakan baik buruknya
hasil kegiatan pembelajaran sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan
baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.

1
B. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi berasal dari kata “to evalute” yang berarti “menilai” istilah
nilai atau value pada mulanya populer dikalangan filosof. Plato yang mula
mengemukakan. Kata nilai menurut filosof pengertiannya adalah “idea of
worth”. Selanjutnya kata nilai menjadi populer, bahkan menjadi istilah yang
baku di dalam dunia ekonomi kata nilai bisa dipautkan dengan harga. Nilai
artinya power in exchange dan harga atau price artinya give much in exchange.
Evaluasi adalah kata Indonesia dari kata evalution (inggris) yang
diterjemahkan menjadi penilai.1
Anas Sudiono juga mengemukakan hal yang sama bahwa secara harfiah
kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah
evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.2 Sedangkan juga Davies mengemukakan bahwa evaluasi
merupakan proses sederhana memberikan/ menetapkan nilai kepada sejumlah
tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek, dan masih
banyak yang lain.3
Sedangkan Wand dan Brown mengemukakan: Evaluasi merupakan
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.4 Pengertian evaluasi lebih
dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan
nilai kepada obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. 5 Barbara A
Frey and Susan W. Alman: Evaluation The systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils
are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses
sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan
1
Ramayulis., Ilmu Pendidikan Agama Islam, (Padang : Kalam Mulia, 2008), h. 331
2
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/pengertian-evaluasi-pengertian-
penilaian-pengertian-pengukuran.Download tanggal 9 sep 2013.
3
Davies, Teacher As Curiculum Evaluators, Ed.II, (Sydney: George Allen & Union,
1981),h. 3
4
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, Cet. III, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006),h.191
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda
karya, 1990),h.3

2
sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional). 6 Disisilain Asmawi
Zainul dan Noehi Nasution juga mengartikan penilaian adalah suatu proses
untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. 7
Berdasarkan batasan-batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek dan
lainya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan
penilaian sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat
langsung membandingkan dengan kriteria. namun dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang di evaluasi kemudian baru
membandingkannya dengan kriteria.8 Dengan demikian evaluasi tidak selalu
melalaui proses mengukur (pengukuran) baru melakukan proses menilai
(penilaian) tetapi dapat pula evaluasi langsung melalu penilaian saja.
Apabila leih lanjut kita kaji pengertian evaluasi, pengukuran dan
penilaian kita kaitkan dengan kegiatan belajar dan pembelajaran maka kita
akan memperoleh pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertiannya
secara umum. Pengertian evaluasi belajar dan pembelaran adalah proses untuk
menentukan nilai belajar dan pemebelajaran yang di laksanakan dengan
melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran belajar atau pembelajaran.
Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pemebelajaran
adalah proses membandingkan tingkat kebrhasilan belajar dan pembelajaran
dengan ukuran keberhsilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentikan
secara kuantitatif pengertian penilaian belajr dan pembelajaran adalah proses
pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara
kualitatif.
C. KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

6
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/pengertian-evaluasi-pengertian-
penilaian-pengertian-pengukuran.Download tanggal 9 sep 2013.
7
Ibid.
8
http://akinma.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-evaluasi-belajar-dan.html

3
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk
menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa
dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa.
Berikut adalah pendapat para ahli mengenai evaluasi belajar :
1. Ralph Tyler beliau mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses
pengumpulan  data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana
yang belum ada dan apa sebabnya.
2. Cronbach dan Stufflebeam, definisi tersebut adalah bahwa proses
evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi
digunakan untuk membuat keputusan.
3. Menurut schwart2 dkk. Menyimpulkan bahwa penilaian adalah suatu
program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti dan faedah
suatu pengalaman. Pengalaman yang dimaksud disini adalah
pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan jadi, pengalaman
yang diperoleh siswa adalah pengalaman sebagai hasil belajar siswa
disekolah.9
Transformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk
membudayakan dan memberadabkan siswa. Lembaga pendidikan merupakan
tempat terjadinya trasnformasi. Eberhasilan transformasi untuk menghasilkan
keluaran seperti yang diharapakan di pengeruhi dan atau ditentukan oleh
bekerjanya komponen atau unsur yang ada dalam lembaga pendidikan. Unsur-
unsur tranformasi dalam proses pendidika meliputi:
1. Pendidikan dan personal lainnya
2. Isi pendidikan
3. Tehnik
4. System evaluasi
5. Sarana pendidikan

9
Ibid.

4
6. System administrasi10

D. MACAM – MACAM EVALUASI


1. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
pembahasan suatu pokok bahasan/topik, dan dimaksud untuk mengetahui
sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang
telah direncanakan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai
seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pkok bahasan
tersebut. Ukuran keberhaslan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah
penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK)
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Evaluasi sumiatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu-
satuan waktu yang didalamnya tercskup lebih dari satu pokok bahasan, dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didk telah dapat
berpindah dari satu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi
sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran
tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan
dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
3. Evaluasi diagnostik 
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kelebihan-kelebihan  dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga
dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostic dapat dilakukan
dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir
pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input.
Dalam hal ini evaluasi diagnostic dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal ataupengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap
proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana
10
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran,…. h.193

5
yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat member bantuan
secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir
evaluasi diagnostic ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas
seluruh meteri yang telah diberikan.

E. FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI BELAJAR


Dari dasar pengertian di atas maka dengan demikian tujuan evaluasi
merupakan ”kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai suatu
berdasarkan judgement yang dimilikinya dan criteria yang digunakanya. Tipe
prestasi belajar ini mencakup semua tipe prestasi yang telah diuraikan di atas.
Dalam tipe prestasi belajar evaluasi, tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai,
mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya, dengan menggunakan kriteria tertentu.
Untuk dapat melakukan evaluasi, diperlukan pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, dan sintesis. Kata-kata operasional untuk tipe prestasi belajar
evaluasi adalah menilai, membandingkan, mempertimbangkan,
mempertentangkan, menyarankan, mengkritik, menyimpulkan, mendukung,
memberikan pendapat, dan lain-lain.11
Hasil dari kegiatan evaluasi belajar maka fungsikan dan ditunjukan
belajar adalah sebagaiberikut ini :
1. Untuk diagnostic dan perkembangan.
Yang dimaksud dengan hasil dari kegiatan evaluasi untuk diagnostic
dan perkembangan adalah penggunaan hasil dari kegiatan evaluais hasil belajar
sebagai dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab-
sebabnya berdasarkan pendiagnosisan inilah guru mengadakan pengembangan
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk seleksi
Hasil dari kegiatan evaluasi belajar sering kali digunakan sebagai dasar
menentukan siswa-siswi yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis

11
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta;Pt. Raja Grafindo
Persada, 2005), h.151-154

6
pendidikan tertentu. Dengan demikian hasil dari evaluais belajar digunakan
untuk seleksi.
3. Untuk kenaikan kelas
Menentukan apakah seorang siswa dapat dinaikkan ke kelas yang lebih
tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang dapat mendukung keputusan
yang dibuat guru.
4. Untuk penempatan
Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi
yang mereka memiliki, maka perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa
pada kelompok yang sesuai.
Fungsi evaluasi pembelajaran untuk pengembangan. Dalam hal
evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan pembelajaran, maka
evaluasi pembelajaran sedang menjalan fungsi formatif. Hal ini bertitik tolak
dari pandangan bahwa “fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil
yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagia
tertentu atau sebagian besar bagian dari kurikulum (pembelajaran) yang sedang
di kembangkan”.12
Fungsi evaluasi pembelajaran untuk akreditasi. Orang-orang yang
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan pada umumnya mengenal
pengertian akreditasi sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap sekolah-sekolah swasta untuk menentukan peringkat pengakuan
pemerintahan terhadap sekolah tersebut13
1. Sasaran evaluasi pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran meliputi:
a. Tujuan pembelajaran yang merupakan sasaran evaluasi pembelajaran
yang perlu diperhatikan, karena semua unsure/aspek pembelajaran
yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Hal-

12
Said Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Jakarta: Dekdikbud 1988), h.39
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
1990), h.186

7
hal yang perlu di evaluasi pada tujuan pengajaran, dan unsur-unsur
tujuan pengajaran.
b. Unsur dinamis pembelajaran yang merupakan sasaran evaluasi
pembelajaran. Yang dimaksud dengan unsur dinamis pembelajaran
adalah sumber belajar atau komponen sistem instruksional yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
c. Sasaran evaluasi pembelajaran lainnya adalah pelaksanaan
pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran diartikan
sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
Sasaran evaluasi pembelajaran yang berikutnya adalah kurikulum.
Dalam hal ini, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni
seperangkat komponen pembelajaran yang diuraikan14

F. SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI


Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan
evaluasi dalam proses pendidikan adalah:
1. Kesahihan
Kesalihan mengantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan
sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
Kesahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interprestasi terhadap
hasil dari suatau instrument evaluais atau tes, dan tidak terhadap instrument itu
sendiri.15 Dengan demikian, akan kurang tepat bila mengatakan” kesahihan
evaluasi” lebih tepat mengatakan “ kesahihan interpretasi yang dibuat dari
hasil evaluasi”. Kesahihan juga dapat dikatakan lebih menekankan pada
hasil/perolehan evaluasi, bukan pada kegiatan evaluasinya. Dengan kata lain,
kesahihan diperuntukkan menjawab pertanyaan” lalau bagaimana dengan hasil
evaluasi sahih.

14
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006),
h.221-225
15
Norman E Gronlund, Measurement and Evaluation In Teaching, (New York: Mc
Millian Publishing Company, 1985), h.57

8
Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan
dari hasil pegalaman. Dari dua cara tersebut diperoleh empat macam
kesahihan yang terjadi dari ;
a. Kesahihan isi (content validasion)
b. Kesahihan instruksi (contruction validity)
c. Kesahiha ada sekarang (concurrent validity)
d. Kesahihan prediksi (prediction validity)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi :
a. Faktor instrument evaluasi itu sendiri
b. factor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran, juga merupakan
factor-faktor yang mempunyai suatu pengaruh yang mengganggu
kesahihan interprestasi hasil evaluasi.
c. faktir-faktor dalam respons-respons siswa merupakan factor-faktor
yang lebih banyak mempengaruhi kesahihan dari pada factor yang ada
dalam instrument evaluasi atau pengadministrsiannya.
Dari uraian jelaslah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan
adalah factor-faktor dalam instrument evaluasi, factor-faktor dalam
pengadministrasian dan penskoran evaluasi, dan factor-faktor dalam respons-
respons siswa.
2. Keterandalan
Keterandalan dapat diartkan sebagai tingkat kepercayaan keajengan
hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. Keterandalan
berhubungan erat dengan kesahihan, karena keterandalan menyediakan
keajengan yang memungkinkan terjadinya kesahihan .
Untuk memperjelas tentang factor-faktor yang mempengaruhi
keterandalan akan diuraikan berikut ini :

a. Panjang tes (length of test).


Panjang tes berhubungan dengan banyaknya butir tes, pada
umumnya lebih banyak butir tes lebih tinggi keterandalan evaluasi.

9
b. Sebaran skor (spread of scores).
Koefisien keterandalan secara langsung dipengaruhi oleh sebaran
skor dalam kelompok tercoba. Dengan kata lain, besaran skor akan
membuat perkiraan keterandalan yang lebih tinggi akan terjadi
menjadi kenyataan.
c. Tingkat kesulitan tes ( difficulty of tes )
Tes acuan normal ( norm referenced test ) yang paling mudah atau
paling sukar untuk anggota-anggota kelompok yang mengerjakan,
cenderung menghasilkan skor keterandalan yang rendah.
d. Objektivitas ( objectivity )
Objektivitas suatu tes menunjuk kepada tingkat skor kemampuan
yang sama ( yang dimiliki oleh siswa satu dengan yang lain )
memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan tes. Dengan kata
lain, apabila ada siswayang memiliki tingkat kemapuan yang sama
dengan tingakat kemampuan siswa yang lain maka dapat dipastikan
akan memperoleh hasil tes yang tidak dipengaruhi oleh prosedur
penskoran.
3. Kepraktisan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrument
evaluasi meliputi:
a. Kemudahan mengadministrasi
b. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi
c. Kemudahan menskor
d. Kemudahan interprestasi dan aplikasi
e. Tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau
sebanding

G. PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN


Dalam rangka menerapkan prinsip evaluasi pembelajaran berfungsi :

10
1. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf
perkembangan dan kemajuan yang diperoleh peserta didik dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan.
2. Untuk mengetahui prestasi hasil belajar guna menetapkan keputusan
apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan.
3. Untuk mengetahui efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah
dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap
guru maupun peserta didik.
4. Untuk mengetahui kelembagaan guna menetapkan keputusan yang tepat
dan mewujudkan persaingan sehat dalam rangka berpacu dalam prestasi.
5. Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum telah dipenuhi dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
6. Untuk mengetahui pembiayaan yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan
dalam kebutuhan baik sarana fisik seperti fasilitas ruangan, perpustakaan,
honorium guru dan lain-lain.
7. Sebagai bahan laporan terhadap orang tua peserta didik, berupa raport,
ijazah, piagam dan sebagainya.16

H. EVALUASI HASIL BELAJAR


Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
1. Fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar
   Fungsi evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:
      Evaluasi hasil belajar memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu:
a) Selektif
Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon
siswa / peserta didik yang baru.
16
Ramayulis, Metodologi Pendidikan..., h.333

11
b) Diagnostik dan pengembangan
Hasil daripada evaluasi hasil belajar dapat digunakan dalam rangka
menyeleksi calon siswa baru.
2. Penempatan
Para lulusan yang ingin bekerja perlu menyiapkan transkip nilai
program yang telah ditempuhnya yang juga memuat nilai – nilai hasil
belajar
3. Pengukuran hasil belajar
Hasil daripada evaluasi hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur
sejauh mana peserta didik dapat memahami pelajaran yang telah
diajarkan.
4. Tujuan evaluasi belajar
           Sebagaimana diuraikan pada bagia terdahulu bahwa evaluasi
dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran,
evaluasi dilaksanakan dengan tujuan :
a) Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa.
b) Mengetahui tingkat keberhasilan PBM.
c) Menentukan tuidak lanjut hasil penilaian.
d) Memberikan pertanggung jawaban (account tability).
5. Sasaran hasil belajar
     Sasaran dari hasil belajar ini meliputi:
a) Ranah kognitif
    Sasaran hasil belajar dalam ranah ini meliputi;
- Pengetahuan
- Pemahaman
- Penggunaan/penerapan
- Analisis, sintetif, dan evaluatif
b) Ranah afektif
Sasaran dalam ranah afektif ini meliputi;
- Menerima

12
- Merespon
- Menilai
- Mengorganisasi
- Karakterisasi
c) Ranah psikomotorik.
Sedangkan sasaran evaluasi dalam ranah psikomotorik ini yaitu
meliputi;
- Gerakan tubuh yang mencolok
- Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan
- Perangkat komunikasi non verbal
- Kemampuan berbicara.
6. Prosedur evaluasi hasil belajar, Meliputi;
a) Persiapan
b) Menetapkan pertimbangan keputusan yang dibutuhkan.
c) Menggambarkan informasi yang dibutuhkan.
d) Menetapkan informasi yang telah tersedia.
6. Penyusunan, meliputi:
a) Menentukan jenis test yanga akan disusun
b) Membuat kisi – kisi butir soal
c) Meneta butir soal
d) Menulis/menyusun butir soal
7. Pelaksanaan pengukuran
a) Tempat pengukuran
b) Menyelakasanakan pengukuran
c) Menata dan mengadministarsi lembar soal dan jawaban agar lebih
mudah menskor.
8. Pengolahan hasil penilaian
a) Menskor
b) Mengubah skor mentah menjadi skor standard
c) Mengkonversikan nilai standar kedalam nialai akhir.

13
10. Penafsiran hasil penilaian:
a) Klasikal
b) Individual
11. Pelaporan dan penggunaan hasil evaluasi:
a) Pembuatan laporan
b) Penggunaan hasil evaluasi

I. PENUTUP

14
Kegiatan pembelajaran yang memuat tindakan interaksi anatara
pembelajaran dan belajar berorientasi pada sasaran belajar berakhir dengan
evaluasi. Kegiatan evaluasi terdiri dari kegiatan evaluasi hasil belajar dan
kegiatan evaluasi dari proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan evaluasi merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran atau
pendidikan.
Evaluasi berarti sebagai proses sistematis menetapkan nilai tentang
suatu hal, seperti objek, proses, unjuk kerja kegiatan, hasil, tujuan atau hal lain
berdasarkan criteria tertentu melalui penilaian. Evaluasi belajar adalah proses
penentuan pemerolehan hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi
pembelajaran adalah proses penentuan nilai tentang proses pemebelajaran
berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penentuan nilai tersebut orang dapat
melakukan pengukuran, pembandingan, penilaian, dan kemudian keputusan
penilaian. Evaluasi bersifat berkesinambungan dari tahap satu ketahap lain
selama jenjang pendidikan atau sepanjang hayat.
Evaluasi dalam proses pendidikan dituntut memenuhi syarat-syarat
evalusi berupa (i) kesahihan, (II) keterandalan, dan (III) kepraktisan. Untuk
memperoleh kesahihan ke terandalan dan keperaktisan evaluasi tersebut
seorang evaluator dituntut mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dalam
kegiatan penilaian.
Hasil kegiatan evaluasi belajar berfungsi untuk (i) diagnostic dan
pengembangan, (ii) seleksi, (iii) kenaikan peringkat belajar dan (iv)
penempatan siswa. Adapun sasaran hasil belajar berorientasi pada perbaikan
atau peningkatan kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif dan
psikomotor siswa.
Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar, seorang evaluator umumnya
menempuh tahap-tahap persiapan, penyusunan alat ukur pelaksana pengukuran
pengolahan hasil pengukuran, penafsiran hasil pengukuran, pelaporan hasil
pengukuran, dan penggunaan hasil evaluasi.

15
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses penentuan nilai, jasa
atau manfaat kegiatan pembelajaran berdasarkan criteria tertentu melalui
kegiatan pengukuran dan penilaian. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi
dan tujuan sasaran, dan prosedur tertentu. Pada umumnya fungsi dan tujuan
evaluasi pembelajaran berorientasi pada perkembangan pembelajaran dan
akreditasi. Adapun sasaran evaluasi pembelajaran tertuju pada tujuan
pembelajaran pada tujuan pembelajaran, dinamika pembelajaran, pengelolaan
pembelajaran, dan kurikulum. Proses evaluasi pembelajaran umumnya terjadi
dari lima tahap berupa tahap-tahap penyusunan rancangan penyusunan
instrument pengumpulan data analisis data dan penyusunan laporan evaluasi
pembelajaran. Pada tempatnya seorang guru professional dapat melakukan
kegiatan sebagai evaluator pembelajaran.

16
DAFTAR BACAAN

Arikunto, Suharsimi., Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi


Aksara, 1990)

Davies, Teacher As Curiculum Evaluators, Ed.II, (Sydney: George Allen &


Union, 1981)

Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, Cet. III, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006)

Gronlund E, Norman., Measurement and Evaluation In Teaching, (New York:


Mc Millian Publishing Company, 1985)

Hasan, Said Hamid., Evaluasi Kurikulum, (Jakarta: Dekdikbud 1988),

http://akinma.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-evaluasi-belajar-dan.html

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/pengertian-evaluasi-
pengertian-penilaian-pengertian-pengukuran.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Agama Islam, (Padang : Kalam Mulia, 2008)

Sudjana, Nana., Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.


Remaja Rosda karya, 1990)

Tohirin., Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta;Pt. Raja


Grafindo Persada, 2005)

17
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ........................................................................................1

B. PENGERTIAN EVALUASI.........................................................................2

C. KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN........................4

D. MACAM – MACAM EVALUASI...............................................................5

E. FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI BELAJAR.......................................6

F. SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI...................................................8

G. PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN..................................................11

H. EVALUASI HASIL BELAJAR...................................................................11

I. PENUTUP.....................................................................................................15

J. DAFTAR BACAAN ...................................................................................17

18
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Evaluasi Pembelajaran sebagai mata kulaih mata kuliah

Ucapan terima kepada seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu atas
selesainya tugas ini dan semoga bermanfaat bagi pemakalah sendiri dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan terutama tentang proses perkuliah. Ucapan
terima kasih kami haturkan kepada Bapak Dosen Dr. Indra Jaya, M.Pd. Selaku
Dosen pembimbing mata kuliah di PASCA IAIN SU yang telah membimbing
penyusunan makalah ini.
Akhirnya dengan mengucap alhamdulullahhirabil ’alamin semoga makalah ini
bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih.

Medan, 12 Sep 2013

Pemakalah

19

Anda mungkin juga menyukai