Anda di halaman 1dari 5

Jakarta, 16 Maret 2020

Home -Learning
Kali ini saya akan memposting materi berdasarkan Kisi-kisi Sosiologi SMA berdasarkan
Kurikulum 2013.

Mata Pelajaran : Sosiologi


Kelas/Peminatan : XII/IPS-2
KD : Memahami pengetahuan dasar sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang
berfungsi mengkaji gejala sosial di masyarakat.
Materi : Konsep dan kajian sosiologi.
Tugas :1
Jam Pelajaran :1
Sumber : Lia Chandra. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama
Untuk mendukung materi nini peserta didik diperbolehkan melakukan
searching dengan menyertakan sumbernya

Untuk memahami lebih jelas silahkan kunjungi link berikut ini;

   http://blog.unnes.ac.id/efvinurhidayah/2017/10/22/materi-sosiologi-sma-kelas-x-fungsi-
sosiologi-untuk-mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/#more-189

Sosiologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial. Istilah sosiologi pertama kali
diciptakan oleh Auguste Comte, seorang filsafat dari Prancis. Sosiologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu dari kata socius berarti masyarakat dan logos berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.

              Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sosiologi bersifat Empiris. Berdasarkan hasil observasi (pengamatan)


2. Sosiologi bersifat Teoritis. Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
3. Sosiologi bersifat Kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang
sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori lama.
4. Sosiologi bersifat Non-Etis. Tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta, tetapi
menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.

           Sosiologi memiliki sifat-sifat seperti merupakan ilmu sosial dan displin ilmu, merupakan
ilmu pengetahuan murni, merupakan ilmu pengetahuan umum, merupakan ilmu pengetahuan
abstrak, dan merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional.

               Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Selo Soemardjan mengatakan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. J. L Gillin
dan J. P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar. Mereka
mempunyai kebisaaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Sementara itu, menurut
Ralf Linton, masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama
dalam waktu yang cukup lama. Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi
memfokuskan studinya pada hal-hal seperti hubungan timbal-balik antara manusia satu dan
manusia lainnya, hubungan antara individu dan kelompok. hubungan antara kelompok yang satu
dan kelompok lainnya, proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama. Di dalamnya,
manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari hidup
bersama itu.
2. Memiliki system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia
dalam masyarakat
3. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan
4. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu system hidup bersama, yang
menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing
terikat dengan kelompoknya.

               Sosiologi secara umum berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam
masyarakat. Namun demikian, para sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang berbeda-beda
dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertarik untuk mengupas
tentang perilaku menyimpang pada manusia (sosiologi criminal), ada juga yang mungkin lebih
tertarik mengupas tentang aspek politik dari kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politik).
Ketertarikan yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmu dalam
sosiologi. Sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah yaitu metode kualitatif (dipakai apabila
subjek penelitian tidak dapat diukur) dan metode kuantitatif (mengutamakan keterangan
berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, table, atau uji
statistic). Sebagai suatu ilmu, sosiologi mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut:

Fungsi atau kegunaan sosiologi

1. Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial

      Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di
masyarakat. Tujuannya untuk  mengatasi kemungkinan munculnya masalah-masalah saat
terjadinya perubahan. Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah,
mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.

Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:


 Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di
masyarakat
 Perencanaan disusun atas dasar kenyataan yang faktual
 Perencanaan sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di
masyarakat
 Perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga
dapat meng- himpun kekuatan sosial di masyarakat
 Sosiologi memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga
proses penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.

     2.  Fungsi Sosiologi dalam Penelitian

        Penelitian merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ilmu. Dalam sosiologi, penelitian
berguna untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat. Kegiatan penelitian
dalam sosiologi, biasanya mengkaji berbagai gejala yang ada di masyarakat. Dengan penelitian,
akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik. Dari data yang dihasilkan
dari penelitian sosiologis, pengambil keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian suatu
masalah sosial, seperti cara untuk mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah
pengangguran, maupun meningkatkan rasa solidaritas antarwarga yang semakin memudar.

Fungsi Sosiologi dalam penelitian sosial:

 Untuk mempertimbangkan berbagai gejala sosial yang timbul dalam kehidupan


masyarakat
 Untuk memahami pola tingkah laku manusia di masyarakat
 Untuk bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional
 Untuk dapat melihat perubahan tingkah laku anggota masyarakat
 Untuk dapat memahami simbol, kode, dan berbagai istilah yang menjadi obyek
penelitian.

     3.  Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan

        Pembangunan adalah perubahan yang dilakukan dengan terencana dan terarah. Proses
pembangunan bertujuan untuk meningkatkan  taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual
maupun material. Dalam pembangunan, Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang
diperlukan pada tahap  perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.

Tahap-tahap dalam Pembangunan:


 Tahap Perencanaan : untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, sehingga
memerlukan data-data yang relatif lengkap, yang meliputi: Pola interaksi sosial, kelompok sosial,
lembaga sosial, stratifikasi sosial
 Tahap Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan perlu diadakan pengawasan terhadap
kekuatan sosial dan perubahan sosial di masyarakat. Caranya adalah dengan mengadakan
penelitian terhadap pola kekuasaan  dan wewenang yang ada di masyarakat dan melakukan
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.
 Tahap Evaluasi. Dalam tahap ini, dilakukan analisis dampak sosial 
pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi. Dalam tahap ini
juga dapat diidentifikasikan terjadinya kekurangan dan kemunduran. Melalui evaluasi dapat
dilakukan perbaikan, penambahan, dan peningkatan ke arah yang lebih baik.

     4.  Fungsi Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial

        Masalah merupakan keadaan yang dianggap sebagai  suatu kesulitan yang perlu
diselesaikan. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah
sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai dan lembaga kemasyarakatan. Disebut
masalah sosial karena dapat mengganggu       keharmonisan di masyarakat. Oleh karena itu
masalah sosial harus ada pemecahan- nya agar tercipta kestabilan dan keharmonisan di
masyarakat.
Metode pemecahan masalah sosial ada 3 (tiga):

1. Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu
yang mungkin terjadi.
2. Metode Represif: tindakan agar membuat jera pelaku pelanggaran.
3. Metode Restitusif: tindakan yang berupa pemberian   penghargaan/reward kepada
seseorang yang menaati hukum

Beberapa gejala sosial yang dianggap sebagai masalah sosial:

1. Kemiskinan
2. Kesenjangan sosial
3. Masalah kependudukan
4. Disorganisasi keluarga
5. Kenakalan remaja
6. Masalah lingkungan sekitar

Peran Sosiologi

1. Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari
data kehidupan sosial masyarakat.
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan
pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
3. Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat.
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik

Setelah membaca artikel tersebut Jawablah pertanyaan berikut ini !

1. Jelaskan objek sosiologi!


2. Jelaskan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan!
3. Bagaimana keterkaitan sosiologi dalam mengenali gejala sosial yang ada di Masyarakat?
4. Berikanlah contoh yang rill dari keempat fungsi sosiologi tersebut!
5. Bagaimana upaya pemecahan masalah sosial tentang kemiskinan, masalah
kependudukan, kenakalan remaja, disorganisasi keluarga dan kesenjangan sosial!
6. Berikanlah contoh peran-peran sosiolog

“Selamat mengerjakan”

Anda mungkin juga menyukai