Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : 2TB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
BAB I
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
B. Landasan Hukum
a. UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat
cita-cita tujuan dan apirai bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.
2. Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “Segala warga Negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hokum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
3. Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan Negara.”
4. Pasal 31 (1)menyatakan bahwa “tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran.”
Dari Penjelasan diatas kita bisa melihat bahwa hanya kompetensi mahasiswa dalam
pendidikan kewarganegaraan tidak dapat dipisahkan dengan filsafat bangsa.
D. Pengertian Bangsa Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, “bangsa” adalah orang-orang
yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta
berpemerintahan sendiri, atau bisa saja diartikan sebagai kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Jadi,
“Bangsa Indonesia” adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu
wilayah Nusantara/Indonesia.
Sementara, pengertian dari “Negara” adalah suatu organisasi dari sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Rakyat adalah sekelompok manusia yang memiliki kebudayaan atau adat istiadat
yang sama, sedangkan bangsa adalah sekelompok manusia yang ada dalam ikatan
batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang sama.
Bangsa menurut hukum adalah rakyat atau orang-orang yang berada dalam
suatu masyarakat hukum yang terorganisir. Kelompok ini umumnya menempati
bagian atau wilayah tertentu, berbicara dalam bahasa sama, memiliki sejarah,
kebiasaan, dan kebudayaan yang sama, serta terorganisir dalam suatu pemerintahan
yang berdaulat.
d. Ben Anderson
Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas
batasnya dan berdaulat.
Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa bangsa merupakam sekelompok
orang yang dipersatukan karena memiliki persamaan latar belakang sejarah, cita-cita,
dan keinginan untuk bernegara.
▪ Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan. Perasaan senasib
sepenanggungan.
▪ Karakter yang sama
▪ Adat istiadat atau budaya yang sama.
▪ Satu kesatuan wilayah.
▪ Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara mencakup
pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33 dan 34.
menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta
kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
menetapkan hak warga Negara ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warganegara untuk ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
d. Pasal 28
Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan dan kewajiban warganegara untuk ikut
serta dalam usaha pertahanan dan kemanan Negara.
BAB II
DEMOKRASI
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan
“kratos” yang berarti kekuasaan. Istilah demokrasi pertama kali diperkenalkan oleh
Aristosteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang
menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat. Abraham Lincoln dalam
pidato Gettysburg nya mendefiniskan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.
B. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi Dapat diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan negara
dan masyarakat untuk memfasilitasi warga negaranya agar memahami, menghayati,
menga dan mengembang Konsep prinsip dari nilai demokrasi sesuai dengan status dan
perannya dalam masyarakat ( Winataputra, 2006: 12)
Demokrasi memang tidak diwarisi< tetapi demokrasi ditangkap dan dicerna melalui
proses belajar mengajar, oleh karena itu sebagai mahasiswa cara untuk memahaminya
diperlukan pendidikan dan demo demokrasi. Pendidikan demokrasi diterapkan di
dalam pendidikan formal maupun non formalMaupun masyarakat kultural guna untuk
membangun cita-cita, nilai, konsep , prinsip, sikap dan keterampilan berdemokrasi
dalam berbagai konteks ( Winataputra, 2006:19)
C. Bentuk – bentuk Demokrasi
1. Demokrasi langsung
demokrasi dimana rakyat secara langsung mengemukakan pendapatnya dalam
suatu rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem mempunyai tiga pengertian, yaitu
pertama, sistem berarti seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas. Kedua, sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang
teratur.
• Pamudji
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisasi,
suatu himpunan atau perpaduan hal – hal atau bagian – bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh.
• Rusadi Kantaprawira
Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur/elemen. Unsur,
komponen, atau bagian yang banyak tersebut tersebut berada dalam keterikatan yang
kait – mengait dan fungsional.
• Prajudi
Sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain
menurut skema/pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari
suatu usaha/urutan.
Dalam sistem terkandung unsur – unsur, antara lain sebagai berikut :
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan
fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan
secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan bangsa.
Di Indonesia, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya.
Contoh-Contoh Bela Negara :
• Melestarikan budaya.
• Belajar dengan rajin bagi para pelajar.
• Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara, Dll.
Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan Negara.
Akhir-akhir ini semangat nasionalisme dan patriotisme generasi muda Indonesia telah
memudar. memudarnya semangat ini karena adanya perkembangan teknologi serta
globalisasi yang membuat generasi muda atau kalangan muda bangsa Indonesia
menjadi malas meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu banyak munculnya
semangat kedaerahan diberlakukannya otonomi; ketidakpedulian terhadap lagu
kebangsaan; kurangnya apresiasi terhadap kebudayaan dan kesenian daerah; konflik
antar etnis yang mengakibatkan pertumpahan darah.
Dengan adanya pendidikan bela negara ini pemerintahan berharap bahwa warga negara
Indonesia dapat mengerti, menghayati, menghargai dan sadar akan kewajibannya dalam
upaya bela negara, sebagai contoh:
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah
hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang
kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama
antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan
negara.
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut “Universal Decralation of Human Rights”.
Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan
perlindungan HAM harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama internasional yang
berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar
negaraserta hukum internasional yang berlaku.
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak tetapi
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat lebih
banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. padahal pemerintah dan para
pejabat memiliki kewajiban menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. jika
keseimbangan itu tidak ada, maka akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban , kita harus mengetahui
posisi diri kita sendiri. sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya,
begitu pula seorang pejabat atau pemerintah yang harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang tercantum dalam hukum dan aturan yang berlaku, Jika hak
dan kewajiban seimbang dan terpenuhi maka kehidupan masyarakat akan sejahtera.
Di Indonesia keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara atau rakyat
dengan pejabat atau pemerintahan Tidaklah seimbang. karena banyaknya pejabat atau
pemerintahan yang terjerat kasus korupsi namun tidak pernah dihukum dengan
hukuman setimpal, sedangkan jika ada warga negara yang melakukan tindakan yang
nominalnya lebih kecil ia malah dihukum lebih berat. sebenarnya jika masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya nya, pejabat tidak akan pernah merubahnya walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. di Indonesia hak dan kewajiban sangat
diselewengkan, perbedaan kasta yang masih melekat membuat rakyat tidak
mendapatkan hak dan kewajiban yang sesuai.
BAB IV
WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nasional adaah Cara Pandang suatu bangsa yang telah bernegara tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang terhubung (Interaksi & Interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional,
regional maupun global.
Suatu negara dan bangsa akan terikat erat apabila ada pemahaman yang mendalam
tentang perbedaan di dalam negara dan bangsa sebagai anugrah, yang pada akhirnya
akan memperkaya kekhasan budaya negara tersebut.
Selain itu, Perbedaan ini merupakan satu titik yang sangat rentan terhadap perpecahan
jika tidak diberikan pemahaman wawasan nasional dan wawasan nusantara yang tepat
bagi bangsa dan negara. dalam bernegara terdapat keanekaragaman ( pendapat,
kepercayaan, hubungan,dsb) yang memerlukan suatu perekat agar bangsa dapat
bersatu guna memelihara keutuhan negara nya.Wawasan juga dimaksudkan untuk
menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
A. PENGERTIAN
Kata “wawasan” berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya melihat
atau memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti cara
penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya
dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa. Wawasan Nusantara
juga merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia.
Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau, dan untuk
menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah.
Setelah Deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara, laut Nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu
bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai fenomena atau gejala sosial harus di lihat sebagai
gejala dinamis. Dilihat dari segi ini maka Wawasan Nusantara itu mempunyai 3 (tiga)
unsur utama meliputi; Wadah, Isi dan Tatalaku.
Wadah dan isi membentuk kensepsi dasar Wawasan Nusantara, sedangkan tata
laku merupakan konsepsi pelaksanaannya.
Dalam meninjau wadah ini maka perlu membicarakan terlebih dahulu azas
archipelago. Archipelago berasal dari kata archi yang berarti penting, dan pelagos yang
berarti laut atau wilayah lautan. Yang bermakna wilayah laut dengan kumpulan pulau-
pulau didalamnya.
• Ke dalam :
Nusantara lebih menampakkan sifat dan cirri sebagai kesatuan wilayah laut
dengan pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau didalamnya yang manungggal.
• Ke luar :
Nusantara (Indonesia yang letak geografisnya berada diantara dua benua
dan dua samudra, sehingga berada di persimapangan jalan penghubung,
memiliki sifat dan cirri sebagaib popsisi silang dengan segala konsekuensinya
sendiri, sehinggga merupakan kepribadiannya.
ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat
dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesiaterhadap kesepakatan bersama.Jika hal ini
diabaikan,
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan
tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
2. Keluar
• https://monicaaviandhita.wordpress.com/2015/03/14/konsep-demokrasi-bentuk-
demokrasi-dalam-sistem-pemerintahan-negara-dan-perkembangan-pendidikan-
bela-negara/
• https://intanjulianaa.wordpress.com/2013 /04/01/pengertian-bangsa-dan-
negara/
• https://irfantrisnariyadi.wordpress.com/2013/04/03/latar-belakang-
pendidikankewarganegaraan/
• http://pkn-dragbike329yahoo.blogspot.co.id/
• https://utarikusuma.wordpress.com/2012/03/22/sistem-pemerintahan-negara/
• https://id.wikipedia.org/wiki/Hak
• http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.co.id/
• https://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-hak-asasi-manusia-
ham.html
• http://www.neraca.co.id/article/110256/catatan-positif-penegakan-ham-di-
indonesia
• http://blogpengertian.com/kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia/
• https://saepudinonline.wordpress.com/2010/07/02/pengertian-wawasan-
nusantara/
• http://cmarthathersiana.blogspot.com/2013/04/landasan-wawasan-
nusantara.html
• kompasiana.com/sosial-budaya/2013/03/30/pengertian-contoh-kasus-dan-
manfaat-wawasasan
• http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/arah-pandangan-wawasan-
nusantara.htmL