Anda di halaman 1dari 24

Tugas Softskill

Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : VIRA NURUL HUDA


NPM : 27318260

Kelas : 2TB03

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN


JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
BAB I

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Latar belakang pendidikan kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian penting suatu pembelajaran di
sekolah maupun kuliah baik formal atau informal. hal itu bisa dilihat dari keberadaan
Pendidikan Kewarganegaraan yang berstatus wajib dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan Kewarganegaraan sudah ada pada jenjang pendidikan sekolah dasar,
Sekolah Menengah Pertama( SMP), Sekolah Menengah atas( SMA), hingga perguruan
tinggi. materi dipelajari pada pendidik kewarganegaraan hampir sama di setiap
jenjang pendidikan, hanya saja seperti ada penambahan muatan materi yang lebih
dalam di setiap jenjangnya.

Pendidikan kewarganegaraan juga terdapat pada pembukaan undang-undang


Dasar 1945 yang berbunyi : mencerdaskan kehidupan bangsa “ ini merupakan salah
satu wujud bukti dari cita-cita bangsa Indonesia akan Pendidikan Kewarganegaraan
yang penting dalam pembelajaran. Mencerdaskan kehidupan bangsa juga memerlukan
adanya suatu ikatan tujuan. ikatan ini dapat berwujud dari suatu ideologi nasional yaitu
Pancasila yang menjadi suatu objek dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Tujuan ideologi Pancasila tersebut kemudian diturunkan menjadi lebih spesifik dalam
tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 undang-undang nomor 20 tahun
2003 tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi warga agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, Mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.

Selain itu di dalam materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pendidikan


karakter merupakan salah satu Hal yang tidak kalah penting karena pendidikan
karakter pada dasarnya sama dengan pendidikan akhlak mulia bagi peserta didik.
pendidikan karakter tentunya akan melibatkan aspek pengetahuan atau kognitif,
perasaan atau feeling, tindakan atau action, dan sosial. 4 aspek itu dapat menguatkan
karakter seseorang dalam menjalankan kehidupan. peserta didik akan diarahkan pada
pengembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, spiritual, sosial dan, emosional.
Tidak hanya 4 aspek itu saja, pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa
patriotic mempertebal cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetia
kawanan sosia l, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para
pahlawan dan berorientasi kepada masa depan. Hal tersebut tentunya dipupuk melalui
Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Landasan Hukum

a. UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat
cita-cita tujuan dan apirai bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya.
2. Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “Segala warga Negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hokum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
3. Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan Negara.”
4. Pasal 31 (1)menyatakan bahwa “tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pengajaran.”

b. Ketetapan MPR NO. II/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.

c. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuanPokok


Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahun
1988) :
1. Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak kewajiban warga Negara yang
diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya Bela Negara sebagai bagian tak
terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional.
2. Dalam pasal 19 (2) disebutkan bahwa Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib
diikuti oleh setiap warga Negara dan dilaksanakan secara beratahap. Tahap awal
pada tingkatan pendidikan dasar sampai Pendidikan menengah ada dalam
gerakan Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat pendidikan tinggi ada dalam
bentuk Pendidikan Kewiraan.

d. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


dan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan agama, Pendidikan Bahasa, dan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok Matakuliah Pengembangan
Kepribadian, yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi /
kelompok program studi.
e. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Nomor
43/DIKTI/Kep/2006, yang memuat rambu-rambu pelaksanaan kelompok
Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Tujuan pendidikan kewarganegaraan yang diatur berdasarkan keputusan DIRJEN
DIKTI No.4 3/ DIKTI/Kep/ 2006, yang bertuliskan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Adalah merumuskan visi ,misi dan kompetensi.

Pertama ada visi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi merupakan


sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi,
yang berguna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai
manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa
mahasiswa sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius,
berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsa.

Misi pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Adalah untuk membantu


mahasiswa memantapkan kepribadiannya secara konsisten dan mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Serta menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa
tanggung jawab dan dan bermoral.

Berdasarkan visi dan misi pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Maka


kompetensi yang diharapkan sebagai mahasiswa adalah untuk menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis,
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.

Dari Penjelasan diatas kita bisa melihat bahwa hanya kompetensi mahasiswa dalam
pendidikan kewarganegaraan tidak dapat dipisahkan dengan filsafat bangsa.
D. Pengertian Bangsa Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, “bangsa” adalah orang-orang
yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta
berpemerintahan sendiri, atau bisa saja diartikan sebagai kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Jadi,
“Bangsa Indonesia” adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu
wilayah Nusantara/Indonesia.

Sementara, pengertian dari “Negara” adalah suatu organisasi dari sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

“Negara” juga dapat diartikan sebagai satu perserikatan yang melaksanakan


pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk
memaksa bagi ketertiban sosial. Istilah bangsa sering disebut dengan istilah rakyat.
Untuk membedakan keduanya para ahli mengatakan bahwa bangsa adalah suatu
pengertian politis, sedangkan rakyat adalah suatu pengertian sosiologis.

Beberapa definisi bangsa :

a. Ernest Renan (Perancis)

Rakyat adalah sekelompok manusia yang memiliki kebudayaan atau adat istiadat
yang sama, sedangkan bangsa adalah sekelompok manusia yang ada dalam ikatan
batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang sama.

b. Otto Bauer (Jerman)

Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki karakter karena


persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang
bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.

c. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Bangsa menurut hukum adalah rakyat atau orang-orang yang berada dalam
suatu masyarakat hukum yang terorganisir. Kelompok ini umumnya menempati
bagian atau wilayah tertentu, berbicara dalam bahasa sama, memiliki sejarah,
kebiasaan, dan kebudayaan yang sama, serta terorganisir dalam suatu pemerintahan
yang berdaulat.
d. Ben Anderson

Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas
batasnya dan berdaulat.

Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa bangsa merupakam sekelompok
orang yang dipersatukan karena memiliki persamaan latar belakang sejarah, cita-cita,
dan keinginan untuk bernegara.

Berdasarkan pengertian tersebut, bangsa pada hakikatnya mempunyai unsur -


unsur berikut:

▪ Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan. Perasaan senasib
sepenanggungan.
▪ Karakter yang sama
▪ Adat istiadat atau budaya yang sama.
▪ Satu kesatuan wilayah.
▪ Terorganisir dalam satu wilayah hukum.

5 Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara mencakup
pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33 dan 34.

a. Pasal 27 ayat (1)

menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta
kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.

b. Pasal 27 ayat (2)

menetapkan hak warga Negara ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

c. Pasal 27 ayat (3)

Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warganegara untuk ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.

d. Pasal 28

menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat, berkumpul,


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

e. Pasal 29 ayat (2)


menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing
dan beribadat menurut agamanya.

f. Pasal 30 ayat (1)

Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan dan kewajiban warganegara untuk ikut
serta dalam usaha pertahanan dan kemanan Negara.

g. Pasal 31 ayat (1)

tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.

BAB II

DEMOKRASI

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan.
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan
“kratos” yang berarti kekuasaan. Istilah demokrasi pertama kali diperkenalkan oleh
Aristosteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang
menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat. Abraham Lincoln dalam
pidato Gettysburg nya mendefiniskan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.

B. Pendidikan Demokrasi
Pendidikan demokrasi Dapat diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan negara
dan masyarakat untuk memfasilitasi warga negaranya agar memahami, menghayati,
menga dan mengembang Konsep prinsip dari nilai demokrasi sesuai dengan status dan
perannya dalam masyarakat ( Winataputra, 2006: 12)

Demokrasi memang tidak diwarisi< tetapi demokrasi ditangkap dan dicerna melalui
proses belajar mengajar, oleh karena itu sebagai mahasiswa cara untuk memahaminya
diperlukan pendidikan dan demo demokrasi. Pendidikan demokrasi diterapkan di
dalam pendidikan formal maupun non formalMaupun masyarakat kultural guna untuk
membangun cita-cita, nilai, konsep , prinsip, sikap dan keterampilan berdemokrasi
dalam berbagai konteks ( Winataputra, 2006:19)
C. Bentuk – bentuk Demokrasi

▪ Dilihat dari cara penyaluran pendapat rakyat :

1. Demokrasi langsung
demokrasi dimana rakyat secara langsung mengemukakan pendapatnya dalam
suatu rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya.

2. Demokrasi tidak langsung (Demokrasi perwakilan)

3. Demokrasi perwakilan yaitu


Demokrasi dimana rakyat menyampaikan pendapatnya melalui dewan
perwakilan rakyat.

▪ Dilihat dari titik berat paham yang dianut :

1. Demokrasi barat (Demokrasi liberal)

Demokrasi barat lebih menitikberatkan pada kebebasan,berpikir dan


mengeluarkan pendapat menjunjung tinggi persamaan hak pada bidang politik.

Kelemahan demokrasi liberal :


▪ Adanya kesenjanagan antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi
lemah.
▪ Golongan ekonomi kuat dapat membeli suara rakyat dan suara DPR.

2. Demokrasi timur atau komunis

Demokrasi timur lebih menitikberatkan pada paham kesamaan yg menghapuskan


perbedaan kelas diantara sesama rakyat.

Kelebihan demokrasi timur :


▪ Kesenjangan ekonomi kecil,
▪ Menjunjung tinggi persamaan dalam bidang ekonomi.

Kelemahan demokrasi timur :


▪ Persamaan hak bidang politik kurang diperhatikan.
▪ Tidak adanya kompetensi serta tidak diakuinya hak milih pribadi yang
menyebabkan etos kerja kurang baik.
3. Demokrasi gabungan

Demokrasi yg berprinsip mengambil kebaikan dan membuang kelemahan dari


demokrasi barat ke timur.

Dalam demokrasi gabungan :


➢ Hak milik pribadi diakui,namun hak milik pribadi juga berfungsi social.
➢ Upaya menyejahterahkan rakyat jangan sampai menghilangkan drajat dan HAM.

▪ Sistem demokrasi modern

1. Demokrasi dengan sistem parlementer :


o Kekuasaan legislatif (DPR) di atas eksekutif pemerintah.
o Presiden atau raja hanya sebagai kepala negara yang kedudukannya
sebagai lambang.

Kebaikan demokrasi dengan sistem parlementer :


• Pengaruh rakyat terhadap politik yg dijalankan pemerintah besar sekali.
• Kontrol rakyat terhadap pemerintah baik.

Kelemahan demokrasi dalam sistem parlementer :


• Sering timbul krisis cabinet.
• Tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota DPR.

2. Demokrasi Dengan Pemisahan kekuasaan : Sistem ini menganut ajaran


Montesquieu.

• Kekuasaan legislatif : kekuasaan untuk membuat undang-undang.


• Kekuasan eksekutif : kekuasaan untuk melaksanakan UU.
• Kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan UU.

D. Sistem Pemerintahan Negara

Pemerintahan dalam arti luas adalah lembaga-lembaga negara yang menjalankan


segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif legislatif maupun yudikatif,
yang berfungsi untuk mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem pemerintahan
diartikan sebagai tatanan yang terdiri dari komponen pemerintahan yang saling
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.
Menurut Montesquieu, kekuasaan sesuatu di diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau pemerintahan,
legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang, serta yudikatif yang
berarti kekuasaan mengadili Pelanggaran atas undang-undang.

Berdasarkan penjelasan diatas sistem pemerintahan berfungsi untuk menjaga kestabilan


masa masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga
fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan .
Menyesuaikan sistem pemerintahan negara Indonesia yang demokratis, bahwasanya
masyarakat seharusnya bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan
tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata sistem mempunyai tiga pengertian, yaitu
pertama, sistem berarti seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas. Kedua, sistem berarti susunan pandangan, teori, asas yang
teratur.

Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli :

• Pamudji

Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisasi,
suatu himpunan atau perpaduan hal – hal atau bagian – bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh.

• Rusadi Kantaprawira

Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur/elemen. Unsur,
komponen, atau bagian yang banyak tersebut tersebut berada dalam keterikatan yang
kait – mengait dan fungsional.

• Prajudi

Sistem adalah suatu jaringan prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain
menurut skema/pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari
suatu usaha/urutan.
Dalam sistem terkandung unsur – unsur, antara lain sebagai berikut :

• Seperangkat elemen, komponen, dan bagian.


• Saling berkaitan dan tergantung.
• Kesatuan yang terintegrasi (terkait dan menyatu).
• Memiliki peranan dan tujuan tertentu.

Adapun ciri – ciri umum sistem adalah sebagai berikut :

• Cenderung ke arah entropi, yaitu lamban, menua, mati.


• Hadir dalam ruang dan waktu yang tidak bisa dihentikan.
• Mempunyai batas – batas yang dapat berubah.
• Mempunyai lingkungan proksimal, yaitu lingkungan yang disadari oleh sistem, dan
lingkungan distal, yaitu lingkungan yang berada di luar sistem.
• Mempunyai variabel (faktor – faktor dalam sistem) dan parameter (faktor – faktor di
luar sistem).
• Mempunyai subsistem.
• Mempunyai suprasistem.

E. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN BELANEGARA

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan
fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan
secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan bangsa.

Di Indonesia, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya.
Contoh-Contoh Bela Negara :
• Melestarikan budaya.
• Belajar dengan rajin bagi para pelajar.
• Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara, Dll.

Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan Negara.

Akhir-akhir ini semangat nasionalisme dan patriotisme generasi muda Indonesia telah
memudar. memudarnya semangat ini karena adanya perkembangan teknologi serta
globalisasi yang membuat generasi muda atau kalangan muda bangsa Indonesia
menjadi malas meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu banyak munculnya
semangat kedaerahan diberlakukannya otonomi; ketidakpedulian terhadap lagu
kebangsaan; kurangnya apresiasi terhadap kebudayaan dan kesenian daerah; konflik
antar etnis yang mengakibatkan pertumpahan darah.

Memudarnya semangat nasionalisme dan patriotisme mungkin juga disebabkan oleh


tidak adanya kesadaran dan sikap menghargai atas arti perjuangan para
pahlawan.Dengan berkembangnya globalisasi sekarang, Makin sedikit kelompok
masyarakat yang merayakan hari-hari nasional untuk mengingat jasa para pahlawan
yang telah mengorbankan nyawa untuk mencapai kemerdekaan.

Dengan adanya pendidikan bela negara ini pemerintahan berharap bahwa warga negara
Indonesia dapat mengerti, menghayati, menghargai dan sadar akan kewajibannya dalam
upaya bela negara, sebagai contoh:

• Cinta Tanah Air.


• Sadar berbangsa Indonesia.
• Sadar bernegara Indonesia.
• Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara.
• Rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
BAB III
HAK ASASI MANUSIA

A. Hak Asasi Manusia

HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah
hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang
kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.

Ruang lingkup HAM meliputi:

1. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;


2. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
3. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
4. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama
antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan
negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik


kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :

1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

B. HAM menurut konsep PBB;

Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut “Universal Decralation of Human Rights”.

Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang


mempunyai:

1. Hak untuk hidup


2. Kemerdekaan dan keamanan badan
3. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
4. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
5. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
6. Hak untuk mendapat hak milik atas benda
7. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
8. Hak untuk bebas memeluk agama
9. Hak untuk mendapat pekerjaan
10. Hak untuk berdagang
11. Hak untuk mendapatkan pendidikan
12. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
13. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

C. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Sejalan dengan Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan


perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya.

Sesuai dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan
perlindungan HAM harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama internasional yang
berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar
negaraserta hukum internasional yang berlaku.

Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme,


serta pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu,
penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan
konsisten.

Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

D. HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak tetapi
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat lebih
banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. padahal pemerintah dan para
pejabat memiliki kewajiban menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. jika
keseimbangan itu tidak ada, maka akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban , kita harus mengetahui
posisi diri kita sendiri. sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya,
begitu pula seorang pejabat atau pemerintah yang harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang tercantum dalam hukum dan aturan yang berlaku, Jika hak
dan kewajiban seimbang dan terpenuhi maka kehidupan masyarakat akan sejahtera.

Di Indonesia keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara atau rakyat
dengan pejabat atau pemerintahan Tidaklah seimbang. karena banyaknya pejabat atau
pemerintahan yang terjerat kasus korupsi namun tidak pernah dihukum dengan
hukuman setimpal, sedangkan jika ada warga negara yang melakukan tindakan yang
nominalnya lebih kecil ia malah dihukum lebih berat. sebenarnya jika masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya nya, pejabat tidak akan pernah merubahnya walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. di Indonesia hak dan kewajiban sangat
diselewengkan, perbedaan kasta yang masih melekat membuat rakyat tidak
mendapatkan hak dan kewajiban yang sesuai.

BAB IV
WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nasional adaah Cara Pandang suatu bangsa yang telah bernegara tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang terhubung (Interaksi & Interelasi) serta
pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional,
regional maupun global.

Suatu negara dan bangsa akan terikat erat apabila ada pemahaman yang mendalam
tentang perbedaan di dalam negara dan bangsa sebagai anugrah, yang pada akhirnya
akan memperkaya kekhasan budaya negara tersebut.

Selain itu, Perbedaan ini merupakan satu titik yang sangat rentan terhadap perpecahan
jika tidak diberikan pemahaman wawasan nasional dan wawasan nusantara yang tepat
bagi bangsa dan negara. dalam bernegara terdapat keanekaragaman ( pendapat,
kepercayaan, hubungan,dsb) yang memerlukan suatu perekat agar bangsa dapat
bersatu guna memelihara keutuhan negara nya.Wawasan juga dimaksudkan untuk
menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
A. PENGERTIAN

Kata “wawasan” berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya melihat
atau memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti cara
penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.

Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila, latar


belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan,
terbentuklah satu Wawasan Nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara
dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini berkembang sebagai berikut :

1. Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun


1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut :

“Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber


pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

2. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman


(Ketua Program S-2 PKN-UI) :

“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri


dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.”

3. Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999

cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

B. Landasam wawasan nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia di


lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara umum, Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,
dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan , keputusan, dan
perbuatan baik bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat dalm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara umum, Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme


yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia, yang telah lebih mengutamakan
kepentingan nasional dari pada kepentingan orang per orangan, kelompok, golongan,
suku bangsa/daerah. Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang
berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan
sumber daya alam (SDA).

Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman


masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah
air.Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini
bangsa Indonesia memerlukan prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang –
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta
tujuan nasionalnya.

Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya
dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa. Wawasan Nusantara
juga merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia.
Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau, dan untuk
menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah.

Setelah Deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara, laut Nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu
bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

C. Unsur dasar wawasan nusantara

Wawasan nusantara sebagai fenomena atau gejala sosial harus di lihat sebagai
gejala dinamis. Dilihat dari segi ini maka Wawasan Nusantara itu mempunyai 3 (tiga)
unsur utama meliputi; Wadah, Isi dan Tatalaku.
Wadah dan isi membentuk kensepsi dasar Wawasan Nusantara, sedangkan tata
laku merupakan konsepsi pelaksanaannya.

• Wadah (Unsur pertama)

Dalam meninjau wadah ini maka perlu membicarakan terlebih dahulu azas
archipelago. Archipelago berasal dari kata archi yang berarti penting, dan pelagos yang
berarti laut atau wilayah lautan. Yang bermakna wilayah laut dengan kumpulan pulau-
pulau didalamnya.

Suatu archipelago harus dibedakan dari suatu kumpulan pulau-pulau berantai (a


chin of island). Arti klasik dari archipelago adalah lautan yang diseraki pulau-pulau (a sea
studdeed with island) yang berarti unsur laut lebih besar dari unsur daratan, atau unsur
pokok berpusat pada laut atau unsur air dan bukan pada pulau-pulaunya atau pada
unsur tanahnya. (Kaelan,2003:34)

Indonesia mengartikan archipelago sebagai suatu kesatuan utuh wilayah, yang


batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan yang terdapat pulau-pulau dan
gugusan pulau-pulau. Dan archipelago memiliki arti kedalam dan keluar yakni:

• Ke dalam :
Nusantara lebih menampakkan sifat dan cirri sebagai kesatuan wilayah laut
dengan pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau didalamnya yang manungggal.

• Ke luar :
Nusantara (Indonesia yang letak geografisnya berada diantara dua benua
dan dua samudra, sehingga berada di persimapangan jalan penghubung,
memiliki sifat dan cirri sebagaib popsisi silang dengan segala konsekuensinya
sendiri, sehinggga merupakan kepribadiannya.

Wadah tersebut bila dirinci meliputi tiga unsur sebagai berikut :

· batas ruang lingkup atau bentuk wujud


· tata susunan pokok atau tata inti organisasi
· tata susunan pelengkap atau tata kelengkapan organisasi
D. Hakekat Wawasan Nusantara :

keutuhan nusantara, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang selalu


utuhmenyeluruh dlam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa
setiap warga Negara dan aparatur Negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia .

Asas wawasan nusantara Merupakan ketentuan :

ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat
dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesiaterhadap kesepakatan bersama.Jika hal ini
diabaikan,

maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggarkesepakatan bersama


tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan negara IndonesiaAsas Wawasan
Nusantara terdiri dari :

1. Kepentingan yang sama


2. KeadilanYang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil
3. KejujuranYang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan relita
serta ketentuan yangbenar biarpun realita atau kebenaran itu pahit.
4. SolidaritasYang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi orang
lain tanpa meninggalkanciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja samaAdanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan demi
terciptanya sinergiyang lebih baik.
6. Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuann
dan kesatuan dalam bhineka yang merupakan tonggak utama dalam terciptanya
persatuan dan kesatuandalam kebhinekaan. Jika hal ini ambruk maka rusaklah
persatuan dan kesatuan kebhinekaanIndonesia.

E. Asas dan arah pandangan wawasan nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,


ditaati,dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama.
Asas Wasantara terdiri dari:

• Kepentingan/Tujuan yang sama


• Keadilan
• Kejujuran
• Solidaritas
• Kerjasama

Arah Pandang Wawasan Nusantara.

Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi


geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis,
maka arah pandang wawasan nusantara meliputi :

1. Ke dalam

Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan
tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.

Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan


nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Keluar

Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha


untuk mengamankan kepentingan nasional dalam Asas Wawasan Nusantara yang
merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk
bangsa Indonesia (suku/golongan)terhadap kesepakatan (commitment) bersama.

Asas Wasantara terdiri dari :

• Kepentingan/Tujuan yang sama


• Keadilan
• Kejujuran
• Solidaritas
• Kerjasama
• Kesetiaan terhadap kesepakatan
F. Kedudukan,fungsi dan tugas wawasan nusantara

Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang


diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan
dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi


paradigma nasional sbb:

1. Pancasila (dasar negara)


2. UUD 1945 (Konstitusi negara
3. Wasantara (Visi bangsa)
4. Landasan Idiil
5. Landasan Konstitusional
6. Landasan Visional :
• Ketahanan Nasional (Konsepsi Bangsa) = Landasa Konsepsional
• GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) = Landasan Operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu


dalam menentukan segala kebijaksanaan,keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
REFERENSI

• https://monicaaviandhita.wordpress.com/2015/03/14/konsep-demokrasi-bentuk-
demokrasi-dalam-sistem-pemerintahan-negara-dan-perkembangan-pendidikan-
bela-negara/
• https://intanjulianaa.wordpress.com/2013 /04/01/pengertian-bangsa-dan-
negara/
• https://irfantrisnariyadi.wordpress.com/2013/04/03/latar-belakang-
pendidikankewarganegaraan/
• http://pkn-dragbike329yahoo.blogspot.co.id/
• https://utarikusuma.wordpress.com/2012/03/22/sistem-pemerintahan-negara/
• https://id.wikipedia.org/wiki/Hak
• http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.co.id/
• https://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-hak-asasi-manusia-
ham.html
• http://www.neraca.co.id/article/110256/catatan-positif-penegakan-ham-di-
indonesia
• http://blogpengertian.com/kasus-pelanggaran-ham-di-indonesia/
• https://saepudinonline.wordpress.com/2010/07/02/pengertian-wawasan-
nusantara/
• http://cmarthathersiana.blogspot.com/2013/04/landasan-wawasan-
nusantara.html
• kompasiana.com/sosial-budaya/2013/03/30/pengertian-contoh-kasus-dan-
manfaat-wawasasan
• http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/arah-pandangan-wawasan-
nusantara.htmL

Anda mungkin juga menyukai