Anda di halaman 1dari 4

INDONESIA (1)

Sebagai salah satu anggota dari PBB, Indonesia turut serta dalam melaksanakan implementasi dari
Program Millennium Development Goals (MDGs) yang merupakan program pembangunan negara-
negara di dunia secara mengglobal. MDGs disepakati oleh 189 negara pada tahun 2000 dan akan segera
berakhir pada tahun 2015. Dalam pelaksanaan MDGs terdapat delapan tujuan yang menjadi sasaran dari
pembangunan milenium di indonesia. Berikut ini adalah delapan poin yang menjadi Goals dalam MDGs
beserta beberapa bentuk Implementasinya di Indonesia.

Goal 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan

Salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah indonesia ialah Program Keluarga Harapan (PKH). PKH
merupakan program jaminan sosial kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang berdasarkan
syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan melalui pendataan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Bentuk
jaminan sosial berupa pendidikan dan kesehatan menjadi hal yang penting untuk memutus rantai
kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hingga tahun 2011, terdapat 25 provinsi
dan 1.166.000 RTSM yang mendapat bantuan ini.

Selain PKH, Pemerintah Indonesia juga memiliki program subsidi Raskin (Beras untuk Masyarakat Miskin)
yang diawali pada operasi khusus (opsus) beras pada 1998. Pada tahun 2011, pemerintah menyediakan
subsidi sebesar 15,27 triliun untuk 3,15 juta ton beras untuk rumah tangga sasaran dalam satu tahun.
Harga yang harus dibayarkan setiap rumah tangga adalah Rp 1600/kilogram.

Goal 2 : Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program yang bertujuan untuk menekan angka putus
sekolah di Indonesia. Pemerintah memberikan subisidi terhadap sekolah negeri tingkat SD dan SMP utuk
mengejar program wajib belajar sembilan tahun. Biaya Operasional telah ditetapkan oleh pemerintah
untuk jenjang SD/MI sebesar RP 400.000/siswa/bulan sementara untuk jenjang SMP/MTs adalah
sebesar Rp 710.000/siswa/bulan. Sementara itu di beberapa SMA negeri di kota tertentu seperti Jakarta
sudah ditargetkan untuk bebas dari biaya SPP bulanan. Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Ditambah lagi,
untuk menunjang keprofesian tenaga pengajar, berdasarkan UU No.14 tahun 2005 pemerintah
menyediakan pelatihan sertifikasi serta tunjangan khusus sebagai wujud peningkatan kompetensi dan
kesejahteraan para pendidik.
Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Persoalan gender menjadi hal yang penting dalam MDGs. Di Indonesia, telah diterapkan upaya
Pengarusutamaan Gender (PUG). Terciptanya keadilan gender di berbagai sekolah, dibentuknya
kementrian pemberdayaan perempuan, terciptanya lapangan kerja upahan nonpertanian menjadi 36.67
persen. Meningkatnya kedudukan politik oleh perempuan seperti terpilihnya Megawati Soekarno Putri
sebagai Presiden perempuan pertama Republik Indonesia, meningkatnya kursi DPR yag diisi perempuan
dari 12.5 persen (1990) sebanyak 18,40 persen (2011). Pada tahun 2014, di era presiden Joko Widodo
terdapat jumlah perempuan terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. kedudukan menterinya yaitu
sebanyak delapan menteri perempuan.

Goal 4 : Menurunkan angka kematian Anak

Usaha yang diperoleh untuk menurunkan angka kematian anak di indonesia antara lain, pemeriksaan
kehamilan dan kunjungan neonatal yang berkualitas, pemerataan layanan kesehatan di seluruh
indonesia, pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan, imunisasi dasar yang meliputi BCG, Polio,
Campak dan DPT HB. Namun, menurut data dari berbagai provinsi di tahun 2011, pemberian imunisasi
tersebut belumlah merata seperti di papua misalnya. Hanya sekitar lima puluh persen saja yang
mendapatkan penanganan imunisasi. Selain itu penyediaan sanitasi dan air bersih juga penting untuk
kesehatan anak. Community Feeding Center juga dibuat untuk menangani masalah gizi buruk pada bayi
dan balita di berbagai daerah di Indonesia semua itu didukung melalui Program Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)

Ini Dia, Beberapa Implementasi MDGs di Indonesia (2)

Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu

Menurut WHO, 15-20 % ibu hamil di negara maju maupun berkembang mengalami resiko tinggi maupun
komplikasi. Usaha yang paling efektif untuk menangani masalah tersebut adalah meningkatkan
pertolongan persalinan dan tenaga kesehatan terlatih. Pada tahun 1991 terdapat 390 kematian ibu per
100.000 angka kelahiran hidup. Pada tahun 2007, angka tersebut turun menjadi 228 kematian ibu.
Selain itu, perawatan berkelanjutan yaitu pencapaian tingkat kesehatan dilakukan pada saat masa pra
kehamilan. Salah satu contohnya adalah pelayanan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi.

Telah terjadi peningkatan alat pemakaian kontrasepsi dari 49,7 persen pada tahun 1991 menjadi 61,4
persen di tahun 2007, hal tersebut mencakup kontrasepsi modern dan tradisional.

Upaya percepatan program yang lainnya adalah Jaminan Persalinan (Jampersal). Jampersal merupakan
jaminan pembiayaan untuk ibu dan bayi yang terhambat secara finansial. Sasaran dari program ini
adalah ibu hamil,ibu bersalin dan ibu nifas sampai 42 hari setelah melahirkan dan 28 hari untuk bayi
yang baru lahir. Selain jampersal, ada juga program KB da kelas ibu hamil untuk mencapai tujuan MDGs
yang ke-5 ini.

Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya

Upaya memerangi penyakit diatas antara lain peningkatan akses masyarakat terhadap pengobatan dan
penyediaan layanan terpadu/komprehensif HIV dan AIDS. Dengan upaya penyediaan layanan terpadu
tersebut, upaya pencegahan, perawatan, dan pelayanan kasus HIV dan AIDS termasuk layanan konseling
dan tes, layanan perawatan, dukungan dan pengobatan, serta pengurangan dampak buruk dapat
dilakukan di satu titik layanan. Upaya terpadu ini disepakati akan diterapkan di seluruh ASEAN. Di
Indonesia, pilot percontohan untuk menerapkan upaya terpadu ini telah diterapkan di Bogor, Tangerang
dan Singkawang. Selain itu, jumlah layanan kesehatan untuk konseling dan tes telah ditingkatkan dari
156 pada tahun 2009 menjadi 500 layanan pada tahun 2011. Perawatan, dukungan dan pengobatan
(care, support and treatment) telah ditingkatkan dari 163 menjadi 303 rumah sakit yang terdiri dari 235
RS induk dan 68 rumah sakit satelit.

Selain itu, Di wilayah maluku terdapat malaria center yang didirikan untuk kegiatan pengendalian
malaria pada 8 desember 2004. Disini masyarakat maluku diajak untuk memerangi malaria dan
membentuk komite penanganan masalah malaria. Tidak hanya itu, malaria center juga difungsikan
menjadi posyandu dan kesehatan bagi balita dan masyarakat umum

Goal 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup


salah satu upaya penangangan MDGs poin ke-7, Indonesia memiliki program yang memerangi
pemukiman kumh di perkotaan.salah satunya adalah Neighborhood Upgrading and Shelter Sector
Program NUSSP. NUSSP berupaya untuk memperbaiki infrastruktur perkotaan dan peningkatan
aksesibilitas terhadap sumber daya keuangan. Program ini berlangsung dari tahun 2005-2010. selain
NUSSP, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan juga telah dilakukan untuk memperbaiki
infrasturtur lingkungan, kesehatan sekaligus kegiatan wirausaha pada rakyat miskin sejak tahun 1999
hingga sekarang. Ada pula program pengadaan Rusunawa bagi warga di pemukiman kumuh yang ada di
bantaran sungai demi menjaga aliran air sungai dan juga sanitasi. Program pengadaan Rusunawa ini
berlangsung dari tahun 2003 hingga saat ini. Saat ini, telah lebih dari 14.000 KK yang menerima bantuan
ini.

Goal 8 : Membangun Kemitraan Global

Salah satu tujuan dari Goal 8 adalah peningkatan peran swasta dalam kerjasama bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Pemerintah Indonesia mengadakan penyediaan jasa akses komunikasi.
Dengan target 33.184 desa berdering dan 5.748 Layanan Internet Kecamatan. Program ini sudah
memenuhi target di awal tahun 2012.

selain itu, diadakan pula Model Apex BPR untuk mengomptimalkan peran Bank Perkreditan Rakyat
dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah.Apex BPR merupakan kerjasama bank umum
dengan BPR, APEX BPR memiliki fungsi untuk mengatasi masalah likuiditas dana, melakukan
pembiayaan, memfasilitasi BPR dalam mencari sumber-sumber, memberikan bantuan teknis yang
berupa teknologi, pelatihan peengembangan produk dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai