Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KOPERASI DAN UMKM

PENERAPAN STRATEGI SWOT DALAM STRUKTUR ORGANISASI


KOPERASI SIMPAN PINJAM DANA ANUGRAH MANDIRI DAN
USAHA MIKRO CELLUAR RAKYAT

Oleh Kelompok 1 :

1. Kadek Juli Hartawan (1833122111)


2. Ni Kadek Yuliartini (1833122112)
3. I Gusti Bagus Satya Bramasiwi (1833122114)
4. Ni Made Rika Oktavianti (1833122123)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
BAB I

1.1 Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
Koperasi di Indonesia sebagai negara berkembang, mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Berbagai jenis koperasi yang ada sangat mendapat dukungan
dari Pemerintah Indonesia. Karena Pemerintah berharap bertumbuhnya koperasi
dan usaha kecil menengah ini dapat mensejahterakan masyarakat dan juga
mengurangi angka kemiskinan Indonesia dan diharapkan juga bisa membantu
membuka lapangan pekerjaan. Pada struktur organisasi dalam koperasi di
Indonesia sudah menjadi salah satu cara dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban
dari anggota koperasi. (Partomo, 2002).
Organisasi koperasi merupakan salah satu organisasi yang boleh dikatakan
kemunculnya relatif baru. Tetapi walaupun begitu organisasi ini, dalam proses
kemunculannya hingga bisa berdiri eksis sampai sekarang telah melalui berbagi
perstiwa dan rentatan sejarah yang cukup panjang. Salah satu kemunculannya
disebabkan karena adanya revolusi industri sehingga dalam perkembangannya
organisasi koperasi ini terdapat hampir disemua Negara industri yang sudah maju
maupun di Negara berkembang. Pada mulanya organisasi tersebut tumbuh di
negara industri di Eropa Barat, namun setelah adanya kolonialisme di beberapa
negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan koperasi juga tumbuh di negara-
negara jajahan. Banyak negara yang memanfatkan koperasi sebagai suatu alat
untuk meningkatkan kesejahteraan., bahkan koperasi sebagai salah satu alat
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Berdasarkan atas penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat diketahui bahwa
koperasi merupakan salah satu sector ekonomi yang sangat kuat kedudukannya,
karena jelas-jelas diamanatkan oleh UUD 1945. Dari penjelasan pasal 33 UUD
1945 secara eksplisit disebutkan bahwa pelaku ekonomi adalah sektor negara dan
koperasi, sedangkan sector swasta hanya disebut secara implisit. Oleh sebab itu
semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan
mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia sejajar
dengan badan usaha milik Negara dan usaha swasta.
Koperasi sebagai suatu badan usaha haruslah bekerja dengan prinsip dan
hukum ekonomi perusahaan, menjalankan asas bussiness efficiency, yaitu
mengupayakan keuntungan finansial untuk menghidupi dirinya. Koperasi harus
pula menjalankan asas efisiensi ekonomi (melaksanakan alokasi sumber daya)
sebaik mungkin guna menunjang program kesejahteraan anggota dan
pembangunan ekonomi untuk golongan ekonomi lemah pada umumnya. Dengan
koperasi bekerja efisien baik secara ekonomis maupun bisnis, koperasi akan
dapat melayani kepentingan anggotanya, sekaligus koperasi dapat melayani
masyarakat sekitar dengan baik. Sehingga pada akhirnya koperasi akan sangat
menunjang peningkatan kesejahteraan ekonomi golongan ekonomi lemah di suatu
daerah (pedesaan) pada khususnya dan suatu wilayah perekonomian daerah
(pedesaan) pada umumnya.
Koperasi dan para pelakunya (pengurus, manajer/ pengelola, dan anggotanya)
harus mampu bekerja secara efisien, untuk dapat bersaing dengan pelaku ekonomi
lainnya seperti Badan Usaha Milik Swasta dan Badan Usaha Milik Negara dalam
menjalankan kegiatan usaha di segala bidang kehidupan ekonomi, sehingga
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Organisaisi koperasi
yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi
diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat
dan fungsi organisasi koeperasi. Bagan Struktur Organisasi Koperasi
menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta
menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi,
hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas juga termasuk dalam empat
elemen struktur organisasi yaitu: adanya spesialisasi kegiatan kerja, adanya
standarisasi kegiatan kerja, adanya koordinasi kegiatan kerja, besaran seluruh
organisasi. Pelaksanaan strukturnya juga perlu untuk dibenahi dalam mengatasi
kelemahan dalam strukturnya, salah satunya dengan strategi SWOT.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, kami kelompok satu tertarik untuk
melakukan penelitian makalah kami dengan judul “Penerapan Strategi SWOT
Dalam Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Dana Anugrah
Mandiri dan Usaha Mikro Cellular Rakyat”
1.1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kekuatan dan kelemahan pada struktur organisasi KSP Dana
Anugrah Mandiri dan UM Cellular Rakyat ?
2. Bagaimana penerapan strategi SWOT dalam mengatasi kelemahan pada
struktur organisasi KSP Dana Anugrah Mandiri dan UM Cellular Rakyat ?

1.1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari struktur organisasi


koperasi simpan pinjam Dana Anugrah Mandiri dan Usaha Mikro pada
usaha Cellular Rakyat.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi SWOT dalam mengatasi
kelemahan pada struktur organisasi koperasi simpan pinjam Dana Anugrah
Mandiri dan Usaha Mikro pada usaha Cellular Rakyat.
1.2 Kajian Teori
1.2.1 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan


pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya yang berdasarkan prinsip-
prinsip ekonomi dan kaidah usaha ekonomi, bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup para anggota dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan
demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat (Rudianto, 2010).

Koperasi juga diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang


atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas
kekeluargaan (Rudianto, 2010).

1.2.2 Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No


25 Tahun 1992, berisi sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, karena itu tidak seorangpun
yang boleh dipaksa oleh orang lain untuk menjadi anggota koperasi.
b. Pengolahan dilakukan secara demokratis, penerapan prinsip ini dalam
koperasi dilakukan dengan mengupayakan sebanyak mungkin anggota
koperasi yang dilibatan dalam pengambilan keputusan pada koperasi
tersebut.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan
besarnya jasa masing-masing anggota, jasa para anggota diukur
berdasarkan jumlah kontribusi, ukuran kontribusi yang digunakan adalah
jumlah transaksi anggota dengan koperasi selama periode tertentu.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal, pembatasan bunga atas
modal sehingga para anggotanya mendapatkan imbalan yang wajar atas
partisipasinya, koperasi juga mendorong rasa setiakawanan.
1.2.3 Koperasi Simpan Pinjam

Bidang usaha koperasi dapat mencerminkan jenis produk yang dijual kepada
masyarakat dan anggotanya. Berdasarkan bidang usaha dan jenis anggotanya,
koperasi dapat di kelompokkan menjadi empat jenis koperasi yaitu koperasi
simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi pemasaran, koperasi produsen.
(Rudianto, 2010).

Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang


penerimaan simpanan dana atau bisa dikatakan modal dari para anggotanya untuk
kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan dana.
Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan
dan peminjaman dana kepada anggota koperasi yang bunga pinjamnnya tidak
terlalu tinggi dan sesuai dengan kaidah koperasi. (Rudianto, 2010).

1.2.4 Modal Anggota


Modal koperasi didapatkan dari sejumlah setoran anggota yang diberikan
kepada koperasi untuk disimpan da dipinjamkan kembali kepada anggota lain.
Simpanan tersebut dapat dibagi tiga jenis setoran sebagai berikut:
(Rudianto, 2010).
a. Simpanan pokok adalah simpanan yang jumlah nilai uangnya sama
banyaknya dengan yang harus disetorkan oleh setiap anggota pada
waktu masuk menjadi anggota. Jenis simpanan pokok ini tidak dapat
diambil kembali selama orang tersebut menjadi anggota koperasi
b. Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota
dalam waktu dan kesempatan tertentu, seperti sebulan sekali. Jenis
simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara yang diatur
lebih lanjut dalam anggran dasar, anggaran rumah tangga dan
keputusan rapat anggota.
c. Simpanan sukarela adalah jumlah setoran tertentu yang diserahkan
kepada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan. Simpanan
jenis ini dapat diambil kembali oleh oleh pemiliknya setiap saat.
Karena itu simpanan sukarela bisa dikelompokkan sebagai utang
jangka pendek.
1.2.5 Sisa Hasil Usaha (SHU)

SHU adalah hasil dari selisih antara penghasilan yang diterima koperasi
dengan pengeluaran koperasi selama dalam satu periode. Jumlah SHU setiap
periodenya akan terlihat pada laporan perhitungan hasil usaha. (Rudianto, 2010).

1.2.6 Pengertian UMKM (Usaha MIkro, Kecil dan Menengah)

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi (Tambunan,
2012:2).

Di Indonesia, definisi UMKM diatur berdasarkan Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 tersebut adalah:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau


badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,


yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-undang.
BAB II

2.1 Gambaran Umum

2.1.1 Gambaran Umum Koperasi Simpan Pinjam Dana Anugrah Mandiri.

a. Sejarah Berdirinya
Koperasi Simpan Dana Anugrah Mandiri berdiri sejak tahun 2010,
Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” yang berkedudukan di
Jln. Pidada No. 15 Denpasar didirikan pada tahun 2010 dengan Badan
Hukum No. 147/ BH/ XXVII.9/ IX/ 2010 atas nama Koperasi Simpan
Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” dengan Bapak I Made Sunarta, SE
sebagai ketua Koperasi Simpan Pinjam ”Dana Anugrah Mandiri“.
KSP “Dana Anugrah Mandiri .Awal mula didirikan koperasi ini
karena banyaknya UKM yang berada didaerah Pidada, Denpasar dengan
banyaknya UKM tersebut dan dalam setiap usahanya selalu membutuhkan
pinjaman dana yang digunakan sebagai modal kerja, berdasarkan kondisi
inilah pemrakarsa asli Banjar Tengah, Desa Ubung, Denpasar yaitu I Made
Sunarta,SE mulai berfikir dan melihat peluang dibidang keuangan. Dengan
modal yang tidak begitu besar dibentuklah sebuah Koperasi Simpan
Pinjam “Dana Anugrah Mandiri”, selain memiliki modal yang tidak besar,
pengurus dan anggota koperasi juga masih sangat minim, yaitu dengan
jumlah anggota 32 orang pada saat itu.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta berdasarkan
asas kekeluargaan dan juga bertujuan mengembangkan kesejahteran
anggota serta kemajuan daerah dalam rangka menggalang terlaksananya
masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila. Sehingga
dengan berlandaskan asas kekeluargaan dapat menjadikan prinsip koperasi
yang siap membantu modal atas usaha rakyat.
Maka dengan berjalannya waktu KSP “Dana Anugrah Mandiri” ini
agar bisa menjadi lebih baik dan diharapkan dapat menjadi mitra
masyarakat dalambidang ekonomi masyarakat yang sesuai dengan motto
KSP ”Dana Anugrah Mandiri” “SIAP MEMBANTU
MENGEMBANGKAN USAHA ANDA“.

b. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri”

RAT

KETUA
PENGAWAS

PEMBINA ANGGOTA
KETUA
NNN
DISKOP PENGAWAS
PENGURUS
DENPASAR
ANGGOTA
PENGAWAS

SEKRETARIS
BENDAHARA

KASIR PINJAMAN SIMPANAN


PEMBUKUAN SKAI

STAF KOLEKTOR

PINJAMAN SIMPANAN

STAF KOLEKTOR

PINJAMAN SIMPANAN

ANGGOTA/
CALON
ANGGOTA
c. Deskripsi Tugas ( Job Discription)

Diskripsi tugas merupakan rincian yang menunjukkan posisi, tanggung jawab,


wewenang, dan tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang didalam suatu
orgnisasi. Fungsi dari pembuatan diskripsi tugas adalah agar masing- masing
personil mengerti wewenang dan tugasnya didalam koperasi.

1. Rapat Anggota (RAT) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan


tertinggi dalam koperasi, segala keputusan yang dikeluarkan rapat anggota
sebagai lembaga structural organisasi koperasi mempunyai kekuatan
hokum karena merupakan hasil dari musyawarah
anggota.Penyelenggaraan rapat anggota sekurang- kurangnya dilakukan
sekali dalam setahun.Adapun fungsi dan wewenang rapat anggota adalah :
a.Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi .
b.Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas. c.
Menetapkan rencana kerja, rancangan anggaran pengeluaran
belanjakoperasi dan pengesahan laporan keuangan. d. Mengesahkan
pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaantugasnya. e.Menetapkan
pembagian sisa hasil usaha ( SHU)
2. Badan Pengawas mempunyai fungsi pengawasan terhadap kekayaan
koperasi, kebenaran pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam
menyelenggarakan organisasi koperasi secara berdaya guna dan berhasil
guna, juga mengawasi jalannya pelaksanaan RAT (Rapat Anggota
Tahunan)
3. Badan Pengurus Badan pengurus mempunyai fungsi : a.Mengelola
koperasi dan usahanya. b.Mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaranpendapatan dan belanja koperasi.
c.Menyelenggarakan RAT. Untuk melaksanakan fungsi tersebut setiap
anggota badan pengawas mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
a. Ketua, yang mempunyai tugas dan wewenang :
1. Bertanggung jawab terhadap koperasi.
2. Memilih, mengkoordinasi, dan mengawasi pelaksanaan tugas
karyawan dan pengurus lain.
3. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat anggota.
4. Menandatangani surat penting
5. Memberikan keputusan dalam kepengurusan koperasi dengan
memperhatikan usul dari pengurus lainnya.
6. Menerima laporan atas kegiatan yang dikerjaan oleh anggota
masing-masing
b. Sekretaris, mempunyai tugas:
1. Membuat surat-surat yang diperlukan.
2. Memelihara buku organisasi semua arsip.
3. Membantu dan memeriksa usaha yang dilakukan koperasi.
4. Membuat pendataan koperasi
5. Menyampaikan hal-hal yang penting pada ketua
6. Mencatat surat keluar dan surat masuk pada koperasi.
c. Bendahara, mempunyai tugas:
1. Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
2. Memelihara harta kekayaan koperasi.
3. Mengatur pengeluaran uang agar tidak melebihi anggaran.
4. Melakukan pemeriksaan secara langsung pemeriksaan uang kas
yang ada.
5. Membuat laporan keuangan, neraca, laporan rugi atau laba.
6. Membuat grafik pemasukan dan pengeluaran setiap tahun untuk
dilaporkan saat RAT
d. Pembukuan, mempunyai tugas:
1. Untuk mencatat pembukuan simpan pinjaman dari anggota dan
nasabah
2. Mencatat pendapatan dan pengeluaran kegiatan koperasi
3. Mencatat (SHU) sisa hasil usaha selama periode tertentu
4. Mencatat rencana kegiatan koperasi untuk kedepannya
5. Mencatat hasil kegiatan Rapat Tahunan
6. Mendata anggota baru yang ingin meminjam di koperasi
e. SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) mempunyai tugas :
1. Menyusun dan melaksanakan Rapat Kerja Tahunan Mengevaluasi
dan menguji pelaksanaan proses tata kelola, manajemen risiko, dan
system IT.
2. Menilai dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi
informasi, dan kegiatan lainnya.
3. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut
kepada Ketua Koperasi
4. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan yang telah di sepakati
f. Kasir mempunyai tugas :
1. Melayani nasabah yang ingin menyimpan dan meminjam uang.
2. Memberikan penjelasan kepada nasabah tentang hal-hal yang
belum dimengerti.
3. Membantu tugas pengurus lainnya khususnya bendahara dan
sekretaris.
4. Membantu mengawasi jalannya tugas koperasi dan mencatat buku
tamu ika ada yang datang bertamu.
g. Pinjaman mempunyai tugas :
1. Mencatat pinjaman dari nasabah yang meminjam dana
2. Mengecek berapa jumlah pinjaman dana yang dipinjam oleh
nasabah
3. Mengetahui berapa jumlah nasabah yang meminjam pada koperasi
4. Melayani nasabah jika ada yang belum dimengerti dan
menjelaskan bunga yang ditetapkan di koperasi
h. Simpanan mempunyai tugas :
1. Mencatat setoran simpanan dari nasabah yang menabung di
koperasi tersebut.
2. Mengecek berapa jumlah simpanan tabungan yang dipinjam oleh
nasabah
3. Mengetahui berapa jumlah nasabah yang menabung pada koperasi
ini
4. Melayani nasabah jika ada yang belum dimengerti dan
menjelaskan bunga yang ditetapkan di koperasi
d. Visi dan Misi Koperasi Sinpan Pinjam Dana Anugrah Mandiri
Visi
Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” terus
melangkah sebagai penggerak ekonomi rakyat yang pantang menyerah
untuk membangun citra terbaik dan menghapus persepsi negative pada
gerakan ekonomi
Misi
1. Memberikan pelayanan terbaik untuk anggota/ calon anggota
2. Meningkatkan kesejahtraan anggota/ calon anggota
3. Memberikan pelayanan lebih cepat disbanding lembaga keuangan
lainnya
4. Mengemban amanah anggota
5. Menjunjung tinggi keputusan rapat anggota
6. Manajemen yang tangguh, mandiri, berdedikasi dan terpecaya.

2.1.2 Gambaran Umum Usaha Mikro Cellular Rakyat


a. Sejarah Berdirinya
Sejarah berdirinya usaha mikro cellular rakyat didirikan pada tahun 2005
dengan bertempat di jalan cokroaminoto disamping Pura Beten Pole,
dimana menyewa kontrak dengan dana semampunya, dimana disini
menyediakan produk jual pulsa, gadget, perlengkapan gadget dan lain-lain.
Dengan jumlah pengurus yang sedikit yaitu 3 orang dengan semua
pengelolaan diatur oleh karyawan atas pertangungjawaban dari pemilik
usaha cellular rakyat, semua pengemban tugas baik dalam bidang
pemasaran, pelayanan customer, pencatatan/pembukuan, keuangan diatur
oleh karyawan dalam usaha mikro cellular rakyat ini dengan system swot
juga dalam mengatasi keleahan dan ancaman yang ada.
b. Struktur Organisasi Usaha Mikro Cellular Rakyat

PEMILIK
USAHA

KARYAWAN KARYAWAN
KARYAWAN

c. Deskripsi Tugas
1. Pemilik Usaha Mikro/ Pemimpin
a. Mengkoordinir dan mengarahkan anggota karyawan dalam tugas
embanya masing-masing
b. Mengawasi kegiatan pemasaran, pelayanan pada usahanya
sewaktu-waktu
c. Mengecek segala pendapatan dan pengeluaran pada usaha mikro
gadget cellular rakyat.
2. Anggota/Karyawan
a. Melaksanakan tugas yang diemban oleh pemimpin
b. Melakukan pelayanan terhadap customer
c. Mencatat pembukuan dalam bidang pengeluaran dalam periode
waktu sebelum toko ditutup

2.2 Metode Penelitian

2.2.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah
Mandiri Denpasar bertempat di Jl. Pidada No. 15 Denpasar, hal ini didasarkan
oleh beberapa hal antara lain :

1. Pertimbangan ekonomis, dimana lokasi ini mudah dijangkau


oleh peneliti
2. Pertimbangan lain yaitu belum pernah dilakukan penelitian
mengenai bagaimana kelebihan dan kelemahan struktur
organisasi koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah Mandiri”

2.2.2 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
meneliti secara langsung pada lokasi penelitian dan dengan menggunakan draft
pertanyaan dengan wawancara langsung dengan ketua koperasi simpan pinjam
“Dana Anugrah Mandiri” yang dimana draft pertanyaan sudah disiapkan
sebelumnya.

2.2.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Pembentukan struktur organisasi dari koperasi simpan pinjam “Dana


Anugrah Mandiri”
2. Jumlah populasi anggota koperasi dari periode awal sampai sekarang.
3. Tentang bagaimana penjalanan SHU (Sisa Hasil Usaha) di koperasi
tersebut.

2.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data secara langsung dengan Ketua Koperasi Simpan


Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” yaitu dengan :

1. Studi Dokumen : yaitu mengambil data sekunder berupa jumlah anggota,


struktur organisasi dari koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah Mandiri”
2. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada ketua
koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah Mandiri” dengan menyangkut
tujuan dari penelitian ini

BAB III

3.1 Pembahasan

3.1.1 Kekuatan dan Kelemahan pada Struktur Organisasi pada


Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” dan Usaha Mikro
Cellular Rakyat.

Pada umumnya pada struktur organisasi koperasi dibedakan menjadi 2 yaitu


koperasi internal dan koperasi eksternal yaitu

1. Internal:
- Anggota: setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi
sesuai dengan persyaratan dalam anggaran dasar.
- Rapat Anggota: pemegang kekuasan tertinggi dalam organisasi
koperasi.
- Pengurus: melaksanakan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh
rapat anggota untuk menggerakkan roda organisasi dalam
merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
- Pengawas: bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan
pengawasannya.
- Pengelola: pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh
pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota.
2. Eksternal:
- Koperasi induk: gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan
yang berkedudukan di ibukota Negara.
- Koperasi gabungan: gabungan dari paling sedikit 3 koperasi pusat dan
berkedudukan di ibukota provinsi.
- Koperasi pusat: gabungan dari paling sedikit 4 koperasi primer dan
berkedudukan di ibokota kabupaten.
- Koperasi primer: koperasi yang merupakan perkumpulan dari paling
sedikit 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang sama

Sehingga dilihat dari penjabaran jenis struktur organisasi maka koperasi simpan
pinjam Dana Anugrah Mandiri tergolong jenis struktur organisasi koperasi
“Internal”.

a. Kekuatan/Kelebihan Struktur Organisasi Pada Koperasi Simpan Pinjam


“Dana Anugrah Mandiri”

Pada penelitan ini kami sudah melakukan beberapa wawancara secara


langsung dengan Ketua Koperasi I Made Sunarta, SE didapatkan bahwa
kelebihan/kekuatan dari Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” yaitu:

1. Dalam work description permasing-masing pengurus koperasi terdapat


Badan Pengurus yang bernama SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) dimana
badan pengurus inila sebagai kelebihan dari koperasi simpan pinjam
“Dana Anugrah Mandiri” dan berbeda dengan sttruktur organisasi koperasi
simpan pinjam yang lainnya. Dalam tugas SKAI ini mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Menyusun dan melaksanakan Rapat Kerja Tahunan,
mengevaluasi dan menguji pelaksanaan proses tata kelola,
manajemen risiko.
b. Menilai dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
c. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Ketua Koperasi
Pengertian Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan untuk
memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan dan juga
menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan, sehingga SKAI sebagai
badan pengurus pada koperasi ini dapat membantu dan memperlancar
pemeriksaan laporan keuangan dan bisa membenarkan laporan keuangan tersebut.

2. Adanya tanggung jawab bersama diantara anggotanya pada struktur


organisasinya. Usaha koperasi di lakukan dengan cara berkelompok
minimal anggota koperasi adalah 20 orang. Berdasarkan penelitian kami
jumlah anggota koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah Mandiri” adalah
32 orang pada tahun awal pendirian 2010 dan sampai sekarang sudah
mempunyai anggota sejumlah 245 orang. Sehingga setiap kerugian
koperasi di tanggung bersama oleh seluruh anggota koperasi. Begitu juga
dengan dengan kegiatan usaha koperasi di lakukan oleh seluruh anggota
koperasi.
3. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama, baik hak untuk
pilih menjadi pengurus atau pengawas koperasi maupun kewajiban dalam
menyetorkan modal koperasi dan juga dalam penyetoran simpanan.
4. Adanya transparasi pengelolaan karena ada prinsip dari, oleh dan untuk
anggota. Seluruh kegiatan koperasi dilaporkan secara transparan kepada
anggota koperasi melalui Rapat Anggota Tahunan atau RAT.

B. Kelemahan/Kekurangan Struktur Organisasi Pada Koperasi Simpan


Pinjam “Dana Anugrah Mandiri”

Adapun kelemahan dari struktur organisasi koperasi simpan pinjam “Dana


Anugrah Mandiri” diantaranya yaitu:

1. Pada koperasi simpan pinjam “Dana Anugrah Mandiri” simpanan dan


pinjaman juga berlaku bagi anggota koperasi tersebut, namun berdasarkan
penelitian kami didapatkan bahwa peminjaman dana oleh anggota
teradang mengalami kendala, faktanya saat sudah bergabung menjadi
anggota, anggota tersebut melakukan peminjaman dana biasanya untuk
modal untuk pembelian produk, kepentingan pribadi, untuk modal usaha
UMKM dan lain-lain tetapi dalam saat pengembalian dana biasanya ada
saja anggota yang telat membayar kredit tetapi belum bisa dikembalikan
dalam tenggang waktu yang ditentukan sehingga akan mengalami “kredit
macet” di koperasi tersebut.

Secara Lingkup Umum kelemahan koperasi juga ada yang seperti :

2. Pengurus kadang-kadang tidak jujur. Ketidakjujuran pada anggota


koperasi bisa berdampak buruk pada koperasi bisa berkurangnya dan tidak
selarasnya pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) pada koperasi sehingga
SHU masing masing anggota mengalami penurunan karena korupsi hanya
oleh salah satu anggota saja
3. Kurangnya kerjasama antara pengurus, pengawas dan anggotanya. Hal ini
hampir biasa terjadi pada setiap koperasi, kurangnya kerjasama inilah yang
bisa menyebabkan kemunduran koperasi, kerjasama dalam organisasi
sangat penting agar pelaksanaan jalan dalam mencapai tujuan koperasi
4. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota. Biasanya hal yang
membuat rendahnya kesadaran dalam koperasi karena banyaknya kasus
penyelewengan pada koperasi. Kesadaran para anggota perlu ditingkatkan
hal ini sangat berdampak positif bagi roda perekonomian di Indonesia,
sehingga perlu ditingkatkan kesadaran tersebut bagi para anggota untuk
meningkatkan semangat dalam mencapai tujuan organisasi koperasi.

c. Kekuatan/Kelebihan Struktur Organisasi Usaha Mikro Cellular Rakyat

Usaha Mikro Cellular Rakyat menyediakan berbagai produk yang dijual


berupa gadget, service HP, jual pulsa dan lain-lain. Pada struktur organisasi
Usaha Mikro Cellular Rakyat mempunyai beberapa kelebihan/kekuatan yaitu :

1. Pada anggota karyawanya mempunyai hak dalam kecepatan inovasi


maksudnya setiap anggota mempunyai hak untuk memberikan saran/ide
kepada pemilik usaha/ pemimpinnya untuk kemajuan usaha mikro tersebut
dan pengelolaannya dengan baik.
2. Dalam manajemen pengelolaan tugasnya semua dimanajemenisasi dengan
baik sehingga jalannya kegiatan usaha menjadi lancar
3. Pada pengendalian/controling pengelolaan dari pemimpin ke anggota
karyawan sudah terlaksana dan lebih gampang dimana jumlah anggota di
usaha ini berjumlah 3 orang dimana pemimpin datang untuk mengontrol
kegiatan usaha sehingga kerjasama antara pemimpin dan anggota menjadi
terlihat jelas.

d. Kelemahan/Kekurangan Struktur Organisasi Usaha Mikro Cellular


Rakyat

Adapun kelemahan dari usaha mikro Cellular Rakyat, biasanya terdapat


kendala-kendala yang mempengaruhi jalannya usaha tersebut diantaranya yaitu:

1. Pada manajemen karyawannya, karena lingkup kerja bisnis yang lebih


kecil, usaha ini biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan
dimana pemilik akan kesulitan dalam pembagian kerja yang proporsional
pada karyawan. Hal ini terjadi karena biasanya bisnis usaha ini memiliki
karyawan yang terbatas sehingga mereka terkadang harus melakukan dua
atau lebih pekerjaan sekaligus, misalnya dalam 1 anggota bisa sekaligus
langsung dalam melayani pembeli, pembukuan dan keuangan.
2. Karena usaha ini terdapat service HP dan yang bisa hanya pemilik usaha
atau pemimpin usaha ini juga kehadiran pemilik usaha ini terkadang tidak
hadir setiap hari dan ada kalanya hanya hadir saat semasa pada waktunya
sehingga kurangnya tenaga ahli dalam bidang service HP di usaha mikro
Cellular Rakyat ini.

Secara umum kelemahan pada usaha mikro biasanya terdapat pada

3. Biasanya Usaha Mikro dalam pemanfaatan waktu, waktu yang singkat


dalam memenuhi kebutuhan, kurangnya anggota bisa menyebabkan
susahnya dalam mengatur waktu produksi barang dan proses kerja dalam
usaha mikro tersebut.
3.1.2Penerapan Strategi SWOT dalam Mengatasi Kelemahan pada Struktur
Organisasi pada Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” dan
Usaha Mikro Cellular Rakyat.

A. Pada Koperasi Simpan Pinjam Dana Anugrah Mandiri mempunyai cara


untuk mengatasi kelemahan yang ada pada struktur organisasi koperasinya
yaitu dengan strategi SWOT yaitu dengan mengevaluasi semua strength
(kekuatan),weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threat
(ancaman).Pada kelemahan koperasi strateginya yaitu mengevaluasi
kelemahannya dengan strategi “Matriks SWOT” pada KSP Dana Anugrah
Mandiri.

INTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESS (W)


a.Terdapat SKAI (satuan kerja a.Adanya kredit macet yang
audit intern) sehingga bisa terjadi pada koperasi tersebut
memperkenalkan perbedaan
b.Pengurus terkadang tidak jujur
KSP ini dengan yang lainnya
b.Adanya tanggung jawab c.kurangnya kerjasama antar
bersama pada setiap anggota anggota
koperasi d.kurangnya kesadaran dalam
c.Setiap anggota mempunyai berkoperasi pada anggota,
hak dan kewajiban yang sama dimana hanya sekedar ikut saja
d.Adanya pengelolaan secara sebagai anggota koperasi
transparan dari,oleh dan untuk
anggota
EKSTERNAL
OPPORTUNITY (O) SO WO
a.Diharapkan mampu a.Dengan SKAI KSP dana a.kredit macet bisa diatasi
bersaing dengan koperasi lain anugrah mandiri dapat bersaing dengan mengambil jaminan para
b.Melakukan pengembangan dengan koperasi yang lain anggotanya yang telat membayar
kualitas SDM untuk b.Dengan pengelolaan secara b.meningkatkan kualitas SDM
mencapai tujuan koperasi transparan pada anggota bisa dengan menetapkan sangsi berat
c.mengambil jaminan pada meningkatkan pengembangan dan riugan bagi anggota yang
anggota yang telat membayar SDM & bisa mencapai tujuan tidak jujur dan kurang kerjasama
THREAT (T) ST WT
a.Kendala dalam akses a.kendala dalam modal bisa a.kredit macet dan akses modal
permodalan diatasi pada jumlah anggota bisa diatasi dengan menguatkan
b.Kapasitas SDM yang relatif dan pengenalan melalui online kegiatan turun ke lpangan
rendah & offline untuk merekrut dengan meminta jaminan
c.Belum dikenalnya anggota baru b.peningkatan kualtas SDM
keberadaan koperasi b. dengan kerjasama dan dalam memberikan sangsi berat
dikalangan masyarakat kelebihan koperasi maka bisa dan ringan bagi anggota, hal ini
dikenal meningkatkan SDM bisa meningkatkan kepercayaan
masyarakat

Itulah Strategi SWOYT untuk mengatasi kelemahan, ancaman dengan


memnfaatkan kekuatan dan peluang pada struktur organisasi Koperasi Simpan
Pinjam Dana Anugrah Mandiri.

B. Sistem SWOT pada usaha mikro Cellular Rakyat

INTERNAL STRENGTH (S) WEAKNESS (W)


a.memberikan saran/ide kepada a.pemanajemenisasi tugas yang
pemilik usaha kurang karena kurangnya jumlah
b.pemanajemenisasi dilaksanakan anggota
dengan baik dan peningkatan b.kurangnya ahli bidang dalam
kualitas SDM service HP
c.pengelolaan dari pemimpin sudah
terlaksana
d.tempat letak yang strategis dan
EKSTERNAL karyawan yang ramah
OPPORTUNITY (O) SO WO
a.menyebarkan kebutuhan a.menigkatkan kualitas SDM a.dengan menyebarkan info bahwa
perusahaan dengan membutuhkan dengan memberikan hak kepada perusahaan membutuhkan
karyawan pada perusahaan
karyawan dengan hak memberikan karyawan melalui online dan
dengan menyebarkan melalui
saran pada setiap anggota juga bisa offline maka tidak akan kekurangan
online dan offline
b.meningkatkan kualitas SDM menambah tingkat manajemen anggota dan ahli bidang service hp
dengan menyeimbangkan hak dan kerja sehingga bisa mencapai lagi.
kewajiban karyawan tujuan dari perusahaan tersebut
THREAT (T) ST WT
a.bersaing dengan usaha mikro a.dengan tempat yang strategis a.pelaksanaan tugas yang kurang
yang lain meskipun ada daya saing dengan baik dan tidak jujur bisa diatasi
b.karyawan tidak jujur dalam
usaha mikro yang lain tidak dengan peningkatan kualitas SDM
bekerja
memungkinkan usaha mikro yang baik maka akan tercipta
cellular rakyat juga tidak ada karyawan yang berintegritas.
pelanggan b.dengan pengenalan kepada
b.dengan peningkatan kualitas masyarakat melaui online dan
SDM maka jika ada karyawan tidak offline maka usaha Celullar Rakyat
jujur maka bisa memberikan sangsi bisa bersaing dengan usaha mikro
kepada karyawan tersebut yang lainnya.

3.1.2 Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
Dalam struktur organisasi koperasi dalam penyelenggaraan
tugas dan wewenang adalah sebagai kunci utama kerjasama yang
baik dalam penjalanan kegiatan koperasi, dalam kelebihan struktur
organisasinya setiap koperasi tentu saja tidak selalu berjalan baik
dalam kegiatan koperasi. Oleh sebab itu setiap koperasi
mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi kendala atau masalah
yang ada salah satunya dalam bidang keuangan, berdasarkan
penelitian kami pada Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah
Mandiri” didapatkan badan pengurus SKAI yang merupakan badan
pengurus yang bertugas untuk membuat laporan pemeriksaan
laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran
penyajian laporan keuangan dan juga menjadi salah satu faktor
dalam pengambilan keputusan untuk bagaimana selanjutnya,
sehingga SKAI sebagai badan pengurus pada koperasi ini dapat
membantu dan memperlancar pemeriksaan laporan keuangan dan
bisa membenarkan laporan keuangan tersebut. Dan dengan
mengatasi ancaman dan kelemahan strategi yang digunakan KSP
Dana Anugrah Mandiri menggunakan Matriks SWOT.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau lazim kita kenal sebagai
UMKM mempunyai banyak peranan penting dalam perekonomian.
Salah satu peranannya yang paling krusial dalam pertumbuhan
ekonomi adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Dalam struktur
organisasinya pengelolaan tugas secara kerjasama menjadi hal
utama yang harus dimiliki oleh setiap usaha mikro lain untuk
mencapai tujuan utama dari usaha tersebut, beberapa kelebihan dari
usaha mikro tentu saja tidak selalu berjalan baik ada saja kendala
yang ada, berdasarkan penelitian kami di “Cellular Rakyat”
kendala yang didapatan biasanya kurangnya tenaga ahli dalam
bidang service HP pada usaha ini sehingga jalanya usaha masih
kurang baik karena yang bisa hanya pemimpin/ pemilik usaha ini
sehingga biasanya harus dibutuhkan anggota lagi yang ahli dalam
bidang tersebut agar proses usaha semuanya menjadi lancar.
Butuhnya tenaga ahli memang menjadi salah satu kendala yang ada
pada usaha tersebeut biasanya untuk meminimalisir kendala
tersebut pemilik usaha akan membuat iklan yang biasanya memuat
pembutuhan karyawan dalam bidang tertentu. Dan dengan
mengatasi ancaman dan kelemahan strategi yang digunakan usaha
mikro Celluar Rakyat menggunakan Matriks SWOT.
b. Saran
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)
merupakan sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap
pembangunan nasional dan menciptakan peluang kerja yang cukup
besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu
upaya mengurangi pengangguran. Sehingga dalam organisasi
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) perlu
membutuhkan anggota/karyawan demi terlaksananya kegiatan dari
koperasi dan UMKM itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Rudianto. Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. 2010.

Dr. Tiktik Sartika Partomo dan Drs. Abd. Rachman Soejoedono. Ekonomi Skala
Kecil/ Menengah dan Koperasi. 2002. Hal 106

Rudianto. Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga 2010.


Lampiran Foto Dokumentasi Penelitian

a. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah


Mandiri”
b. Gambar Penelitian Kami Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah
Mandiri"
c. Gambar Penelitian Kami di Usaha Mikro Cellular Rakyat

Anda mungkin juga menyukai