Oleh Kelompok 1 :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2019
BAB I
1.1 Pendahuluan
1.1.1 Latar Belakang
Koperasi di Indonesia sebagai negara berkembang, mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Berbagai jenis koperasi yang ada sangat mendapat dukungan
dari Pemerintah Indonesia. Karena Pemerintah berharap bertumbuhnya koperasi
dan usaha kecil menengah ini dapat mensejahterakan masyarakat dan juga
mengurangi angka kemiskinan Indonesia dan diharapkan juga bisa membantu
membuka lapangan pekerjaan. Pada struktur organisasi dalam koperasi di
Indonesia sudah menjadi salah satu cara dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban
dari anggota koperasi. (Partomo, 2002).
Organisasi koperasi merupakan salah satu organisasi yang boleh dikatakan
kemunculnya relatif baru. Tetapi walaupun begitu organisasi ini, dalam proses
kemunculannya hingga bisa berdiri eksis sampai sekarang telah melalui berbagi
perstiwa dan rentatan sejarah yang cukup panjang. Salah satu kemunculannya
disebabkan karena adanya revolusi industri sehingga dalam perkembangannya
organisasi koperasi ini terdapat hampir disemua Negara industri yang sudah maju
maupun di Negara berkembang. Pada mulanya organisasi tersebut tumbuh di
negara industri di Eropa Barat, namun setelah adanya kolonialisme di beberapa
negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan koperasi juga tumbuh di negara-
negara jajahan. Banyak negara yang memanfatkan koperasi sebagai suatu alat
untuk meningkatkan kesejahteraan., bahkan koperasi sebagai salah satu alat
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Berdasarkan atas penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat diketahui bahwa
koperasi merupakan salah satu sector ekonomi yang sangat kuat kedudukannya,
karena jelas-jelas diamanatkan oleh UUD 1945. Dari penjelasan pasal 33 UUD
1945 secara eksplisit disebutkan bahwa pelaku ekonomi adalah sektor negara dan
koperasi, sedangkan sector swasta hanya disebut secara implisit. Oleh sebab itu
semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan
mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia sejajar
dengan badan usaha milik Negara dan usaha swasta.
Koperasi sebagai suatu badan usaha haruslah bekerja dengan prinsip dan
hukum ekonomi perusahaan, menjalankan asas bussiness efficiency, yaitu
mengupayakan keuntungan finansial untuk menghidupi dirinya. Koperasi harus
pula menjalankan asas efisiensi ekonomi (melaksanakan alokasi sumber daya)
sebaik mungkin guna menunjang program kesejahteraan anggota dan
pembangunan ekonomi untuk golongan ekonomi lemah pada umumnya. Dengan
koperasi bekerja efisien baik secara ekonomis maupun bisnis, koperasi akan
dapat melayani kepentingan anggotanya, sekaligus koperasi dapat melayani
masyarakat sekitar dengan baik. Sehingga pada akhirnya koperasi akan sangat
menunjang peningkatan kesejahteraan ekonomi golongan ekonomi lemah di suatu
daerah (pedesaan) pada khususnya dan suatu wilayah perekonomian daerah
(pedesaan) pada umumnya.
Koperasi dan para pelakunya (pengurus, manajer/ pengelola, dan anggotanya)
harus mampu bekerja secara efisien, untuk dapat bersaing dengan pelaku ekonomi
lainnya seperti Badan Usaha Milik Swasta dan Badan Usaha Milik Negara dalam
menjalankan kegiatan usaha di segala bidang kehidupan ekonomi, sehingga
mampu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Organisaisi koperasi
yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi
diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisasi yang relevan, perangkat
dan fungsi organisasi koeperasi. Bagan Struktur Organisasi Koperasi
menggambarkan susunan, isi dan luas cakupan organisasi koperasi, serta
menjelaskan posisi daripada fungsi beserta tugas maupun kewajiban setiap fungsi,
hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas juga termasuk dalam empat
elemen struktur organisasi yaitu: adanya spesialisasi kegiatan kerja, adanya
standarisasi kegiatan kerja, adanya koordinasi kegiatan kerja, besaran seluruh
organisasi. Pelaksanaan strukturnya juga perlu untuk dibenahi dalam mengatasi
kelemahan dalam strukturnya, salah satunya dengan strategi SWOT.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, kami kelompok satu tertarik untuk
melakukan penelitian makalah kami dengan judul “Penerapan Strategi SWOT
Dalam Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Dana Anugrah
Mandiri dan Usaha Mikro Cellular Rakyat”
1.1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kekuatan dan kelemahan pada struktur organisasi KSP Dana
Anugrah Mandiri dan UM Cellular Rakyat ?
2. Bagaimana penerapan strategi SWOT dalam mengatasi kelemahan pada
struktur organisasi KSP Dana Anugrah Mandiri dan UM Cellular Rakyat ?
Bidang usaha koperasi dapat mencerminkan jenis produk yang dijual kepada
masyarakat dan anggotanya. Berdasarkan bidang usaha dan jenis anggotanya,
koperasi dapat di kelompokkan menjadi empat jenis koperasi yaitu koperasi
simpan pinjam, koperasi konsumen, koperasi pemasaran, koperasi produsen.
(Rudianto, 2010).
SHU adalah hasil dari selisih antara penghasilan yang diterima koperasi
dengan pengeluaran koperasi selama dalam satu periode. Jumlah SHU setiap
periodenya akan terlihat pada laporan perhitungan hasil usaha. (Rudianto, 2010).
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi (Tambunan,
2012:2).
a. Sejarah Berdirinya
Koperasi Simpan Dana Anugrah Mandiri berdiri sejak tahun 2010,
Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” yang berkedudukan di
Jln. Pidada No. 15 Denpasar didirikan pada tahun 2010 dengan Badan
Hukum No. 147/ BH/ XXVII.9/ IX/ 2010 atas nama Koperasi Simpan
Pinjam “Dana Anugrah Mandiri” dengan Bapak I Made Sunarta, SE
sebagai ketua Koperasi Simpan Pinjam ”Dana Anugrah Mandiri“.
KSP “Dana Anugrah Mandiri .Awal mula didirikan koperasi ini
karena banyaknya UKM yang berada didaerah Pidada, Denpasar dengan
banyaknya UKM tersebut dan dalam setiap usahanya selalu membutuhkan
pinjaman dana yang digunakan sebagai modal kerja, berdasarkan kondisi
inilah pemrakarsa asli Banjar Tengah, Desa Ubung, Denpasar yaitu I Made
Sunarta,SE mulai berfikir dan melihat peluang dibidang keuangan. Dengan
modal yang tidak begitu besar dibentuklah sebuah Koperasi Simpan
Pinjam “Dana Anugrah Mandiri”, selain memiliki modal yang tidak besar,
pengurus dan anggota koperasi juga masih sangat minim, yaitu dengan
jumlah anggota 32 orang pada saat itu.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta berdasarkan
asas kekeluargaan dan juga bertujuan mengembangkan kesejahteran
anggota serta kemajuan daerah dalam rangka menggalang terlaksananya
masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila. Sehingga
dengan berlandaskan asas kekeluargaan dapat menjadikan prinsip koperasi
yang siap membantu modal atas usaha rakyat.
Maka dengan berjalannya waktu KSP “Dana Anugrah Mandiri” ini
agar bisa menjadi lebih baik dan diharapkan dapat menjadi mitra
masyarakat dalambidang ekonomi masyarakat yang sesuai dengan motto
KSP ”Dana Anugrah Mandiri” “SIAP MEMBANTU
MENGEMBANGKAN USAHA ANDA“.
RAT
KETUA
PENGAWAS
PEMBINA ANGGOTA
KETUA
NNN
DISKOP PENGAWAS
PENGURUS
DENPASAR
ANGGOTA
PENGAWAS
SEKRETARIS
BENDAHARA
STAF KOLEKTOR
PINJAMAN SIMPANAN
STAF KOLEKTOR
PINJAMAN SIMPANAN
ANGGOTA/
CALON
ANGGOTA
c. Deskripsi Tugas ( Job Discription)
PEMILIK
USAHA
KARYAWAN KARYAWAN
KARYAWAN
c. Deskripsi Tugas
1. Pemilik Usaha Mikro/ Pemimpin
a. Mengkoordinir dan mengarahkan anggota karyawan dalam tugas
embanya masing-masing
b. Mengawasi kegiatan pemasaran, pelayanan pada usahanya
sewaktu-waktu
c. Mengecek segala pendapatan dan pengeluaran pada usaha mikro
gadget cellular rakyat.
2. Anggota/Karyawan
a. Melaksanakan tugas yang diemban oleh pemimpin
b. Melakukan pelayanan terhadap customer
c. Mencatat pembukuan dalam bidang pengeluaran dalam periode
waktu sebelum toko ditutup
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
meneliti secara langsung pada lokasi penelitian dan dengan menggunakan draft
pertanyaan dengan wawancara langsung dengan ketua koperasi simpan pinjam
“Dana Anugrah Mandiri” yang dimana draft pertanyaan sudah disiapkan
sebelumnya.
BAB III
3.1 Pembahasan
1. Internal:
- Anggota: setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi
sesuai dengan persyaratan dalam anggaran dasar.
- Rapat Anggota: pemegang kekuasan tertinggi dalam organisasi
koperasi.
- Pengurus: melaksanakan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh
rapat anggota untuk menggerakkan roda organisasi dalam
merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
- Pengawas: bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan
pengawasannya.
- Pengelola: pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh
pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota.
2. Eksternal:
- Koperasi induk: gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan
yang berkedudukan di ibukota Negara.
- Koperasi gabungan: gabungan dari paling sedikit 3 koperasi pusat dan
berkedudukan di ibukota provinsi.
- Koperasi pusat: gabungan dari paling sedikit 4 koperasi primer dan
berkedudukan di ibokota kabupaten.
- Koperasi primer: koperasi yang merupakan perkumpulan dari paling
sedikit 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang sama
Sehingga dilihat dari penjabaran jenis struktur organisasi maka koperasi simpan
pinjam Dana Anugrah Mandiri tergolong jenis struktur organisasi koperasi
“Internal”.
a. Kesimpulan
Dalam struktur organisasi koperasi dalam penyelenggaraan
tugas dan wewenang adalah sebagai kunci utama kerjasama yang
baik dalam penjalanan kegiatan koperasi, dalam kelebihan struktur
organisasinya setiap koperasi tentu saja tidak selalu berjalan baik
dalam kegiatan koperasi. Oleh sebab itu setiap koperasi
mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi kendala atau masalah
yang ada salah satunya dalam bidang keuangan, berdasarkan
penelitian kami pada Koperasi Simpan Pinjam “Dana Anugrah
Mandiri” didapatkan badan pengurus SKAI yang merupakan badan
pengurus yang bertugas untuk membuat laporan pemeriksaan
laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran
penyajian laporan keuangan dan juga menjadi salah satu faktor
dalam pengambilan keputusan untuk bagaimana selanjutnya,
sehingga SKAI sebagai badan pengurus pada koperasi ini dapat
membantu dan memperlancar pemeriksaan laporan keuangan dan
bisa membenarkan laporan keuangan tersebut. Dan dengan
mengatasi ancaman dan kelemahan strategi yang digunakan KSP
Dana Anugrah Mandiri menggunakan Matriks SWOT.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau lazim kita kenal sebagai
UMKM mempunyai banyak peranan penting dalam perekonomian.
Salah satu peranannya yang paling krusial dalam pertumbuhan
ekonomi adalah menstimulus dinamisasi ekonomi. Dalam struktur
organisasinya pengelolaan tugas secara kerjasama menjadi hal
utama yang harus dimiliki oleh setiap usaha mikro lain untuk
mencapai tujuan utama dari usaha tersebut, beberapa kelebihan dari
usaha mikro tentu saja tidak selalu berjalan baik ada saja kendala
yang ada, berdasarkan penelitian kami di “Cellular Rakyat”
kendala yang didapatan biasanya kurangnya tenaga ahli dalam
bidang service HP pada usaha ini sehingga jalanya usaha masih
kurang baik karena yang bisa hanya pemimpin/ pemilik usaha ini
sehingga biasanya harus dibutuhkan anggota lagi yang ahli dalam
bidang tersebut agar proses usaha semuanya menjadi lancar.
Butuhnya tenaga ahli memang menjadi salah satu kendala yang ada
pada usaha tersebeut biasanya untuk meminimalisir kendala
tersebut pemilik usaha akan membuat iklan yang biasanya memuat
pembutuhan karyawan dalam bidang tertentu. Dan dengan
mengatasi ancaman dan kelemahan strategi yang digunakan usaha
mikro Celluar Rakyat menggunakan Matriks SWOT.
b. Saran
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM)
merupakan sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap
pembangunan nasional dan menciptakan peluang kerja yang cukup
besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu
upaya mengurangi pengangguran. Sehingga dalam organisasi
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) perlu
membutuhkan anggota/karyawan demi terlaksananya kegiatan dari
koperasi dan UMKM itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Tiktik Sartika Partomo dan Drs. Abd. Rachman Soejoedono. Ekonomi Skala
Kecil/ Menengah dan Koperasi. 2002. Hal 106