Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN LKPD (LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK) IPA SMP BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR

MATERI PESAWAT SEDERHANA

KAJIAN PUSTAKA

No Kata kunci Definii Konseptual Definisi Operasional


1 LKPD Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah suatu LKPD adalah suatu lembaran yang berisi bahan,
lembaran yang berisi pekerjaan atau bahan-bahan yang petunjuk,dan langkah-langkah yang membantu
membuat peserta didik lebih aktif dalam mengambil peserta didik dalam proses pembelajaran yang
makna dari proses pembelajaran (Ozmen & Yildirim enyusunannya harus memenuhi syarat teknis dan
2005). syarat kontruksi

Lembar Kerja Peserta didikadalah lembaran-lembaran


berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKPD
biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas (Devi, 2009).

LKPD merupakan suatu bahan ajar cetak berupa


lembar–lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk–petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu
pada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo,
2012:204).

… syarat–syarat didaktik, yakni syarat yang mengatur


tentang penggunaan LKPD agar dapat digunakan
dengan baik untuk peserta didikyang lamban atau yang
pandai. Kemudian syarat kontruksi yang berkenaan
dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata,
tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam arti dapat
dimengerti oleh peserta didik. Syarat teknis berisi
syarat yang menekankan pada penyajian LKPD yaitu
berupa tulisan, gambar dan penampilan dalam LKPD
Widjajanti (2008:2-4).
2 Inkuiri Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang Metode inkuiri adalah metode yang memberi
berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
diri peserta didikyang berperan sebagai subjek belajar, secara aktif dalam proses pembelajaran melalui
sehingga dalam proses pembelajaran ini peserta percobaan maupun eksperimen sehingga melatih
didiklebih banyak belajar sendiri, mengembangkan peserta didik untuk menemukan sendiri suatu
kreativitas dalam memecahkan masalah (Sagala, 2004). pengetahuan yang digunakan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
Metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu permasalahan yang dipertanyakan (Sanjaya,
2006).

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri meningkatkan


kemampuan intelektual, juga meningkatkan motivasi
instrinsik dan ekstrinsik. Timbulnya motivasi intrinsik
maupun ekstrinsik akan menyebabkan meningkatnya
gairah atau semangat serta kesadaran belajar siswa.
Semangat dan kesadaran belajar peserta didikini pada
akhirnya akan meningkatkan hasil belajar kognitif
(pemahaman konsep) (Arends, 2004).

Langkah-langka kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah
1. Observasi untuk menemukan masalah merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
2. Merencanakan pemecahan masalah (melalui observasi/ eksperiment, mengumpulkan data,
eksperimen atau cara lain) menganalisis data, mengkomunikasikan,
3. Mengajukan hipotesis menyimpulkan
4. Merumuskan masalah
5. Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan
masalh yang lain)
6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
7. Analisis data
8. Penarikan kesimpulan dan penemuan
(Permana, 2000)

Langkah-langka kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut:


1. Merumuskan masalah
2. Mengamati atau melakukan observasi
3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya
lainnya.
4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil
karya pada pembaca, teman, guru, atau audien
yang lain (Ibid, 2011: 373-374)
LKPD berbasis inkiri adalah lembaran-lembaran
berisi dengan pedoman-pedoman berupa bahan,
petunjuk, dan langkah-langkah untuk membantu
peserta didik merumuskan hipotesis, merancang,
dan melakuan eksperimen, mengumpulkan dan
menanalisis data, serta menarik kesimpulan
3 Pemahaman Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan Pemahaman kosep adalah kompetensi yang
Konsep kita dapat mengelompokkan objek ke dalam contoh dan diharapkan untuk memungkinkan kita
non contoh (Gagne, Robert M. (Bell, Frederick H, 1981: mengelompokkan, mengidentifikasi, dan
108). mengeneralisasikan objek.

Pemahamanan konsep adalah kemampuan peserta didik


yang dapat ditunjukkan dengan mengidentifikasi dan
mengerjakan soal baru yang lebih bervariasi. Oleh
karena itu, guru perlu merancang pembelajaran yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta
didikterhadap suatu materi (Bell, Frederick H, 1981:
117).

Pemahaman konsep adalah kompetensi yang


ditunjukkan peserta didik dalam memahami definisi,
pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/ isi dari suatu
materi dan kompetensi dalam melakukan prosedur
secara luwes, akurat, efisien dan tepat (Tim Penyusun,
2006: 142).

Konsep diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) Konsep


konkrit yang dapat diperoleh dengan pengamatan
sehingga dapat ditunjukkan bendanya, (2) konsep
abstrak, yaitu konsep menurut definisi, seperti konsep
berat jenis dan kalori dalam fisika, akar, negatif, dan
bilangan imajiner dalam matematika, subyek dan obyek
dalam bahasa dan sebagainya (Nasution, 1997)
Seorang anak yang memahami suatu konsep maka ia
akan dapat menggeneralisasikan suatu obyek dalam
berbagai situasi lain yang tidak digunakan dalam situasi
belajar (S.Nasution, 2005: 164).

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara


lain adalah:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep.
2. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat
tertentu (sesuai dengan konsepnya).
3. Memberi contoh dan noncontoh dari konsep.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematis.
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup
suatu konsep.
6. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah.
(Depdiknas, 2004: 13).
4 Motivasi Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam Motivasi merupakan suatu kemampuan peserta
diri peserta didikyang menimbulkan, menjamin didik berupa dapat menyatakan pendapat dan
kelangsungan dan memberikan kegiatan belajar, merumuskan jawaban, selalu merespon dan
diharapkan tujuan tercapai (Sardiman AM, 2006: 102). mengajukan pertanyaan, mengingat materi dan
mampu memecahkan masalah dengan baik, dan
Erica P.Howard (2005:8) mendefinisikan motivasi keberanian dalam menyampaikan pendapat.
sebagai keadaan psikologi yang membangunkan
seseorang melakukan tindakan dengan suatu tujuan yang
diinginkan; alasan untuk bertindak berdasarkan tujuan
dan tingkah laku langsung.( “the psychological feature
that arouses an organism toaction toward a desired
goal; the reason for the action that which gives
purposes and direction to behavior”).

Thorndike yang terkenal dengan belajar sebagai proses


“trial and error”.
Ia mengatakan bahwa, “Belajar dengan trial and error
itu dimulai dengan adanya
beberapa motif yang mendorong keaktifan, dengan
demikian untuk mengaktifkan
anak dalam belajar diperlukan motivasi.” (Wasty
Soemanto, 2003:205)

Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari
beberapa indikator sebagai berikut: beberapa indikator sebagai berikut:
1. Kuatnya kemauan untuk berbuat 1. Kuatnya kemauan untuk berbuat
2. Jumlah waktu yang tersedia untuk belajar 2. Dapat mempertahankan pendapatnya
3. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain 3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas 4. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah
(M, Handoko, 1992: 59) putus asa)
5. Menunjukkan minat terhadap macam-macam
Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari masalah
beberapa indikator sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus
asa)
3. Menunjukkan minat terhadap macam-macam
masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya
(Sardiman, 2001: 81)

5 Hakikat IPA IPA sebagai a way of thinking, a way of investigating, a IPA adalah mata pelajaran yang mempelajar
body of knowledge, dan interaksinya dengan teknologi gejala alam dimana pada hakekatnya terdiri atas
dan masyarakat. Dapat disarikan bahwa dalam IPA pengetahuan, sikap, dan proses, serta aplikasi.
terdapat dimensi cara berpikir,cara investigasi,
bangunan ilmu dan kaitannya dengan teknologi dan
masyarakat ( Koballa dan Chiappetta, 2010: 105).

Science sebagai “both a body of knowledge and a


process”. Sains diartikan sebagai bangunan ilmu
pengetahuan dan proses. Lebih lanjut, sains
didefinisikan mempunyai tiga elemen penting yaitu
sikap, proses dan produk (Sund & Trowbridge, 1973: 2).

IPA atau sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan


yang tersusun secara sistematis dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam (Balitbang, 2007a).

IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang bertujuan


untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki
kemampaun literasi sains dan sikap ilmiah (Depdiknas,
2006).
Sains terintegrasi menyajikan aspek fisika, kimia,
biologi, ilmu bumi, astronomi dan aspek lainnya dari
Ilmu Pengetahuan Alam (Hewitt, Paul G and etc, 2007:
16).
Pembelajaran
6
IPA pendekatan terintegrasi (An integrated approach)
melibatkan proses ilmiah, mengorganisasikan prinsip,
mengorganisasikan integrasi alam dari pengetahuan
ilmiah dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
(Trefil, James & Hazen Robert, 2007: 12),.
Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Peneliti dan Tahun Hasil


Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui
Model Scientific Inquiry Dalam Pembelajaran Pada Peserta didikKelas V Mi
Muhammadiyah Ngasem Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran
Nyuman Warlita Dewi
1 2013/2014” menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didikditandai dengan
2014
tercapainya ketuntasan individu pra siklus 68,13, siklus I 75,22 dan siklus II 86,09. Juga
mengalami peningkatan ketuntasan belajar klasikal dalam pembelajaran IPA yaitu dari pra
siklus 52,17%, siklus I 73,91%, dan siklus II 86,96%.
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Penerapan Model Inkuiri untuk Meningkatkan
Nova Rosiya Nurramadan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Organ Pemvcernaan Manusia Kelas V SDN
2
2016 Pasirpari Kabupaten Bandun” menunjukkan motivasi belajar peserta didik meningkat
mencapai presentase 88,75 % dan penelitian ini dihentikan pada siklus 2.

Kerangka Berfikir

Di lapangan (SMP 1 Berbah LKPD yang ada belum mengembangkan LKPD berbasis inkuiri karena LKPD yang ada hanya berupa gambar, belum memenuhi syarat LKPD yang b

Dikembangkan
Meningkatkan Meningkatkan
Motivasi LKPD Inkuiri Pemahaman Konsep

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat 1. Merumuskan Hipotesis 1. Menyatakan ulang sebuah konsep.
2. Dapat mempertahankan 2. Merancang Kegiatan 2. Mengklasifikasi objek-objek menurut
pendapatnya 3. Melakuan Eksperimen sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
3. Ketekunan dalam mengerjakan 4. Mengumpulkan data konsepnya).
tugas 5. Menanalisis Data 3. Memberi contoh dan noncontoh dari
4. Ulet menghadapi kesulitan (tidak 6. Menarik Kesimpulan konsep.
mudah putus asa) 4. Menyajikan konsep dalam berbagai
5. Menunjukkan minat terhadap bentuk representasi matematis.
macam-macam masalah 5. Mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup suatu konsep.
6. Mengaplikasikan konsep atau
pemecahan masalah.
Kisi-kisi Soal

No Aspek No Soal
1 Menyatakan ulang sebuah konsep. 1, 2, 3, 4, 5
Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
2 6, 7, 8, 9, 10
konsepnya).
3 Memberi contoh dan noncontoh dari konsep. 11, 12, 13, 14, 15

4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 16, 17, 18, 19, 20

5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. 21, 22, 23, 24, 25

6 Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah. 26, 27, 28, 29, 30

Pertanyaa Penelitian

1. Bagaimana kualitas/ kelayakan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis fenomena dengan metode eksperiment terhadap
motivasi dan kemampuan pemahaman konsep materi pemanasan global menurut ahli materi ?

2. Bagaimana kualitas/ kelayakan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis fenomena dengan metode eksperiment terhadap
motivasi dan kemampuan pemahaman konsep materi pemanasan global menurut ahli media ?

3. Bagaimana kualitas/ kelayakan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis fenomena dengan metode eksperiment terhadap
motivasi dan kemampuan pemahaman konsep materi pemanasan global menurut guru SMP ?

4. Bagaimana peningkatan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis fenomena dengan metode eksperiment terhadap
motivasi belajar peserta didik ?

5. Bagaimana peningkatan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) berbasis fenomena dengan metode eksperiment terhadap
pemahaman konsep peserta didik ?

Anda mungkin juga menyukai