Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah : SMK NEGERI 10 SURABAYA


Kompetensi Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Mata Pelajaran : Penataan Produk
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (2 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja bisnis daring dan pemasaran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan
bidang kerja Bisnis Daring dan Pemasaran. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan SOP penataan produk produk drink, food, fresh dan kosmetik di
supermarket
4.10 Melaksanakan penataan Produk drink, food, fresh dan kosmetik di supermarket
berdasarkan SOP perusahaan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1 Menjelaskan pengertian SOP (Standard Operational Procedure).
3.10.2 Mengidentifikasi SOP penataan produk.
3.10.3 Mengidentifikasi layout/tata letak toko.
3.10.4 Menjelaskan teknik pemajangan barang.
3.10.5 Mengidentifikasi peralatan display yang akan dipakai.
4.10.1 Mendemonstrasikan penataan produk berdasarkan SOP perusahaan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian SOP (Standard Operational Procedure) sesuai dengan buku teks secara
santun.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
SOP penataan produk
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan teknik
pemajangan barang.
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
peralatan display yang akan dipakai.
5. Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik dapat
mendemonstrasikan penataan produk berdasarkan SOP perusahaan
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian SOP (Standard Operational Procedure)
2. SOP penataan produk
3. Layout/tata letak toko
4. Teknik pemajangan barang
5. Peralatan display yang akan dipakai
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Praktek
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Orientasi 5 menit
1) Guru Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apresepsi
1) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya dengan melakukan tanya
jawab.
2) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi yang
akan dipelajari.
 Siapa yang tahu apa itu SOP?
 Apa manfaat SOP?
Motivasi
1) Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 “Pentingnya mempelajari materi hari ini adalah
setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan di
sebuah toko, perlu diketahui adanya SOP yang
harus dilakukan di suatu perusahaan yang
dijadikan acuan (standar) dalam penataan untuk
menarik perhatian konsumen untuk sebuah
keputusan penbelian.”
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
3) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
4) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan hari ini.

Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Orientasi 5 menit
4) Guru Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
5) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
6) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apresepsi
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah
dipelajari sebelumnya dengan melakukan tanya
jawab.
4) Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi yang
akan dipelajari.
 Siapa yang tahu apa itu SOP?
 Apa manfaat SOP?
Motivasi
1) Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 “Pentingnya mempelajari materi hari ini adalah
setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan di
sebuah toko, perlu diketahui adanya SOP yang
harus dilakukan di suatu perusahaan yang
dijadikan acuan (standar) dalam penataan untuk
menarik perhatian konsumen untuk sebuah
keputusan penbelian.”
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
3) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan hari ini.
4) Masing-masing kelompok yang telah dibagi,
mendemonstrasikan penataan produk berdasarkan
SOP perusahaan dengan waktu 30 menit secara
bersamaan dimeja per kelompok.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Inti Mengamati 100 menit
1) Setelah mendemonstrasikan, masing-masing
kelompok mendengarkan presentasi dari kelompok
yang maju.
Menanya
1) Memberikan kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk bertanya kepada kelompok yang
presentasi.
Mengeksplorasi
1) Masing-masing kelompok mengumpulkan
informasi mengenai penataan produk berdasarkan
SOP perusahaan.
Mengasosiasikan
1) Masing – masing kelompok berdiskusi untuk
mencari contoh dan cara melakukan penataan
produk berdasarkan SOP perusahaan.
Mengkomunikasikan
1) Guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi
laporan atau pendapat peserta didik lainnya dengan
santun.
Penutup 1. Guru bersama – sama dengan peserta didik membuat 15 menit
kesimpulan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
2. Guru menyampaikan motivasi untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertembuan
berikutnya.
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
salam dan doa.
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
KD Media/Alat , Bahan, dan Sumber Belajar
KD 3.10 Menerapkan SOP penataan Media:
produk produk drink, food, fresh dan LCD Projector
kosmetik di supermarket Alat/bahan:
KD 4.10 Melaksanakan penataan Komputer/Laptop
Produk drink, food, fresh dan Projektor
kosmetik di supermarket berdasarkan Materi SOP penataan produk
SOP perusahaan. Sumber belajar: buku teks pembelajaran, buku
referensi lain
I. Penilaian
KD Teknik Penilaian Instrumen
KD 3.10 Tes Tertulis Soal tes tertulis
Menerapkan SOP Penugasan 1. Apakah yang dimaksud dengan
penataan produk penataan produk? (20)
produk drink, food, 2. Sebutkan syarat display yang baik!
fresh dan kosmetik (20)
di supermarket 3. Menata barang dagangan harus
dilengkapi dengan informasi toko dan
barang yang di jual, jelaskan
maksudnya! (20)
4. Salah satu pengetahuan dasar
klasifikasi produk adalah pengenalan
komposisi warna, jelaskan pengaturan
komposisi warna khususnya pada
produk Food and Drink, serta
kemukakan alas an mengapa
pengetahuan tentang warna itu
penting? (20)
5. Jelaskan tentang label! (20)
Lembar tugas dan
Lembar penilaian tugas
KD 4.10 Tes praktik/ Lembar soal praktik
Melaksanakan unjuk kerja 1. Bagaimana SOP display yang benar?
penataan Produk (25)
drink, food, fresh 2. Jelaskan perbedaan antara open display
dan kosmetik di dan close display! (15)
supermarket 3. Jelaskan tentang hal-hal yang harus
berdasarkan SOP dilakukan dan dijalankan dalam
perusahaan. penataan produk! (20)
4. Jelaskan Tujuan dan Fungsi Penataan
Produk! (20)
5. Jelaskan hubungan antara aplikasi
display yang baik dengan kemajuan
suatu perusahaan retail! (20)
Lembar observasi unjuk kerja

J. Penilaian Sikap
No Nama Uraian kejadian istimewa Rencana
Tindakan/Pembinaan
Materi Ajar

1. Pengertian SOP (Standard Operational Procedure) Penataan Produk


SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan
produk yang dijadikan acuan ( standar ) dalam penataan untuk menarik perhatian
konsumen untuk sebuah keputusan penbelian.
2. SOP penataan produk
Ketentuan yang harus ada atau harus dimuat dalam label adalah
 Tanggal receiving
 Kode barang
 Kode supplier
 Barcode
 Harga jual / tidak selalu ada
 Memeriksa kesesuaian antara merk tipe ukuran.
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga antara lain.
 Price card tidak rusak
 Price card sesuai dengan produk dan diktakan sesuai antara produk dan fisik barang.
 Semua soduk yang dipajang memiliki label harga
 Label harga rapi dan ditengah
 Struktur adress card
 Nama barang:
 Ukuran barang:
 Kode barang:
 Harga barang:
 Scaning barang:
Tujuan adress card
 Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
Manfaat Address
 Meningkatkan image, pelayanan yang baik
 Mempermudah customer dalam hal informasi barang
 Meningkatkan penjualan .
 Mempermudah pramuniaga dalam mengecek barang.
3. Layout/tata letak toko
Tata Letak Rak Display
Pengertian dasar lay out adalah suatu situasi sirkulasi/arus pengunjung yang memberikan
kemungkinan maksimal bagi pelanggan untuk dapat melihat keseluruhan barang
dagangan yang bermacam-macam, dalam sekali pandang.
Tujuan lay out
Lay out bertujuan untuk membantu konsumen dalam berbelanja terhadap barang yang
dikehendaki
Fungsi lay out
Lay out berfungsi sebagai pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokan produk
sesuai dengan kategorinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Lay out antara lain :
 Memperhatikan produk sesuai dengan kategorinya.
 Pembagian area penjualan berdasarkan pengelompokan produk.
 Penempatan posisi kassa berada di pintu keluar.
 Tata letak yang satu dengan yang lain dibatasi dengan lorong minimal 120 cm.
 Tata letak rak diatur dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlihat ada area
yang kosong.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Lay Out:
 Ukuran dan bentuk ruangan.
 Lokasi pintu masuk, tangga, koridor, tiang dan lain-lain.
 Jenis dan jumlah barang dagangan.
 Jenis operasi toko yang dilaksanakan misalnya self service.
 Ciri-ciri dan kebiasaan membeli dari pelanggan.
 Sifat dan jumlah fixtures, counter/Island display.Pengaturan barang dagangan yang
serasi atau harmonis, akan menimbulkan suasana nyaman kepada lingkungan para
pegawai toko dan para pembeli. Sebaiknya ruangan toko yang akan menyimpan
barang dagangan terbagi menjadi beberapa ruangan berikut sasarannya yang
menunjang di dalam pengaturan barang dagangan. Sebaiknya di dalam pengaturan
barang dagangan di dalam ruangan toko, adalah sebagai berikut.
 mempunyai kamar administrasi,
 mempunyai kamar/ruangan keamanan,
 selain serasi atau harmonis juga mempunyai ventilasi,
 mempunyai ruangan etalase yang cukup luas dan menarik. Tempatkanlah etalase, di
mana setiap orang yang lewat bisa melihatnya. Etalase merupakan wajah dari toko,
maka aturlah wajah sedemikian rupa supaya kelihatan menarik, supaya setiap
orang yang lewat meliriknya dan akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam toko,
sebaiknya di ruangan toko, mempunyai ruang informasi, advis dan tempat
penitipan barang-barang,
 di ruangan toko, mempunyai ruang coba (fitting room),
 di dalam ruangan toko, ada ruang tunggu yang menyenangkan pembeli,
 di ruangan toko, ada kamar kecil (WC/Toilet/Rest room),
 mempunyai ruang pamer yang merupakan tempat untuk menata atau memamerkan
barang dagangan,
 mempunyai ruang tempat penyimpanan barang (running stock),
 pasanglah pengatur suhu udara (AC) dan diberikan pengharum ruangan serta Tape
Recorder dengan lagu-lagu yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bentuk-Bentuk Lay Out
1) Rak yang berbentuk gang-gang (aisle) lurus dengan gang kembar.
Keuntungannya:
 Memaksimalkan area penjualan dengan mengurangi ruangan yang terbuang.
 Mempermudah menangani kebersihan.
 Mempermudah pengamanan.
2) Rak/fixtures/islandyang berbentuk bebas
Misalnya berbentuk sirkuler, persegi delapan, atau meja panjang bujur telur, di
mana lalu lintas pembeli bebas bergerak, sehingga lebih banyak barang yang
terlihat oleh pembeli. Di samping itu, para calon pembeli menjadi lebih betah
berlama-lama di toko.
Kerugian-kerugiannya:
 Karena banyaknya ruangan yang diperuntukkan bagi arus lalu lintas
konsumen, ruang yang tersedia untuk barang dagangan menjadi berkurang.
 Pemeliharaan kebersihan dan penanganan keamanan menjadi lebih sulit.
4. Teknik pemajangan barang
Macam-macam teknik display barang berdasakan penempatan barangnya, antara lain :
a. Floor display
Pemajangan barang dagangan yang disusun langsung di lantai tanpa menggunakan
rak apapun. Floor diplay sering kita lihat pada hypermarket, karena disana
memiliki area yang luas, sehingga display barang di lantai tidak mengganggu arus
barang/konsumen. Selain itu perlu diperhatikan : a) diberi alas palet agar produk
paling bawah tidak rusak saat proses pembersihan lantai; b) ukuran susunan P x L x
T barang yang disusun tidak lebih dari satu meter 3 ; c) barang yang disusun adalah
produk yang sama; d) ditempatkan di lokasi yang strategis sehingga mudah dilihat
dan tidak mengganggu arus barang / konsumen; e) Menambahkan Point of
Purcase yang menarik.
b. Vertical Display
Pemajangan barang dagangan secara vertikal ke atas. Jenis display ini dapat
dilakukan dengan rak gondola wall/island. Aturan display ini adalah: a) barang
yang disusun merupakan satu produk yang sama dengan ukuran kemasan berbeda;
b) produk dengan ukuran kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah,
dan rak selving diatasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil; c) perhatikan
komposisi warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama)
c. Wall Display
Penataan produk di rak dengan posisi menempel di dinding. Biasanya digunakan
untuk produk fashion / aksesoris. Rak yang digunakan adalah Slat wall rack.
d. “Impulse Buying” Display
Display ini semacam “pameran” barang di tempat strategis, sering dilalui
konsumen dan mudah terlihat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Display
ini biasanya diletakkan di rak end gondola atau juga rak display dekat kasir.
e. Merchandise Mix Display
Pemajangan produk dengan memanfaatkan hubungan komplementer, yaitu
memajang secara berdekatan antara barang yang biasanya digunakan bersama.
Misalnya spagety degan saos; kopi dengan gula; minuman dengan cemilan.
Sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya sekaligus.
f. Cut Cases Display
Pemajangan barang dengan menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan
karton, tetapi hanya memotong setengah kemasan kartonnya sehingga produk dapat
terlihat walau disusun menumpuk. Display ini biasanya digunakan untuk
minuman / makanan dalam botol dan kaleng.
g. Jumble Display
Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai macam
merk dan jenis ditempatkan pada rak promo, serta diletakkan di lokasi terbuka.
Konsumen bebas mengaduk-aduk barang untuk memilih.
5. Peralatan display yang akan dipakai
Peralatan  dan perlengkapan display
 
a. Tata Letak Rak Produk
Tata letak yang bagus akan membuat para pembeli merasa nyaman berbelanja, dan
hal tesebut juga dapat menjadi alasan bagi mereka untuk selalu memilih toko anda
dalam mencari barang yang mereka perlukan. Maka oleh karena itu, kecermatan
dalam mengatur barang-barang yang diperdagangkan menjadi sebuah keharusan.
Berikut disajikan tips dalam mendesain dan mengatur tata letak barang pada toko
atau mini market yang biasanya menjual kebutuhan sehari-hari.
b. Pencahayaan dan Warna Ruangan
Pengaturan cahaya lampu dalam ruangan yang tepat akan membuat pelanggan
merasa nyaman. Dalam mencari barang, mereka merasa tidak akan terlalu silau
atau pun terlalu remang. Untuk membantu pencahayaan yang bagus (sejuk di mata)
maka warna putih pada tembok, lantai, dan atap plafon adalah pilihan yang tepat.
Mengapa lebih cenderung menggunakan warna putih sebagai elemen pokok pada
ruang toko / mini market? Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, antara
lain dapat memberikan kesan bersih dan rapi terhadap kondisi ruangan, dapat
menghemat listrik karena hanya perlu sedikit menyalakan lampu (warna putih
bersifat memantulkan cahaya), dan barang/produk dagangan yang anda pajang di
dinding akan mudah terlihat dengan jelas oleh pelanggan.
c. Penempatan Rak
Penempatan rak (gondola) menjadi bagian penting dalam membuat ruang toko
yang nyaman. Secara umum, peletakan rak dengan posisi yang berjejer adalah yang
terbaik. Selain terlihat rapi, para pembeli juga mudah berlalu lintas, serta anda
sebagai pemilik toko akan mudah mengawasi tingkah laku mereka. Rak-rak yang
saling menyilang ataupun saling menutupi satu dengan lainnya hanya akan
membuat semuanya tidak baik. Jika anda juga mempunyai rak yang berbentuk
bundar, maka lebih baik ditempatkan sejajar dengan rak yang panjang tersebut
dengan memberi jarak sekitar 1-1,5 meter untuk keindahan dan keefektifan rak
tersebut.  Letakkan rak bundar tersebut lebih awal dari pintu masuk agar lebih
tampak elegan. Jika toko anda juga terdapat rak-rak yang tinggi, maka sebaiknya
posisinya menempel/berhimpitan dengan dinding agar ruangan tetap terkesan lega.
d. Klasifikasi Barang/Produk
Mengklasifikasikan barang atau produk yang dijual dalam mini market merupakan
hal yang sudah umum. Produk kecantikan, produk makanan, barang mainan anak-
anak, alat tulis kantor, sembako, dan sebagainya harus ditaruh sesuai dengan
klasifikasi dan jenisnya. Tujuannya tentu membuat pelanggan lebih mudah mencari
apa yang akan mereka beli. Barang-barang yang sering dibeli (seperti sabun mandi,
pasta gigi, buku tulis, dsb) diletakkan pada bagian rak yang mudah dijangkau,
sedangkan produk-produk yang jarang dibeli orang ditempatkan pada bagian yang
agak tinggi. Barang-barang yang memiliki kesan rendah (seperti keset, lap pel,
sikat WC, dsb) diletakkan pada bagian dasar rak. Jika toko anda juga menyediakan
bahan-bahan sembako (misalnya bawang, telur, kacang, dsb), maka jauhkan
posisinya dengan produk kecantikan (parfum, sabun, shampoo, dll) agar tidak
kontra.
e. Jalur Lalu Lintas Pelanggan
Aturlah posisi lalu lintas para pelanggan anda. Tambahkan sekat atau berikan ruang
antar rak agar para pelanggan mudah mencapai tempat yang mereka tuju.
Perhatikan juga lalu lintas pelanggan yang masuk dan keluar di pintu toko. Jika
sering terjadi tabrakan saat keluar masuk, maka anda harus mendesain ulang lebar
pintu tersebut.
f. Lokasi Meja Kasir
Lokasi tempat pembayaran (kasir), biasanya terletak tidak jauh dari pintu keluar.
Tujuannya untuk memberikan ruang lega di dalam ruang toko. Ada baiknya anda
menambahkan rak mini di dekat kasir untuk memajang produk-produk assesoris,
seperti gantungan kunci, hiasan kalung imitasi, jepet rambut, dan pernak-pernik
lainnya. Hal tersebut bertujuan agar menghilangkan rasa jemu ketika pelanggan
anda sedang mengantri di meja kasir. 

Anda mungkin juga menyukai