Deskripsi mata Kuliah : Mata kuliah ini merupakan bagian dari kajian ilmu
Termodinamika yang fokus pembahasannya adalah
Sistem Turbin. Dalam perkuliahan dibahas
pendahuluan mesin pembakaran luar dan dalam,
Prinsip Kerja Turbin, Boiler, Sistem turbin Uap, system
Turbin gas, Prestasi system turbin, Kombinasi Diesel
dan Sistem Turbin, Pemilihan Mesin Penggerak,
Keuntungan dan Kerugian Mesin Penggerak,
Kombinasi Diesel dan Sistem Turbin, Pengujian
prestasi mesin.
I. PENDAHULUAN .
Pada pertemuan IX masih dijelaskan tentang Sistem turbin uap yang
digunakan sebagai penggerak kapal
1.4. Manfaat
II. PENYAJIAN
2.1. Materi Pembelajaran
Tipe dasar Turbin dapat dibagi dalam dua klasifikasi utama yaitu:
Berikut contoh beberapa variasi turbin uap dan aliran uap serta
perencanaan poros dengan kondensasi dan tanpa kondensasi :
Gambar 5.16: Beberapa variasi turbin uap dan aliran uap (1) Dengan kondensasi
–(a) s/d (k), biasanya dengan tekanan ke luar kurang dari tekanan
atmosfer, (2) tanpa kondensasi – (l) s/d (o), biasanya dengan
tekanan ke luar lebih tinggi daripada tekanan atmosfer.
Tinggi sudu dan diameter dari tingkat-tingkat berikutnya dalam arah aliran
fluida kerja diperbesar untuk memungkinkan fluida kerja berekspansi (turun
tekanannya). Puncak sudu biasanya dihubungkan satu sama lain oleh cincin
logam yang melingkari sudu tersebut, bukan saja mengurangi jumlah fluida
kerja yang mengalir dalam arah radial, tetapi juga supaya konstruksi rotor
menjadi lebih kaku dan kuat. Fluida kerja yang mengalir melalui celah antara
puncak sudu dan rumah turbin (stator), begitu juga antara ujung sudu tetap dan
rotor, tidak melakukan kerja memutar rotor. Oleh karena hal tersebut
merupakan kerugian, maka celah tersebut harus di buat sempit; tetapi harus
dijaga agar rotor tidak menggesek stator dalam segala keadaan.
Gambar 5.18: Sekat-sekat pada puncak sudu tetap dan sudu gerak.
Rotor adalah ‘kaku’ jika putaran kritisnya di atas putaran kerjanya. Rotor
adalah ‘fleksibel’ apabila putaran kritisnya di bawah putaran kerjanya. Dalam
hal tersebut terakhir, putaran kritis harus dapat dilalui secepatnya. Maka turbin
turbin harus segera dijalankan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh
pabrik pembuatnya.
Biasanya turbin impuls tidak seefisien turbin reaksi. Efisiensi turbin pada
umumnya dipengaruhi oleh:
1. Gesekan yang terjadi antara fluida kerja dengan stator dan rotor;
2. Besarnya sudut masuk dan sudut keluar sudu;
3. Perbadingan kecepatan u/C, dan
4. Kerugian lainnya.
Akan tetapi, apabila hal lainnya dapat diabaikan, maka turbin uap dapat
bekerja dengan efisiensi yang hampir sama apabila bekerja dengan
perbandingan kecepatan (u/Ci) yang sesuai. Misalnya, untuk turbin :
u/Ci
Curtis 0.20 – 0.30
Rateau 0.40 – 0.45
Parsons 0.80 – 1.00
Efisiensi turbin uap berkisar antara 30 – 50 persen untuk unit daya rendah, 80 –
90 persen untuk unit daya tinggi. Prestasi turbin uap biasanya juga diukur
dengan pemakaian uap spesifiknya, yaitu jumlah uap perjam untuk setiap daya
kg uap
kuda yang dihasilkan, dinyatakan dalam . Dari persamaan (3.26)
jam . daya poros
dapat dihitung daya yang dihasilkan turbin, N=JG(h ti-hte)
Sehingga daya turbin dapat diatur dengan mengatur jumlah uap masuk G dan/
atau selisih entalpi , N=JG(hti-hte).
III.PENUTUP
3.1. Rangkuman
Tipe dasar Turbin dapat dibagi dalam dua klasifikasi utama yaitu:
kg uap
. Dari persamaan (3.26) dapat dihitung daya yang
jam . daya poros
dihasilkan turbin, N=JG(hti-hte)
Sehingga daya turbin dapat diatur dengan mengatur jumlah uap masuk
G dan/ atau selisih entalpi , N=JG(hti-hte).
1. Mahasiswa dapat bertanya apabila ada materi uraian yang tidak jelas.
2. Pertanyaan mahasiswa dapat dialihkan ke mahasiswa lain untuk
menguji kemampuannya.
3. Dosen menjelaskan kembali jika diperlukan
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut ini :
1.
3.3. Daftar Pustaka
1. Harrington,R., L., 1992, Marine Engineering, SNAME, Jersey City, New York.
2. Taylor,D., A., 2003, Introduction to Marine Engineering.
3. Arismunandar,W., 1997, Penggerak Mula Turbin.
4. Shlyakhin,P., 1990, Steam Turbines Theory and Design, Erlangga, Jakarta.
5. El Wakil,M., M., 1988, Power Plant Technology, McGraw-Hill, Singapore.
6. Akimov,P., Marine Power Plant.
7. Syerly Klara, 2014, Buku Ajar Permesinan Kapal II LKPP Universitas
Hasanuddin