ABSTRAK
Penelitian Ilmiah ini menjelaskan mengenai kesalahan berbahasa Indonesia
dilingkungan masyarakat Ciwaruga Kota Bandung. Dalam penelitian ini
kesalahan berbahasa Indonesia sering terjadi pada Ejaan, singkatan kata, dan
struktur kalimat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beragam
kesalahan dalam berbahasa Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode survei. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik
kesalahan berbahasa. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa banyak kesalahan
berbahasa didaerah Ciwaruga Kota Bandung pada bidang Ejaan, singkatan kata,
dan struktur kalimat.
Kata kunci : Kesalahan berbahasa, Ejaan, singkatan kata, dan struktur kalimat.
1. PENDAHULUAN
1
manusia menerima informasi dari sesamanya secara sempurna. Tanpa bahasa,
komunikasi antar individu ataupun kelompok tidak akan menjadi sempurna.
Ada dua jenis bahasa. Pertama bahasa yang digunakan secara lisan disebut
bahasa lisan, sedangkan bahasa yang digunakan secara tertulis disebut bahasa
tulis. Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya digunakan oleh orang dewasa.
Anak-anak bahkan bayi pun juga menggunakan bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya.
2
2. Untuk mengetahui cara mensosialisasikan kepada masyarakat dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kurangnya berbahasa yang baik dalam
lingkungan masyarakat Ciwaruga Bandung.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian yang kami lakukan adalah untuk mengetahui
berbagai kesalahan bahasa Indonesia yang terjadi pada masyarakat Ciwaruga
Bandung.
1.5 METODE PENELITIAN
Metode yang kami terapkan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk meneliti kondisi, keadaan atau hal-hal lain yang hasilnya
dimuat dalam bentuk laporan. Penelitian deskriptif murni hanya memaparkan
keadaan objek sebenarnya di lapangan tanpa memberikan perlakuan terhadap
objek penelitian. Penelitian ini tidak mengubah, menambah, atau memanipulasi
objek yang diteliti. Kegiatan penelitian kami adalah mendiskripsikan serta
menganalisis bentuk kesalahan berbahasa yang ditemukan pada objek di
lingkungan masyarakat. Analisis kesalahan berbahasa memiliki lima tahapan yaitu
pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan, penjelasan kesalahan,
pengklasifikasian kesalahan, dan pengevaluasian kesalahan (Tarigan 2011: 60).
Penelitian ini tidak menggunakan statistik atau angka, dengan demikian penelitian
ini bersifat kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah
jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
2. KAJIAN PUSTAKA
A. Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan
berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf yang
menimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian
3
ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam
buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Seorang pakar linguistic Noam Comsky membedakan antara
kesalahan berbahasa(error) dengan kekeliruan berbahsa(mistake),
keduanya memang sama-sama pemakaian bentuk tuturan yang
menyimpang, akan tetapi kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis
karena belum dikuasainya kaidah bahasa yang benar. Sedangkan
kekeliruan berbahasa bukan terjadi secara sistematis, melainkan
dikarenakan gagalnya merealisasikan kaidah bahsa yang sebernarnya
sudah dikuasai.
B. Ejaan Bahasa Indonesia
EBI merupakan hasil dari revisi Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD). Desakan dari masyarakat yang kritis akan pedoman ejaan dalam
berbahasa membuat EYD direvisi dan berganti nama menjadi Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI). EBI disahkan pada tahun 2015 dan sampai
sekarang masyarkat belum terlalu familiar dengan EBI.
C. Konjungsi
Menurut KBBI, Konjungsi adalah kata maupun ungkapan
penghubung antar frasa, antar kata, antar kalimat, dan antar klausa. Jika
didefinisikan secara sempit konjungsi adalah kata hubung.
4
Pada gambar ini tertulis kata ojeg. Menurut
KBBI, kata tersebut termasuk bentuk kata
tidak baku. Seharusnya, penulisan kata ojeg
diganti menjadi kata ojek.
5
Pada gambar ini tertulis kata Di pasang. Menurut EBI, penulisan kata depan yang
dipisah ditulis pada kata yang menunjukkan tempat. Sehingga, penulisan di
pasang seharusnya diganti menjadi dipasang.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
6
Liputan6.com. (2019). 10 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Mahasiswa Wajib Tahu. [Online]. Diakses dari:
https://www.liputan6.com/news/read/3867330/10-perbedaan-penelitian-kualitatif-
dan-kuantitatif-mahasiswa-wajib-tahu