DISUSUN OLEH
2019
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat membaca dan memahami nameplate dari kWh meter
2. Dapat menyambungkan kWh meter analog dengan beban berdasarkan
wiring diagram.
3. Dapat mengukur ketelitian dari kWh meter dengan menggunakan multimeter
dan stopwatch
4. Dapat mengukur ketelitian dari kWh meter dengan menggunakan wattmeter
dan stopwatch
1.2 DASAR TEORI
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali
tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya
selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya induksi magnetis
oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap piring
putar kWh meter, dimana induksi magnetis ini berpotongan dengan induksi magnetis
yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc (piring putar)
yang sama. Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis
kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 ͦ satu terhadap lainnya.
Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar
gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.
Keterangan Gambar :
M =Magnit permanent
Cp =inti besi kumparan tegangan
Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan
cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc= kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar
Berikut ini adalah contoh nameplate pada kWh meter satu phasa
Perbedaan fase antara ф1 dan ф2 akan menyebabkan momen gerak pada keeping
aluminium (D) sehingga berputar. Putaran keeping Aluminium (piringan) dan di transfer
pada roda-roda pencatat. Besarnya momen gerak ini sebanding dengan Arus I dan tegangan
V yaitu : T ≈ k . V . I . Cos φ
Pada transfer mati nilai putaran keping Alumunium ke roda-roda pencatat dilakukan
kalibrasi untuk memperoleh nilai energy terukur dalam besaran kWh (Kilo Watt Hours).
Prinsip kerja kWh meter secara rinci bahwa arus beban I menghasilkan fluks bolak
balik, yang melewati piringan aluminium dan menginduksikannya, sehingga menimbulkan
tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan BP juga menghasilkan fluks bolak balik yang
meminta arus lf. Karena itu piringan mendapat gaya dan resultan dari torsi yang membuat
piringan berputar.
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung faktor ketelitian kWh meter
dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch
1.3 PERALATAN
Modul kWh meter satu phasa 1 set
Kabel banana 20 buah
Stopwatch
Lampu pijar 40 watt 1 buah
Lampu pijar 60 watt 1 buah
Lampu pijar 75 watt 1 buah
Lampu pijar 100 watt 2 buah
Multimeter 1 buah
Tang ampere 1 buah
Wattmeter 1 buah
Keterangan
P1 adalah daya hasil perhitungan berdasarkan rumus
P2 adalah daya yang terukur pada wattmeter
1.7 Data Perhitungan
c. Pehitungan 1 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 40 Watt dan 1 Lampu 75 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 2 x 3600000
Td = = =62,7450
C x V x I x cos θ 900 x 212,5 x 0,6 x 1
c. Pehitungan Mencari Daya 1 buah lampu 100 watt,1 buah lampu 40 watt, dan 1 buah
lampu 75 watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 2 x 3600000
P1 = = =178,2134 W
Cxt 900 x 44,89
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 19,5W x 10
= 195 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)
e. Pehitungan 1 buah lampu 75 watt dan 1 lampu 60 watt dan 1 lampu 40 watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 3 x 3600000
P1 = = =147,2211 W
Cxt 900 x 54,34
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 16,5W x 10
= 165 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)
Pertanyaan
1. Jelaskan nameplate dari kWh meter yang anda gunakan (sertakan nameplate nya)
2. Buatlah analisis hubungan antara variasi pembebanan dengan faktor ketelitian dari
kWh meter satu phasa ( dengan menggunakan multimeter dan stopwatch) dan
buatlah kesimpulan dari hasil data praktikum. Apakah kWh yang anda pakai masih
memiliki faktor ketelitian yang sama sesuai dengan nameplate kWh?
3. Buatlah analisis hubungan antara variasi pembebanan dengan faktor ketelitian dari
kWh meter satu phasa ( dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch) dan
buatlah kesimpulan dari hasil data praktikum. Apakah daya berdasarkan hasil
hitungan sesuai dengan daya hasil pembacaan wattmeter?
Jawaban
1.
Fuji
Milik p.l.n kwh Dharm 1
6 5 (20) a az1997
900fa14ai1
putaran/kwh
0 0 0
Jenis
0
2
7 Meter kwh Kelas 2
Fasa tunggal dua kawat
8 3
230 v 50 hz
9 4
5
10 lmk
Spln 57-1
11 No 5702917
No
Awas! membuka
Parameter pada nameplate
segel
Arti parameter penjelasan
didenda
1 Fuji dharma Merk produksi Suatu perusahaan yang
kwh tersebut memproduksi dan mendistribusikan
kwh di indonesia
11 Nomor seri Nomor katalog pabrik Nomor yang dibuat oleh pabrikan itu
5702917 sendiri berdasarkan standar
penomoranya yang digunakan agar
mempermudah perncarian data di
pabrik itu sendiri
Analisis kwh
Arus beban “I” menghasilkan fluks bolak balik ɸc, yang melewati piringan
alumunium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan tegangan. Kumparan
tegangan Bp juga menghasilkan fluks bolak balik ɸp yang memintas arus
If.karena itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan
berputar. Torsi ini sebanding dengan fluks ɸp dan arus If serta harga cosinus
dari sudut antaranya. karena ɸp dan If, sebanding dengan tegangan E dan arus
beban I, maka kecepatan putar piringan sebanding dengan daya aktif yang
terpakai. semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar.
Demikian pula sebaliknya.
Dari hasil 6 kali percobaan Setiap beban yang bertambah atau berfariasi
mempunyai perbedaan pada masing masing beban. Semakin besar beban yang
digunakan semakin cepat pula putaran piringan,tetapi cosphi tidak
berubah(tetap)
Dokumentasi
NO Nama Dokumentasi Praktikum Gambar
2 Kabel banana
6 Multimeter
7.
Tang Ampere
8. Wattmeter