Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TEKNIK PENGUKURAN

kWh Meter Satu Phasa

DISUSUN OLEH

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2019
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat membaca dan memahami nameplate dari kWh meter
2. Dapat menyambungkan kWh meter analog dengan beban berdasarkan
wiring diagram.
3. Dapat mengukur ketelitian dari kWh meter dengan menggunakan multimeter
dan stopwatch
4. Dapat mengukur ketelitian dari kWh meter dengan menggunakan wattmeter
dan stopwatch
1.2 DASAR TEORI

kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali
tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya
selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya induksi magnetis
oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap piring
putar kWh meter, dimana induksi magnetis ini berpotongan dengan induksi magnetis
yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc (piring putar)
yang sama. Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis
kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 ͦ satu terhadap lainnya.
Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar
gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni.

Keterangan Gambar :
M =Magnit permanent
Cp =inti besi kumparan tegangan
Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan
cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc= kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar

Berikut ini adalah contoh nameplate pada kWh meter satu phasa

Prinsip kerja kWh meter


Pada saat arus beban mengalir pada kumparan, arus akan menimbulkan fluks
magnet ф1, sedangkan pada kumparan tegangan terjadi perbedaan fase antara arus dan
tegangan sebesar 900, hal ini karena kumparan tegangan bersifat induktor. Arus yang
melalui kumparan tegangan akan menimbulkan fluks magnet ф2 yang berbeda fase 900
dengan ф1.

Perbedaan fase antara ф1 dan ф2 akan menyebabkan momen gerak pada keeping
aluminium (D) sehingga berputar. Putaran keeping Aluminium (piringan) dan di transfer
pada roda-roda pencatat. Besarnya momen gerak ini sebanding dengan Arus I dan tegangan
V yaitu : T ≈ k . V . I . Cos φ

Pada transfer mati nilai putaran keping Alumunium ke roda-roda pencatat dilakukan
kalibrasi untuk memperoleh nilai energy terukur dalam besaran kWh (Kilo Watt Hours).

Prinsip kerja kWh meter secara rinci bahwa arus beban I menghasilkan fluks bolak
balik, yang melewati piringan aluminium dan menginduksikannya, sehingga menimbulkan
tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan BP juga menghasilkan fluks bolak balik yang
meminta arus lf. Karena itu piringan mendapat gaya dan resultan dari torsi yang membuat
piringan berputar.

Berikut ini adalah contoh perhitungan ketelitian kWh meter dengan


menggunakan multimeter dan stopwatch
Spesifikasi beban dan Kwh meter
- Lampu pijar
Tegangan : 220 V, frekuensi : 50 Hz, daya = 40 watt
- kWh meter
tegangan : 220 V, arus : 5(20) A, frekuensi : 50 Hz, 720 putaran / kWh,
perhitungan faktor kesalahan
td – t x 100%
t
td = n x 3.600.000
Cx V x I x cos phi
Dari percobaan diperoleh data arus 1,2 ampere C adalah 720 , n = 1 putaran ,
t= 15 detik , cos phi 0,8 , V = 225, 5 volt, sehingga dengan rumus di atas
didapatkan nilai td adalah 23,09 detik. Sehingga dapat dihitung faktor kesalahan
yaitu
23,09 – 15 x 100% = 0,53 x 100% = 53%
15
Jadi Kwh meter yang digunakan tidak layak pakai karena faktor kesalahan
melebihi 5 %.

Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung faktor ketelitian kWh meter
dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch
1.3 PERALATAN
 Modul kWh meter satu phasa 1 set
 Kabel banana 20 buah
 Stopwatch
 Lampu pijar 40 watt 1 buah
 Lampu pijar 60 watt 1 buah
 Lampu pijar 75 watt 1 buah
 Lampu pijar 100 watt 2 buah
 Multimeter 1 buah
 Tang ampere 1 buah
 Wattmeter 1 buah

1.4 RANGKAIAN PERCOBAAN


1.5 LANGKAH PERCOBAAN
 Siapkan peralatan yang akan digunakan untuk percobaan ini
 Periksalah semua peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak.
 Rangkaialah kWh meter satu phasa dengan beban pada modul yang sudah
disediakan dan beri beban sesuai dengan variasi beban yang ada di tabel
 Ukur tegangan sumber dan arus beban catat hasil pengukuran di tabel
 Hitung faktor ketelitian dengan menggunakan multimeter dan stopwatch dan
catat hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada tabel
 Hitung faktor ketelitian dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch dan catat
hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada tabel
 Catat hasil pengukuran pada tabel
 Kembalikan alat alat ke tempatnya.
 Dan buatlah analisa dan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan

1.6 Data Percobaan Menggunakan Multimeter dan Stopwatch

No Beban Waktu Jumlah Konstanta Arus Cos Tegangan Td


Putaran putaran kWh (A) phi (V)
(t)
1 2 buah lampu 100
watt dan 1 lampu 60
39,70 2 900 0,7 1 210 54,421
watt
7
2 2 buah lampu 100
watt dan 1 buah
20,68 1 900 0,6 1 212,5 31,372
lampu 40 watt
5
3 1 buah lampu 100 44,89 900 0,6 212,5 62,945
watt,1 buah lampu
2 1 0
40 watt, dan 1 buah
lampu 75 watt
4 2 buah lampu 100
watt dan 1 buah
52,99 3 900 0,8 1 212,5 70,588
lampu 75 watt
2
5 1 buah lampu 75 2 1
watt dan 1 lampu 60
54,34 900 0,4 212,5 94,117
watt dan 1 lampu 40 6
watt
6 1 buah lampu 100
watt dan 1 lampu 40
47,70 2 900 0,5 1 212,5 75,294
watt dan 1 buah
lampu 60 watt 1

Data Percobaan Menggunakan Wattmeter dan Stopwatch

Beban Beban Waktu Jumlah Konstanta Tegangan P2 Faktor


P1 (watt)
Putaran (t) putaran kWh (V) (watt) ketelitian
1 1 buah 01.01,47 900 210 130,1447 150 W 13,23 %
lampu 100
≈ 61,47 W
watt dan 1 2
lampu 60
watt
2 2 buah 20,68 900 210 193,4235 220 W 12,08 %
lampu 100
W
watt dan 1
buah
1
lampu 40
watt
3 1 buah 44,89 900 210 178,2134 195 W 8,6 %
lampu 100
W
watt,1
buah
lampu 40 2
watt, dan 1
buah
lampu 75
watt
4 2 buah 01.23,76 900 212,5 143,2664 160 W 10,45 %
lampu 100
≈ W
watt dan 1
buah 83,76 3
lampu 75
watt
5 1 buah 54,34 900 210 147,2211 165 W 10,77 %
lampu 75
W
watt dan 1
lampu 60 2
watt dan 1
lampu 40
watt
6 1 buah 47,70 900 210 167,7148 185 W 9,34 %
lampu 100
W
watt dan 1
lampu 40
watt dan 1
2
buah
lampu 60
watt

Keterangan
P1 adalah daya hasil perhitungan berdasarkan rumus
P2 adalah daya yang terukur pada wattmeter
1.7 Data Perhitungan

1. Perhitungan Menggunakan Multimeter dan Stopwatch


a. Pehitungan 2 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 60 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 2 x 3600000
Td = = =54,4217
C x V x I x cos θ 900 x 210 x 0,7 x 1
III. Menghitung Faktor Ketelitian
td−t 54,4217−37,70
S = x 100 %= x 100 %=44,35 %
t 37,70

b. Pehitungan 2 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 40 Watt


I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 1 x 3600000
Td = = =31,3725
C x V x I x cos θ 900 x 212 , 5 x 0,6 x 1
III. Menghitung Faktor Ketelitian
td−t 31,3725−20,68
S = x 100 %= x 100 %=51,704 %
t 20,68

c. Pehitungan 1 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 40 Watt dan 1 Lampu 75 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 2 x 3600000
Td = = =62,7450
C x V x I x cos θ 900 x 212,5 x 0,6 x 1

III. Menghitung Faktor Ketelitian


td−t 62,7450−44,89
S = x 100 %= x 100 %=39,77 %
t 44,89
d. Pehitungan 2 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 40 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 3 x 3600000
Td = = =70,5882
C x V x I x cos θ 900 x 212,5 x 0,8 x 1

III. Menghitung Faktor Ketelitian


td−t 70,5882−52,97
S = x 100 %= x 100 %=33,26 %
t 52,97
e. Pehitungan 1 Buah Lampu 75 Watt dan 1 Lampu 60 Watt dan 1 Lampu 40 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 2 x 3600000
Td = = =94,1176
C x V x I x cos θ 900 x 212,5 x 0,4 x 1

III. Menghitung Faktor Ketelitian


td−t 94,1176−54,34
S = x 100 %= x 100 %=73,20 %
t 54,34
f. Pehitungan 1 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 40 Watt dan 1 Lampu 60 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Faktor Kesalahan (Td)
n x 3600000 2 x 3600000
Td = = =75,2941
C x V x I x cos θ 900 x 212,5 x 0,5 x 1

III. Menghitung Faktor Ketelitian


td−t 75,2941−47,70
S = x 100 %= x 100 %=57,84 %
t 47,70

2. Perhitungan Menggunakan Wattmeter dan Stopwatch


a. Pehitungan 1 Buah Lampu 100 Watt dan 1 Lampu 60 Watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 2 x 3600000
P1 = = =130,1447 W
Cxt 900 x 61,475
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 15W x 10
= 150 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 130,1447


150W
W
−1|x 100% = 13,23 %

b. Pehitungan 2 buah lampu 100 watt dan 1 buah lampu 40 watt


I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 1 x 3600000
P1 = = =193,4235W
Cxt 900 x 20,68
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 22W x 10
= 220 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 193,4235W


220W
−1| x 100% = 12,08 %

c. Pehitungan Mencari Daya 1 buah lampu 100 watt,1 buah lampu 40 watt, dan 1 buah
lampu 75 watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 2 x 3600000
P1 = = =178,2134 W
Cxt 900 x 44,89
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 19,5W x 10
= 195 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 178,2134


195 W
W
−1|x 100% = 8,6 %

d. Pehitungan 1 buah lampu 100 watt dan 1 buah lampu 75 watt


I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 3 x 3600000
P1 = = =143,2664 W
Cxt 900 x 83,76
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 16W x 10
= 160 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 143,2664


160 W
W
−1|x 100% = 10,45%

e. Pehitungan 1 buah lampu 75 watt dan 1 lampu 60 watt dan 1 lampu 40 watt
I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 3 x 3600000
P1 = = =147,2211 W
Cxt 900 x 54,34
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 16,5W x 10
= 165 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 147,2211


165 W
W
−1|x 100% = 10,77 %

f. Pehitungan 2 buah lampu 100 watt dan 1 lampu 60 watt


I. Mencari Tegangan Melalui Praktikum yang Terbaca di Multimeter
Yang Terbaca
V = x Pengali yang Digunakan
Skala Max
84
V = x 300=210 V
120
II. Menghitung Daya Berdasarkan Rumus (P1)
n x 3600000 2 x 3600000
P1 = = =167,7148W
Cxt 900 x 47,70
III. Menghitung Daya Berdasarkan Pengukuran (P2)
P2 = Yang Terbaca di Wattmeter x Faktor Pengali
P2 = 18,5W x 10
= 185 W
IV. Menghitung Faktor Ketelitian (S)

S = | P1P2 −1|100 %| 167,7148W


185W
−1| x 100% = 9,34 %
1.8 ANALISA DAN KESIMPULAN

Pertanyaan
1. Jelaskan nameplate dari kWh meter yang anda gunakan (sertakan nameplate nya)
2. Buatlah analisis hubungan antara variasi pembebanan dengan faktor ketelitian dari
kWh meter satu phasa ( dengan menggunakan multimeter dan stopwatch) dan
buatlah kesimpulan dari hasil data praktikum. Apakah kWh yang anda pakai masih
memiliki faktor ketelitian yang sama sesuai dengan nameplate kWh?
3. Buatlah analisis hubungan antara variasi pembebanan dengan faktor ketelitian dari
kWh meter satu phasa ( dengan menggunakan wattmeter dan stopwatch) dan
buatlah kesimpulan dari hasil data praktikum. Apakah daya berdasarkan hasil
hitungan sesuai dengan daya hasil pembacaan wattmeter?

Jawaban

1.

Fuji
Milik p.l.n kwh Dharm 1
6 5 (20) a az1997
900fa14ai1
putaran/kwh
0 0 0
Jenis
0
2
7 Meter kwh Kelas 2
Fasa tunggal dua kawat
8 3
230 v 50 hz

9 4

5
10 lmk
Spln 57-1
11 No 5702917

p.t fuji dharma electric


buatan indonesia lisensi fuji electric

No
Awas! membuka
Parameter pada nameplate
segel
Arti parameter penjelasan
didenda
1 Fuji dharma Merk produksi Suatu perusahaan yang
kwh tersebut memproduksi dan mendistribusikan
kwh di indonesia

2 Kelas 2 Kelas meter ketelitian Angka atau kategori yang


(akurasi) menunjukkan ketelitian kwh meter
(Limit error). Dimana besar
kesalahan dari alat ukur pada batas-
batas ukur masing-masing kali ±
1,0%. Golongan dari kelas 1,0
mempunyai ketelitian dan presisi
pada tingkat lebih rendah dari alat
ukur kelas 0,5 alat ini biasanya
digunakan pada alat ukur portable
yang kecil atau alat-alat ukur pada
panel.
3 Jenis fa14ai1 z Model kWh Meter Fasa Model kwh terdiri dari kumpulan
Tunggal Dua Kawat angka dan huruf yang dibuat oleh
pabrikan kwh berdasarkan standar
pabrik itu sendiri sehingga antara
pabrik satu dan yang lainnya
memiliki nomor model kwh yang
berbeda.Nomor tersebut mewakili
semua spesifikasi kwh, karena setiap
angka dan huruf memiliki artinya
masing-masing.
4 1997 Tahun pembuatan kwh Perusahaan tersebut membuat atau
merilis kwh tersebut pada tahun
1997

5 50 hz Frekuensi pengenal Jumlah gelombang atau getaran yang


Dihasilkan tiap satu detik.besarnya
frekuensi yang biasa diterima kwh
meter 1 phasa tersebut adalah 50 hz

6 00000 Indikator angka Mengukur banyak energy atau listrik


yang dipakai ( maka makin cepat
putaran piringan sehingga semakin
banyak listrik yang digunakan. Itu
artinya daya aktif (watt) yang dipakai
semakin banyak itu berarti angka
standart kwh tersebut akan semakin
cepat bertambah
7 Meter kwh fasa tunggal dua phasa Kwh ini memakai 1 fasa 2 kawat (tipe
kawat pengawatan) pengadaan satu jalur
listrik positif berdaya 900va yang di
distribustikan menggunakan dua
kawat, dari tiang listrik yang masuk
ke kwh

8 230 v Tegangan nominal Nilai tegangan maksimum yang


dibutuhkan dan yang dapat dilalui
oleh kwh meter yaitu 230 v jika
melebihi tegangan nominal tersebut
maka kwh tersebut bekerja tidak
normal (rusak)

9 5 (20) a 5a= arus nominal minimum 5a adalah arus nominal


minimum yang berarti nilai
batas rendah arus yang
dilalui oleh kwh meter
20a= arus nominal maksimum
20 a adalah arus nominal
maksimum yang berarti nilai
batas arus yang dapat dilalui
oleh kwh meter. Jika ada
arus yang melebihi nilai
tersebut maka kwh bekerja
tidak normal /diputuskan
hubungannya dengan
pengaman yang ada
10 Arah putaran piringan Kwh meter analog tersebut
mempunyai piringan putar dan arah
putaran yang benar adalah ke
kanan.jika arah putar piringan putar
tersebut ke kiri kwh tersebut tidak
bekerja normal atau error

11 Nomor seri Nomor katalog pabrik Nomor yang dibuat oleh pabrikan itu
5702917 sendiri berdasarkan standar
penomoranya yang digunakan agar
mempermudah perncarian data di
pabrik itu sendiri

Analisis kwh
Arus beban “I” menghasilkan fluks bolak balik ɸc, yang melewati piringan
alumunium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan tegangan. Kumparan
tegangan Bp juga menghasilkan fluks bolak balik ɸp yang memintas arus
If.karena itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan
berputar. Torsi ini sebanding dengan fluks ɸp dan arus If serta harga cosinus
dari sudut antaranya. karena ɸp dan If, sebanding dengan tegangan E dan arus
beban I, maka kecepatan putar piringan sebanding dengan daya aktif yang
terpakai. semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar.
Demikian pula sebaliknya.

Analisa hasil percobaan menggunakan wattmetr dan stopwacth

Dari hasil 6 kali percobaan Setiap beban yang bertambah atau berfariasi
mempunyai perbedaan pada masing masing beban. Semakin besar beban yang
digunakan semakin cepat pula putaran piringan,tetapi cosphi tidak
berubah(tetap)
Dokumentasi
NO Nama Dokumentasi Praktikum Gambar

1 Modul kWh Meter 1 phase

2 Kabel banana

3 Lampu pijar 40 Watt


4 Lampu Pijar 60 Watt

5 Lampu pijar 75 Watt

6 Lampu Pijar 100 Watt

6 Multimeter
7.
Tang Ampere

8. Wattmeter

9. Mencari Tegangan 2 buah lampu


100 watt dan 1 lampu 60 watt
Menggunakan Multimeter
10. Mencari Tegangan 2 buah lampu
100 watt dan 1 buah lampu 40 watt
dengan multimeter

11. Mencari Tegangan 1 buah lampu


100 watt,1 buah lampu 40 watt, dan
1 buah lampu 75 watt dengan
multimeter

12. Mencari Tegangan 2 buah lampu


100 watt dan 1 buah lampu 75 watt
dengan multimeter

13. Mencari Tegangan 1 buah lampu


75 watt dan 1 lampu 60 watt dan 1
lampu 40 watt dengan Multimeter

14. Mencari Tegangan 1 buah lampu


100 watt dan 1 lampu 40 watt dan 1
buah lampu 60 watt dengan
multimeter
15. Mencari Daya 1 buah lampu 100
watt dan 1 buah lampu 60 watt
Dengan menggunakan Wattmeter

16. Mencari Daya 2 buah lampu 100


watt dan 1 buah lampu 40 watt
dengan menggunakan Wattmeter

17. Mencari Daya 1 buah lampu 100


watt,1 buah lampu 40 watt, dan 1
buah lampu 75 watt dengan
menggunakan Wattmeter

18. Mencari Daya 1 buah lampu 100


watt dan 1 buah lampu 75 watt
dengan menggunakan Wattmeter
19. Mencari daya 1 buah lampu 75 watt
dan 1 lampu 60 watt dan 1 lampu
40 watt dengan menggunakan
wattmeter

20. 1 buah lampu 100 watt dan 1 lampu


40 watt dan 1 buah lampu 60 watt

Anda mungkin juga menyukai