Anda di halaman 1dari 12

Termodinamika (Lestari/78)

BAB 1. TERMODINAMIKA
A. Pendahuluan
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses
perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor didefinisikan
sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha merupakan
perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu. Proses
perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum I
Termodinamika yang merupakan pernyataan Hukum Kekekalan Energi, dan Hukum II
Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Dalam membahas termodinamika kita akan mengacu pada sistem tertentu. Sistem adalah
benda atau sekumpulan benda yang akan diteliti, sedangkan lingkungan adalah semua yang ada
di sekitar benda. Sistem dibedakan menjadi beberapa macam. Sistem terbuka adalah sistem
dimana antara sistem dan lingkungan memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi.
Apabila hanya terjadi pertukaran energi tanpa pertukaran materi, sistem disebut sistem
tertutup. Adapun sistem terisolasi adalah jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi
pertukaran materi dan energi.

B. Usaha dan Proses dalam Termodinamika


1. Usaha sistem pada lingkungan
Usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya merupakan ukuran energi yang dipindahkan
dari sistem ke lingkungan.
Gambar 9.1. menunjukkan suatu gas di dalam silinder tertutup dengan piston (penghisap)
yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan. Pada saat gas
memuai, piston akan bergerak naik sejauh Δs . Apabila luas
piston A, maka usaha yang dilakukan gas untuk menaikkan
piston adalah gaya F dikalikan jarak Δs . Gaya yang dilakukan
oleh gas merupakan hasil kali tekanan P dengan luas piston
A, sehingga:
W = F.Δs
W = P.A. Δs
karena A. Δs = ΔV , maka:
W = P. ΔV atau W = P (V2 – V1) ......................... (9.1)
dengan:
W = usaha ( J) V1 = volume mula-mula (m3)
P = tekanan (N/m2) V2= volume akhir (m3)
ΔV = perubahan volume (m3)

Pers (9.1) berlaku jika tekanan gas konstan. Apabila V2


> V1, maka usaha akan positif (W> 0).
Hal ini berarti gas (sistem) melakukan usaha terhadap
lingkungan. Apabila V2 < V1, maka usaha akan negatif
(W < 0). Hal ini berarti gas (sistem) menerima usaha
dari lingkungan. Untuk gas yang mengalami perubahan
volume dengan tekanan tidak konstan, maka usaha
yang dilakukan sistem terhadap lingkungan
dirumuskan:

dW =F . d=F . P . A ds

dW =P . dV , jadi volume gas berubah dari V 1menjadi V 2 ,


v2
W =∫ P dV .........................(9.2)
v1

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 1


Termodinamika (Lestari/78)

Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas sama dengan luas


daerah di bawah kurva pada diagram P-V.

2. Usaha pada proses Termodinamika

Dalam termodinamika terdapat berbagai proses perubahan


keadaan sistem, yaitu proses isotermal, isobarik, isokhorik, dan
adiabatic.
a. Proses Isotermal
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem
pada suhu konstan. Usaha yang dilakukan sistem adalah:

v2
n.R.T
W =∫ P dV , karena P .V =n . R . T atau P= , maka
v1 V
v2 v2
n. R . T dV
W =∫ dV =n . R .T ∫
v1 V v1 V

W =n . R . T (ln V 2−V 1 )

V2
W =n . R . T ln …………………… pers. 9.3
V1

b. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem
pada tekanan konstan. Usaha yang dilakukan oleh sistem
adalah:

v2 v2
P .W =∫ P dV =P ∫ dV
v1 v1

W =P ( V 2−V 1 )=P . ΔV … … … … … … … pers .9 .4

c. Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada
volume konstan. Pada proses isokhorik gas tidak mengalami
perubahan volume, sehingga usaha yang
dilakukan sistem sama dengan nol.

V 1=V 2=V

W =P ( V 2−V 1 )=P .0=0 … … … … … … .. pers .9.5

d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem
tanpa adanya pertukaran kalor antara sistem dengan
lingkungan. Proses adiabatik terjadi jika sistem terisolasi
dengan baik atau proses terjadi dengan sangat cepat sehingga
kalor yang mengalir dengan lambat tidak memiliki waktu untuk mengalir masuk atau
keluar sistem. Hubungan antara tekanan dan volume pada proses adiabatik dinyatakan
dalam rumus Poisson berikut:

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 2


Termodinamika (Lestari/78)

γ γ Cp
P1 V 1=P2 V 2 dengan :γ >1 , yang besarnya γ =
Cv
C p=kapasitas kalor pada tekanantetap
C v =kapasitas kalor pada volume tetap

n . R .T
Pada gas ideal berlaku P= , sehingga berlaku persamaan :T 1 . V γ1−1=T 2 .V γ−1
2
V
1
Besarnya usaha pada proses adiabatic : W = ( P V −P2 V 2 ) … … … pers . 9.6
γ −1 1 1

 Contoh Soal :

1. Gas helium dengan volume 1,5 m3 dan suhu 27 oC dipanaskan secara isobarik sampai
87 oC. Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/m, berapakah usaha yang dilakukan oleh
gas?
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 27 oC = 27+ 273 = 300 K, V1 =
1,5 m
T2 = 87 oC = 87 + 273 = 360 K, P =
2 x 10 N/m
5 2

Ditanya: W = ... ?
Jawab:

V1 V2 1,5 V 2 360 x 1,5


= → = → v 2= =1,8 m3
T 1 T 2 300 360 300

W =P ( V 2−V 1 )=2 x 10 5 ( 1,8−1,5 )=6 x 10 4 J

2. Suatu gas ideal mengalami proses isotermal seperti pada grafik P-V di samping.
Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: VA = 50 L = 0,05 m3
VB = 10 L = 0,01 m3
PA = 2 x 103 N/m2
PB = 4 x 103 N/m2
Ditanya: W = ... ?
Jawab:
VB
WAB=nRT . ln
VA
VB V 0,01
=P A . V A . ln B =2 x 103 ( 0,05 ) . ln =( 100 ) (−1,609 )=−160,9 J
VA VA 0,05

 Latihan Soal 1 (LS.1)

1. Jelaskan jika pada proses isobarik berlaku hukum Gay Lussac!


2. Jelaskan jika pada proses isotermal berlaku hukum Boyle!
3. Jelaskan jika proses isokorik berlaku hukum Gay Iussac!
2
4. Suatu gas monoatomik dengan γ = dimampatkan secara adiabatic memerlukan
3
usaha sebesar 2 x 105 J. Volume mula-mula 15 m3 dengan tekanan 2 atm. Berapakah
volume akhir pada tekanan 1 atm?

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 3


Termodinamika (Lestari/78)

5. Lima mol suatu gas ideal suhunya 27 o C memuai secara isotermal dari 0,5 m 3 menjadi
1 m3. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas jika
menggunakan tetapan gas umum R = 8,31 J/mol K.
6. Hitunglah usaha yang dilakukan 2 mol gas ideal
monoatomik pada gas ideal jika volume akhirnya
menjadi volume semula, dan suhu akhir menjadi 600
K! (Tetapan Laplace ( γ = 1,2)
7. Suatu tabung tertutup yang volumenya 600 liter berisi
gas bertekanan 6 atm. Hitunglah usaha yang
dilakukan oleh gas jika gas memuai pada tekanan
tetap sehingga volumenya 3 kali volum semula dan
jika gas dimampatkan pada tekanan tetap sehingga
volumenya menjadi setengah kali semula (1 atm =
105pa)!

8. Perhatikan gambar diagram disamping! Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas
untuk proses ABC!

C. Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan
Energi untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran
energi dengan lingkungan dan memberikan hubungan antara
kalor, energi, dan kerja (usaha). Hukum I Termodinamika
menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor
ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha,
maka akan terjadi perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan
bahwa Hukum I Termodinamika menyatakan adanya konsep
kekekalan energi.
Hukum I termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap
proses apabila kalor (Q) diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha (W), maka akan
terjadi perubahan energi dalam ( ΔU ).

Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut.


U =Q−W atauQ=U +W …………………………………… pers 9.7
dengan :
U = Energi Dalam (J), W = Usaha (J)
Q = Kalor yang diterima (J) ∆ U = Perubahan energi dalam (J)
Untuk memahami persamaan tersebut, perhatikan tanda positif dan negatif pada Gambar berikut:
Peraturan tanda positif dan negatif adalah sebagai berikut:

 Q dianggap positif (+) apabila kalor memasuki sistem.


 W dianggap positif (+) apabila usaha dilakukan oleh sistem.
 ∆ U dianggap positif (+) apabila energi dalam sistem bertambah.
 Q dianggap negatif (–) apabila kalor keluar dari sistem.
 W dianggap negatif (–) lingkungan melakukan usaha pd sistem.
 ∆ U dianggap negatif (–) apabila energi dalam sistem berkurang.

1. Penerapan hukum I Termodinamika


Hukum I Termodinamika pada beberapa proses termodinamika,
yaitu proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
a. Proses Isothermal
Proses isotermal terjadi pada suhu konstan ( ∆ T = 0) ,
3
sehingga ∆ U = n . R . T =0
2
Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 4
Termodinamika (Lestari/78)

V2
Berdasar Hukum I Termodinamika, maka Q=∆ U +W , dengan W =n . R . T . ln , maka
V1
V2
Diperoleh persamaan: Q=∆ U +W =0+n . R .T . ln
V1
V2
Q=nRT . ln ( )
V1
… … … … … … … … … . pers 9.8

b. Proses Isobarik
Proses isobarik terjadi pada tekanan konstan ( ∆ P = 0). Sesuai Hukum I Termodinamika:
3 5
Q=∆ U +W , karena ∆ U= P . ∆ V dan W =P . ∆ V , makabesarnya Q= P . ∆ V
2 2
5
Q= P ( V 2−V 1) … … … … … … … …. pers 9.9
2
c. Proses Isokhorik
Proses isokhorik terjadi pada volume tetap ( ∆ V = 0), sehingga W = P.∆ V = 0.
Berdasarkan Hukum I Termodinamika maka:
3
Q=∆ U +W =∆ U +0= nR ( ∆ T ) … … … … … pers .10
2
d. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan (Q
= 0). Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:
−3
Q=∆ U +W → 0=∆U + W →W =−∆ U = nR ( ∆T ) … … … … … pers .11
2
Tabel Proses Termodinamika

Proses Usaha Perubahan Hukum Ket


Energi Dalam Termodinamika I
Isobarik W =p . ∆V 3 Q p=W +∆ U ∆ p=0
∆ U = nR ∆ T
2
Isokorik W =0 3 Qv =∆ U ∆ V =0
∆ U = nR ∆ T
2
Isoterma V2 Q=W ∆ T =0
l W =nRT . ln ∆ U =0
V1
Adiabatik 3 3 −W =∆ U ∆ Q=0
W = nR ∆ T ∆ U = nR ∆ T
2 2

 Contoh Soal :

1. Dua mol gas ideal monoatomik suhunya dinaikkan dari 27 o C menjadi 127o C pada
tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,31 J/molK, maka hitunglah perubahan
energi dalam, usaha yang dilakukan oleh gas, dan kalor yang diperlukan!
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 27 oC = 27+ 273 = 300 K, n = 2 mol
T2 = 127 C = 127 + 273 = 400 K, R = 8,31 J/molK
o

Ditanya: ∆ U , W dan Q= ... ?


Jawab:
3 3
a. Perubahan Energi Dalam ∆ U= nR ∆ T = 2. 8,31.100=2.439 J
2 2
b. Usaha yang dilakukan gas W = p . ∆ V =n . R . ΔT =2. 8,31.100=1.662 J
c. Kalor yang diperlukan oleh gas Q=ΔU + W =2.439+1.662=4.155 J

2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J.
Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 4.000 kalori = 16.720 J
W = 8.000 J
Ditanya: ∆ U = ... ?
Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 5
Termodinamika (Lestari/78)

Jawab:
∆ U =∆ Q−W =( 16.720−8.000 )=8.720 J

 Latihan Soal (LS.2)


1. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC
pada tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:
a. perubahan energi dalam,
b. usaha yang dilakukan gas, dan
c. kalor yang diperlukan!
2. Dua mol gas monoatomik pada suhu 27o C dan tekanan 3 × 105 Pa mengalami proses
isokhorik hingga tekanannya menjadi 4 × 10 5 Pa. Bila tetapan gas umum 8,31 J/mol K,
maka perubahan energi dalam gas adalah
3. Gas monoatomik 0,5 mol pada tekanan tetap suhunya dinaikkan dari 17 oC menjadi 93
o
C. Diketahui R = 8,31 J/mol.K, hitunglah kalor yang diperlukan!

4. Gas monoatomik dipanaskan pada volume tetap dengan kapasitas kalor 16 J/K. Jika R
= 8,31 J/mol.K, tentukan jumlah mol gas tersebut!

5. Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada sistem
dengan cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang. (a) Berapakah perubahan tenaga
internal sistem? (b) Berapa temperatur akhir sistem?

2. Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat sebesar
Q
satu kelvin atau satu derajat celsius, dirumuskan: C= atau Q=C . ∆ T … … … … .. pers .12
∆T
Ada dua macam kapasitas kalor pada gas, yaitu:
 Kapasitas kalor pada tekanan tetap (C p ¿
Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap besarnya dapat diturunkan dari persamaan
5 5
P.∆V n R∆T
proses Isobarik, 2 2 5
C p= = = n R … … … … … … … … … … … … . pers.13
∆T ∆T 2
 Kapasitas kalor pada volume tetap (C v ¿
Kapasitas kalor gas pada volume tetap besarnya dapat diturunkan dari persamaan proses
3
nR . ∆ T
Isokhorik, Q 2 3
C v= = = nR … … … … … … … … … … … … … . pers. 14
∆T ∆T 2
Dari pers. (13) dan pers. (14) dapat diperoleh hubungan sebagai berikut:
5 3
C p−C v = n . R− n . R=nR atau C p=C v +n . R … … … … … … ….. pers. 15
2 2
Selain kapasitas panas kita mengenal kalor jenis. Kalor jenis c didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan 1 kg zat untuk menaikkan suhunya 1 K. Kaitan antar kalor jenis dengan kapasitas
Q Kapasitas kalor( C)
panas adalah:c (kalor jenis)= =
m.∆T massa (m)
a. Gas Monoatomik
Untuk gas monoatomik, besarnya kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dan kapasitas
kalor pada volume tetap tidak tergantung pada derajat kebebasan gas.
3 3 5
∆ U = n . R . ∆T , sehinggaC v = n . R dan C p= n . R
2 2 2
Cp
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah γ= =1,67
Cv
b. Gas Diatomik
Untuk gas diatomik, besarnya kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dan kapasitas kalor
pada volume tetap tergantung pada derajat kebebasan gas.

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 6


Termodinamika (Lestari/78)

 Pada suhu rendah ( ±250 K)


3 3 5
∆ U = n . R . ∆T , sehinggaC v = n . R dan C p= n . R
2 2 2
Cp
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah γ= =1,67
Cv
 Pada suhu sedang (±500 K)
5 5 7
∆ U = n . R . ∆ T , sehinggaC v = n. R dan C p = n . R
2 2 2
Cp
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah γ= =1,4
Cv
 Pada suhu tinggi ( ± K)
7 7 9
∆ U = n . R . ∆T , sehingga Cv = n . R dan C p= n. R
2 2 2
Cp
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah γ= =1,28
Cv

 Contoh Soal :

1. Suatu gas massanya 7 gram dan massa molekulnya 28


gram/mol dipanaskan dari 280 K pada proses isobarik
membutuhkan kalor 2.900 J.
a. Hitunglah kapasitas kalor pada tekanan tetap dan kapasitas kalor pada volume
tetap!
b. Hitunglah kalor yang diperlukan untuk memanaskan gas dari 280 K menjadi 330 K
pada volume tetap!
Penyelesaian :
Diketahui : m = 7 gram,M = 28 gram/mol,T1 = 280 K,T2 = 330 K,Qp = 2.900 J
Ditanyakan : C p , C v danQ v … … . ?
a. Kapasitas kalor pada tekanan tetap:
Qp 2.900
C p= = =58 J / K
ΔT 330−280
Kapasitas kalor pada volume tetap:
m 7 1 1
n= (
= = →C p−C v =nR→ C v =C p−nR=58− x 8,31 =55,92 J / K
M 28 4 4 )
Q
b. Kalor yang dibutuhkan v =C v ∆ T =55,92 × ( 330 – 280 ) =2.800 J
 Latihan Soal (LS.3)

1. Suatu tangki volumenya 4 m3 berisi gas ideal monoatamik 0,8 mol pada suhu 27 o C.
Gas tersebut dipanaskan pada tekanan tetap sehingga suhunya menjadi 77 o C.
Hitunglah perubahan energi dalam gas, usaha yang dilakukan oleh gas, dan kalor yang
diserap gas!
2. Suatu gas pada tekanan konstan 8,1 x 10 4 Pa dimampatkan dari 9 liter menjadi 2 liter.
Jika dalam proses tersebut gas melepas kalor sebesar 400 joule, maka hitunglah usaha
yang dilakukan oleh gas dan perubahan energi dalam!
3. Kalor jenis gas amonia (Mr = 17) pada volume tetap adalah 0,41 kal/JK. Hitunglah
kalor jenis gas pada tekanan tetap!

D. Siklus Pada Termodinamika


1. Pengertian Siklus dan Usaha yang dihasilkan
Siklus adalah suatu rangkaian sedemikian rupa sehingga akhirnya kembali kepada keadaan
semula. Perhatikan Gambar!
 Sistem menjalani proses isotermal dari keadaan A sampai B,
 Kemudian menjalani proses isobarik untuk mengubah sistem dari keadaan B ke
keadaan C.
 Proses isokorik membuat sistem kembali ke keadaan awalnya (A). Proses dari A ke
keadaan B, kemudian ke keadaan C, dan akhirnya kembali ke keadaan A, menyatakan

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 7


Termodinamika (Lestari/78)

suatu siklus. Apabila siklus tersebut berlangsung terus menerus, kalor yang diberikan
dapat diubah menjadi usaha mekanik. Tetapi tidak semua kalor dapat diubah menjadi
usaha. Kalor yang dapat diubah menjadi usaha hanya pada bagian yang diarsir
(diraster) saja. Berdasarkan Gambar besar usaha yang bermanfaat adalah luas daerah
ABCA. Secara matematis dapat ditulis seperti berikut:
V2
W =nRT ln − p (V 2−V 1) ……………………………………………pers. 16
V1
Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam, dan bernilai
negatif jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahan energi dalam ∆ U untuk satu
siklus sama dengan nol ( ∆ U = 0) karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir.
2. Siklus Carnot
Pada tahun 1824 seorang ilmuwan Prancis, Sadi Carnot (1796 - 1832), mengemukakan
model mesin ideal yang dapat meningkatkan efisiensi melalui suatu siklus, yang dikenal
dengan siklus Carnot. Mesin ideal Carnot bekerja berdasarkan mesin kalor yang dapat
bekerja bolak balik
(reversibel), yang terdiri atas empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses
adiabatik.
a. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem menyerap
kalor Q1 dari sumber (reservoir) bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha sebesar WAB.
Grafik P-V untuk pemuaian isotermal dari A ke B ditunjukkan pada Gambar.
b. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Pada proses ini sistem tidak menyerap atau
melepas kalor, tetapi melakukan usaha sebesar WBC dan suhunya turun dari T1 sampai
T2.
c. Proses CD adalah pemampatan isotermal pada suhu T2. Pada proses ini sistem melepas
kalor ke reservoir bersuhu rendah T2 sebesar Q2 dan menerima usaha sebesar WCD.
d. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Pada proses ini sistem tidak menyerap
ataupun melepas kalor. Sistem menerima usaha sebesar WDA sehingga suhu naik dari
T2 menjadi T1.

Pada siklus Carnot, sistem menyerap kalor dari reservoir bersuhu tinggi T1 sebesar Q1 dan
melepas kalor ke reservoir bersuhu rendah T2 sebesar Q2, karena pada proses tersebut
keadaan awal sama dengan keadaan akhir, maka perubahan energi dalam ∆ U = 0.
Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:
Q=∆ U +W →Q1 −Q2=0+W → W =Q1 −Q2 … … … … … … … …. pers. 17
Dengan demikian, pada mesin Carnot telah terjadi perubahan energi kalor menjadi usaha.
Mesin yang mengubah energi kalor menjadi usaha disebut mesin kalor. Efisiensi mesin kalor
dinyatakan sebagai perbandingan antara usaha yang dilakukan
mesin dengan kalor yang diserap. Secara matematis dituliskan:

W Q Q T
Ƞ=
Q1 [ ]
x 100 % atau Ƞ= 1− 2 x 100 % , pada siklus carnot berlaku 2 = 2 , sehingga
Q1 Q1 T 1

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 8


Termodinamika (Lestari/78)

T2
besarnya efesiensi carnot dapat dirumuskan Ƞ= 1−
[ ] T1
x 100 % , dengan

Ƞ : Efesiensi , Q 1 : Kalor yang diserap , Q 2 : Kalor yang diserap , T 1 :Suhu tinggi

 Contoh Soal :
1. Sebuah mesin Carnot memiliki efisiensi 40%. Jika suhu reservoir tinggi 800 K,
tentukanlah besarnya suhu reservoir tinggi agar efisiensi mesin menjadi 50% dengan
anggapan suhu reservoir rendah tidak mengalami perubahan.
Penyelesaian:
Pertama, tentukan suhu reservoir rendah (T ) pada Ƞ = 40%.
T2 T2
Ƞ=1− → 40 %=1− →T 2=480 K
T1 800 K
Kedua, tentukan suhu reservoir tinggi (T 1 ¿ dengan mempergunakan T 2 yang telah
dihitung untuk 50%.
T2 480 K
Ƞ=1− →50 %=1− →T 1=960 K
T1 T1

2. Suatu mesin Carnot dengan reservoir panasnya bersuhu 400 K mempunyai efisiensi
40%. Jika mesin tersebut reservoir panasnya bersuhu 640 K, tentukan efisiensinya!
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 400 K
Ƞ 1 = 40%
Ditanya: Ƞ = ... ? (T1 = 640 K)
Jawab :
T2 T
Ƞ=1− →0,4=1− 2 → T 2=240 K , untuk T 1 =640 K maka :
T1 400
T2 240
Ƞ=1− =1− =62,5 %
T1 640 1

 Latihan Soal (LS.3)

1. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 800 K, memiliki
efisiensi 20%. Untuk menaikkan efisiensinya menjadi 36%, berapa derajat suhu
reservoir tinggi harus dinaikkan?
2. Mesin Carnot yang bersuhu reservoir tinggi 70°C memiliki efisiensi 40%. Efisiensi dari
mesin tersebut ditingkatkan menjadi 50%. Berapa derajat suhu reservoir tinggi harus
dinaikkan?
3. Mesin Carnot menerima kalor dari reservoir yang bersuhu tinggi 227°C dan
melepaskannya pada suhu rendah 27°C. Tentukan efisiensi mesin Carnot tersebut.
4. Mesin pendingin ruangan menyerap kalor sebesar 4.000 joule dalam waktu 1 sekon.
Jika suhu ruangan akan dipertahankan sebesar 25°C, sedangkan suhu lingkungan
tempat pembuangan kalor adalah 32°C. Berapakah daya listrik yang dibutuhkan?
5. Sebuah mesin menyerap kalor sebesar 5.000 Joule dari sebuah reservoir bersuhu 500
K dan membuangnya sebesar 2.000 joule pada suhu 200 K. Dari data tersebut,
tentukanlah: efisiensi mesin danmusaha yang dapat dilakukan.
6. Sebuah mesin Carnot memiliki efisiensi 30%. Jika suhu reservoir tinggi 750 K,
tentukanlah besarnya suhu reservoir tinggi agar efisiensi mesin menjadi 50%, dengan
anggapan suhu reservoir rendah tidak mengalami perubahan.

E. Hukum II Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan tentang kekekalan energi, yaitu energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk
energi lainnya. Hukum I Termodinamika tidak membatasi bagaimana perubahan energi tersebut

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 9


Termodinamika (Lestari/78)

berlangsung. Lain halnya dengan Hukum II Termodinamika yang memiliki batasan-batasan


tertentu.
Hukum II Termodinamika memberikan batasan batasan terhadap perubahan energi yang
mungkin terjadi dengan beberapa perumusan.
 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sebuah
reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil kalor dari
sebuah reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan
usaha dari luar (Clausius).
 Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan
akan bertambah ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).

Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan


merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan
pernyataan: “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke
benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas”.
Aplikasi pada hukum II Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari:
 Entropi
Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak menuju ke keadaan
ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem entropi.
Entropi merupakan besaran termodinamika yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari
keadaan awal hingga keadaan akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan
sistem semakin tidak teratur. Entropi sama seperti halnya tekanan dan temperatur, yang
merupakan salah satu sifat dari sifat fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem. Apabila
sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel pada suhu konstan,
maka besarnya perubahan entropi sistem adalah:
Q J
∆ S= , dengan ∆ S= perubahan entropi( )
T K

 Mesin Pendingin
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin
kalor. Pada mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir
bersuhu tinggi dengan melakukan usaha pada sistem.
Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya guna merupakan
hasil bagi kalor yang dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q 2 terhadap usaha yang
dibutuhkan W.
Q2 Q2 T2
K p= = =
W Q1−Q2 T 1−T 2
dengan:
Kp = koefisien daya guna
W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

 Contoh Soal :

1. Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika suhu ruang -3 oC dan suhu
udara luar 27 oC, berapakah kalor maksimum yang diserap mesin pendingin selama 10
menit? (efisiensi mesin ideal).
Penyelesaian:
Diketahui: P = 600 watt (usaha 500 J tiap 1 sekon)
T1 = 27 oC = 27+ 273 = 300 K, T2 = -3 oC = -3 + 273 = 270 K
Ditanyakan: Q 2=… … …(t=10 sekon)
Jawab :
T2 Q T2 270
K p= → 2= →Q2= x 500
T 1−T 2 W T 1−T 2 300−270
Q 2=4.500 J ( tiap satu sekon ) . Dalam waktu 10 menit =4.500 x 600=2,7 x 10 6 J
Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 10
Termodinamika (Lestari/78)

 Latihan Soal (LS 3) :

1. Temperatur di dalam sebuah lemari es adalah -3°C. Fluida kerja yang dimampatkan
di dalamnya mengembang pada temperatur sebesar 2r°C. Tentukanlah koefisien daya
guna lemari es tersebut.
2. Suhu di dalam sebuah lemari es adalah -5°C. Fluida kerja yang dimampatkan di
dalamnya mengembun pada suhu 25°C. Tentukanlah koefisien daya guna lemari es
tersebut.
3. Sejumlah makanan dalam lemari es menghasilkan kalor sebesar 4.200 J. Jika koefisien
daya guna lemari es tersebut 3,5. Tentukanlah energi listrik yang diperlukan lemari es
untuk memindahkan kalor yang dihasilkan makanan.
4. Mesin pendingin ruangan menyerap kalor sebesar J dalam waktu 1 sekon. Suhu
ruangan dipertahankan sebesar 18°C, sedangkan suhu lingkungan tempat pembuangan
kalor adalah 32°C. Tentukanlah daya listrik yang dibutuhkan.
5. Suatu mesin pendingin berdaya kerja 200 watt. Jika suhu ruang pendingin -4°C dan suhu udara
di luar 25°C (anggap mesin ideal), berapa kalor maksimum yang dapat diserap mesin pendingin
dari ruang pendinginnya selama 10 menit?
6. Suatu bangunan hendak didinginkan dengan sebuah mesin pendingin ideal. Suhu di luar bangunan
28°C dan di dalam bangunan 15°C. Jika alat pendingin tersebut berkekuatan 10 hp (1 hp = 745
watt), berapa panas yang dikeluarkan dari bangunan tersebut setiap jam?

Tes Kompetensi Bab Termodinamika

1. Sejumlah gas ideal menempati ruang bervolume 1 cm 3, massa gas tersebut 124 g, dan berat
molekulnya 62. Tentukanlah tekanan gas tersebut pada suhu 27°C.
2. Gas ideal mengalami pemantapan secara adiabatik sehingga volumenya berkurang 0,5 liter. Jika
volume awalnya 2,5 liter dan tekanannya 4 atmosfer, tentukanlah tekanan gas tersebut setelah
mengalami pemampatan (tetapan Laplace = 1,7).
3. Dalam suatu proses, suatu gas menerima kalor 8.000 kalori. Ternyata, gas dapat melakukan
usaha sebesar 12.000 joule. Hitunglah perubahan energi dalam gas.
4. Gas melakukan usaha sebesar 397,1 joule pada proses adiabatik. Berapa kalori besar perubahan
energi dalam gas? (1 kalori = 4,18 J)
5. Gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 7.000 joule. Berapa perubahan
energi dalam gas (1 kalori = 4,18 J)?
6. Diagram p-V berikut menunjukkan proses suatu gas dalam satu siklus, dimulai dari a dan berakhir
di a. Dari gambar tersebut, berapakah:
a. usaha pada setiap proses;
b. usaha total gas.

7. S e b a n y a k 4 m o l
cm menjadi 60 cm . Berapa usaha yang dilakukan gas?
3 3

8. G a s d a l a m s u a
diagram p-V berikut. Berdasarkan grafik siklus tersebut,
berapa usaha yang dilakukan oleh gas?

9. Hitunglah efisiensi dari suatu mesin yang bekerja pada reservoir suhu rendah 7 C dan reservoir
suhu tinggi 7 C.
10. Sebuah mesin Carnot bekerja di antara reservoir
panas 1S7 C dan reservoir dingin T. Jika mesin
tersebut menyerap kalor 1.000 joule dan dapat
melakukan usaha
Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 11
Termodinamika (Lestari/78)

600 joule, berapa suhu reservoir dinginnya?


11. Es sebanyak 3 kg diubah seluruhnya menjadi air pada suhu 0 oC. Jika perubahan entropi adalah 3
x 104 J/K, berapakah kalor lebur es tersebut?
12. Sebuah gas ideal perlahan-lahan mulai memuai dari 2 m 3 menjadi 3 m3 pada temperatur konstan
30 oC. Perubahan entropi gas adalah 47 J/K selama proses tersebut. Berapa besar panas yang
ditambahkan pada gas selama proses tersebut?
13. Di dalam ruang tertutup terdapat 2 mol gas yang volumenya 20 liter, tekanannya 3 atm (1 atm =
105 N/m3) dan suhunya 27 oC. Gas mengalami proses isotermal sehingga volumenya menjadi 80
liter. Jika ln 4 = 1,386, maka usaha luar yang dilakukan gas adalah ... .(R = 8,31X 10 J/mol.K)
14. Suatu sistem mengalami proses adiabatik, pada sistem dilakukan usaha 100 J. Jika perubahan
energi dalam sistem adalah ∆ U dan kalor yang diserap sistem adalah Q, maka ...
15. Suatu gas berada dalam tabung tertutup yang volumenya 500 liter dan tekanan 4 atm (1 atm =
1x 105 N/m3). Hitunglah usaha yang dilakukan oleh gas, jika:
a. gas mengalami proses isobarik sehingga volumenya 4 kali volume semula,
b. gas mengalami pemampatan isobarik sehingga volumenya menjadi setengah kali semula!
16. Gas argon dengan volume 3 liter bertekanan 2 atm. Gas mengalami proses adiabatik hingga
volumenya menjadi 5 liter. Jika gas melakukan usaha sebesar 80 joule, hitunglah tekanan akhir
gas tersebut!
17. Suatu gas ideal monoatomik berada dalam tabung tertutup. Keadaan
mula-mula di A yang volumenya 2,5 m3, tekanan 105 N/m3, dan
suhunya 250 K seperti tampak pada grafik P - V di samping. Jika gas
dipanaskan hingga volumenya menjadi 10 m 3 dan tekanan 2 x 105
N/m3, hitunglah kalor yang diserap oleh gas!
18. Mesin Carnot dioperasikan antara dua reservoir kalor masing-masing
suhunya T1 dan T2 dengan T2>T1. Efisiensi mesin 40% dengan
T1= 27 besarnya perubahan T2 agar efisiensinya menjadi 60%!
19. Gambar di samping adalah grafik P – V pada mesin Carnot. Apabila usaha yang dilakukan sistem
W = 3 X 105 J, berapakah kalor yang diserap mesin (Q1) tiap siklus?
20. Suhu 2 kg gas nitrogen (berat molekul = 28 g/mol) dinaikkan dari l5°C
menjadi l00°C melalui proses isobarik. Hitung kenaikan energi dalam
dan usaha yang dilakukan oleh gas.
21. Suatu sistem mengalami proses adiabatik. Pada sistem
dilakukan usaha 100 J. Jika perubahan energi dalam sistem adalah U
dan kalor yang diserap sistem adalah Q, diperoleh ....
22. Reservoir bersuhu tinggi pada mesin Carnot adalah 800 K dan
reservoir suhu rendahnya 300 K. Kalor yang diserap oleh mesin dari reservoir suhu tinggi sebesar
16.000 joule. Besar usaha yang dihasilkan mesin Carnot tersebut adalah ....
23. Suatu mesin kalor Carnot dengan efisiensi 60% dioperasikan antara dua reservoir kalor, reservoir
bersuhu rendah 27o C. Agar mesin Carnot tersebut daya gunanya menjadi 80%, maka hitunglah
suhu reservoir kalor suhu tingginya!
24. Diketahui sebuah mesin kalor yang bekerja antara reservoir kalor bersuhu rendah 27 o C dan
eservoir kalor bersuhu tinggi T2 o C, ditingkatkan efisiensi maksimumnya dari 25% hingga menjadi
50% dengan menaikkan suhu T2° C menjadi T3 o C. Hitunglah suhu T2 dan T3!

25. Perhatikan gambar di samping! Suatu mesin kalor yang bekerja


dengan siklus yang dibangun dari dua proses isobar dan dua
isokorik digunakan untuk menggerakkan sebuah generator yang
tegangan keluarannya 200 V. Apabila generator ini mendapat
beban arus 5 A, maka hitunglah putaran per menit mesin kalor
tersebut!

Diktat Fisika/XI/SMA N 1 Yogyakarta/hal. 12

Anda mungkin juga menyukai