Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

KEPERAWATAN KELUARGA
EVALUASI ASKEP KELUARGA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

NAMA :

1. CRISTY J NARAHAWARIN
2. ERNI ERUBUN
3. FABIOLA KASIHIUW
4. RISNA D PEPANWEWAR
5. SARON HELYANAN
6. INTAN C UBWARIN
7. YOSEPUS FATRUA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Evaluasi Asuhan Keperawatan
Keluarga

Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap kelima atau tahap terakhir dari proses
keperawatan. Tahap evaluasi ini akan menilai keberhasilan dari tindakan yang telah
dilaksanakan Indikator evluasi keperawatan adalah kriteria hasil yang telah ditulis pada tujuan
ketika perawat menyusun perencanaan tindakan keperawatan. Evaluasi dikatakan berhasil
apabila tujuan tercapai.
Bahasan evaluasi keperawatan keluarga ini akan memelajari tentang materi pengertian
Evaluasi keperawatan keluarga, tujuan evaluasi keperawatan keluarga, proses dan jenis
evaluasi keperawatan keluarga, metode dan sumber data evaluasi keperawatan keluarga.

A.PENGERTIAN EVALUASI

Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan


seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan. Evaluasi
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.

Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang telah
Dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai. Diagnosa
keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Tujuan
keperawatan harus dievaluasi adalah untuk menentukan apakah tujuan tersebut, dapat
dicapai secara efektif.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang


Dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat
respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan.

Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, seringkali
Membuat frustrasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat kriteria objektif untuk
hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi
merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbarui
rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan dikembangkan lebih lanjut, perawat
bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tertentu apakah tindakan
tersebut benar-benar membantu.

B.TUJUAN EVALUASI

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini
dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil
keputusan untuk:
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawata
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan;
3. Melanjutkan rencana tindakan keperawatan.

C. PROSES EVALUASI

Mengukur pencapaian tujuan klien.


1. Kognitif (pengetahuan)
Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan teknik-teknik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan melakukan
wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan pendidikan kesehatan
tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembali tentang bagaimana
cara pencegahan TBP aru.

2. Afektif (status emosional)


Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat dilakukan
adalah observasi respon verbal dan non verbal dari klien dan keluarga, serta
mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.

3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)


Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah perawat
mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan batuk efektif
sesuai dengan yang telah dicontohkan.

D. METODE DAN SUMBER DATA EVALUASI

1. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan.

2. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan


Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah ditulis
oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi keperawatan.

3. Wawancara atau angket


Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk
mengetahui kemajuan kondisi kesehatannya. Pengambilan data dilakukan dengan metode
wawancara.

4. Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluas ikemampuan perawat dalam melakukan suatu tindakan untuk
merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk melakukan kembali
Tindakan keperawatan yang telah diajarkan. Contoh, perawat telah mengajarkan senam kaki
diabetik, klien diminta mengulang kembali senam kaki diabetic, seperti yang telah diajarkan.

DIAGNOSA EVALUASI HARI /


NO
KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TANGGAL
Subjektif: Jumat,
Perubahan perfusi Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang perubahan 16 Februari 2007
jaringan perifer pada jaringan perifer.
Bp.Ibb dan Ibu.Y Keluarga dapat menyebutkan penyebab terjadinya perubahan
keluarga Bp.Ibb / perfusi jaringan perifer dan penyebab dari perubahan perfusi
dketidakmampuan jaringan perifer tersebut.
keluarga untuk Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang manfaat rendam
1 merawat anggota kaki.
keluarga yang Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang cara rendam kaki
mengalami penurunan Keluarga dapat menjelaskan tentang manfaat dari senam kaki.
aliran arterial Keluarga dapat menjelaskan urutan dari senam kaki untuk
penderita DM.

Objektif:
Keluarga memperhatikan penjelasan yang disampaikan dan
menanyakan penjelasan yang belum jelas.
Keluarga dapat mempraktekkan senam kaki sesuai urutan
yang benar.

Analisa:
Tujuan sebagian tercapai.

Perencanaan:
Berikan motivasi pada keluarga untuk terus melakukan rendam
dan senam kaki setiap hari pagi dan sore.

Anda mungkin juga menyukai