Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODOLOGI KEPERAWATAN

“POPULASI, TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DAN BESAR SAMPEL ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. NABILAH PUTRI SOLEHA


2. NIA RISKYASPRIANTI
3. SELVI ROSANTi
4. SYAFIRA NURHALIZA
5. UMI TIARA
6. YAYUK PRATIWi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu .Berikut ini
penulis mempersembahkan makalah dengan judul “populasi dan sempel”. Melalui pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi maklah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan askep ini dengan penuh rasa terimakasih dan
semoga Allah SWT memberkahi asuhan keperawatan ini sehingga dapat memberikan manfaat

Lubuklinggau, Februari 2020

Kelompok 3

DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...…..3

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4

Latar Belakang Masalah…………………………………………………………….4

Rumusan Masalah………………………………………………………………...….4

Tujuan Penulisan

BAB II ISI……………………………………………………………………………….……5

…………...……………………………………………….5

…………………………………………………………..10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...…….23

Kesimpulan………………………………………………………………………….23

Saran…………………………………………………………………………………23

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….………24

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga
diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-
masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai
usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran
seseorang.

Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan.
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan,
akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik,
prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian
tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.

Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini
dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan yang paling relevan. Sebab, penelitian ilmiah
pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan
penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya

Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi dan
sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai
kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu
kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu kami akan
mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian populasi?

2. Apa saja jenis-jenis populasi?

3. Apa pengertian sampel?

4. Bagaimana ciri-ciri sampel yang baik?

5. Apa alasan menggunakan sampling?


6. Apa keuntungan penggunaan sampel?

7. Bagaimana cara mengambil sampel?

8. Apa yang dimaksud dengan besar sampel ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian populasi

2. Untuk mengetahui jenis-jenis populasi

3. Untuk mengetahui pengertian sampel

4. Untuk mengetahui ciri-ciri sampel yang baik

5. Untuk mengetahui alasan penggunaan sampling

6. Untuk mengetahui keuntungan penggunaan sampel

7. Untuk mengetahui bagaimana cara mengambil sampel

BAB II

PEMBAHASAN
A. Populasi

1. Pengertian Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117).

Menurut Nazir (1983:327) mengatakan bahwa popuasi adalah berkenaan dengan data bukan barang
atau bendanya. Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Ridwan (2002: 3) mengatakan bahwa
populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian.

Menurut Margono (2010:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
dalam Sugiyono (2006:117)

Menurut Muri (2007:182) secara umum dapat dikatakan beberapa karakteristik populasi adalah:

a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang akan diinginkan.

b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda atau objek maupun


kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/ daerah tertentu yang telah ditetapkan.

c. Merupakan batas-batas (boundary) yang mempunyai sifa-sifat tertentu yang memungkinkan peneliti
menarik kesimpulan dari keadaan itu.

d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.

2. Jenis-Jenis Populasi

Menurut Muri (2007:183) Populasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Populasi terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung, seperti luas sawah, jumlah
ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.

b. Populasi tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah yang tak terbatas,
atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di pantai.
Disamping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini:

a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama,
sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya seorang dokter yang akan
melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja.

b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi uang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

B. Sampel

1. Pengertian Sampel

Menurut Muri (2007:186) secara sederhana dapat dikatakan bahwa sampel adalah sebagian dari
populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sedangkan menurut Suharsimi (2002:109),
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sugiyono (2011 : 81) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang dijadikan sampel pada penelitian yaitu konsumen yang
melakukan pembelian dalam kurun waktu di tahun 2014. Karena populasi dari yang menggunakan
sepatu Customade diketahui maka teknik sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling
dengan menggunakan sampling acak sederhana (Simple Random Sampling). Karena populasi dalam
penelitian ini diketahui maka dalam pengambilan jumlah sampel penulis menggunakan Slovin :

n : N

1 + Ne2

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian

karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Penelitian ini menggunakan tingkat
keandalan 90% karena menggunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%. Menurut
Sugiyono (2008 : 138) pembulatan ke atas dilakukan karena berdasarkan tabel ukuran sampel dan batas
kesalahan untuk tingkat kelonggaran penelitian 10%. Apabila dilakukan perhitungan menggunakan
rumus, maka jumlah minimum yang di peroleh adalah:

n= N = 288 = 288 = 74,23 / 74 responden

1 + Ne2 1+ 288 (0,1)2 3,88


Semua responden merupakan pembeli produk Customade yang semua berdomisili di Kota Bandung.

Beberapa pendapat ahli tentang pengertian sampel adalah sebagai berikut:

a. Sax (1979: 181) mengemukakan bahwa sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur-unsur
yang terpilih dari suatu populasi, unsur-unsur tersebut hendaklah mewakili populasi.

b. Warwick (1975:69) mengemukakan pula bahwa sampel adalah sebagian dari suatu hal yang luas,
yang khusus dipilih untuk mewakili keseluruhan.

c. Kerlinger (1973:118) menyatakan: Sampling is taking any portion of a population or universe as


representative of that population or universe.

d. Leedy (1980:111) mengemukakan bahwa sampel dipilih dengan hati-hati sehingga dengan melalui
cara sedemikian peneliti akan dapat melihat karakteristik total populasi.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili).

2. Ciri-Ciri Sampel yang Baik

Berangkat dari berbagi pendapat yang telah diutarakan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri sampel
yang baik adalah:

a. Sampel dipilih dengan cara hati-hati; dengan menggunakan cara tertentu dan benar.

b. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yang diberikan mewakili keseluruhan
karakteristik yang terdapat pada populasi.

c. Besarnya ukuran sampel hendaknya mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat
ditolerir dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik.

3. Alasan Sampling

Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel menurut Sudjana


(2002:161) adalah :
a. Ukuran populasi

Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui
dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan
data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat
besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar
diseluruh pelosok Indonesia misalnya.

b. Masalah biaya

Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah
objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih–lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang
cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.

c. Masalah waktu

Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan
dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka
penelitian sampel, dalam hal ini, lebih cepat.

d. Percobaan yang sifatnya merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau
merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan
dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena
itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.

e. Masalah ketelitian

Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan.
Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap
populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan
tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam
suatu penelitian.

f. Masalah ekonomis

Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil penelitian
sepadan dengan biaya ,waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan
penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian
populasi

4. Keuntungan Penggunaan Sampel

Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel, yaitu


a. Biaya menjadi berkurang

b. Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data

c. Lebih akurat

d. Lebih luas ruang cakupan penelitian

5. Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non Probability sampling. Probability sampling meliputi,
simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random.
Non Probability sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
sampling, sampling jenuh dan snowball sampling (Sugiyono, 2012:81).

a. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:

1) Simple Random Sampling

Dikatan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada salam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap homogen.

2) Proportionate Stratified random sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.
4) Cluster Sampling (Area Sampling)

Sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, missal penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi
yang telah ditetapkan.

Tempat sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan
sampel daerah, tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secra sampling
juga.

b. Nonprobability Sampling

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel
ini meliputi:

1) Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sambil berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, dari semua anggota itu
diberi nomot urut yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima.

2) Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat
masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan izin mendirikan bangunan. Jumlah sampel
yang ditentukan 500 orang. Lalu pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

3) Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4) Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan pada penelitian kualitatif.

5) Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

6) Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan
sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi dengan dua orang ini belim merasa lengkap
terhadap data yang diberikan maka peneliti mencari orang yang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Penelitian kualitatif banyak menggunakan purposive dan
snowball.

5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Sampel

Dalam hal menentukan ukuran / jumlah sampel akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yang terdiri dari ( Masri Singarimbun, 1987: 150 ) :

1. derajat keseragaman dari populasi

Makin seragam populasi, makin kecil sampel yang dapat diambil. Apabila populasi itu seragam sempurna
( completely homogenous ), maka satu satuan elementer saja dari seluruh ppulasi itu sudah cukup
refresentatif untuk diteliti. Sebaliknya apabila populasi itu secara sempurna tidak seragam ( completely
heterogenous ), maka hanya pencacahan lengkaplah yang dapat memberikan gambaran yang
refresentatif
2. Presisi yang dikehendaki dalam penelitian

Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar ukuran sampel yang harus diambil, dan
sebaliknya semakin rendah tingkat presisi yang dikehendaki maka semakin kecil ukuran sampel yang
diperlukan. Jadi sampel yang besar cenderung memberikan pendugaan yang lebih mendekati nilai
sesungguhnya ( true value ). Dengan cara lain dapat dikatakan bahwa ukuran sampel mempunyai
hubungan yang negatif terhadap tingkat kesalahan. Semakin besar ukuran sampel maka semakin kecil
tingkat kesalahan yang terjadi.

3. Rencana analisa

Ada kalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang dikehendaki, tetapi kalau
dikaitkan dengan kebutuhan analisa maka jumlah sampel tersebut menjadi kurang mencukupi. Misalnya
peneliti ingin menghubungkan tingkat pendidikan responden dengan pemakaian alat kontrasepsi. Bila
tingkat pendidikan responden dibagi / dirinci menjadi : tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, Belum
tamat SMTP, tamat SMTP. Dan seterusnya, mungkin tidak cukup dengan mengambil 100 responden
karena akan terdapat sel – sel dalam tabel yang kosong. Begitu juga untuk analisa yang menggunakan
metode statistik yang rumit.

4. Tenaga, biaya dan waktu

Apabila diinginkan presisi yang tinggi maka jumlah sampel harus besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan
waktu terbatas maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar, dan ini berarti presisinya
akan menurun. Walaupun besarnya sampel didasarkan atas keempat pertimbangan di atas namun
seorang peneliti harus dapat memperkirakan besarnya sampel yang diambil sehingga presisinya
dianggap cukup untuk menjamin tingkat kebenaran hasil penelitian. Jadi peneliti sendirilah yang
menentukan tingkat presisi yang dikehendaki, dan selanjutnya berdasarkan presisi tersebut dapat
menentukan besarnya sampel ( Masri Singarimbun, 1987 : 152 )
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Populasi seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.

2. Jenis-jenis populasi adalah populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.

3. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut atau sebagai
wakil dari populasi yang diteliti.

4. Ciri-ciri sampel yang baik adalah sampel dipilih dengan cara hati-hati, harus mewakili populasi dan
besarnya ukuran sampel dapat diterima secara statistik.
5. Alasan penggunaan sampling adalah ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan
yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan masalah ekonomis.

6. Keuntungan penggunaan sampel adalah biaya menjadi berkurang, lebih cepat dalam pengumpulan
dan pengolahan data, lebih akurat dan lebih luas ruang cakupan penelitian.

7. Cara mengambil sampel atau teknik sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Non Probability sampling.

B. SARAN

Besar harapan kami pembaca dapat merasakan manfaat dari hasil kerja kami dan kritik pembaca
yang bersifat membangun dapat menjadi pelajaran berharga untuk kami menjadi lebih baik lagi
mambuat suatu makalah selanjutnya.

Dan kami berharap dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan mengikuti aturan-aturan
dan juga prosedur-prosedur, agar penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki jawaban yang akurat
terhadap suatu permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Pradana, Mahir & Avian Reventiary.(2016).PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN SEPATU MEREK CUSTOMADE (STUDI di MEREK DAGANG CUSTOMADE INDONESIA) .JURNAL
MANAJEMEN VOL. 6 N0. 1 JUNI 2016 .Universitas Telkom

Sutopo.PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DALAM PENELITIAN.Staff Pengajar STIE Dharmaputra Semarang.

Alma, Buchari. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta
Dedy. 2012. Makalah Populasi dan Sampel. http//www//.populasi dan sampel\makalah-populasi-dan-
sampel2.html. Akses tanggal 10 April 2014

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Narbuko, Cholid dan Abu Achamadi.2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Nazir. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Malang: Andi yogyakarta

Sholihi, Ribbi. 2013. Populasi dan Sampel. http//www//.populasi dan sampel\makalah-populasi-dan-


sampel.html. Akses tanggal 10 April 2014

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Darsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

----------------------------

Abu ilyas - 087730000021

Anda mungkin juga menyukai