Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PATOLOGI

OLEH :

-RABIATUN ADDAWIAH ( P07120419024/TK 1A )

KEMENTRIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

PROFESI

TA. 2019/2020
KANKER PROSTAT
1. Pengertian

Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh didalam kelenjar prostat.
Kanker prostat sangat sering terjadi. Pemeriksaan mikroskopis terhdap jaringan prostat pasca
pembedahan maupun otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% laki-laki berusia diatas
70 tahun, dan semua laki-laki yang berumur diatas 90 tahun.

Tumor prostat ganas berkembang secara perlahan, tanpa gejala klinis yang jelas pada stadium
awal. Akibatnya cukup banyak pasien yang baru menyadari penyakit ini saat sudah mencapai
stadium mengah hingga stadium lanjut,sehingga memengaruhi hasil pengobatan yang
dilakukan.

Kelenjar prostat ialah Organ kelamin laki-laki yang memproduksi air mani, serta
cairan yang membantu sperma untuk “berenang” semasa ejakulasi. Letaknya dibawah
kandung kemih dan sekitar saluran kencing.

Kasus prostat yang bengkak umum terjadi di kalangan pria paruh baya dan lanjut usia,
namun sebagian besar kasus yang terjadi merupakan hiperplasia jinak (peningkatan jumlah
sel yang tidak normal). Ketika ada mutasi genetik yang bersifat tidak normal, tumor ganas
bisa berkembang di dalam prostat dan menyebabkan kanker prostat. Kanker prostat bisa
menyebar ke bagian tubuh lainnya, khususnya tulang dan kelenjar getah bening di panggul.

2. Faktor Resiko

Para peneliti telah mengidentifikasikan beberapa faktor yang tampaknya meningkatkan resiko
terkenea karsinoma prostat :

1. Usia
Jarang terjadi pada usia dibawah 40 tahun, namun insidensi meningkat dengan cepat
pada usia diatasnya

.
2. Ras
Kanker jenis ini lebih sering mempengaruhi orang-orang di Afrika di Amerika dan
laki-laki Karibia. Di Amerika Serikat, ras Afrika memiliki resiko lebih tinggi dari
jenis kanker, dibandingkan orang Asia maupun Hispanik.
3. Diet dan Gaya Hidup
Diet tinggi lemakjenuh, daging merah, sedikit buah dan sedikit sayuran, rendah tomat,
rendah ikan atau rendah kedelai meningkatkan resiko terkena kanker prostat. Diet
tinggi kalsium juga berhubungan dengan penignkatan resiko kanker prostat.
Hubungan kanker prostat dengan obesitas masih kontroversial, namun obesitas
berhubungan dengan tingginya grading kanker prostat.
4. Riwayat Keluarga
Memiliki anggota keluarga dengan karsinoma prostat meningkatkan resiko penyakit.
Seorang laki-laki yang memiliki ayah ataau saudara laki-laki yang terdiagnosa kanker
pada usia 50 tahun memiliki resiko 2 kali lipst lebih tinggi karena karsinoma prostat.
5. Mutasi Genetik
Studi-studi yang meneliti peran genetik dalam berkembangnya kanker prostatmasih
belum meneemukan hasil yang konsisten. Beberapa gen yang sudah diteliti antara lain
RNA-sel, Macrophage-Scavenger Receptor-1 (MSR1), dan ELAC/HPC2 dan
kromosom 8Q24.

3. Pola Penyebaran

Sel-sel kanker prostat menyebar melalui 3 cara : Infiltrasi langsung, melalui pembuluh
darah (hematogenik) dan melalui aliran limfatik (Limfogenik). Predileksi metastasis kanker
prostat terbanyak adalah tulang, diikuti paru dan hepar. Lesi metastatik pada tulang umumnya
emnunjukan aktivitas yang osteoblastik. Kecendrungan metastasis ke tulang ini diasosiasikan
dengan sifat sel kanker prostat yang bersifat osteomimetik, sehingga sel kanker prostat dapat
berkembang dengan baik di tulang.

4. Diagnosis

1. Tanda dan Gejala Klinis

Pada tahap awal, kanker prostat dapat bersifat asimtomatik.Kecurigaan yang


mengarah ke kanker prostat biasanya berawak dari pemeriksaan colok dubur atau
ditemukannya peningkatan nilai PSA padaemeriksaan medis berkala.

Tanda dan gejala lanjut yang ditemukan antara lain : gangguan berkemih, nyeri saat
ejakulasi, Cairan semen yang bercampur darah, anoreksia, penuruna berat badan, nyeri
tulang, nyeri tulang, patah tulang paltologis.

Pemeriksaan klinis dan penunjang yang dapat dilakukan adalah

a) Colok dubur
b) Pemeriksaan laboratotium : Hematologi lengkap, urinalisis, tes fungsi ginjal, kadr
fosfatase alkali.
c) Pemeriksaan Ultrasonografi Transrektal (TRUS)
d) PSA (Prostat-Specific-Antigen) Serum
e) Biopsi dengan TRUS-guided atau TRUP
f) CT scan dan MRI

5. Pengelompokan Stadium Kanker


Stadium kanker prostat adalah tingkatan yang memberitahu seberapa cepat kanker
tumbuh dan mengetahui seberapa parah kanker tersebut. Kebanyakan dokter menggunakan
sistem TNM staging. Sistem ini menggunakan sistem nomor  untuk menunjukkan seberapa
besar tumor dan seberapa jauh kanker telah menyebar.

Penjelasan Sistem TNM

 T (Tumor): Tingkat tumor primer ditentukan dengan menggambarkan ukuran dan


lokasi. Jika tumor tidak dapat dinilai, stadiumnya disebut TX. Jika tidak ada tumor
ditemukan, stadiumnya adalah T0. Seiring peningkatan ukuran dan penyebaran,
begitu juga stadium T1, T2, T3, atau T4. Selain kategori dasar, dokter mungkin
menggunakan subkategori seperti T1a atau T1b untuk menambah keterangan.

 N (Nodes): Ini menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di
dekat kandung kemih Anda. Jika kelenjar getah bening tidak dapat dinilai, stadium
disebut NX. Jika tidak ada kelenjar getah bening yang terpengaruh, stadiumnya
adalah N0. Jika ada kanker di kelenjar, stadiumnya adalah N1.

 M (Metastasis): Kanker sudah menyebar ke tulang atau organ lain (M1) atau belum
(M0). Dokter juga dapat menggunakan subset seperti M1a untuk kelenjar getah
bening atau M1b untuk tulang, atau M1C untuk area lain.

Dokter menggabungkan hasil T, N, dan M dengan skor Gleason (grade) dan tingkat
PSA dalam proses yang disebut tahap pengelompokan. Tahap keseluruhan dinyatakan dalam
angka Romawi dari I (stadium yang paling ringan) ke IV (stadium terberat). Dokter
menggunakan stadium untuk membantu menentukan perawatan terbaik.

Stadium I

 Kanker ini berkembang di prostat, tetapi belum menyebar di luar area prostat.
 Dalam kebanyakan kasus, tumor tidak dapat dirasakan pada saat pemeriksaan digital
dubur (DRE) atau terlihat dalam tes pencitraan.
 Skor Gleason 6 atau kurang dan tingkat PSA kurang dari 10.
 Tumor ini berukuran satu-setengah atau kurang di satu sisi prostat.
Stadium IIA

 Kanker ini berkembang di prostat, tetapi belum menyebar di luar prostat.


 Dokter bisa atau tidak bisa merasakan tumor selama DRE atau melihatnya pada tes
pencitraan.
 Tumor dapat menyentuh lebih dari setengah dari satu lobus prostat tetapi tidak
melibatkan kedua lobus.
 Skor Gleason 7 atau kurang dan tingkat PSA kurang dari 20.

Stadium IIB

 Kanker ini berkembang di prostat, tetapi belum menyebar di luar area prostat.
 Dokter bisa atau tidak bisa merasakan tumor selama DRE atau melihatnya pada tes
pencitraan.
 Tumor bisa dalam satu atau kedua lobus prostat.
 Tumor dapat memiliki skor Gleason dan PSA di tingkat manapun.

Stadium III

 Kanker telah menyebar di luar prostat tetapi belum berhasil sampai ke kelenjar getah
bening atau di tempat lain di tubuh.
 Tumor dapat memiliki skor Gleason dan PSA di tingkat manapun.

Stadium IV

 Kanker telah menyebar di luar prostat ke jaringan lain dan biasanya kelenjar getah
bening, tulang, hati, atau paru-paru.
 Tumor dapat memiliki skor Gleason dan PSA di tingkat manapun.

Anda mungkin juga menyukai